NovelToon NovelToon
JANDA OH NO! OH YES!

JANDA OH NO! OH YES!

Status: tamat
Genre:Janda / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: mom yara

Putri Ceria gadis cantik yang harus menyandang status janda di usia muda. Saat berumur 19 tahun Putri menikah dengan pemuda dikampung tempat tinggalnya. Namun pernikahan yang baru seminggu itu harus kandas.



Setahun menjanda tidak mudah baginya. akhirnya Putri merantau ke kota. Di kota pun hidupnya penuh lika-liku.


"Bagaimana kalau aku yang membayarmu 1M," ucap kakek yang baru saja menolongnya.



Bagaimana kisah si janda muda hidup di Kota? Siapa kakek yang akan membayarnya 1 M?


Penasaran bagaimana kisah si janda muda, yuk langsung baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom yara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Kisah gadis itu

Mereka berdua masih saling menatap dengan pikiran masing-masing.

"Contohnya Anda, sudah kaya masih saja bekerja," Putri masih belum puas sebelum membuat Hardian kesal

"Kita beda, pekerjaanku bersih."

Putri mengangguk-anggukkan kepalanya. "Ya kau benar, kita jauh berbeda, kau kaya aku hanya si miskin, kau bersilau dan aku hanya noda, dimanapun aku berada aku hanyalah kotoran." Tersirat kesedihan di akhir perkataannya.

Hardian yang melihat kesedihan di sorot mata wanita itu merasa bersalah telah menghina wanita itu.

Putri menghembuskan nafasnya kasar sebelum melanjutkan ucapannya.

"Apapun pekerjaan kita, intinya kita sama-sama pecinta dolar dengan keinginan yang berbeda." Putri tersenyum manis lalu mendekat ke arah Hardian.

Putri mengangkat tangannya untuk menyentuh jas yang dikenakan Hardian.

"Jas ini." Entah keberanian darimana Putri menyentuh dada pria itu. "Pasti mahal, harganya mungkin sampai puluhan juta, bahkan bisa ratusan juta, kemaja, celana sepatu semuanya branded." Putri melihat Hardian dari atas sampai bawah.

"Harga pakaianmu saja bisa untuk biaya makan si miskin ini berbulan-bulan." ucapnya dengan nada mengejek.

"Dan ... " Putri berputar mengelilingi laki-laki itu. Dia tersenyum penuh arti melihat bagian belakang tubuh yang berdiri gagah di depannya.

Putri mengangkat tangannya lalu mengayunkannya ke arah bokong pria itu. Terdengar bunyi keras bersamaan dengan langkah kaki yang berlari tergesa.

"Kau...!" sentak Hardian sembari berbalik. Ia terkejut wanita itu berani memukul bokongnya keras.

"Celana dalammu juga mahal," teriak Putri sambil berlari sekencang mungkin. Putri berlari ke arah kamar Raditya, lalu mengunci pintunya setelah berhasil masuk.

"Aku selamat." Putri memegang jantungnya yang melompat-lompat, napasnya masih memburu. "Akhirnya keinginanku tercapai, untuk menendang bokongnya." Ia tertawa setelah napasnya mulai normal kembali.

Sementara Hardian terdiam ditempatnya, samar-samar terlihat senyum tipis di bibirnya. Senyum yang tak akan terlihat oleh siapapun.

"Gadis nakal." Tanpa sadar Hardian menyebut wanita itu gadis, padahal dia sudah janda dan usianya pun sudah 21 tahun.

*

Kembali ke Putri.

Putri menatap laki-laki yang juga menatapnya sejak dia masuk kedalam kamar itu tanpa ia sadari.

Tatapan yang berbeda, dan dia mulai menatap orang lain bukan pemandangan lagi. Apa itu artinya dia sudah sehat pikir Putri.

"Mas Radit sudah sembuh?" tanya Putri bahagia melihat perkembangan pria yang sedang duduk di atas ranjang itu.

Putri mengambil kursi lalu duduk dihadapan pria itu.

"Mas Radit sudah sembuh?" tanya Putri lagi sembari menelisik tatapan mata Raditya.

"Bagaimana cerita wanita itu?" jawab Raditya dengan pertanyaan.

"Cerita wanita itu?" tanya Putri bingung, wanita yang mana pikirnya.

"Bagaimana wanita itu setelah menikah?"

*

*

Pov Raditya

Tiba-tiba wanita asing masuk kedalam kamarku. Sejak wanita yang kucintai pergi, rasanya aku tidak ingin hidup lagi. Kalau saja malam itu aku tidak dijebak, mungkin aku bisa menyelamatkannya. Pagi hari saat keluar dari kamar hotel, banyak nomer yang menghubungiku. Aku terkejut dengan berita yang kuterima, berita buruk tentang wanita yang baru ku nikahi selama enam bulan ini. Rasa bersalah menusuk hatiku.

Aku ingin pergi menemuinya untuk minta maaf, dihari terakhirnya aku menghianatinya, menghianati cinta kita. Dan mungkin inilah hukumannya, rasanya aku tak ingin hidup lagi.

Lalu datang wanita itu, wanita asing yang dengan berani menyentuhku. Aku tidak memperdulikannya, tapi dia pantang menyerah. Dia sangat berisik, mengoceh tiada henti, bahkan berani menggodaku secara terang-terangan.

Wanita yang unik. Mas, itulah panggilannya untukku, mengingatkanku pada istri yang sangat kucintai.

Wanita yang bernama Putri itu terus memberiku semangat untuk hidup. Aku mulai tersentuh dengan apa yang dilakukannya. Dia bilang aku harus terus melanjutkan hidup, karena masih banyak orang diluar sana yang tidak lebih baik dariku.

