Davina mempunyai kekasih dan sahabat namun dengan teganya mereka bekerja sama menjual dirinya. Davina pun melakukan cinta satu malam bersama pria asing tersebut.
Namun siapa sangka pria tersebut ternyata seorang Ketua Mafia sekaligus seorang psycophath pembunuh berdarah dingin dan anti wanita.
Enam tahun kemudian mereka dipertemukan kembali dengan suasana yang berbeda di mana Davina bersama ke tiga anak kembarnya hasil dari cinta satu malam bersama pria asing tersebut.
Bagaimana kisah perjalanan cinta mereka? Ikuti yuk novelku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yakasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Davina dan anak - anakku
"Bagaimana bisa?" tanya Tuan Besar Abertos dengan wajah terkejut.
"Tidak tahu Dad, ternyata sangat sulit. Apa jangan - jangan Mereka juga yang menyewa ahli it sehingga sulit untuk di retas." tebak Daddy Aberto.
"Bisa jadi." ucap Tuan Besar Abertos.
"Sudahlah, kalau memang jodoh pasti kalian akan dipertemukan kembali." ucap Nyonya Abertos
"Kita istirahat saja, Mommy sangat lelah." sambung Nyonya Abertos.
"Sama Daddy juga lelah. Sabarlah Aberto, kalau sudah jodoh kalian pasti dipertemukan kembali." ucap Tuan Besar Abertos sambil menepuk bahu anak semata wayangnya dengan lembut.
Daddy Aberto hanya menganggukkan kepalanya kemudian sepasang suami istri itupun keluar dari ruang kerja kemudian tidak berapa lama Daddy Aberto pun ikut keluar dan istirahat di kamar.
"Akhh... Kenapa Aku bodoh? Seharusnya Aku menahan tangan wanita itu dan bisa dipastikan sekarang wanita itu sudah berada di sisiku." Ucap Daddy Aberto sambil mengambil foto Davina kemudian mengusap pipinya.
"Davina, Aku sangat merindukanmu dan sudah bertahun - tahun Aku mencarimu dan sekarang Aku menemukan dirimu tapi di saat yang sama kamu pergi meninggalkan Aku. Aku berjanji jika bertemu kembali denganmu, Aku tidak akan melepaskan dirimu karena Kamu adalah milikku." ucap Daddy Aberto.
Selesai berbicara Daddy Aberto meletakkan kembali pigura tersebut kemudian berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket. Daddy Aberto walau sudah mandi tapi jika keluar dari mansion maka Daddy Aberto tetap mandi karena kulitnya sangat sensitif. Selesai mandi dan memakai pakaian tidur seperti biasa Daddy Aberto mengambil pigura yang berisi foto Mommy Davina.
"Nanti kalau kita bertemu kembali akan Aku pasang foto keluarga bersama ke tiga anak kembar kita." ucap Daddy Aberto sambil berbaring di ranjang dan memeluk pigura tersebut.
"Selama bertahun-tahun Aku hanya bisa memeluk fotomu tapi jika kita menikah maka Aku tidak akan memeluk pigura ini melainkan memeluk istriku." ucap Daddy Aberto sambil tersenyum membayangkan dirinya bersama istri dan ke tiga anak kembarnya yang sangat tampan. Tidak berapa lama Daddy Aberto sudah terlelap dalam mimpi indah.
xxxxxxx
Waktu berjalan dengan cepatnya dan seperti biasa Daddy Aberto bangun pagi dan bersiap - siap berangkat ke kantor karena hari ini ada rapat dengan kliennya.
tap
tap
tap
Bunyi suara sepatu pantofel memenuhi ruangan lantai dua dan lantai satu. Hingga Daddy Aberto berada di ruang makan kemudian Daddy Aberto duduk di kursi makan sambil menikmati sarapan pagi bersama ke dua orang tuanya beserta asisten setianya yang bernama Hendrik.
Selesai sarapan Daddy Aberto beserta asisten setianya berpamitan dengan ke dua orang tua Daddy Aberto. Seperti biasa asisten setianya membuka pintu mobil belakang pengemudi agar Daddy Aberto duduk di kursi belakang pengemudi.
Asisten setianya mengendarai mobil dengan kecepatan sedang sedangkan Daddy Aberto entah kenapa yang biasanya sibuk mengutak atik iPad nya kini hanya memandangi jalan raya dari balik kaca mobil miliknya.
Hingga tidak berapa lama Daddy Aberto menatap ke arah samping kiri sebuah mobil di mana ada seorang wanita dan ke tiga anak kembar membuat matanya membulat dengan sempurna.
"Hendrik kejar mobil itu!" perintah Daddy Aberto sambil menunjuk mobil yang berada di sebelah kiri.
"Baik tuan." Jawab Hendrik patuh.
Hendrik pun mengikuti mobil tersebut sedangkan Daddy Aberto rasanya tidak sabar ingin bertemu dengan wanita yang dicintainya dan juga ke tiga anak kembarnya.
Di tempat yang sama hanya beda mobil di mana Mommy Davina mengantar ke tiga putranya untuk mendaftar sekolah. Awalnya Mommy Davina tidak setuju dan ingin kembali ke negara di mana orang tuanya melahirkan dirinya karena dirinya takut jika pria itu akan mengambil ke tiga anaknya dan memisahkan ibu dengan ke tiga anaknya.
