NovelToon NovelToon
Pembalasan Lewat Tubuh Yang Ku Pinjam.

Pembalasan Lewat Tubuh Yang Ku Pinjam.

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Anara gadis 25 tahun mengalami kecelakaan setelah mengetahui perselingkuhan calon suaminya dengan kakak tirinya. Tubuhnya yang tidak berdaya dan dinyatakan koma, tetapi ternyata arwahnya gentayangan. Arwah bisu itu harus menyaksikan banyaknya kepalsuan yang terjadi selama hidupnya. Ibu diri yang dianggap sudah sebagai ibu kandungnya yang ternyata juga selama ini hanya berpura-pura baik kepadanya. Tetapi takdir berkata lain, Dokter tidak bisa menyelamatkan Anara.
Anara menangis meminta keadilan untuk hidupnya, meminta kesempatan agar diberi kehidupan kembali untuk membalaskan dendam pada orang-orang yang telah menyakitinya.
Siapa sangka di saat matanya terbuka, Anara
berubah menjadi anak kecil yang berusia 6 tahun, walau tubuh Itu tampak kecil, tapi sisi dewasanya masih ada. Anara gunakan kesempatan itu untuk membongkar kepalsuan ibu tirinya.

Jangan lupa untuk ikuti terus novel saya.

Follow Ig saya : Ainuncefenis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25 Seperti Ada Sesuatu.

Bi Indah membantu Nara mengobati luka bakar di kulitnya, bagaimana tidak kulit putih anak kecil itu sejak tadi memerah.

Suara lirihan Nara yang terdengar membuat Bi Indah begitu sangat khawatir yang turut kasihan pada Nara.

"Masih sakit. Non?" tanya Bibi yang membuat Nara menganggukkan kepala.

"Nona Nindy benar-benar jahat melakukan semua ini," ucap Bibi.

"Apa karena aku bukan manusia, Jadi sebenarnya sakitnya tidak ada," batin Nara.

"Tapi dengan aku berpura-pura merasa sakit seperti ini akan mencari simpati dari Papa. Akhirnya aku bisa memancing emosi dari Nindy dan sangat beruntung sekali Papa tiba-tiba datang dan memergoki perbuatan jahatnya kepadaku," batin Nara yang ternyata sejak tadi dia tidak merasakan apapun. Suaranya saja yang begitu kencang seolah sangat tersiksa dengan perbuatan Nindy.

"Bagaimana keadaan Nara!" orang yang ditunggu-tunggu Nara akhirnya datang, harus langsung mendekatinya yang memperlihatkan wajah tampak mencemaskan Nara.

"Tuan bisa lihat sendiri. Nona Nara sejak tadi meringis kesakitan. Lukanya benar-benar sangat parah. Bibi tidak menyangka jika Nona Nindy sanggup melakukan seperti ini kepada anak kecil yang tidak berdosa," jawab Bibi.

Haris juga sangat menyesalkan kejadian itu yang benar kasihan dengan Nara.

"Nara kamu tahan sebentar ya, Bibi akan memberi obat pada luka kamu dan kalau perlu kita ke rumah sakit," ucap Haris mengusap pucuk kepala Nara.

"Nara masih kuat kok. Tetapi Nara takut berada di rumah ini. Nara tidak mau tinggal di sini," ucapnya dengan suara bergetar menggelengkan kepala yang terlihat bagaimana dia sangat trauma.

"Hey kamu jangan mengatakan seperti itu. Om janji kejadian ini tidak akan terulang lagi. Nindy sudah Om marahi dan Om akan memberikan hukuman yang setimpal kepadanya. Kamu jangan khawatir ya," ucap Haris membujuk Nara. Dari perkataannya terlihat sangat jelas bahwa dia sangat ketakutan jika marah tidak berada di rumah itu lagi.

"Tapi Nara takut," ucapnya yang sekarang merengek menangis. Membuat Haris bertindak mendiamkan Nara.

"Nindy benar-benar keterlaluan," umpat Haris.

"Bagaimana tuan dengan apa yang saya katakan?" tanya Bi Indah membuat Haris melihat ke arahnya.

