NovelToon NovelToon
Berbagi Cinta : Dipaksa Menikahi Cucu Mantan Suami

Berbagi Cinta : Dipaksa Menikahi Cucu Mantan Suami

Status: tamat
Genre:Romantis / Poligami / Cintamanis / Patahhati / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Area 21+ (Mohon bijak dalam membaca)
Mentari dipaksa oleh Zahra untuk menikah dengan suaminya, Fatih. Karena Zahra sudah divonis mandul dua tahun lalu. Kini dia juga mengidap penyakit Leukemia. Mentari menolak keinginan sahabatnya itu karena Fatih adalah cucu dari William, mantan suaminya.
Akhirnya Mentari menerima pinangan Fatih dan mereka hidup bertiga di rumah yang sama. Masalah muncul saat Widuri dan Jihan ikut tinggal di rumah Fatih. Widuri menginginkan Jihan jadi istri ke-3 Fatih. Berbagai macam cara dia lakukan untuk menjebak Fatih.
Masalah kehidupan poligami terjadi saat Fatih jatuh cinta kepada Mentari dan Zahra cemburu, tanpa Mentari tahu. Mentari tidak sengaja mendengar Fatih sejak awal tidak mau menikah, tapi Zahra memaksanya. Mentari pun memutuskan untuk pergi dan bercerai dengan Fatih, dan anak kembar yang sedang dikandungnya akan dibagi dua setelah lahir. Fatih mengungkapkan cinta kepada Mentari dan mendapat sambutan baik darinya. Tapi, cinta mereka di uji dengan kedatangan William, mantan suami Mentari yang ingin rujuk kembali.
Bagaimana kisah cinta Mentari dalam mencari pasangan sejati? Fatih, laki-laki kaku dan pendiam atau Willian, cinta pertama dan penuh kehangatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#MENTARI, FATIH, DAN ZAHRA (12)

      Mentari berjalan dengan cepat saat menuruni anak tangga. Dia bangun kesiangan, karena sehabis sholat subuh tadi dia tidur kembali. Setelah semalaman dia kelelahan dalam melayani suaminya, dan tidur kurang dari dua jam.

     Saat sampai dapur dilihatnya, kalau Zahra dan Fatih sedang masak bersama. Mereka terlihat sangat serasi di mata Mentari. Apalagi saat Fatih menyuapi Zahra untuk mencicipi masakannya. Itu terlihat sangat manis di mata Mentari, dan dia suka melihat pemandangan itu.

"Maaf, aku bangun kesiangan." Suara Mentari membuat mereka berdua kaget.

     Mentari mendekati mereka berdua. Dilihatnya ada oseng capcay dan goreng ikan yang sudah matang di atas meja makan. Maka Mentari pun menyiapkan piring dan gelas untuk mereka.

"Nggak apa-apa kok," kata Zahra sambil tersenyum lebar, terlihat jelas kalau dia sedang bahagia.

"Apa ada yang bisa aku bantu?" tanya Mentari sambil mendekati Zahra dan Fatih.

"Tidak, semuanya sudah selesai. Karena tadi Mas Fatih juga ikut membantu aku memasak," jawab Zahra sambil melirik ke arah suaminya.

"Aku sengaja tidak membangunkan kamu. Sepertinya kamu masih ngantuk dan kelelahan," kata Fatih sambil tersenyum ke arah Mentari.

"Sepertinya, jus jambu belum di buat? Biar aku saja ya, yang membuatnya!" kata Mentari sambil mengeluarkan beberapa buah jambu di dalam kulkas.

"Terima kasih," balas Fatih sambil melihat ke arah Mentari, dan tersenyum menggoda.

      Kemudian Fatih melanjutkan membantu Zahra, tapi Zahra malah menggodanya. Sehingga jadinya, mereka malah saling menggoda satu sama lain.

    Melihat keakraban Zahra dan Fatih, Mentari merasa sangat senang. Zahra sudah tidak terlihat sedih lagi memikirkan tentang penyakit yang sedang dideritanya.

"Mentari, ada apa? Apa ada yang sakit?" tanya Fatih saat Mentari berdiam saja padahal jus jambu sudah jadi, tapi blender itu masih dibiarkan menyala.

Dengan cepat Mentari mematikan blender itu, kemudian menuangkan ke dalam gelas yang berjajar sebanyak tiga gelas, "Mentari tidak apa-apa Mas."

      Ketika mereka sedang sarapan, handphone milik Zahra berbunyi. Dilihatnya nama yang melakukan panggilan yang tertera di layar. Dengan cepat Zahra menelan makanannya, kemudian dia menerima panggilan dari Ummi-nya.

"Assalamu'alaikum, Ibu."

"Wa'alaikumsalam, Zahra. Maaf sudah mengganggu kamu pagi-pagi begini," kata Mirna, ibunya Zahra.

