NovelToon NovelToon
TERLEMPAR KEZAMAN KERAJAAN KUNO

TERLEMPAR KEZAMAN KERAJAAN KUNO

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Transmigrasi ke Dalam Novel / Penyeberangan Dunia Lain / Trauma masa lalu / Chicklit / Tamat
Popularitas:38k
Nilai: 5
Nama Author: zakina

Namaku Inaya, aku baru lulus di sekolah menengah atas. Keseharianku membersihkan rumah, memasak, dan memberi makan ayam. Suatu hari, aku bertemu dengan seorang nenek yang kebingungan mencari kendaraan. Dia meminta bantuanku. Awalnya aku menolak, namun karena kasihan, akupun membantunya. Setelah itu, dia memberiku sebuah gelang. Aku sudah menolak, namun dia kekeh memaksaku menerimanya. Semenjak memakai gelang, kejadian aneh mulai bermunculan.

Beberapa bulan kemudian, tepatnya Hari ini ialah hari idul fitri. Aku dan keluargaku biasanya ziarah kemakam sang kakek dan nenek. Setelah itu kami pergi berkunjung kerumah nenek atau ibu dari ayahku. Diperjalanan, kecelakaan tak terelakkan terjadi. Aku terbang melayang dan jatuh keaspal. Tubuhku terguling-guling hingga memasuki sebuah empang atau biasa disebut kolam ikan. Aku sempat menatap gelang pemberian nenek tak kukenal, hingga kesadaranku pun hilang. Lalu setelah aku membuka mata kembali, aku berada ditempat asing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zakina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12 KEBENARAN TERUNGKAP

Tali mulai dipasangkan di leherku dengan wajah yang sudah tertutup kain, lalu mereka mulai mendorongku kedepan.

"BERHENTI!" Teriak Putri Irha.

"Putri Khina!" Teriak Pangeran Arjuna. Dia berlari dan menahan badanku di atas bahunya.

Semua orang menatap ke arah Putri Irha dan Pangeran Arjuna.

"Putri Irha, akhirnya kau sadar," Ucap Putra Mahkota tersenyum senang. Dia berjalan menghampiri Putri Irha dan hendak memeluknya. Namun Putri Irha mengangkat tangan pertanda Ia tak ingin didekati.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA ADIKKU, HAH. KENAPA KALIAN TEGA MENGHAKIMI SESEORANG YANG BAHKAN BELUM TERBUKTI BERASALAH," Teriak Putri Irha.

"Kamu sebaiknya istirahat dulu, kondisimu masih belum pulih," Ucap Pangeran Mahkota yang melangkah mendekat hendak meraih pundak Putri Irha.

"Manjauh dariku! Jangan pernah mendekatiku! Dan lepaskan adikku sekarang juga! Dia tidak bersalah," Ucap Putri Irha.

"Tidak! Dia harus di hukum atas semua kesalahan yang dia perbuat," Ucap Putra Mahkota Ilyas.

"Dia tidak salah. Bahkan dia yang menolongku dari para penjahat itu. Kalau tidak ada dia, aku sudah mati di bunuh para penjahat-penjahat itu," Ucap Putri Irha.

"Apa maksudmu? Jangan berbohong hanya untuk menyelamatkannya dari hukuman," Ucap Putra Mahkota.

"Aku tidak bohong. Putri Khina menyelamatkanku. Kalau tidak percaya, kau bisa bertanya ke semua para pedagang di pasar. Mereka semua menyaksikan kejadian yang terjadi," Ucap Putri Irha.

"Putri Irha mengatakan yang sebenarnya, Putra Mahkota," Ucap salah satu rakyat yang maju sedikit kedepan. Dia adalah wanita yang paruh baya yang ditolong oleh Putri Khina. Yang waktu itu dagangannya berhamburan dijalan.

"Lalu noda darah dan pedang yang dia pegang?" Tanya Putra Mahkota.