Nara tampak bingung dengan perkataan Bi Indah.

"Saya akan coba menyelidiki hal ini. Saya tidak jadi memecat kamu," jawab Haris.

"Terima kasih tuan," ucap Bibi yang merasa lega.

"Apa maksud pembicaraan Papa dan Bi Indah. Memang apa yang dilakukan Bibi sampai Papa mengurungkan niatnya untuk memecat Bibi yang padahal sebelumnya Papa begitu sangat marah sekali dan aku juga bahkan belum membujuk Papa agar tidak memecat Bibi. Sepertinya ada sesuatu hal yang tidak aku ketahui," batin Nara kebingungan.

Flashback.

"Tuan!" Bibi menghentikan Haris yang ingin memasuki mobil.

"Kenapa kamu masih berada di sini dan bukankah saya sudah menyuruh kamu untuk segera pergi dari rumah ini. Kamu memang sudah bekerja lama di rumah ini, tapi kamu tahu sendiri bagi saya kesalahan fatal tidak bisa diberi ampunan," ucap Haris dengan suara dingin yang benar-benar tidak ada kata kesempatan untuk Indah.

"Saya mohon maafkan saya tuan. Jika saya dipecat, bagaimana saya memberi keluarga saya makan dan bukankah selama ini tuan juga tahu bahwa saya harapan dari mereka," ucap Indah.

"Saya memaafkan kamu, tetapi bukan berarti kamu bisa kembali bekerja di rumah ini. Jika kamu sudah tahu bahwa kamu adalah tulang punggung keluarga kamu dan seharusnya kamu tidak main-main bekerja di rumah ini dan ini adalah resiko dari perbuatan kamu!" ucap Haris dengan tegas yang tetap pada pendiriannya.

"Jadi pergilah dari rumah ini dan jika kamu masih ada di rumah ini saat saya pulang. Maka kamu akan melihat orang yang berbeda yang selama ini baik kepada kamu. Saya akan mengusir kamu secara paksa!" tegas Haris memberikan ancaman yang berlalu dari hadapan Bi Indah.

"Tapi saya terpaksa mengakui semua itu tuan!" Haris menghentikan langkahnya yang menoleh ke arah Bibi kembali.

"Tuan bahkan tahu sendiri bagaimana pekerjaan saya. Apa saya pernah melakukan kesalahan. Jika tuan percaya pada saya, maka tuan juga percaya bahwa saya mengakui perbuatan yang sama sekali tidak saya lakukan," ucap Bibi.

"Apa maksud kamu?" tanya Haris.

"Saya sama sekali tidak pernah menyuruh orang-orang yang di rumah ini untuk libur. Nyonya yang menjadikan saya kambing hitam dan saya juga bukan orang yang membuat kopi tuan," ucap Bibi memberikan pernyataan yang akhirnya mendengarkan apa kata Nara yang bagaimanapun dia harus menyelamatkan dirinya.

"Kamu masih mau mengelak dan bukankah sudah banyak bukti. Pelayan di rumah ini memberikan pernyataan bahwa kamu yang melakukannya. Cctv yang ditunjukkan kepada saya juga sudah menjadi bukti. Jadi kamu jangan membuat drama," ucap Haris.

Kekalahan Indah memang karena sudah begitu banyak yang disiapkan oleh Tami sehingga membuatnya tidak bisa melakukan pembelaan. Tami yang menuduh Indah berdasarkan banyak bukti yang sudah ditunjukkan terlebih dahulu kepada hari.

"Saya juga tidak tahu kenapa semua bukti itu tertuju pada saya. Tetapi saya bersumpah bukan saya melakukan semua itu. Saya benar-benar hanya dituduh," ucap Indah dengan harapan agar Haris percaya padanya.

"Sudahlah Indah, kamu jangan mencoba untuk melakukan pembelaan. Kamu harus menerima risiko atas perbuatan kamu!" tegas Haris yang tidak mendengarkan apapun.

"Tuan bagaimana jika saya menunjukkan kepada tuan bahwa Nona Nindy dan Nyonya Tami bukanlah orang yang baik selama ini," langkah Haris kembali terhenti ketika mendengar tawaran dari Indah.

