NovelToon NovelToon
Mantan VS Perfect Husband

Mantan VS Perfect Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Aylin Buana pergi ke klub malam untuk pertama kalinya karena ajakan dari sahabatnya setelah dia melihat tunangannya berciuman dengan seorang wanita di ruang kerja. Di meja bar ada seorang pria botak yang tertarik akan kecantikannya Aylin dan memasukkan obat ke minumannya Aylin. Namun, ada seorang pria ganteng yang berhasil menyelamatkan Aylin dari niat busuk pria botak hidung belang itu. Keesokan harinya Aylin membuka mata dan menemukan dirinya tidur di atas lengan kokoh dan dirinya memakai jubah mandi lalu dia bersitatap dengan senyuman seorang cowok ganteng. Aylin awalnya benci dengan cowok ganteng itu tapi kemudian menjalin kasih dengan cowok ganteng itu. Sayangnya pada akhirnya mereka berpisah karena ego masing-masing. Lalu Aylin dinikahkan dengan cowok pilihan mamanya. Aylin memiliki suami yang sempurna. Namun, Aylin tidak bahagia. Aylin selalu merindukan mantannya, si cowok ganteng itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bento

Gionatan menghentikan laju larinya dan hampir terjungkal ke depan kalau dia tidak sigap mencengkeram ujung meja di sampingnya saat dia melihat Aylin dipeluk seorang pria. Gionatan mencengkeram keras ujung meja dengan rahang berkedut. Ya, dia cemburu. Sangat cemburu.

Saat Gionatan hendak berbalik badan meninggalkan kamar rawat inap VVIP itu, pria yang memeluk Aylin berbalik badan dan langsung bertanya, "Dokter Bram, bagaimana kondisi jagoan kecil saya yang tampan"

Gionatan mengarahkan kembali badannya ke depan dan dengan wajah datar dia menatap pria tampan berjas keren yang ada di depannya.

Kampr*t! Hatiku sakit banget nih lihat dia memeluk bahu Aylin dan denger pria itu manggil Langit jagoan tampannya. Gionatan semakin keras mencengkeram ujung meja yang berada di dekat pintu toilet dan gerahamnya mengeras.

"Dia bukan dokter Bram" Ucap Aylin.

Gionatan mengarahkan pandangannya ke Aylin dan rahangnya semakin berkedut saat dia melihat mantan terindahnya, perempuan yang masih sangat dia cintai dan selama ini dia rindukan, tersenyum ke pria lain.

Pria itu mengecup kening Aylin dan Gionatan sontak berteriak, "Cukup!"

Pria itu dan Aylin menoleh kaget ke arahnya, perawat yang tengah menyuntikkan obat ke infusnya Langit juga menatap Gionatan dengan sorot mata penuh tanya.

Semua tatapan itu membuat Gionatan mengerjap kaget lalu bergegas berkata, "Mak....maksud saya, emm, saya ada panggilan darurat. Kalau ada pertanyaan, silakan tanya ke kepala ruangan" Gionatan bergegas berbalik badan lalu berlari meninggalkan kamar VVIP itu dengan hati yang perih, sangat perih.

Aylin menoleh ke pintu saat pintu ditutup cukup keras dan tanpa sadar perempuan itu menghela napas panjang.

Suaminya menunduk dan bertanya ke Aylin, "Kamu capek? Udah makan belum?"

"Mama muntah-muntah, Pa" Sahut Langit dengan suara yang masih terdengar lemas.

"Kamu kecapekan pasti. Aku bawa makanan kesukaan kamu. Buruan makan" Pria Tampa. yang bernama Theo itu mengecup pelipis Aylin.

"Permisi, saya perawat untuk putra tampannya Anda"

Suaminya Aylin menoleh ke asal suara.

