Om Tetangga

Om Tetangga

1. Om Tetangga

Nama ku Nala Wirandani saat ini aku memasuki usia 17 tahun aku masih duduk di bangku sekolah menengah, mau tau cita cita ku gak? hehe cita-cita ku menikah dengan om Galih tetangga depan rumah, eitsss walaupun om-om jangan salah om galih itu om-om ganteng kaya raya hehe.

Nama ku Galih Prasetyo aku berusia 29 tahun, aku di kenal jomblo ngenes oleh sahabat-sahabat ku, jujur aku juga ingin menikah seperti sahabat-sahabat ku yang lain, tapi gimana mau nikah setiap kali mau deketin cewek bocah nakal anak tetangga depan rumah ku selalu mengacaukannya.. Apa aku bisa menikah?

-*******-

"Om galih besok ulang tahun aku yang ke 17," beri tahu ku pada om galih.

"Iya, om tau kamu mau hadiah apa?".

" Nala mau di kawinin boleh gak?"

"Anak setan, lu mau kawin ama siapa?" teriak om galih terkejut.

"Aku bukan anak setan om, aku anak Bunda dan Ayah" kesal Nala.

"Iya om juga tau itu, tadi om kaget aja dengerin kamu ngomong gitu jadi lidahnya om kepleset ngomongnya".

"Lidah om licin juga ya sampai bisa kepleset gitu," jawab Nala dengan sedikit mencebikkan bibirnya kesal.

"Jadi kamu mau kawin ama siapa Nala? kamu masih bocah ingusan udah tau nama kawin-kawin segala, itu siapa yang ajarin sih," kesal Galih.

"Gak ada yang ngajarin sih, tapi Nala kan sering denger itu dari om Galih".

"Idih.., kapan om ngomong kayak gitu ke kamu? jangan main asal fitnah ya bocah".

"Setiap kali kita tidur bareng om kan selalu callingan sama pacar-pacar om yang sexy itu, terus om selalu ngomong, Ahh sayang jadi gak sabar mau kawinin kamu, pasti kamu rasanya nikmat," jujur Nala polos.

"An*ing..., Buset jadi kamu denger semua La? om pikir kamu udah tidur" tanyaku terkejut.

*Sebenernya Nala udah tidur sih tapi om nelponnya berisik, mana Nala sering denger suara aneh-aneh gitu,"

"Suara aneh kayak gimana La?" tanya Galih takut-takut sambil menelan salivanya.

"Itu loh om, suaranya kayak gini Ahh sayang teruuussss dikit lagi sampai uhhh, gitu om".

Galih melototkan matanya mendengar penuturan polos dari bibir kecil gadis cantik itu. Rasanya ia menyesal membiarkan gadis yang sejak kecil itu selalu tidur dengannya, ingin sekali rasanya dia juga memukul bibirnya karena sudah mengotori otak kecil gadis itu.

Salah kan saja mantan-mantannya dulu yang selalu memancing hasratnya, jangan salah kan dirinya karena dia hanya tidak ingin menolak rezeki, Muehehehe.

*Author*

Dasar om-om mesum.

Untuk menutupi rasa keterkejutannya Galih mengalihkan pembicaraan.

"Om udah selsai sarapan, hari ini om anterin ke sekolah,"

"Beneran om?," tanya Nala memastikan.

"Iya, karena Nala hari ini sarapannya habis jadi om anterin ke sekolah".

" Yeeeeyyy," girang Nala bahagia.

Di dalam mobil Nala tak henti-hentinya tersenyum dan mengoceh sana sini seperti anak kecil yang bahagia dianterin bapaknya ke TK.

Yahhh gue emang berasa jadi bapak-bapak kalau udah berhadapan sama ni bocah, umurnya aja yang udh mau 17 tahun tapi kelakuannya kayak bocah TK, satu-satunya yang menjadi penanda kalau dia sudah dewasa hanya tubuhnya behhhh makin gede aja tuh gunung kembar, Muehehehe.

Sesampainya di depan gerbang sekolah.

"Udah sampai turun sana," ucap ku padanya sambil membukakan sealt beath yang di pakainya.

Tangannya malah mengadah keatas tepat di depan wajah ku, aku mengernyitkan alis ku bingung.

"Kenapa?," tanya ku padanya.

