Seorang gadis cantik. Ceria sedikit ceroboh. Yang bekerja sebagai kurir dan hidup sangat sederhana.
Ikuti kisah.nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu ayah
Barra yang dari tadi menatap Babby. langsung menghampiri Babby dan memegang lengannya." kau tidak apa apa" tanya Barra yang melihat Babby seperti tidak sehat.
Babby yang merasa tidak asing dengan suara Barra langsung melihat ke arah Barra. Dan mata Babby membola saat melihat Barra yang hanya menggunakan kimono mandi Saja karena Barra baru siap mandi.Babby langsung teringat kejadian beberapa minggu lalu.
" pergi, jangan menyentuh ku" teriak Babby menolak Barra lalu berlari menahan rasa pusing yang menyerang nya tiba tiba.
Barra hanya diam dengan wajah dinginnya melihat Babby yang begitu ketakutan padanya
*****
Babby melangkah pelan memasuki kontrakan nya saat tiba di dalam Babby melihat ayahnya yang sedang duduk menunggunya Dengan tatapan sendu memandang ke arahnya.
ayahnya Babby berdiri dari duduknya dan menghampiri Babby "khumairah... " panggil ayah Babby dengan suara lirih.
Babby tidak tahan melihat ayahnya. Babby langsung memeluk ayahnya. Sudah satu tahun selama Babby meninggal kan rumah. Ini lah pertama kali Babby kembali melihat ayahnya.
Dan Babby tidak bisa menahan perasaan rindunya pada ayahnya.
"kenapa kau sangat kurus nak... Wajahmu juga sangat pucat sayang... Apa yang terjadi denganmu sayang. Bagaimana mana bisa kau hidup di dalam rumah sekecil ini." ujar Rahardian memeluk erat anaknya sambil menangis menumpahkan semua isi hati, dan rasa rindunya pada putri nya.
tangis Babby pecah di dalam pelukan ayahnya." pulang lah nak. Jika kau tidak menyukai ibu sambung mu. Ayah akan mencerai kannya. yang penting kau kembali ke rumahmu nak." bujuk Rahardian pada putri nya.
Babby melepaskan pelukan nya pada Ayah nya."kenapa Ayah berbicara seperti itu... Bukan kah Ayah pernah bilang jika bercerai itu adalah hal yang paling di larang dalam keyakinan kita ayah. Jadi jangan melakukan itu. khumairah tidak mahu. maafkan khumairah yang tidak mengerti ayah. Dan maafkan khumairah yang membuat ayah sedih." ujar Babby sedih melihat ayahnya yang juga terlihat kurus tidak seperti yang dia tinggal kan setahun yang Lalu.
Rahardian menggeleng" ayah tidak apa apa sayang. jangan di bahas lagi nak... Kau sudah makan? " Rahardian mengecup dahi anaknya.
Babby menggeleng "belum ayah... "
" kau dari mana saja nak. Dan Bagaimana kau bisa hidup di rumah sempit ini yang jauh dari kata sederhana." sedih Rahardian melihat keadaan Kehidupan anaknya.
Babby tersenyum di balik wajah pucatnya." aku tumbuh dengan didikan ibu ayah. Tentu saja aku bisa hidup seperti ini. " kata Babby kembali memeluk ayahnya."
khumairah sangat merindui ayah ...."Babby mengeratkan pelukan nya pada ayahnya.
Babby memang sangat dekat pada kedua Orang tuanya. Ibu Babby sedikit keras mendidik Babby, tapi hanya dalam mendidik Babby saja Elissa tegas pada putrinya. beda dengan ayahnya yang sama sekali tidak pernah kasar mahu pun bersuara tinggi sedikit pun pada putrinya atau istrinya.
"mari kita makan sayang. Biar ayah yang masak buat putri kecil ayah ini" ujar Rahardian tersenyum lebar pada putrinya.
" khumairah sudah dewasa ayah.. " ujar Babby lalu merebahkan kepalanya di bahu ayahnya." khumairah merindui ibu ayah" lirih Babby dengan wajah sendunya.
" mari kita masak sama sama... " Rahardian menarik putrinya untuk masak bersama seperti mana dulu Rahardian yang mengajari Elissa istrinya masak. karena Elissa memang tidak pandai dalam hal memasak.
Rahardian sengaja tidak menjawab putrinya tadi semasa putrinya mengatakan jika dia merindui Ibunya.Rahardian tidak ingin anaknya kembali menangis. karena Rahardian melihat jika putrinya sepertinya tidak baik baik saja.