"Putri Khina menggunakan pedang untuk menyerang para penjahat dan noda darah yang ada dipakaian Putri Irha ialah darah Putri Khina. Para penjahat melukai lengan Putri Khina, Putra Mahkota," Ucap Salah satu rakyat yang hampir dibunuh oleh para penjahat. Untung Putri Irha datang tepat waktu.

"Jadi aku salah paham...," Ucapan Putra Mahkota menggantung.

"Cepat turunkan Putri Khina!" Perintah Putri Irha.

"Turunkan dia!" Perintah Putra Mahkota.

Para pengawal bekerja sama untuk menolongku. Setelah berhasil, mereka melepas tali di leherku. Lalu wajahku yang tertutup kain kembali dibuka.

"Kenapa kalian menyelamatkanku! Harusnya kalian biarkan aku mati. Aku mau mati!" Ucapku sembari mengambil pedang pangeran Arjuna yang berada disela-sela ikat pinggang.

"PUTRI KHINA!" Teriak Putri Irha dan lainnya.

"Jangan lakukan itu! Tenang okey," Ucap Putri Irha sembari berjalan mendekat ke arahku.

"BERHENTI! JANGAN MENDEKAT!" Ancamku menaruh pedang di leherku sendiri. Namun mata ku tiba-tiba berkunang dan kepalaku pusing. Aku terjatuh dan ambruk di bawah tanah.

"PUTRI!" Ucap mereka menghampiriku.

Mereka membawa Putri Khina ke kediaman. Tabib mulai memeriksa.

"Bagaimana keadaan, Putri Khina?" Tanya Putri Irha.

"Putri Khina kehilangan banyak darah. Kita harus menghentikan pendarahannya, jika tidak, nyawanya bisa terancam," Ucap Tabib Istana.

"Lakukan apapun untuk Putri Khina. Kalau sampai dia tidak selamat, kubunuh kau," Ancam Pangeran Arjuna menarik kerah baju Tabib Istana.

"Hiks, hiks, Dek...bangun, jangan seperti ini. Maafkan aku, kalau saja saat itu aku tidak sok berani melawan para penjahat itu, mungkin semua ini tidak akan terjadi," Ucap Putri Irha

'Ini salahku. Aku yang membuat dia seperti ini. Andai aku mendengarkan penjelasannya.....' Batin Putra Mahkota merasa bersalah.

○○○○○○○○

Beberapa hari kemudian, aku mulai sadar. Saat melihat sekitar, aku terkejut melihat sekeliling.

"Ini kamar, bukan Neraka," Gumamku.

"Tidak, aku udah lelah dengan semua ini. Aku mau menyusul nenekku," Ucapku menuruni ranjang.

Aku berjalan mendekati pintu, namun pintu terkunci dari luar.

"BUKA! BUKA!" Teriakku. Namun tidak ada yang membuka pintu kamarku. Aku pun melempar semua barang ke arah pintu.

Tiba-tiba pintu terbuka dan tampaklah Putra Mahkota.

"Kau! Kenapa kau tidak membunuhku saja! Bukankah kau mau menggantungku di tiang gantung? Lalu apa ini? Kenapa aku masih hidup?" Ucapku.

"Maaf," Ucap Putra Mahkota menunduk.

"Maaf untuk apa? Kau tidak bersalah, aku yang salah karena hidup di dunia yang kejam ini," Ucapku.

"Tolong maafkan aku. Akibat kecerobohanku, kau jadi begini," Sesal Putra Mahkota Ilyas. Dia berjalan mendekat dan memelukku.

"Bunuh aku! Bunuh!" Ucapku menarik kerah baju Putra Mahkota.

"Kenapa Kau diam? Ayo lakukan sekarang juga, bunuh aku. Aku tidak peduli kalupun aku harus masuk neraka," Ucapku.

"Shtt, jangan mengatakan itu lagi," Ucap Putra Mahkota. Dia menaruh jari telunjuknya dibibirku. Lalu kembali memelukku.

"Hiks, hiks, kalian semua jahat. Aku benci kalian," Tangisku memukul-mukul dada Putra Mahkota.

