NovelToon NovelToon
Sang Ketua Dark Dragon

Sang Ketua Dark Dragon

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Selingkuh / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Dark Dragon adalah sebuah kelompok yang di buat oleh anak anak sekolah di tahun dua ribuan. mereka yang merupakan teman sekolah juga teman di tempat balapan setuju untuk membuat kelompok dengan nama itu agar mereka bisa tetap kompak dan punya wadah yang tepat untuk menyalurkan hobi mereka.
sang ketua yang bernama Adrian Wijaya merupakan anak dari seorang Kiai ternama di kotanya tapi dia tidak bisa meneruskan tanduk kepemimpinan pesantren di karenakan dia lebih suka tinggal dan sekolah di Jakarta dan mengelola bisnis orang tuanya.
hingga hidupnya berubah, dari yang hanya mengurus usaha keluarga dan Dark Dragon, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam hidupnya. siapakah dia? dan bagaimana kisah mereka juga teman temannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ke bidan

Biar gue yang antar" ucap Hendra yang sudah ada di sana dengan motornya

"Nggak usah, aku mau pulang bareng kak Irsyad saja" jawab Vania menunduk

"Biar Vania sama gue DRA, Lo nggak usah khawatir" bujuk Irsyad menepuk bahu Hendra lalu pergi untuk mengambil motornya

"Kenapa langsung pergi, kita kan sudah janjian mau jalan jalan" tanya Hendra menatap Vania yang terus menunduk

"Aku cuma kasihan sama kak Hana, jadi lebih baik kak Hendra antarkan kak Hana saja" jawab Vania masih menunduk, dia sedang menahan air matanya agar tidak keluar

"Jadi kamu lebih suka aku mengantarkan Hana sekarang?" Tanya Hendra serius dan Vania hanya diam saja. Hendra langsung pergi dari sana dengan hati yang kesal

"Ayo" ajak Irsyad yang sudah membawa motornya. Vania lalu naik dan tak berselang lama, Hendra lewat di depannya dengan membonceng Farhana, Bahkan Farhana sengaja memeluk pinggang Hendra yang membuat Vania tak bisa lagi menahan air matanya

"Jangan tahan perasaanmu pada Hendra Safira, dia lelaki yang baik" bujuk Irsyad lembut, meski hatinya sakit melihat Hendra dan Vania tapi dia akan lebih sakit jika Vania menangis

"Tapi kak Hendra tidak meminta Nia untuk jadi pacarnya kak" jawab Vania terisak

"Itu karena Hendra Tidak mau berpacaran, bahkan kamipun sama" jawab Irsyad tersenyum lembut

"Jika dia mengatakan akan menikahimu suatu saat nanti, maka dia akan melakukan itu Safira, jadi jangan ragu menganggapnya adalah calon suamimu atau pun milikmu yang harus kamu jaga, kecuali kamu memang tidak mencintainya" ucap Irsyad panjang lebar

"Mungkin terdengar seperti menggantung, tapi kamu harus percaya, jika Hendra mengatakan akan menikahimu maka itu adalah benar" ucap Irsyad menambahkan dan membuat Vania terdiam dalam lamunannya

"Fikirkan kembali semuanya di rumah dan katakan keputusanmu pada Hendra besok" bujuk Irsyad dan diangguki Vania

"Ayo pulang, nanti kakak belikan es krim buat Fira" ajak Irsyad lembut. Merekapun pulang setelah mampir ke minimarket membeli es krim dan beberapa camilan untuk Vania

................

"Aku sudah mengantarmu, sekarang masuklah dan temani mamamu" ucap Hendra datar, dia benar benar sangat kesal saat ini karena Vania seperti tak peduli dengan perasaannya

"Terima kasih ya Hendra karena kamu sudah mengantarku, kamu tidak mau masuk ketemu mama?" Tanya Farhana senang

"Tidak, aku harus pulang sekarang" jawab Hendra menolak lalu langsung menjalankan motornya menuju rumahnya

"Sekarang kamu menolak Hendra, tapi suatu hari nanti, kamu akan tunduk padaku" gumam Farhana tersenyum miring lalu masuk ke dalam rumah sakit

Sementara itu, Hendra memutuskan untuk langsung pergi ke pasar, membeli bahan makanan untuk di markas setelah menelepon ayahnya Rendi terlebih dahulu

"Assalamu'alaikum pak" sapa Hendra pada Jamal yang saat itu sedang mangkal di pos keamanan pasar

"Wa'alaikumussalam.. eh den Hendra, mari sini duduk" jawab Jamal sopan lalu Hendra duduk di sebelahnya

"Masih sibuk narik iuran keamanan pak?" Tanya Hendra serius

"Sudah beres den, kan ada anak buah bapak yang keliling" jawab Jamal santai

"Pak, bapak pernah pacaran nggak?" Tanya Hendra tiba tiba dan membuat Jamal terkekeh