Perawat itu tersenyum melihat ketampanan pria di depannya lalu bergegas berkata, "Kalau ada pertanyaan saya bisa sampaikan ke dokter Gio atau dokter Bram nanti. Yang baru saja pergi, itu dokter Gio dan dokter Bram sedang cuti hari ini sampai lusa"

Theo hanya menganggukkan kepala.

"Doktel Gio baik, Pa"

Suaminya Aylin menoleh ke putra tampannya dan tersenyum, "Benarkah? Apa kata dokter Gio?" Theo naik ke ranjang dan duduk di tepi ranjang dan menatap bangga jagoan kecilnya.

Perawat itu tersenyum ke Aylin lalu berkata, "Saya sudah suntikkan obat ke infus putra Anda kalau ada pertanyaan pencet bel saja dan saya permisi dulu"

Aylin tersenyum dan menganggukkan kepala sambil berkata, "Terima kasih, Sus"

"Kata doktel Gio, Langit sudah boleh minum dan doktel Gio membantu Langit minum. Langit baik-baik saja, Pa. Langit, kan, supel helo"

"Hahahahaha! Super Hero, Langit. Bukan Supel Helo"

Langit merengut dan Theo kembali tertawa ngakak sambil mengusap lembut kepala jagoan tampannya lalu berkata, "Iya, iya, Supel Helo"

"Ma, Papa nakal"

Aylin duduk di kursi yang menghadap ke ranjang lalu berkata dengan senyum lebar, "Nanti Mama jewel, ya"

Langit sontak tersenyum lebar.

Theo pun tersenyum lebar dan sambil mengusap lembut pipi putra tampannya, pria keren itu berkata, "Papa senang bisa melihat lesung pipi kamu lagi. Makan yang banyak biar bisa lekas pulang, ya"

Langit tersenyum dan menganggukkan kepala.

Sementara itu, Gionatan masuk ke toilet dulu sebelum langkahnya menuju ke kamar rawat inap pasiennya yang masih harus ia kunjungi di hari itu.

Gionatan menatap cermin di depannya dan melihat wajahnya yang tampak menyedihkan. "Kau pantas menerima semua kenyataan pahit dan perih ini, b"ngs*t! Ya, kau itu tolol dan brengsek! Aylin sudah berkeluarga dan kau harus melupakannya!" Gionatan menunjuk-nunjuk mukanya sendiri yang terpantul di cermin. Lalu, pria tampan itu menghidupkan keran dan membasuh wajah tampannya dengan air dingin agar hatinya yang panas bisa mendingin.

Gionatan mematikan keran dan mengelap wajahnya dengan tissue. Dia melemparkan tissue ke bak sampah dengan masih menatap wajahnya sendiri di cermin. "Lagian kamu dari dulu pengen punya anak cewek sama Aylin. Terus kenapa kamu cemburu lihat Aylin punya anak cowok dengan pria lain dan lebih gilanya lagi, kamu menginginkan anaknya Aylin. B*j*ng*n kau Gio!" Cowok tampan itu menepuk cermin di depannya dengan rahang mengeras lalu berbalik badan dengan cepat untuk kembali melanjutkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang dokter.

Akhirnya Gionatan berhasil menenggelamkan dirinya ke pekerjaannya yang berjibun di hari itu. Cowok tampan itu baru bisa masuk ke ruang kerjanya di jam tiga sore dan baru sadar dia tidak sempat makan siang saat perutnya mengeluarkan bunyi cukup keras, krucuukkkk!!!!

Gionatan duduk di sofa panjang lalu makan bekal yang dia bawa dari rumah. Saat memakan bekalnya, ingatannya kembali melayang ke masa lalu.

...♥️♥️♥️♥️...

Gionatan mengantarkan Aylin pulang setelah Aylin putus dengan Jefry Thien dan perempuan itu mau memberikan kesempatan pada Gionatan untuk membuktikan kesungguhan hati Gionatan menyukai Aylin Buana.

