Laki-laki yang seharusnya menjadi calon mempelai untuk kakaknya, justru dialah yang menggantikan kakaknya untuk menikah.
Keduanya bukan sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi terpaksa harus mengucapkan janji pernikahan demi mengabulkan permintaan orang yang mereka sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ina Warsiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di meja makan
Hari sudah mulai malam.
Salah satu maid mengetuk pintu kamar milik tuannya yang tak lain adalah haidar.
"tuan....makan malam sudah siap"kata maid itu.
"baiklah aku akan segera turun"jawab haidar yang sudah terbangun dari tidurnya.
Sementara di lain sisi celin telah berada di meja makan membantu para maid.
Haidar turun menuruni beberapa anat tangga menuju meja makan.
Penampakan meja makan milik haidar.
Sesaat pandangannya terarah menuju celin yang tengah berkutik dimeja makan.
Ada rasa benci dan kesal yang menyelimuti hatinya.Perasaan tidak terima akan keadaan dan situasi yang sedang terjadi saat ini.
Haidar menarik kursi dan mendudukan bokongnya dikursi itu.
Haidar telah membuka piring yang da didepannya dan meletakkan sendok diatasnya,saat celin hendak mengambilkan nasi haidar menepis tangan celin.
"tidak perlu bertingkah layaknya istri sungguhan...ketahui posisimu....seorang pengganti selamanya akan menjadi pengganti"kata haidar sinis lalu mengambil sendok nasi dan mengambilnya sendiri.
"deg" jantung celin berdetak lebih cepat...sesaat tubuhnya gemetar tapi celin berusaha menyeimbangkannya.
Celin tidak mengeluarkan sepatah kata apapun dari mulutnya.
Beberapa maid yang masih da disitu tampak terkejut mendengar perkataan haidar yang seperti itu,haidar yang terkesan dingin dan irit bicara itu sekalinya mengeluarkan suara begitu menusuk jiwa seseorang.
Celin lalu menarik tubuhnya pergi dari hadapan haidar.
Ada rasa sakit dihatitnya tatkala haidar melontarkan kata kata itu.
"kenapa harus dengan kata kata seperti itu,setidaknya hargai juga aku....aku juga korban...kenapa malah melimpahkan semuanya ke aku seakan akan aku ini sumber masalahnya"gumam celin yang mulai terisak dikamarnya.
Selama ini celin selalu hidup bahagia,dia tak pernah mendengar kata kata yang kiranya menyakiti hatinya itu. Orang orang terdekatnya sangat baik padanya sehingga celin juga menyayangi mereka.
Tapi kali ini seseorang yang seharusnya melindungi dan mencintainya sepenuh hati justru mengeluarkan kata kata yang membuat hatinya melemah menahan sakit.
Meskipun tidak ada cinta,setidaknya hidup harus bisa saling menghargai.
Kita harus menghargai orang orang yang kini berada didekat kita,karna sesungguhnya mereka yang ada didekat kitalah yang akan berperan besar dalam kehidupan kita kelak.
Sekalipun ada rasa benci berusahalah untuk tidak menyakiti. Karna kita tidak tau bahwasannya suatu saat kita akan membutuhkan pertolongan dari orang yang saat ini kita benci. Roda itu berputar,begitulah hidup orang yang kita benci tidak akan selamanya menjadi musuh kita karna perasaan benci bisa berubah sewaktu waktu.
Sementara haidar yang melihat kepergian celin tidak jadi melanjutkan makan malamnya dan memilih kembali ke kamar.
Haidar merebahkan tubuhnya kembali ke kamarnya.
Dia mengambil sebuah foto yang berada di meja samping temlat tidurnya.
"sayang...kenapa harus seperti ini....aku sungguh hanya mencintaimu... aku hanya menginginkan kamu saat ini"kata haidar sambil mengelus foto wajah vika kemudian memeluk foto itu didadanya.
Dikamar celin sudah berhenti menangis.
Dia tidak ingin terlalu larut dalam kesedihan.
Dia berusaha menyemangati dirinya sendiri agar bisa lebih kuat dalam menjalani situasi ini.
"sudahlah....mungkin memang kak haidar butuh waktu...ini semua bukan salah dia juga....jadi wajar kalo dia sedikit kasar...walau bagaimanapun dia saat ini suamiku...aku harus bisa sabar menghadapinya"kata celin menenangkan hatinya.
Celin bangun dan mengganti bajunya dengan pakaian tidurnya.
Tak lupa sebelum itu celin membersihkan wajahnya dan memoleskan cream perawatan wajah ke wajahnya.
Meskipun tadi saat ke rumah haidar dia tidak membawa apa apa.
Tapi mamah celin sangat tau apa saja yang diperlukan celin,sehingga dia menyuruh salah satu pelayannya mengantarkan barang barang celin ke rumah haidar.