"Apa maksud kamu?"

"Kamu ingin memprovokasi saya agar terpengaruh oleh perkataan kamu dan mencoba untuk mencurigai istri dan anak saya?" tanya Haris.

Indah menghela nafas terlihat mengambil sesuatu dari sakunya dan memperlihatkan kepada Haris. Membuat Haris melihat selembar foto tersebut.

Foto Nindy berada di dalam kamarnya bersama dengan Heri yang mana keduanya terlihat duduk di pinggir ranjang sembari berciuman yang membuat Haris benar-benar kaget.

"Maaf lancang saya mengambilnya. Foto ini saya ambil secara diam-diam di saat Nona Anara di Jepang dan tuan sedang di Luar Kota," ucap Bibi dengan suara bergetar.

Haris terdiam yang sepertinya mencoba untuk memikirkan kembali bagaimana dia sudah menangkap kedekatan Heri dan Nindy beberapa hari ini.

"Tuan izinkan saya untuk tetap berada di rumah ini dan memperlihatkan kepada tuan bahwa sebenarnya Nyonya Tami dan Nona Nindy bukanlah orang baik-baik dan Nona Anara selama ini hanya dibohongi," ucap Bibi.

"Saya juga akan membuktikan bahwa bukan saya yang menyuruh para pelayan di rumah ini untuk liburan dan bukan saya yang membuat kopi itu," ucapnya lagi.

"Bagaimana jika kamu tidak bisa melakukan itu?" tanya Haris.

"Saya sama sekali tidak takut jika dilaporkan ke pihak berwajib. Jika saya yang membuat kopi itu dan ternyata kopi itu terdapat obat yang membutuhkan overdosis," ucap Indah yang membuat Haris terdiam.

Jika Indah berani menantang Haris yang artinya dia benar-benar tidak bersalah.

"Baiklah! saya beri kamu kesempatan 24 jam untuk membuktikan semua perkataan kamu dan jika apa yang kamu katakan tidak benar dan justru kamu yang mencoba untuk memprovokasi saya. Maka kamu harus terima resikonya!" tegas Haris memberikan ancaman kepada Indah.

"Saya akan menggunakan kesempatan itu untuk membuktikan kepada tuan!" jawab Bibi dengan mengangguk-anggukkan kepalanya yang benar-benar sangat lega jika Haris memberinya kesempatan.

Bersambung...

1
Osie
penulisnya msh byk typo tapi gpp ceritanya bagus
Nur Adam
lnjut
Osie
msh awal awal moga ke depannya tdk mengecewakan
Osie
moga antara bisa balas dendam ke orang orang yg udah jahat dia
Osie
aku mampiiirrr..selalu suka ceeita transmigrasi..apalagi MC nya sosok tangguh n gak cengeng..
dan pastinya ku harap ini cerita sp end..sumpeh capek bgt baca cerita udah baca berbab" eh diujung malah diganting kayak jemuran...gariiinngggg bookk
ChikoRamadani
kenapa tiba" om haris menghilang?
ChikoRamadani
Akhirnya terbongkar sudah kebusukan tami, yang sudah menggelapkan uang perusahaan melalui perantara rudi yg sering sekali mentransfer ke rekening tami....
apa setelah ini ada kejutan lainnya yang akan terbongkar??? wah, pasti seru ini...
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
bagus sekali 🥰🥰🥰❤️❤️❤️
Naufal Affiq
lanjut thor
ChikoRamadani
Sangat menarik...
Ceritanya bagus, Konfliknya tidak terlalu bertele2 dan Sesuai alurnya jadi gak buat bosan ...
Penyampaian kosakatanya mudah dipahami....

Semoga sukses kakk othor❤️
ChikoRamadani
lanjut dong thor, seru nih ceritanya...
kasian anara dikeliling orang jahat yang suka berkhianat apalagi ibu tiri & kakak tirinya, ingin menguasai apa yg dimiliki anara... termasuk heri, berselingkuh dgn kakak tiri anara.
Angga Gati
cuz meluncur baca kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!