Saat langkah Gionatan dan Aylin sampai di depan pintu apartemennya Aylin, Gionatan bertanya dengan hati-hati, "Aku laper banget dan kamu tidak mau aku ajak mampir untuk makan tadi. Apa aku boleh numpang makan di rumah kamu? Mie instan juga nggak papa"

Aylin diam sejenak lalu dia berkata sambil membuka pintu apartemennya, "Baiklah. Aku akan berterima kasih dengan benar untuk semua pertolongan kamu. Aku akan masak untuk kamu"

"Ah, baiklah. Terima kasih" Gionatan melangkah masuk ke apartemennya Aylin dengan senyum lebar.

"Duduklah! Aku akan masak"

"Aku akan bantu kamu. Kalau iris mengiris doang aku bisa"

Aylin menghela napas panjang lalu berkata, "Baiklah"

"Kamu penyuka kerapihan, ya? Apartemen kamu pas pertama kali aku ke sini rapi dan setelah lama sekali aku tidak ke sini, masih rapi aja"

"Iya. Aku selalu bersih-bersih dan merapikan semuanya setelah masak"

"Wah, kamu hebat,ya, nggak salah aku menyukai kamu dan ngejar-ngejar kamu"

Aylin memutar bola matanya lalu berkata, "Kalau kamu ceriwis terus, lebih baik kamu tunggu aja di ruang tamu"

"Oke, aku akan diam"

Aylin menghela napas panjang lalu mengulurkan celemek ke Gionatan.

Gionatan menerima celemek dari Aylin. Lalu bengong.

"Kenapa bengong?"

"Aku belum pernah pakai beginian karena aku nggak pernah masuk dapur" Gionatan meringis di depan Aylin.

"Terus?" Aylin bertanya sambil memakai celemeknya sendiri.

Gionatan nyengir, "Tolong pakaiin, hehehehe"

Aylin mendengus kesal lalu dengan langkah terpaksa dia melangkah ke belakang kemudian berjinjit untuk mengalungkan bagian atas celemek ke leher pria tampan itu. Gionatan menundukkan kepalanya ke depan agar Aylin bisa memasukkan bagian atas celemek melalui kepalanya. Saat Aylin memakaikan celemek ke badan atletis Gionatan, cowok tampan itu meringis lebar karena modusnya berhasil.

Tentu saja Aylin tidak bisa melihat wajah meringisnya Gionatan karena Aylin tengah sibuk menarik tali celemek yang melingkar di pinggang Gionatan dari arah belakang.

Setelah mengikat tali celemek membentuk pita kecil di punggung Gionatan, Aylin melangkah ke depan menuju ke kompor dan memberikan perintah ke Gionatan setelah dia meletakkan wajan di atas kompor, "Tolong ambil dua baskom di dalam lemari es"

"Siap!" Sahut Gionatan dengan wajah semringah dia berlari kecil ke lemari es.

Beberapa menit kemudian Gionatan duduk berhadapan dengan perempuan pujaan hatinya dan makan masakan perempuan yang sempurna di mata Gionatan itu.

"Aku boleh katering sama kamu? Masakan kamu enak banget"

Aylin sontak mengerutkan kening.

Gionatan bergegas berkata, "Emm, kadang aku tidak bisa ke kantin untuk makan. Makanya aku punya maag dan pengen ke depannya punya mah Aylin untuk anak-anakku"

Aylin melotot ke Gionatan.

Gionatan langsung mengelus tengkuknya dan meringis. "Aku bercanda tapi kalau mau diseriusin aku siap, kok"

Aylin memutar bola matanya jengah lalu berkata, "Baiklah. Demi kemanusiaan aku akan masak untuk kamu"

"Benarkah?"

"Lima puluh ribu per kotaknya. Aku kasih buah nanti dan menu juga buahnya ganti tiap hari"

"Hah?! Bayar?!"

"Ya iya lah"

"Tapi kamu bilang demi kemanusiaan tadi" Kening Gionatan semakin berkerut.