"Bapak sudah kepala tiga den, ya pasti sudah pernah lah" jawab Jamal tertawa

"Kenapa belum menikah juga?" Tanya Hendra sopan

"Pacar bapak, mengkhianati bapak dan menikah dengan orang lain" jawab Jamal tersenyum miris

"Berarti sebuah ikatan juga tidak bisa menjamin hubungan itu akan kuat ya pak?" Tanya Hendra serius

"Selama pasangan itu, tidak saling percaya dan saling menjaga perasaan masing masing, ya semua itu akan percuma den" jawab Jamal bijak

"Kenapa Aden bertanya seperti itu? Lagi patah hati ya?" Tanya Jamal meledek

"Saya lagi kesal pak, perempuan yang saya sayangi malah minta saya bonceng perempuan lain" jawab Hendra lesu

"Lah ko bisa begitu!" Pekik Jamal melotot

"Saya juga bingung pak, mungkin dia nggak suka sama saya" jawab Hendra lemas sambil bersandar di bahu Jamal

"Apa saya kurang tampan pak?" Tanya Hendra serius dan membuat Jamal tertawa puas

"Pasti perempuannya cantik sekali, sampai sampai Aden sedih seperti ini" ucap Jamal terkekeh

"Cantik pake banget pak, malahan nih ya kalau dia senyum tuh rasanya adem hati saya pak" jawab Hendra tersenyum manis mengingat wajah Vania yang tersenyum manis

"Wah sudah akut ini" ucap Jamal menggelengkan kepalanya dan membuat Hendra langsung menoleh ke arah Jamal

"Apanya yang akut pak?" Tanya Hendra polos

"Penyakit cinta Aden sudah sampai tahap kronis den" jawab Jamal tertawa meledek Hendra

"Saya tuh kesini mau minta saran pak, bukan minta di ledekin" keluh Hendra cemberut

"Maaf, habisnya den Hendra nggak biasanya seperti ini, kalau saran bapak, coba menghindar dulu dari dia, supaya dia juga bisa tahu perasaanya sendiri pada den Hendra" ucap pak Jamal serius

"Mungkin dia hanya bingung, atau butuh kepastian dari den Hendra" jawab Jamal lagi

"Saya sudah bilang kalau saya akan menikahi dia suatu hari nanti dan saya juga bilang kalau saya menyayanginya" jawab Hendra polos

"Tapi mungkin dia belum yakin karena tak ada hubungan diantara kalian berdua" ucap Jamal serius

"Apa saya harus menikahinya langsung?" Tanya Hendra serius

"Tapi pasti dia nolak karena masih sekolah" gumam Hendra pelan

"Kalau mau tahu perasaanya ya bisa juga bikin dia cemburu" ucap Jamal tiba tiba

"Saya tadi bonceng cewek lain di depan dia pak" jawab Hendra polos

"Nah, tinggal lihat reaksinya besok" jawab Jamal tersenyum lebar dan diangguki Hendra

"Ya sudah kalau begitu, saya mau belanja dulu buat persediaan di markas" ucap Hendra langsung berdiri dari duduknya

"Lah, sudah curhat langsung pergi, sungguh atasan yang berbakti sekali" ucap Jamal terkekeh

"Terima kasih ya pak, sudah dengarkan curhatan saya dan ngasih saran yang bagus juga" ucap Hendra tulus sambil memeluk Jamal

Hendra lalu belanja di dalam pasar di temani para anak buah Jamal yang diminta untuk mengawalnya oleh Jamal sendiri

....................

Di rumah keluarga Wijaya

Adrian dan Sari sudah sampai dan sedang bersantai sambil menonton tv di ruang keluarga bersama Halimah sedangkan Sofyan belum pulang karena ikut mengantarkan Abah Khalid

"Mi, nanti Rian ijin ke markas ya, soalnya kekacauan kemarin belum di bersihkan" ucap Adrian sambil menemani sari menonton tv

"Kalau umi sih silahkan saja, tapi Sari gimana?" Tanya Halimah santai dan membuat Adrian langsung menatap Sari

"Gue.. eh Aku ikut" jawab Sari yang masih kaku berbicara sopan pada Adrian

"Kamu disini saja dengan umi ya, kan ada tugas sekolah katanya" bujuk Adrian lembut

"Tapi nanti kakak lama" rengek Sari cemberut

"Paling sampai jam delapan atau jam sembilan malam" jawab Adrian santai

"Itu mah lama atuh AA!" Pekik Sari kesal dan membuat Halimah terkekeh

"Tah dangukeun! ( Tuh dengerin )" Ucap Halimah yang sama seperti khasanah berdarah Sunda

"Nanti kamu bosan kalau ikut gue" ucap Adrian mencoba membujuk Sari

"Nah umi, si AA pake bahasa gue tadi" pekik Sari menepuk bahu Adrian

"Ampun umi, udah biasa pake elo gue sama Sari" jawab Adrian memelas

"Ya makanya di biasain juga panggil sayang" ledek Halimah tertawa dan membuat Adrian cemberut

