Zain kembali jatuh cinta setelah sempat menyembunyikan perasaan pada sahabatnya yang ternyata sudah menikah, Zain jatuh cinta kembali pada gadis yang masih bocah yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di apartemen nya, namun sayang saat dirinya jatuh cinta kembali Ayahnya meminta dirinya untuk menikahi calonnya, tak ingin kehilangan cintanya kembali Zain berbohong pada semua orang dan menikahi Faiza diam-diam namun juga menerima perjodohan yang Ayahnya minta. Akankah pernikahan itu baik-baik saja? adakah hati yang akan terluka? apakah yang terjadi jika semua orang tau? bagaimana dengan perasaan dua wanita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Abbas dan Talita
Di rumah sakit.
Semalaman Talita tak bisa tidur yah dia di temani oleh sekertaris pribadinya, dia tak ingin lagi keluarga Zain yang menunggui dirinya, toh kondisi dirinya sudah lebih baik.
Talita terus mencoba memejamkan matanya namun ucapan Zain terus terngiang di kepalanya, bagaimana kalau semua orang tau kejadian malam itu.
Yah walaupun Talita sudah meminta sepupunya yang polisi untuk menghilangkan jejaknya namun ada rasa khawatir di dalam hatinya seandainya Zain benar-benar memenjarakan dirinya.
Talita tak mau hal itu terjadi, citranya sebagai seorang wanita anggun, cantik dan sukses juga baik hati akan hancur, karier perusahaan akan turun dan adik tirinya mungkin yang akan menguasai perusahaan yang dia pimpin, hal seperti ini tak boleh terjadi batinnya.
"Neta, bagaimana soal malam itu, apakah ada tanda-tanda orang mengenaliku?" Tanya Talita pada sekretarisnya.
"Sejauh ini aman Bos, tapi bukankah sudah di urus Awim dengan baik." Kata Neta heran harusnya bosnya ini tidak khawatir lagi.
"Kau pasti tidak percaya jika ternyata yang aku tabrak malam itu istri pertama Zain." Kata Talita pelan.
"A apa???" Neta terkejut bahkan sampai Membelalak matanya.
"Iya aku sangat terkejut dan ketakutan kemarin, Zain amat mencintainya aku pasti celaka jika dia sampai tau." Ucap Talita.
"Tenang Bos aku akan periksa lagi dan pastikan jika mobil itu sudah hilang dan tak akan bisa di temukan lagi." Kata Neta meyakinkan Talita namun tetap saja hati Talita masih belum tenang.
Ah dunia mengapa sesempit ini dan sekacau ini mengapa hidupnya penuh sekali dengan drama dan cobaan yang bertubi-tubi seolah raganya tak mampu lagi jika apa yang dia takutkan terjadi.
Neta tertidur setelah berbicara mungkin lelah karena selama Talita di rumah sakit dia yang menghandle semua pekerjaan di kantornya.
Talita pun menghubungi Awim dan memastikan sendiri bagaimana perkembangan orang yang menyelidiki kecelakaan itu namun kata Awim semua berjalan dengan aman, Talita pun akhirnya bisa tertidur dengan tenang.
...****************...
Pagi hari.
Semalam sudah amat malam Talita baru bisa tidur kini Talita mulai mengantuk lagi, setelah Neta pergi Talita masih mencoba memejamkan matanya namun baru saja dirinya nyaris berhasil Abbas datang menemui dirinya.
"Pagi Nyonya Talita." Sapa Abbas ramah seperti biasanya kemudian berjalan kearah Talita berbaring.
"Kenapa kamu datang sendiri??" Tanya Talita berharap dia datang bersama Zain yah meski ada rasa takut pada suaminya itu jujur hati Talita mulai jatuh hati pada laki-laki setia seperti Zain, apa lagi mengingat bagaimana cerita Faiza kemarin rasanya beruntung di cintai apa adanya oleh laki-laki sebaik itu.
Talita hanya berharap sedikit cinta dari cinta yang Zain miliki, rasanya tak terlalu egoiskan jika berharap di cintai suaminya itu toh mereka masih sah sebagai suami istri.
"Saya ada hal pribadi dengan Nyonya Talita." Kata Abbas lalu duduk di hadapan Talita, meski tersenyum ramah namun entah mengapa rasanya dada Talita kembali bertalu-talu apa lagi saat Abbas membawa sebuah dokumen di tangannya.
Srekk
Srekk
Mata Talita terbelalak saat Abbas menarik foto satu persatu di dalam map yang Abbas bawa itu lalu meletakan perlahan di hadapan Talita.
Deg
"Tentu anda masih ingatkan dengan mobil ini." Ucap Abbas sambil tersenyum, kali ini senyum ramah itu hilang dengan senyum miring menyebalkan.