"Maaf. Aku janji tidak akan melakukan kecerobohan lagi. Aku janji akan mendengar semua penjelasanmu terlebih dahulu. Aku janji akan selalu melindungimu," Ucap Putra Mahkota.

"Lepas!" Ucapku mencoba melepaskan pelukan Putra Mahkota. Namun pelukannya begitu erat.

Putra Mahkota mengangkatku dan membawaku ke ranjang. Perlahan Dia mulai membaringkanku di atas ranjang. Lalu dia ikut naik dan memelukku. Di selalu mengucapkan kata maaf dan akhirnya kami tertidur.

•••••

Malam harinya, aku terbangun dari tidurku. Ku liat Putra Mahkota masih terlelap dalam tidurnya.

"Ilham....bukan, dia bukan Ilham. Dia Putra Mahkota Ilyas. Di liat-liat, ternyata dia sangat tampan saat tidur," Gumanku tanpa sadar membelai wajahnya. Aku seakan lupa dengan kejadian yang baru saja terjadi akibat melihat wajahnya yang membuatku terhipnotis.

Putra Mahkota membuka mata. Aku terkejut dan langsung kembali berpura-pura tidur.

"Seperti ada yang menyentuh wajahku?" Gumam Putra Mahkota menyentuh wajahnya sendiri, "Mungkin perasaanku saja."

'Mati aku. Bodoh, harusnya tadi aku enggak sentuh wajah Ilyas,' Batinku menggerutuk.

"Putri Khina," Ucap Putra Mahkota mencoba membangunkanku.

"Eukkhhhh....hoammmm," Aku berpura-pura bangun.

"Ilyas? Eh, maksudku Putra Mahkota Ilyas, Kau masih disini?" Tanyaku berpura-pura.

"Hmmm," Dia berdehem dan turun dari ranjang. Dia keluar dari kamar begitu saja.

"Dasar kulkas. Aku tanya panjang, dia jawabnya hmmm doang," Kesalku.

Aku bergegas turun dari ranjang. Tiba-tiba Putri Irha dan Pangeran Arjuna datang. Mereka berdiri di depan pintu. Aku turun dan menghampiri mereka berdua.

"Putri Khina," Ucap Putri Irha langsung memelukku.

"Eh, Kakak sama Pangeran ke sini?" Tanyaku.

"Iya. Sebenarnya tadi pagi aku kesini, tapi aku lihat kamu dan Putra Mahkota uwu-uwuan," Goda Putri Irha..

'Apa kau dan Putra Mahkota akan baikan? Apa tidak ada kesempatan bagiku untuk mendapatkanmu?' Batin Pangeran Arjuna.

"Eh tidak, kau salah paham. Kami tidak melakukan apa-apa. Kami hanya tidur, tidak lebih," Ucapku.

"Lebih juga gak apa," Goda Putri Irha.

"Sudah ah, aku mau mandi dulu. Kalian keluar aja ya, bay," Ucapku langsung menutup pintu kamar.

"Khemmm, yang lagi kasmaran niee," Goda Putri Irha mengetuk pintu.

○○○○○○○

Setelah mandi dan berganti pakaian, aku mulai membuka pintu untuk memastikan Putri Irha telah pergi.

"Aman," Gumanku.

"Aman apa?" Tanya Putra Mahkota tiba-tiba.

"Eh, Putra Mahkota," Ucapku cengingiran. 'Nih orang datang dari mana lagi? Tiba-tiba nongol, buat aku kaget. Untung aku enggak punya riwayat jantung,' Batinku.

"Aman apa?" Tanyanya lagi.

"Itu...aku takut ada perampok. Jadi aku keluar untuk memastikan," Elakku.

"O."

"Dia hanya bilang O doang....ini terlalu. Terlalu pelit ngomong,' Batinku.

Aku melihat Pangeran Arjuna berjalan di belakang Putra Mahkota. Aku tersenyum melihatnya.

