JANDA OH NO! OH YES!
Putri menatap pria yang seumuran dengan ayahnya, pikirannya tak menentu. Melihat Deru napas pria tersebut yang masih memburu, membuktikan kalau paman Sudi berlari untuk sampai kerumah ini. Sepertinya dia baru saja dari sawah, tampak terlihat jelas dari penampilannya.
Paman mengatur napasnya yang masih memburu. Setelah dirasa cukup, dia mulai mengatakan maksud tujuan kedatangannya kerumah ini. "Put, semalam suamimu ditangkap polisi!"
Putri diam membeku, lidahnya terasa kelu untuk menjawab. Berusaha mencerna kabar yang membuat tubuhnya seketika menegang.
Put, semalam suamimu ditangkap polisi. Ulang Putri dalam pikirannya.
Benar. Apa yang di dengarnya itu tidak salah. Pendengarannya masih bagus, tidak mungkin salah dengar, yakinnya dalam hati.
"Apa maksudmu?" Bukan Putri yang bertanya, melainkan laki-laki yang menjadi ayah kandungnya.
"Ya, Mas. Semalam Yanto ditangkap polisi karena narkoba."
Bukan hanya Putri yang terkejut. Ayah dan Ibu yang berada di sana pun mengeluarkan reaksi yang sama. Mereka bertiga jadi terdiam dengan segala pemikiran masing-masing.
Dibelakang rumah, tepatnya di dapur, para sanak saudara yang masih disini untuk membantu beberes langsung gaduh.
Padahal usia pernikahan Putri baru satu minggu, tapi satu kabar berita itu langsung membuat wanita itu menyandang status janda.
Tak lama setelah kabar berita itu, sang Ayah meminta Putri untuk bercerai. Putri tidak bisa menolak keinginan sang ayah. Dia pasrah dengan nasib pernikahannya. Sementara Yanto menolak untuk bercerai, tetapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya gugatan cerai itupun dilakukan hingga surat cerai Putri dapatkan.
*
*
Tidak terasa sudah satu tahun berlalu dan sudah satu tahun pula Putri menyandang status jandanya. Setelah kejadian itu kehidupan Putri berubah drastis. Tidak ada yang berjalan semestinya. Tidak jarang gadis muda itu dijadikan bahan gosip tetangganya, lantaran dia menyandang status janda di usia yang terbilang masih sangat muda. Bayangkan gadis berusia 19 tahun menyandang status janda lantaran suaminya masuk penjara.
Akhirnya ia memutuskan untuk merantau ke kota Jakarta, Ayah dan ibu mendukungnya setelah melihat bagaimana Putri selama ini menjalani kehidupan dengan status janda.
Hidup memang tak semudah yang kita bayangkan. Sebagai manusia kita hanya bisa berencana, Tuhan yang menentukan.
Sampai di Kota kehidupannya tidak jauh berbeda seperti di desa. Hampir diperkosa juga ia rasakan. Tidak mudah untuk menlanjutkan hidup bagi korban pemerkosaan meskipun belum sampai diperkosa, tapi Putri sudah dua kali mengalaminya. Bertahan hidup adalah keputusan yang tidak mudah.
Disaat ia merasa berada di titik paling bawah, Tuhan mengirim seorang wanita yang memberinya tempat berteduh dan memberinya pekerjaan.
Bekerja sebagai pelayan hotel sudah dijalaninya selama setahun ini. Dia sudah terbiasa menghadapi pria hidung belang.
Digoda, bahkan dilecehkan sering ia alami selama bekerja di hotel. Namun, ia tetap bertahan untuk menyambung hidup.
Putri bersiap untuk pulang, pekerjaannya sudah selesai.
"Ayo, kak!" ajak Putri pada teman rasa saudaranya. Wanita yang menjadi penyelamatnya di saat ia terpuruk. Ratna memberinya tempat berteduh, padahal mereka tidak saling mengenal.
Mereka masuk ke salah satu restoran yang berada tak jauh dari hotel untuk makan malam dulu sebelum pulang.
"Put, aku ke toliet dulu ya," kata Ratna.
"Mau makan apa, kak?"
"Samakan saja," jawab Ratna lalu pergi meninggalkan Putri.
"Hi ... sayang." Sapa seorang pria yang sudah terlihat matang. "Kau selalu cantik alami, aku suka. "
Putri tersenyum getir melihat pria yang duduk dihadapannya tanpa membalas sapaan pria itu.
Laki - laki itu mengeluarkan sebuah cek lalu menyodorkannya tepat didepan Putri.
"Satu M, malam ini kau jadi milikku!"
Mati aku. Om ini gila apa ya? 1 M hanya untuk tidur denganku.
Putri melebarkan senyumnya. "Om bercanda ya?" Ya Putri memanggilnya om karena perbedaan usia mereka.
Laki-laki yang disetiap kesempatan ingin membawanya ke ranjang pria itu.
"Tidak sama sekali, malam ini om jadi milikmu."
Putri tertawa cekikikan untuk menyembunyikan kegugupannya.
Putri melirik ke arah pintu depan restoran. "Om, terlambat."
"Maksudmu?"
"Malam ini sudah ada yang booking Om. Aku sedang menunggunya."