"Minta uang jajan om gitu aja gak ngerti mesti dijelasin segala," kesalnya.

"Ouhhh, segini cukup kan?,"sambil mengambil dompet dari saku celananya dan memberikan uang 200 ribu.

"Cukup banget makasih om ku sayang," sambil mengambil uang dan mengecup pipi kirinya dan segera membuka pintu mobil dan berlari memasuki gerbang sekolah.

Di dalam mobil Galih masih terkejut dengan sikap berani gadis itu, jantungnya berpacu dengan sangat kencang, Deg deg deg,,,.

"Ini gue kenapa jadi deg deg an gini sih," gumam Galih pada dirinya sendiri, sambil melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata.

_******_

"Sumpah dah ni gue ngantuk banget," keluh Nala pada Rini teman sebangkunya.

"Gue juga ngantuk banget La, Gue ngerasa di dongengin mulu dah setiap pelajaran Buk Mogi.

"Iya sama, gimana kalau kita bolos aja," ajak Nala.

"Gimana caranya?"

"Sekarang Gue bakalan pura-pura sakit perut, terus lu yang temenin Gue ke UKS gimana!?," usul Nala.

"Oke tuh ide lu".

Aduuuuhhhhh sakittt banget teriak Nala kesakitan sambil memegang perutnya.

"Nala kamu kenapa teriak?, tanya Buk Mogi sambil melihat ke arah Nala.

"Perut saya sakit Buk, kayaknya saya harus ke kantin Buk, eh bukan maksudnya ke UKS Buk.

"Kamu jangan coba-coba bohongin Ibu ya!" curiga Buk Mogi.

Aduuuhhhh sakit banget teriak Nala kembali kesakitan sambil *******-***** perutnya.

"Buk kayaknya Nala beneran kesakitan ini," ucap Rini dengan wajah yang pura-pura khawatir.

"Ya sudah, cepat kamu bawa dia ke UKS"

"Ayo La aku bantuin ke UKS," sambil membantu Nala berdiri dan keluar.

Sesampainya di luar Nala dan Rini tertawa karena telah berhasil membohongi Buk Mogi.

"Ha ha ha akhirnya kita bebas juga, gimana akting gue bagus gak?, tanya Nala cengengesan karena telah berhasil membohongi Buk Mogi.

"Bagus banget La sampai Buk Mogi yang galaknya innalillah bisa ketipu juga, Gue asli dah mumet banget setiap Buk Mogi ngajar bawaannya pengen tidur aja," cerocosnya sambil berjalan di lorong kelas.

"Karena kita udah di luar, enaknya kita kemana?"

"Gue sih laper sebenernya tapi Gue pengen nelpon sama om ganteng, 1 jam gak ngeliat dia bikin gue kangeeeennn bangeett.

"Gila lo dari zaman SMP sampai udah mau lulus SMA lo masih aja suka tu sama om-om," cerocos Rini tak percaya akan kebucinan Nala.

"Lo kan tau sendiri Gue suka sama om Galih udah dari bocah Rin, cinta Gue ini tulus setulus nyanyian Tulus, Muehehe".

"Emang sinting lo ya, udah di tolak terus terusan lo masih aja ngejar tu om-om".

"Eh lo denger ya ni baik-baik, kata oma Gue selama laki-laki itu belum punya Bini alias jomblo kejar sampai jadian kalo bisa jadi istri sekalian muehehe," cerocos Nala sok bijak.

"Terus nih misalkan nih ya om lu itu kan udah berumur nih kalo semisalnya dia mau nikah gimana? lo masih mau tetap ngejar-ngejar dia?," tanya Rini penasaran.

"Hmm mm gimana ya, Gue sih jadi istri ke dua ke tiga juga gak papa asal sama om Galih Muehehe," kekeh Nala dengan muka menyebalkan.

"Emang dasarnya udah sinting," gumam Rini geleng-geleng kepala mendengar jawaban absurd sahabatnya itu.

Terpopuler

Comments

Riskiya ahmad

Riskiya ahmad

iya jadi othor nya juga ikut ikutan sinting bohahaha

2023-08-18

0

Defi

Defi

Galih anda sungguh berdosa, sampai2 Nala ngerekam semua dalam ingatannya 😂

2023-07-01

0

Tri Yoga Pratiwi

Tri Yoga Pratiwi

seat belt

2023-06-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!