"Ada apa, Bu?" tanya Zahra dengan nada cemas, karena tidak biasanya Mirna menelepon di pagi hari.

"Bibi kamu, rumahnya semalam kebakaran. Jadi sekarang tidak punya tempat tinggal. Untuk sementara bisakah Bibi Widuri dan Jihan tinggal di rumah kamu?" Mirna memberitahu Zahra tentang keadaan keluarga pamannya yang sedang merantau ke negeri orang.

"Tunggu Zahra bicarakan dulu ini dengan Mas Fatih," balas Zahra sambil melihat ke arah Fatih.

"Oh iya, kalau begitu bicarakan sama suami kamu. Karena Bibi kamu nggak mau tinggal di kompleks pesantren. Padahal Abah sudah bersedia menampung mereka berdua," jelas Mirna.

"Iya, Bu."  

"Ya sudah kalau begitu ibu tutup teleponnya. Assalamu'alaikum," kata Mirna.

"Wa'alaikumsalam." Zahra membalas salam ibunya.

     Zahra menghela napasnya dengan kasar, seakan menggambarkan suasana hatinya saat ini.

"Ada apa?" tanya Mentari saat melihat Zahra seperti sedang mendapat masalah.

"Rumah Bibi Widuri kebakaran, dan mereka ingin ikut menumpang untuk sementara waktu di sini. Apa bisa, Mas?" tanya Zahra sambil melihat ke arah suaminya.

"Kamu tahu 'kan, kalau Mas tidak suka banyak orang asing di rumah," jawab Fatih balas menatap istri pertamanya itu dengan sorot matanya yang meminta maaf.

     Fatih sebenarnya tidak suka dengan sifat dan kelakuannya Widuri. Dia juga tidak mau dengan kehadiran orang lain di rumahnya akan mendapatkan masalah.

"Suruh saja mereka mengontrak rumah!" kata Mentari memberikan sebuah ide.

"Abah juga sudah mau menerima mereka di rumah. Namun mereka menolaknya, dengan alasan tidak mau tinggal di kompleks pesantren," jawab Zahra.

"Kalau gitu kita akan sewakan mereka sebuah rumah, asal jangan di sini. Biar Mas mengeluarkan biaya sewa rumahnya," ucap Fatih.

"Baiklah kalau begitu, akan Zahra sampaikan," kata Zahra sambil tersenyum.

     Fatih dan Mentari pergi ke kantor perusahaannya masing-masing. Fatih meminta kepada Mentari, kalau dia yang akan mengantar jemputnya bila pergi bekerja. Sedangkan Zahra yang sudah berhenti menjadi dokter, semenjak dia mengidap penyakit Leukemia. Hanya tinggal seorang diri, paling nanti akan ada pasangan suami istri yang bekerja membereskan rumah di mulai jam delapan pagi, dan pulang sekitar jam empat sore.

*****

"Assalamu'alaikum," salam Mentari sambil membuka pintu. Namun Fatih menahan handle pintunya. Tangannya memegang tangan Mentari

    Mentari pun membalikan wajahnya menghadap Fatih. Jarak yang hanya terpaut sejengkal antara wajah mereka. Membuat Mentari gelagapan, karena kini wajah Fatih makin mendekat. Dirasakannya bibir lembut milik Fatih. "Kenapa hal seperti ini masih saja harus di ingatkan," kata Fatih.

"Maaf, Mas. Belum terbiasa," jawab Mentari sambil menundukkan wajahnya.

"Atau kamu tidak suka di ci—" kata-kata Fatih kepotong oleh ciuman Mentari. Tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, Fatih membalasnya lebih panas lagi.

"Sudah Mas, aku mau masuk kerja dulu. Assalammu'alaikum," pamit Mentari sambil menundukkan kepalanya karena sangat malu.

"Wa'alaikumsalam," balas Fatih sambil tersenyum bahagia.

     Fatih tidak sadar kalau sebagian dari lipstik merah dari bibir Mentari itu sudah pindah ke bibir miliknya. Begitulah kegiatan Fatih dan Mentari di pagi hari. Mereka juga selalu makan siang bersama. Kadang di kantor Fatih atau di kantor Mentari.

     Bila pulang kerja lebih cepat dari biasanya, Fatih suka mengajak Mentari jalan-jalan terlebih dahulu. Dia ingin saat ada waktu berduaan, dihabiskannya dengan diisi kenangan indah di antara mereka. Fatih ingin punya memori kenangan indah dengan Mentari, seperti dia punya memori kenangan indahnya bersama Zahra. Saat hanya ada Mentari di sisinya, pikiran Fatih akan berusaha fokus kepada Mentari. Agar dia juga merasa menjadi istri yang diperhatikan oleh suaminya.

