"Om kapan jadi pacar Nala?" teriak gadis itu mengejar Galih yang berlari menghindarinya.
"Sinting kamu masih kecil gak bisa di ajak bercocok tanam," sahut Galih.
"Nala bisa kok Om, Nala suka tumbuhan."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cacil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Om Tetangga
"Galih sayang", panggil perempuan itu seraya memeluk dan mencium pipi Galih dari samping.
Galih yang mendapat serangan mendadak seperti itu sontak terkejut terlebih ia langsung melihat ekspresi Nala yang sulit di artikan.
Galih berdiri dari duduknya melihat siapa perempuan yang berani menciumnya di tempat umum seperti ini.
"Marya lo apa apaan sih dateng main nyosor aja ini di tempat umum kalau lo tau", kesal Galih yang ternyata itu mantan kekasihnya dulu yang meninggalkannya menikah dengan laki-laki lain.
" Aku kangen sama kamu tau", manja Marsya dengan mencoba memegang tangan Galih namun langsung di tepis empunya.
"Gak usah pegang-pegang Gue rasa kita udah gak ada urusan apapun".
Nala hanya diam memakan makanannya yang sempat tertunda tadi ia mencoba tidak memperdulikan dua manusia yang sedang bercengkrama di depannya meskipun dalam lubuk hatinya ia sangat kesal dengan tante kurang belaian yang sialnya mantan kekasih Galih.
"Om makanan Nala udah abis ayo pulang", ajak Nala seraya berdiri dari duduknya.
" Oh udah abis ya, ya udah ayo pulang".
Galih meraih tangan Nala hendak membawanya pergi dari Marsya karena ia yakin Nala pasti sudah sangat kesal dengan perempuan ini terlebih ekspresi Nala sungguh sulit ia artikan.
Belum sempat mereka pergi Masrya justru menepis tangan Nala yang digenggam dan meraih tangan itu untuk dirangkulnya.
Nala yang memang sudah kesal sejak kehadiran perempuan ini yang mengganggu acara makan malamnya semakin membara dengan perlakuan nenek lampir satu ini.
"Anjing lu ya lo mau nyari ribut sama gue hahh", marah Nala sambil menarik Masrya menjauh dari Galih.
" Apa-apaan sih lo, sopanan dikit bisa gak Gue lebih tua dari lo", emosi Marsya
"Lo yang apa apaan nenek lampir lo dateng tiba-tiba ngerusak makan malam romantis Gue dan sekarang lo mau rebut calon suami Gue juga hahhh dasar pelakor lu ya", kesal Nala marah-marah.
Marsya yang mendengar kata calon suami terkejut mendengarnya ia tidak tau kalau Gadis yang dulunya selalu Galih bawa ketika mereka berkencan semasa SMA sekarang malah menjadi calon istrinya.
" Lo halu ya? Sejak kapan lo jadi calon istri Galih Gue gak pernah tuh", elak Masrya mencari pembenaran dengan coba memandang Galih mencari jawaban dari wajah laki-laki itu.
Galih yang tidak tau harus berbuat apa juga tercengang mendengar Nala yang mengakuinya sebagai calon suami memangnya sejak kapan mereka bertunangan.
"Gue gak perduli lo percaya atau engga yang jelas Om Galih calon suami Gue lo liat ini bukti cinta kami", tunjuk Nala pada perutnya.
Sontak Galih dan kayla melihat arah telunjuk Nala dan kayla hanya bisa terdiam memandang Nala dan Galih bergantian seperti tidak percaya namun Galih pun hanya memilih diam tanpa melakukan pembelaan ia tidak terlihat ingin membantah omongan Nala entahlah ia juga tidak tau kenapa ia malah membiarkan dan menikmati kebohongan Gadis kecil pemberani ini.
Galih yang mulai menyadari keributan yang dibuat mereka menjadi pusat perhatian mencoba membawa Nala pergi dari sana, ia tidak mau kehidupan pribadi mereka menjadi tontonan publik.
" Nala ayo kita pulang aja", ajak Galih kini ia tidak meraih tangannya melainkan merangkul pinggang Gadis itu, sontak membuat Nala terkejut tapi ia kontrol sebisa mungkin.
"Ayo sayang kita pulang kasian anak kita pengen di peluk-peluk sama papanya", ucap Nala sambil membalas rangkulan Galih sengaja ingin membuat Nenek lampir di depannya ini kepanasan.
Dalam hati Nala bersorak riang tumben sekali Omnya ini tidak menahannya bahkan ia malah ikut bersandiwara ahh iya jadi semakin klepek klepek aduhay dalam hati ia berdoa semoga ini jadi lampu hijau buat hubungan mereka hehe.
*******
Sejak di mobil sampai apartemen Nala hanya senyum-senyum sendiri membuat Galih keheranan ia takut jika Nala kerasukan.
" Om", panggil Nala.
"Iya".