'Dia tersenyum padaku? Senyumnya sungguh manis. Kenapa aku baru menyadarinya,' Batin Putra Mahkota menatapku tanpa berkedip, 'Apa yang aku pikirkan, tidak mungkin aku menyukainya. Ini salah, aku membencinya. Sangat-sangat membencinya. Ini hanya rasa bersalah yang kulakukan beberapa hari yang lalu. Iya, ini pasti karena rasa bersalahku.' Putra Mahkota mencoba meyakinkan dirinya sendiri sembari menggelengkan kepala.

'Nih orang mengapa natap segitunya padaku? Ih, tatapannya kok serem amat ya, kayak mau nelan aku hidup-hidup. Dan kenapa pula dia geleng-geleng kepala? Aneh bamget ini orang,' Batinku menatap Putra Mahkota.

"Putri Khina," Panggil Pangeran Arjuna.

"Eh, Pangeran. Kau disini? Ada apa?" Tanyaku.

"Aku mau mengajakmu ke ruang makan," Ucap Pangeran Arjuna.

"Ayo," Ucapku tanpa sadar memegang tangan pangeran.

"Hemm," Putra Mahkota berdehem.

"Eh, maaf-maaf. Aku tidak sengaja pegan tanganmu," Ucapku.

'Putra mahkota pengganggu, sudah senang-senang di pegan sama Putri Khina, dia malah berdehem,' Batin Pangeran Arjuna kesal.

'Bodoh, ngapain aku pegang tangan Pangeran sih. Kalau dia marah gimana coba,' Batinku.

'Apa mereka masih saling mencintai? Kenapa aku merasa cemburu melihat kedekatan mereka? Apa aku sudah mulai menyukai Putri Khina? Tidak mungkin, cintaku hanya untuk Putri Irha, bukan yang lain,' Batin Putra Mahkota Ilyas meyakinkan hatinya.

Kami bertiga berjalan ke ruang makan. Sesampainya disana, ku lihat Zahra turun dari kursi dan berlari memelukku.

"Bunda, aku kangen Bunda. Bunda tidak sadar selama beberapa hari. Aku takut kehilangan Bunda," Ucap Zahra.

"Beberapa hari? Apa aku tidak sadarkan diri selama itu? Terus Ulang tahun Ratu Ular....eh maksudku Ratu Helena, bagaimana?" Tanyaku.

"Batal," Ucap Putra Mahkota singkat.

"Apa, batal? Kenapa bisa?" Tanyaku.

"Gara-gara kau sakit, Yang Mulia Raja membatalkan acara ulang tahunku," Kesal Ratu Helena.

"Kau sudah sembuh, Putri Khina?" Tanya Raja Dayat.

"Sudah, Yang Mulia," Ucapku.

"Ayo, Bunda," Ucap Zahra menarikku ke meja makan. Putra Mahkota mengikuti dari belakang.

Aku duduk di kursi tengah. Ku lihat semua daging di atas meja.

'Ini danging apa? Aku enggak mau makan daging Kucing atau apalah yang diharamkan dalam Islam,' Batinku.

"Semua daging di meja ini daging ayam dan kambing," Ucap Putra Mahkota yang seakan tau isi pikiranku.

"Bener. Kalau ini daging kucing, mana mau aku makan," Ucap Putri Andini menggigit daging ayam.

"Tenang aja, aku sendiri yang pastikan semua daging-daging ini halal," Ucap Putri Irha.

'Syukurlah, setidaknya aku enggak perlu makan nasi doang,' Batinku.

"Yang Mulia....," Ucapanku terpotong.

"Makanlah. Aku sudah memberi izin untuk menghidangkan semua daging ayam ini," Ucap Raja Dayat.

Aku tersenyum dan mulai makan. Semua makan tanpa banyak bicara lagi. Setelah selesai makan, aku pamit ke kamar.

"Boleh aku tidur sama, Bunda?" Tanya Zahra.

"Boleh dong, yuk," Ucapku.

Putra Mahkota mengekor di belakangku.