Cerita gadis yang wanita itu ceritakan menarik perhatianku. Bagaimana kisah selanjutnya wanita itu.

Pov end.

"Wanita itu?" tanya Putri yang mulai mengerti arah pertanyaan Raditya. Wanita yang ia ceritakan sebelumnya, wanita yang tak lain adalah dirinya sendiri. "Jadi mas Radit mencariku hanya untuk mendengar cerita wanita itu?" Putri masih tak percaya jika ceritanya sungguh ampuh.

Raditya menganggukkan kepalanya tanpa melepas tatapannya pada wanita yang duduk di hadapannya.

Tahu begini, aku jual saja ceritaku, dengan judul cerita yang bisa menyembuhkan depresi.

"Tapi, tunggu dulu. Apa suasana hati mas Radit sudah lebih tenang?" Karena sesuai dengan yang dibacanya jika hati sudah lebih tenang berarti yang bersangkutan mulai sembuh.

Raditya tak menjawab pertanyaan Putri, dia hanya diam sembari menatap wanita itu.

"Baiklah, tidak perlu dijawab, Mas mau dengar ceritanya, kan?" Raditya langsung menganggukkan kepalanya.

"Wanita itu akhirnya menikah, tapi satu kabar berita membuat wanita itu harus menyandang status janda di usia pernikahan yang masih satu minggu, mas bisa bayangin bagaimana perasaan wanita itu?" tanya Putri dengan mimik wajah seperti apa yang dirasakan wanita itu.

"Terkejut mas, sedih dan bingung bersamaan, tidak tahu harus bagaimana, apalagi usianya masih sangat muda."

"Seharusnya dia menikmati masa remajanya, tapi nasi sudah jadi bubur. Menikah muda sekaligus janda muda."

"Begitu ceritanya, mas."

"Sekarang bagaimana kehidupannya?" tanya Raditya.

Putri menyunggingkan senyum manisnya.

"Sebentar lagi dia akan menjadi orang kaya baru." Ya setelah merasakan manis pahitnya kehidupan, akhirnya indah pada waktunya. Mungkin pertemuannya dengan kakek adalah awal kebagian yang Tuhan tunjukkan.

Putri menatap Raditya seperti tumpukan uang, hampir saja air liurnya menetes melihat uang sebanyak 1 M. Entah sebanyak apa uang itu.

"Apa dia bahagia?"

"Dia selalu bahagia seperti apapun keadaannya."

"Apa itu dirimu?" tebak Raditya.

"Hah?" Putri melongo antara harus jujur dan berbohong.

"Kau kah itu?" ulang Raditya. "Itu kisah hidupmu?" Raditya bertanya kembali saat Putri hanya diam saja yang terlihat bingung untuk menjawab apa.

Kemudian Putri menganggukkan kepalanya.

"Aku ingin sembuh," ucap Raditya lirih, namun masih bisa di dengar oleh pendengaran Putri.

"Benarkah, kalau begitu ayo kita Jalan-jalan."

Ye... 1 M. Putri berulang kali mengucapkannya dalam hati.

Putri membawa Raditya keliling komplek rumah lalu berhenti di dekat taman. Menikmati suasana sejuknya udara pagi hari. Dia masih menggunakan kursi roda, supaya Raditya tidak lelah.

"Di desa anginnya lebih sejuk dari ini mas, lebih tenang dan damai, tapi itu semua akan hilang jika mulut kaum hawa sudah bangun."

"Mulut kaum hawa?"

"Ya, pasukan ibu- ibu julid," jawab Putri sembari tertawa.

Raditya sudah bisa diajak ngobrol, mau bertanya dan sudah menjawab jika ditanya, kesehatan mentalnya berangsur-angsur pulih. Pola makannya juga sudah mulai normal kembali. Meskipun belum bisa dibilang sembuh total.

Kakek sangat bahagia melihat perkembangan cucunya itu. Orang tua Raditya pun merasakan hal yang sama untuk kesembuhan Raditya.

1
Nining yuningsih
bagus
Nining yuningsih
llucu
bhunshin
mulut mu Hardian macam bon cabe pedes bener palagi yg mkn bon cabe bibirnya lgi sariawan sakit nyelekit...
bhunshin
put temanMu kemana lama bener ke toiletnya jgn² kekunci didlm toilet put buruan cariin 😂
Daliffa
mampir baca, Alhamdulillah bagus alury,masih nyimak dlu,
fay_1571
🥰🥰🥰
Wisnu Mahendra
terlalu fokus dengan putri dan hardian, gak ada selingannya...misalnya aditya atau ratna...jadi terkesan monoton
Kutipan Halu
Ceritanya bagus kak, kalau berminat mampir juga yaa ke cerita baru kuuu iniii!!! 😊
👇👇👇
Terjebak Dalam Cinta Hitam
mimma
Luar biasa
Liaaa♡♡
bagus
fitri
😁😁😁
Baraka
putri juga egois
Alif
hardian gk jelas
Rismawati Damhoeri
jadi kemana Ratna sebenarnya?
Sri Puryani
😀😀gk bs bayangkan klo hardian jd sering senyum...
Sri Puryani
kakek bela putri
Sri Puryani
hardian peka dong.....istri itu pgn di dekati dirayu biar gk marah, kamu hrs mengalah
Sri Puryani
bibi diksh wkt 2 hr, ternyata smpe 1 mggu blm plg jg
Sri Puryani
katanya hardian sdh menyiapkan resepsi pernikahan tp kok blm" ?
Sri Puryani
kenapa mulut laki" itu tdk kau tampar sj hardian?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!