Deg
Kembali Talita merasa bongkahan batu menimpa dadanya, ketakutan itu pun kembali menyusup dalam jiwanya rasanya semalam Awim sudah mengatakan aman mengapa sekarang seperti ini batin Talita.
"A apa ma maksudnya??" Tanya Talita gugup namun pura-pura tak tau dengan maksud tujuan Abbas.
"Ah, apa yang akan terjadi jika Bos Zain tau kemudian membawa semua berkas dan bukti-bukti juga rekaman kejadian malam itu ke polisi ya." Kata Abbas sambil menatap tajam Talita yang mulai memucat wajahnya.
"Bagaimana ini bisa terjadi?? Bagaimana Abbas bisa bawa semua bukti-bukti itu?? harusnya semua sudah amankan???" Batin Talita meremas selimutnya sendiri karena semakin takut dan khawatir.
"Ehm, ah iya, atau... begini saja, ehm... rasanya akan asik jika Media sebentar lagi akan geger dengan berita ini, seorang wanita cantik dan sukses bernama Talita melakukan tabrak lari pada seorang gadis." Lanjut Abbas lagi membuat Talita terbelalak dan semakin ketakutan, wajah cemas itu nampak sekali bahkan rasanya Talita ingin lari dari ranjangnya, ada rasa takut jika saja Abbas sudah melaporkan hal itu ke polisi.
Talita memucat, keringat dingin sudah membasahi wajah dan bajunya, gemetar seluruh tubuhnya namun tak mau jika Abbas tau dan membenarkan kejadian itu memang dirinya.
"Ka Kau mengancamku??? A apa kau yakin itu aku???" Elak Talita meski gugup.
"Tenang, berkas ini tidak akan sampai pada polisi jika..." Abbas berhenti berkata sembari mengeluarkan sebuah kertas.
"Jika apa???" Tanya Talita segera.
"Katakan aku harus apa agar bukti itu tak sampai pada Zain ataupun polisi!!" Talita sudah tak sabar lagi.
"Hahaha, akhirnya anda benar-benar mengakuinya ya." Ucap Abbas sambil geleng kepala tak percaya.
"Astaga, rasanya seperti tak bisa percaya jika wanita anggun dan terhormat seperti anda begitu kejam dan tega meninggalkan Nyonya Faiza yang di tabrak mobilmu itu tanpa bertanggungjawab." Ucap Abbas lagi sembari mematikan rekamannya.
Klik.
"Sial aku di jebak!!" Batin Talita geram saat melihat bulpen perekam yang Abbas bawa dan matikan.
"Jika anda menandatangani ini, berkas perceraian anda dan Tuan Zain, juga kesepakatan jika anda tak akan pernah mengganggu rumah tangganya lagi maka anda bisa bebas." Kata Abbas kemudian membuat Talita meremas tangannya kuat.
"Kau memaksaku untuk jadi janda???" Teriak Talita mulai marah dan tak terima mengapa harus dengan jalan itu.
"Wah... ternyata anda masih berharap pada Bos Zain ya." Ucap Abbas sambil menggelengkan kepalanya.
"Apakah anda bisa bahagia hanya dengan status pernikahan ini??" Tanya Abbas heran bagaimana bisa segitunya Talita dalam mempertahankan pernikahan yang bahkan tak membahagiakan sama sekali.
Talita terdiam dia ingin Zain dan Faiza memaafkannya, berkas itu hilang dan tak menjadi ancaman baginya juga ingin pernikahan tetap ada apakah itu serakah??
"Aku tau aku salah, malam itu aku sedang menelfon dan aku tidak melihat depan dengan benar, aku tak berniat mencelakai Faiza."
"Aku juga tak tau jika gadis itu adalah calon istri Zain."
Faiza berharap Abbas mengubah keinginan dirinya untuk meminta tanda tangan perceraian itu karena dia belum siap menjadi seorang janda bahkan belum ada satu tahun hanya beberapa bulan saja.
"Baik lah saya tau hasilnya apa." Kata Abbas kemudian melakukan panggilan.
📞📞📞
📞"Pagi Bos." Kata Abbas.
📞"Owh ini, tentang kecelakaan malam itu."
Abbas berkata sembari melihat mimik Talita yang amat ketakutan bahkan gemetar di tempatnya.
"Tunggu bas!!"
"Please, jangan!!"
"Baiklah! Aku mau tapi...
...****************...
Huhfff kak please mau jejak baiknya, like komen dan Subscribe ya, di tunggu Vote nya bagi yang belum Terimakasih yang udah kasih dukungannya🙏🙏🙏🤗💕💕💕
Vote meluncur thor 😍😍
Menanti Faiza bahagia saat di terima oleh bapak nya si Zain yng otoriter itu 😠😠😠
Author 💪🏼💪🏼
q JD kasian pdany
Aq mo up lagi thor
Untuk menemani author aq kasih kopi ☕☕🤭🤭