"Ayolah sayang, aku ikut ya" bujuk Sari yang sudah terbiasa memeluk Adrian

"Buat apa, nanti juga kamu pulang ke rumah ayah sama bunda" jawab Adrian sinis

"Sari telepon ayah deh, biar boleh nginap disini, gimana?" Bujuk Sari tersenyum manis dan membuat Adrian menahan senyumnya karena senang

"Gimana ya" ucap Adrian pura pura berfikir

"Nanti umi deh yang bantu bicara sama khasanah, kan kita juga mau pergi ke bidan dulu sebentar" ucap Halimah lembut

"Memangnya buat apa ke bidan umi? Siapa yang hamil?" Tanya Adrian serius dan membuat sari panik

"Apa Sari hamil umi" pekik Sari dan mendapat jeweran di telinganya oleh Adrian

"Mana ada kamu hamil Puspita Sari kalau kamu masih di segel" ucap Adrian geregetan

"Bukan sayang, nanti kamu akan di suntik KB disana Karena kalau minum pil KB kamu pasti akan selalu lupa" jawab Halimah terkekeh

"Itu buat apa umi?" Tanya Sari polos dan membuat Adrian langsung pergi dari sana karena malu wajahnya sudah memerah

"Itu supaya Sari bisa tetap sekolah dan bebas kemana saja dengan Adrian" ucap Halimah menjelaskan apa yang bisa di mengerti oleh menantunya yang polos tapi pecicilan ini

"Ohh... Seperti itu" jawab Sari mengangguk

"Kamu siap siap sana, kita berangkat sekarang saja supaya nanti bisa ikut Adrian ke markas" pinta Halimah dan langsung diangguki Sari senang

Sari masuk ke kamar Adrian untuk bersiap pergi tanpa mengganti baju karena baju yang di bawa Sari hanya satu

"Kak, aku pake ini, nggak apa apa kan ya?" Tanya Sari pada Adrian yang sedang rebahan di atas kasurnya

Adrian melirik baju yang dipakai Sari saat ini, dia hanya memakai celana kulot warna navy dan baju atasan lengan panjang berwarna pink. Sari tidak berhijab karna keluarga Adrian Tidak mau memaksa, cukup dia memakai pakaian yang sopan saja

"Kamu pakai jaket aku juga biar nggak dingin" jawab Adrian serius

"Tapi badan kamu gede banget kak, baju kamu pasti kedodoran kalau Aku pakai" jawab Sari cemberut

"Ya udah gitu juga bagus" jawab Adrian santai lalu melanjutkan membalas SMS dari teman temannya

"Aku berangkat dulu ya" ucap Sari menyodorkan tangannya untuk Salim pada Adrian tapi Adrian malah menariknya sampai Sari jatuh di atas badan Adrian

"Cium dulu" ledek Adrian dan membuat sari melotot

"Nggak, nanti gue hamil" jawab Sari ketus dan membuat Adrian langsung memeluknya erat

"Mulutnya minta di hukum ya, tadi bilang gue" ucap Adrian yang sekarang mengungkung Sari

"Hehe nggak sengaja, lupa" jawab sari terkekeh

Cup.

Adrian lalu mengecup bibir Sari dan membuat Sari mengerjap matanya berkali kali dengan tubuh yang sudah mematung

"Tadi apa ya?" Tanya Sari polos dengan mata melotot

"Tadi itu hukuman buat Kamu" jawab Adrian tersenyum lembut sambil membenamkan wajahnya di dada Sari dan bisa mendengar jantung Sari yang berdetak kencang

"Gu.. eh aku mau berangkat sama umi" ucap Sari gugup

"Ya udah sana" jawab Adrian tapi tangannya masih memeluk Sari

"Ini tangannya lepas dulu" jawab sari memicingkan matanya

"Lepasin sendiri" tantang Adrian dan membuat Sari mencoba melepaskan tangan Adrian dari pinggang kecilnya tapi gagal

"Kenapa? Nyerah ya?" Ucap Adrian terkekeh dan membuat Sari kesal

Sari lalu menyeringai dan membelai rahang tegas Adrian lembut sampai Adrian mendongak ke arahnya hingga manik mata mereka saling bertatapan

Sari mendekatkan wajahnya semakin dekat dengan wajah Adrian sampai bibir mereka ikut menempel, dan ciuman itu terjadi membuat Adrian mengendurkan pelukannya pada Sari. Kesempatan itu digunakan Sari untuk langsung melepaskan diri dan kabur keluar kamar Adrian sambil tertawa

"Awas kamu Puspita Sari!" Pekik Adrian tersenyum menggelengkan kepalanya sambil mengusap bibirnya lembut

"Manis" gumamnya terkekeh

1
darsih
aduh Samuel kasihan keluarga nya ga ada
lanjut KA penasaran
Ridwan01: siap kak terima kasih 🙏☺️
total 1 replies
darsih
jngn berharap ferdinad sari ga bisa d rayu 😀
Ridwan01: benar sekali kak, Sari cuma bisa di rayu pakai bolu pisang 🤭
total 1 replies
Ridwan01
alur ceritanya Santai dan menarik, silahkan mampir👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!