Om itu tertawa pelan, karena dia melihat dengan jelas Putri bersama seorang wanita.
"Kau bohong!" Om berucap penuh percaya diri.
Putri beranjak dari duduknya, lalu berjalan ke arah seseorang yang masuk ke restoran itu.
Aduh, kenapa tidak ada yanga lain? aktor atau siapa gitu Ya Tuhan. Tapi tak apalah dari pada tidak ada sama sekali.
"Hallo, Dad." Sapa Putri pada laki - laki tua yang baru saja masuk kedalam restoran. "Dady lama sekali, membuatku lama menunggu," ucap Putri manja sambil merangkul lengan laki - laki tua itu.
Laki - laki itu mengernyitkan keningnya, bingung dengan kelakuan wanita asing itu. Tiba - tiba saja ada wanita muda yang memeluknya, padahal dia tak punya cucu perempuan.
"Tuan, tolong aku," bisiknya ke telinga laki - laki itu.
Laki - laki tua itu mengerti lalu tersenyum ke arah Putri.
"Maaf, membuatmu lama menunggu manis." Lalu mereka melangkah bersama.
Om yang duduk di kursi menatap Putri. Ia melihat dan mendengar dengan jelas interaksi keduanya.
"Dia juga suka kakek tua, tapi kakek itu kan?" Om tampak berpikir, lalu pergi meninggalkan restoran setelah ingat siapa kakek tua itu. Ia tidak mau mendapat masalah berurusan dengannya.
*
*
Di ruangan VIP
"Kakek, terima kasih sudah menolong ku, semoga Tuhan yang membalas kebaikan kakek."
Dia memanggilku kakek. Wanita yang cukup berani.
"Kau wanita malam?" tanya kakek to the point.
"Hampir saja, Kek?" jawab Putri santai dan jujur.
Kakek itu mengerutkan keningngnya. "Maksudnya?" tanya kakek bingung.
Putri berpikir sebentar. Kakek ini terlihat baik, mungkin tak apa jika aku cerita.
"Kakek bisa memanggilku Putri. Aku kerja di hotel mewah. Banyak sekali tamu pria hidung belang yang menggoda ku Kek, bahkan mau meniduri ku. Yah, meskipun aku sudah janda, tapi aku bukan janda gatal seperti kata orang."
"Janda?"
"Ya, kek aku janda muda yang masih segar." Seketika kakek tertawa mendengar ucapan Putri tentang statusnya.
Masih muda tapi sudah janda, pasti hidupnya tak mudah.
"Apa pria tadi yang akan menyewa jasamu?"
"Ya, Kek. Seharga 1 M," jelas Putri dengan mata membola ke arah kakek. Lalu berdiri.
"Coba kakek lihat, bagian depan, ukurannya standar, not big," ucapnya sambil memegang dadanya, lalu beralih memegang bokongnya. "Gak bahenol juga, hanya sedikit montok." lalu Putri duduk kembali.
"Hanya orang gila yang mau membayar 1M untuk satu malam. Aku kira itu sudah harga yang tinggi hingga tak ada orang yang akan mengeluarkan uang sebnayak itu. Eh ternyata aku salah, si om ternyata membawa cek 1 M." Putri menghela nafas lalu menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa.
Kakek itu menatap Putri dengan pikiran yang tak terbaca. Sedetik kemudian menyunggingkan senyum dibibirnya.
"Bagaimana kalau aku yang membayarmu 1M," ucap kakek yang baru saja menolongnya.
"Apa?" Putri terlonjak kaget dari sofa lalu duduk tegak.
Putri menarik nalas lalu menghembuskannya perlahan.
"Ternyata kakek sama saja, hidung belang." Putri beranjak dari duduknya hendak berdiri.
"Duduklah!" Perintah kakek. "Aku membayarmu bukan untuk urusan ranjang, aku masih setia pada almarhum istriku."
Putri berbalik lalu menatap kakek itu.
"Duduklah!" ulang kakek. Mau tidak mau Putri pun duduk kembali.
"Jadi perawat cucuku, jika kau mau aku akan membayarmu 1 M."
Putri tidak menjawab, ia masih diam sambil berpikir.
Pekerjaan apa? Gajinya bisa 1 M. Mencurigakan.
"Apa kakek pedagang manusia?" tanya Putri masih curiga. Kakek tertawa keras mendengar perkataan Putri.
"Sepertinya aku tidak salah pilih. Bagaimama kau bersedia?"
"Menjadi babysitter?" Putri bertanya balik, ia belum yakin dengan pekerjaan yang ditawarkan kakek.
Menjaga balita bayarannya sebesar itu. Seajaib apa balitanya?
"Yah, semacam itu," jawab kakek, tidak menjawab dengan jelas.
"Pikirkanlah dulu, jika kau bersedia hubungi kakek."
Putri mengambil kartu nama itu lalu berpamitan karena temannya sudah menunggu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Disya♡💕
pasti balita yg sudah berbulu🤣🙏
2024-02-29
1
Lanjar Lestari
sdh baca ke 3 x nih br komen🤭
2024-02-17
1
Elisanoor
lagi nyari bacaan yg enak di baca, mdh2n betah nyampe kelar ☺
2024-01-24
1