"Kemanusiaan yang adil dan beradab. Adil karena kamu bilang katering, kan? Jadi adil kalau aku tarik bayaran untuk kateringnya. Aku udah capek masak dan kamu kenyang, adil, kan?"

"Lalu, beradabnya ada di mana?" Gionatan menautkan kedua alisnya.

"Beradabnya ada di bagian kamu bayar lalu mengucapkan terima kasih untuk kateringku. Itu salah satu dari adab para pelanggan, kan, bayar dan mengucapkan terima kasih"

"Yeeaahhh, susah memang berdebat sama dosen psikologi" Gionatan mendengus geli.

Aylin mengulum bibir menahan geli lalu berkata, "Tolong satu lagi, ya, Kalau kamu cocok sama kateringku, kamu tolong promosiin ke teman-teman kamu"

"Oke, deal. Aku akan mulai promosiin bento kamu mulai besok dan mulai besok aku akan ke sini ambil bentoku terus aku akan anter kamu kerja dan pulangnya, aku akan anter kamu pulang"

"Aku mau kamu antar jemput kalau sudah ada pesanan minimal sepuluh bento tiap hari"

"Wah! Ternyata selain pinter debat kamu matre juga, ya" Gionatan menggaruk pucuk kepalanya.

Aku bukannya matre. Tapi aku butuh uang secepatnya untuk biaya operasi jantung adik tiriku. Batin Aylin.

Aylin melipat tangan di depan dada dan menaikkan satu alisnya di depan Gionatan.

Gionatan bertepuk tangan sekali lalu berkata dengan penuh semangat, "Baiklah. Aku akan promosiin bento kamu dengan penuh semangat mulai besok dan kalau aku berhasil dapatkan pesanan minimal sepuluh, kamu harus mau aku antar jemput"

"Deal!" Sahut Aylin.

Gionatan Wibisana tersenyum lebar dengan hati membuncah bahagia.

Demi bisa berjumpa dengannya tiap pagi dan bisa anter jemput dia, okelah promosiin bentonya. Masakannya enak banget pasti nanti banyak yang bakalan pesen. Batin Gionatan dengan senyum yang semakin lebar.

Setelah hari itu, Gionatan selalu makan bekal masakannya Aylin dan mengantar jemput Aylin karena promosinya Gionatan berhasil, Aylin menerima pesanan bahkan lebih dari sepuluh bento setiap harinya.

1
Syhr Syhr
kalau terlalu brutal boleh nolak
Syhr Syhr
Kok ngancam Paksu ini.
Syhr Syhr
Memaafkan, tapi masih sering bertemu itu lebih menyakitkan.
Syhr Syhr
Iya, iya. aku tahu
Syhr Syhr
Nggak bau. Tapi karena kamu terlalu tampan. /Smile/
Aksara_Dee
kirim iklan Kaka
Aksara_Dee
rezeki gak boleh di tolak Gio
Aksara_Dee
gimana perasaan aylin ya
R 💤
nyesek deh Gio....
Syhr Syhr
Enak loh, meski banyak debunya. 😂😂
Syhr Syhr
Ini namanya habis di orang lama. Benar-benar belum bisa move on.
R 💤
nonton iklan dulu kak hehehe simingitt
Aksara_Dee
aylin cinta bgt suaminya ya?
Aksara_Dee
pasrah deh gio
anggita
iklan like untuk author 👆👍
〈⎳ FT. Zira
cuma bisa komen di akhir..keterusan bacanya sampe gak sadar.

☕️ dulu buat ka author
Syhr Syhr
cemburu /Sneer/
Syhr Syhr
Aku pikir baik, ternyata suaminya...???
Syhr Syhr
Wah...wah...perawatnya manas-manasin. /Applaud//Applaud/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
dr caranya ngomong udah keliatan banget ciri² cewek manja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!