Tapi ke tiga anak kembar genius menampilkan puppy eyes yang menjadi andalan ke tiga anak kembar genius dan mereka berjanji untuk tidak menemui Daddy mereka membuat Mommy Davina luruh dan menuruti keinginan ke tiga anak kembarnya. Di tambah ke dua orang tuanya dan Kakak kembarnya yang menasehatinya untuk tidak lari dari masalah.
Hingga mata elang Mommy Davina melihat dari spion mobil kalau ada mobil mengikuti mereka membuat Mommy Davina hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
"Anak - anak, pegangan mobil ada yang mengikuti mobil kita." ucap Mommy Davina.
Ke tiga anak kembar sontak mengalihkan pandangannya ke arah belakang dan benar saja ada mobil berwarna silver mengikuti mobil mereka. Mereka langsung memegang kepala kursi depan pengemudi agar tidak terjatuh.
Mommy Davina yang melihat sekilas dari spion mobil kalau ke tiga anaknya sedang memegang kepala kursi depan pengemudi langsung menambah kecepatan hingga tidak membutuhkan waktu lama mobilnya ketinggalan sangat jauh. Hendrik berusaha mengejar mobil Mommy Davina tapi kehilangan jejak.
"Maaf tuan, mobilnya sangat cepat karena mereka menggunakan mobil sport di tambah wanita itu sangat pintar menyalip mobil." ucap Hendrik menjelaskan.
"Saya tidak mau tahu pulang dari kantor sudah ada mobil sport!" perintah Daddy Aberto dengan nada dingin.
"Baik tuan." Jawab Hendrik dengan patuh.
"Sekarang kita putar balik menuju ke arah kantor!" perintah Daddy Aberto.
"Baik Tuan." Jawab Hendrik patuh sambil memutar balik mobilnya. Untunglah jalanan agak sepi sehingga memudahkan Hendrik untuk memutar balik arah mobilnya.
"Kamu sewa detektif untuk menyelidiki Davina karena Davina sudah ada di sini dengan ke tiga anak kembar kami." ucap Daddy Aberto
"Maaf tuan saya kurang mengerti." ucap Hendrik.
Daddy Aberto pun menceritakan tentang pertemuan pertama dengan ke tiga anak kembar dan juga Mommy Davina sedangkan Hendrik hanya mendengarkan cerita Daddy Aberto dengan serius sambil mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.
"Itulah kenapa Aku ingin kamu menyelidiki mereka, Aku sudah meretas data mereka tapi sangat sulit." ucap Daddy Aberto dengan nada frustasi.
"Baik Tuan, nanti Saya akan mencari detektif yang sangat profesional supaya bisa menemukan nona Davina dan ke tiga anak kembar." ucap Hendrik sambil menghentikan mobilnya di depan lobby karena mereka sudah sampai di perusahaan milik Daddy Aberto.
Waktu berjalan dengan cepatnya dan tidak terasa waktu sudah sore. Daddy Aberto keluar dari ruang kerjanya bersamaan dengan Hendrik yang keluar dari ruangan kerjanya juga. Seperti biasa Hendrik menekan tombol lift kemudian mereka masuk ke dalam lift khusus petinggi CEO.
Ting
Pintu lift terbuka, Daddy Aberto keluar dari pintu lift dengan diikuti asisten setianya siapa lagi kalau bukan Hendrik. Banyak para karyawan memberikan salam ke Daddy Aberto sebagai pemilik perusahaan tapi seperti biasa Daddy Aberto berjalan dengan angkuh tanpa membalas ucapan para karyawan dan karyawati nya.
"Silahkan Tuan." ucap Hendrik sambil membuka pintu mobil sport baru yang tadi di pesan oleh Daddy Aberto.
Daddy Aberto hanya masuk ke dalam mobil tanpa mengucapkan apapun dan duduk di kursi belakang pengemudi sambil melihat sekilas mobil sport barunya.
Hendrik duduk di kursi pengemudi dan mengendarai mobil dengan kecepatan sedang dan di belakang mobil mereka ada dua mobil yang mengikutinya. Mereka adalah para bodyguard pilihan Daddy Aberto yang selalu berjaga karena Daddy Aberto mempunyai banyak musuh.
Di tempat jalan yang sepi, Daddy Aberto yang sedang pulang dari perusahaan tanpa sengaja melihat dua orang dewasa di mana dua orang dewasa itu laki - laki dan wanita bersama tiga anak kecil. Seorang wanita dan seorang anak kecil melawan para penjahat sedangkan pria dewasa melindungi ke dua anak kecil.
"Hentikan mobil dan bantu mereka." Perintah Daddy Aberto.
Hendrik sangat terkejut karena tidak biasanya tuannya memperdulikan orang lain apalagi ikut campur. Hendrik dengan patuh menepikan mobilnya kemudian Daddy Aberto tidak seperti biasanya langsung membuka pintu tanpa menunggu Hendrik membuka pintunya.
"Davina dan anak - anakku." gumam Daddy Aberto sambil membulatkan matanya dengan sempurna karena dirinya tidak menyangka bisa bertemu kembali dengan wanita dan ke tiga anaknya yang sangat dicintainya.