Saat ini mereka sedang tidur bersama di kamar Galih entah kenapa Nala tidak mau tidur di kamarnya dan malah memilih tidur bersamanya bukan apa-apa nih tapi ia takut jika tidak bisa mengontrol dirinya bagaimanapun juga ia tetaplah laki-laki normal.
"Om kalau seandainya Nala punya pacar gimana?", tanya Nala ia sengaja bertanya seperti itu ia ingin tahu bagaimana reaksi Galih.
Galih yang awalnya tidur membelakangi Nala sontak berbalik, cukup lama ia terdiam sambil memandangi wajah cantik perempuan di depannya ini.
" Bagaimana bisa kamu mau memiliki pacar terlebih kamu sudah punya tunangan", ucap Galih sambil memandang dalam mata hazel Gadis itu.
Nala yang mendengar jawaban Galih sontak tersenyum ia tidak menduga Galih akan menjawabnya dengan kata-kata romantis begitu ahh apakah sekarang Nala boleh berharap banyak.
"Om l love you," ucap Nala yang langsung mengecup bibir ranum laki-laki tampan di depannya.
Galih yang sudah tidak bisa berpikir panjang langsung menarik pinggang Nala mendekat dan memegang tengkuk perempuan itu dan mencium bibir ranum yang sejak tadi menggodanya.
Nala yang mendapat serangan mendadak seperti itu memejamkan matanya dan mencoba menikmati ciuman mereka.
" mhhn mhh", erang mereka mencoba menyalurkan rasa baru yang baru saja mereka rasakan.
Galuh terus mencoba memperdalam ciuman mereka meskipun ciuman Nala masih terasa kaku namun begitu nikmat tidak seperti ciuman pada mantan-mantan kekasihnya dulu rasa ini membuatnya candu.
Nala mencoba meraih rambut Galih menyalurkan rasa nikmat yang pertama kali ia rasakan sungguh jika ia tau ciuman seenak ini mungkin ia akan meminta Omnya menciumnya setiap hari.
Tanpa sadar tangan mereka sudah merembet kemana-mana Galih meremas bokong Nala hingga Nala melenguh kenikmatan.
"ehmm Om hmm".
Galih tidak memperdulikan panggilan Nala malah ia semakin membuat jiwa liarnya semakin menjadi-jadi, meskipun ia tau apa yang mereka lakukan ini tidak benar namun rasanya ia tidak ingin mengakhirinya.
" hmm oush Nala no hmm", erang Galih karena perempuan itu berani meremas burungnya yang masih terbungkus celana tidur.
Dengan sedikit kewarasan yang ada Galih menyudahi ciuman mereka dengan nafas yang terengah-engah, ia tidak mau membuat masa depan Gadisnya ini hancur.
Nala terengah-engah dengan ciuman mereka memandang Galih dengan kecewa kenapa Omnya menyudahi kegiatan yang baru saja ia rasakan.
"Om kenapa berhenti", tanya Nala dengan raut wajah kecewa.
Cinta telah membuat Gadis ini tidak bisa berpikir panjang tidak tahukan apa yang barusan mereka lakukan bisa menghancurkan masa depannya.
" Om gak mau hancurin masa depan kamu", terang Galih mencoba menjelaskan Nala.
"Yang Nala pengen masa depan Nala ada Om di dalamnya, Nala udah cukup dengan ada Om di sisi Nala, Nala gak minta masa depan yang waow cukup menjalani hidup bersama orang yang Nala cintai", ucap Nala dengan penuh ketulusan di dalamnya.
Mendengarnya membuat Galih merasa bersalah dengan perempuan ini, sejujurnya ia masih belum yakin 100% akan perasaannya meskipun ia sedikit menyadari kalau ia mulai tertarik tapi entah itu cinta atau hanya rasa sayang Om ke keponakannya yahh meskipun ia tau kalau Nala hanya ponakan tetangga saja bukan kerabat.
" Beri Om waktu buat yakinin ayah kamu, setidaknya Om ingin meminta izin terlebih dulu", alibi Galih ia tidak ingin mengatakan yang sejujurnya akan perasaannya ia tidak ingin menyakiti Nala.
Nala pun hanya mengangguk tersenyum mendengarnya meskipun sedikit kecewa tapi tidak apa-apa setidaknya ia suda satu langkah lebih dekat dengan Galih cinta pertamanya.
"Ayo sini tidur Om peluk biar kamu lebih cepat tidur".
Nala kemudian mendekat memejamkan matanya seraya memeluk Galih, sungguh rasanya ia tidak ingin bangun jika ini hanya mimpi.
Kemudian Galih dan Nala tidur dengan terlelap sambil berpelukan menyalurkan kehangatan satu sama lain berharap hari esok mereka bangun dengan perasaan yang bahagia..
******Author*****
Gimana part ini guys hehe maaf ya kalau ada typo Author juga berharap hati mereka segera berlabuh huhuy btw part ini agak panas ya guys😂😂