"Ilyas, eh maksudku Putra Mahkota kenapa mengikutiku?" Tanyaku.

"Aku mau tidur di kamarmu," Ucap Putra Mahkota.

"Asyik, Ayah akan tidur sama kita. Sudah lama aku pengen tidur sama Ayahanda dan Ibunda," Ucap Zahra.

'Sebenarnya aku pengen usir dia. Mana setuju aku jika dia ikut tidur di kamarku. Tapi aku kasihan sama Zahra. Dia begitu menginginkan tidur dengan Ayah dan Bundanya,' Batinku.

Kami bertiga melanjutkan perjalanan menuju ke kediamanku. Sesampainya di kediaman, kami bertiga masuk.

Aku mulai merebahkan diriku dan Zahra di atas ranjang.

"Zahra bobok. Oh Zahra bobok. Kalau tidak bobok di gigit nyamuk," Nyanyianku sembari menepuk pelan pantat Zahra dan membelai kening Zahra.

"Bobok itu apa, Bunda?" Tanya Zahra.

"Bobok itu artinya tidur," Ucapku.

"Nyanyi lagi dong, Bunda," Ucap manja Zahra.

Aku mengangguk dan mengulang nyanyian itu berulang-ulang sampai Zahra tertidur pulas.

'Aku tidak menyangka, ternyata Putri Khina memiliki sisi keibuan. Aku semakin kagum padanya.......Apa yang aku pikirkan? Aku tidak mungkin menyukainya. Ingat, aku harus ingat, kalau semua yang ku lakukan ini demi Putri Irha, cinta pertamaku,' Batin Putra Mahkota Ilyas.

...¤BERSAMBUNG¤...

1
sahabat pena
Andini koplak 🤣🤣🤣🤣
sahabat pena
putri Andini mulutnya ga bisa di rem. 🤣🤣🤣kayak mak2 tukang gosip🤣🤣🤣
sahabat pena
Luar biasa
sahabat pena
jgn2 ibu nya inaya transmigrasi jg jd putri Irawati ya?
Zakina Inar: Tidak kak, cuman Inara dan 2 lainx yg transmigrasi, hihi😆
total 1 replies
Muhammad Isnan
👍👍
Muhammad Isnan
gila sih cerita keren banget bisa gak aku kek gini
Alizeee
iya, aku senang sama endingnya
Alizeee
ini real ibuk-ibuk, sih/Shy/
Alizeee
hi inaya!
Vernon
aku tinggalin jejak kakk 😊
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
Yap bener banget Inaya mana mungkin di jaman kuno ada istilah loe gue dan polisi dah fix itu asalnya sama kaya dirimu Ina
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
nah ini juga pasti sama kaya si Inaya masuk ke dimensi lain, dia kayaknya yang ikutan nyebur tadi deh
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
kebanyakan baca novel sih dirimu jadi beneran ngerasain deh masuk ke dunianya
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
Si Inaya pasti bingung bener tuh ampe dikira lagi syuting pada
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
ealah si Inaya dari jaman kuno ternyata habis kena insiden masuk ke sumur terus muncul si Inaya, lalu putri mahkota yang asli ke mana dong mati kah atau jadi ketuker hehe
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
weleh weleh si Inaya itu bukan Ilham yang kau kenal tuh, eh ini orang-orang di sono jangan-jangan si Inaya kenal lagi cuma beda penampilan dan mereka tak tau si Inaya ja
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
Bukan Surga Inaya kau masuk ke dunia lain tuh lewat Empang ternyata tuh Empang bukan sembarang Empang ada pintu masuk ke dunia lain nya
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
Kompak semua nya jatuh ke Empang, basah semua deh hihi
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
gak sampai nyemplung kan si Inaya nya ngeri bener kalo lagi kecelakaan begitu takut kagak selamat kitanya berasa hari akhir untuk nya aja. Amit-amit dah moga sih di beri keselamatan ya
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
keasyikan baca novel emang begitu kagak kerasa dah jam segitu aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!