      Saat pulang kerja, Fatih melihat ada mobil mertuanya di halaman depan rumah.

"Apa ada tamu?" tanya Mentari saat melihat ada sebuah mobil berwarna putih.

"Sepertinya itu mobil orang tua Zahra," jawab Fatih sambil membuka sabuk pengamannya.

      Fatih dan Mentari masuk ke dalam rumah, di sana sudah ada Widuri, Jihan, dan Mirna, serta seorang sopir pribadi yang selalu mengantar keluarga ustadz Ahmad.

"Assalammu'alaikum," salam Fatih dan Mentari bersamaan.

"Wa'alaikumsalam," jawab semua orang yang ada di sana.

"Sudah lama datangnya, Bu?" tanya Fatih sambil mencium tangan ibu mertuanya itu secara takzim. Begitu juga dengan Mentari, ikut mencium tangan Mirna.

"Baru saja. Tuh Zahra juga lagi buatkan air untuk kita," jawab Mirna.

"Mas, Mentari akan bantu Zahra dulu menyiapkan air minum dan makanan suguhannya," bisik Mentari, dan Fatih menganggukan kepalanya.

"Kedatangan kami kemari itu, untuk meminta Nak Fatih, agar memberi izin Widuri dan Jihan untuk tinggal di sini sementara waktu," kata Mirna langsung pada inti maksud kedatangannya.

"Apa Zahra belum bicara kepada Ibu, keputusan yang Fatih buat, tadi pagi?" tanya Fatih kepada Mirna.

Semua orang di sana terdiam.

*******

JANGAN LUPA KLIK LIKE, FAV, HADIAH DAN VOTE NYA JUGA YA.

DUKUNG AKU TERUS DENGAN MEMBERIKAN JEMPOL YANG BANYAK.

TERIMA KASIH.

1
Naning Naning
oppa willi..... ganteng bingitt...... hati adek terpotek2 sama oppa ..
ismaCun80
Luar biasa
ibeth wati
ya ampun rasanya pingin tak lompatin lagi Thor bacanya ..seperti cerita mentari n kakek Wili ..padahal di cerita Cantika Alex mentari n Willi jadi idolaku eh sad ending tapi disini klo mentari balikan sama Willi AQ jg g iklas galau kan jadinya 😭😭😭😭😭
🌸Santi Suki🌸: jodoh William ada di novel Duda Vs Anak Perawan
total 1 replies
ibeth wati
haduuhhh meresahkan ini oppa Willi kenapa ganteng bingit🤩🤩🤩🥰🥰🥰
ibeth wati
Inggit dulu yg mau ditunangkan dgn Arga ya kan bencinya harusnya sama Cantika dulu mentari cuma bela Cantika kan?
ibeth wati
detik" orang yg mau meninggal biasanya menggoda kesabaran orang sekitarnya dan semoga Zahra akan baik baik saja yg menggoda kesabaran justru Mirna 🤣🤣
ibeth wati
Luar biasa
ibeth wati
aku kok justru penasaran dgn kisah Aisyah adiknya Zahra yg jadi korban perkosaan
🌸Santi Suki🌸: baca novel judul: Bidadari Yang Diabaikan
total 1 replies
Satyanih 003
autornya pinter bikin penadaran
Uba Muhammad Al-varo
William......👿👿👿👊👊👊
Uba Muhammad Al-varo
ternyata begini nih kisah rumah tangga nya mentari sama William, karena sikapnya William sehingga membuat mentari menderita
Aneke Laoh
Luar biasa
Ita rahmawati
👍👍👍👍
Ita rahmawati
ceritanya bagus dn ngena bgt,,baper bgt pokoknya 🤗
Ita rahmawati
aih sampe tamat willuam gk dapet jodohh,,terus hartanya gimana tuh 🤣
Ita rahmawati: ok thor
🌸Santi Suki🌸: Jodoh William ada di novel yang berjudul: Duda Vs Anak Perawan
total 2 replies
Ita rahmawati
kok manggilnya jd raya,,kyk cwe gk sih 😅
Ita rahmawati
ah bgtu, baguslah,,masih bayi juga anaknya
Ita rahmawati
emang lebih baik zahra gk dikasih tau tntg kehamian ke 2 mentari krn tkutnya dia akn terluka krn disaat2 di a lg ngedrop malah kalian sempet² nya buat bayi 🤣
Ita rahmawati
knp juga marah sm fatih lah kamu nya aja selama ini ngeladenin apa lagi kalo di ajak bercinta pasti hayuk bae bahkan saat zahra sedang sekarat dirumah sakit 😏🙄
apalagi yg suaminya udah punya bini lain yg semula cuma mencintai dia seorang aja baru seminghu udah lupa 😩
Ita rahmawati
sedih bgt ih aku meresapi loh 😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!