Liam Ang atau Liam Halley Anggara adalah seorang model majalah remaja yang menjadi idola para remaja perempuan.
Liam yang juga merupakan anak laki-laki satu-satunya di keluarga Halley adalah sosok yang supel, humoris, mudah bergaul, dan mudah akrab dengan siapa saja.
Yumi Arishta, seorang gadis gendut, pendek, dan pemalu yang kuliah dan merantau seorang diri di luar kota.
Pertemuan tak sengaja antara Yumi dan Liam di suatu malam, membuat keduanya terlibat dalam sebuah hubungan yang sulit dijelaskan.
Liam yang merasa berhutang budi pada Yumi, terus berusaha mendekati gadis pemalu tersebut. Meskipun beragam penolakan terus saja Yumi lontarkan karena Yumi merasa tidak sepadan dengan Liam yang tampan, kaya, terkenal, dan punya banyak teman.
Perbedaan antar Yumi dan Liam itu bagaikan bumi dan langit. Jadi bagaimana bisa seorang Yumi menjadi kekasih dari Liam Ang?
Bagaimana akhirnya hubungan Yuni dan Liam?
Apakah keduanya akan bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LIAM KEMANA?
Liam memacu motor Yumi menembus dinginnya angin malam.
Kelebat bayangan dari manik mata Yumi, lalu wajah chubby gadis itu yang bersemu merah setiap kali mereka saling berdekatan terus menari-nari di pikiran Liam.
Liam bukan remaja polos yang tak pernah jatuh cinta. Tapi bukan berarti Liam seorang playboy juga. Sifat Liam yang supel dan mudah dekat dengan siapa saja, memang kadang menjadi kesalahpahaman di dunia tempat Liam bernaung saat ini.
Beberapa gadis yang dekat dan pernah terlibat dalam proyek yang sama dengan Liam, sering salah mengartikan sikap ramah Liam. Mereka kadang menarik kesimpulan sendiri dan mengaku-ngaku kalau Liam menyukai mereka atau menaruh perasaan pada merrka. Padahal sama sekali tidak!
Liam hanya tidak suka mencari musuh.
Itulah alasan Liam selalu bersikap baik dan ramah pada siapapun yang ia temui dan siapapun yang menjadi kawannya, baik itu laki-laki atau perempuan.
Tapi yang Liam rasakan pada Yumi, rasanya sedikit berbeda.
Liam suka menggoda gadis chubby itu. Liam juga suka dengan rambut keriting Yumi yang seperti mie.
Mungkin itu asal mula kedua orang tua Yumi memberikan nama Yumi.
Karena rambutnya seperti mie.
Ya ampun! Konyol sekali isi otakmu, Liam!
Liam terus memacu motor Yumi masuk ke sebuah basement gedung apartemen yang sebenarnya jarang Liam singgahi. Mom dan Dad bahkan tidak tahu kalau Liam memiliki unit apartemen di gedung ini.
Liam memang membelinya dari hasil kerja kerasnya sebagai seorang model tiga tahun terakhir. Bukan sebuah apartemen mewah, tapi cukup membuat Liam merasa bangga karena ia membelinya dari hasil keringatnya sendiri.
Liam akan tidur disini malam ini. Dan Liam ingin melihat ekspresi Yumi besok pagi saat gadis itu tahu, kalau Liam tak lagi berada di kost-nya.
Apa Yumi akan panik?
Atau Yumi hanya akan bersikap biasa saja?
Tapi Liam sangat yakin kalau Yumi akan panik dan khawatir.
Ah, Yumi!
Kenapa Liam selalu ingin tersenyum setiap kali mengingat wajah chubby-nya?
****
Pukul lima pagi, Yumi sudah bangun dari tidurnya.
Tubuh Yumi terasa sakit semua karena Yumi tertidur dengan posisi yang salah. Yumi tidur masih sambil memeluk laptop pemberian Liam kemarin.
Liam!
Tadi malam pria itu menggedor pintu kamar Yumi, namun Yumi mengabaikannya. Sebaiknya Yumi melihat Liam sekarang.
Buru-buru Yumi membuka kunci pintu kamarnya. Gadis itu sedikit terkejut saat mendapati ruang depan kostnya yang kosong seperti tak berpenghuni. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Liam, dan selimut serta bantal yang biasa dipakai Liam untuk tidur masih teronggok rapi di sudut ruangan.
Mustahil Liam sudah bangun pagi-pagi buta begini.
Yumi memeriksa halaman belakang dan kamar mandi untuk mencari keberadaan Liam.
Namun sia-sia. Liam sudah tidak ada di kost-an Yumi.
Dan sepertinya ada satu hal lagi yang tidak ada di kost-an Yumi. Tapi apa?
Yumi masih mondar-mandir di dalam kostnya sambil mengingat-ingat apa yang tidak ada di kost-nya selain Liam.
Motor!
Motor matic kesayangan Yumi tidak ada!
Apa Liam mencurinya dan membawanya kabur?
Dasar bodoh!
Seharusnya tadi malam Yumi membuka pintu kamarnya dan menyimpan kunci motor di kamar!
Yumi segera mengambil ponsel barunya yang baru semalam ia pakai. Tapi Yumi tidak tahu nomor Liam. Bagaimana ini?
Padahal sejak kemarin Liam menginap disini, kenapa Yumi tidak minta nomor telepon tuan model itu?
Yumi terus men-scroll riwayat pesan di ponselnya hingga akhirnya Yumi menemukan satu nama yang mungkin bisa membantunya kali ini.
Abi!
Yumi segera menghubungi nomor Abi mengabaikan jam yang baru menunjukkan pukul enam pagi.
"Halo, ini siapa?"
"Halo, Abi! Aku Yumi!" Ucap Yumi cepat setelah Abi mengangkat panggilannya.
"Oh, Yumi. Ada masalah apa, Yum?"
"Apa Liam menemuimu semalam?" Tanya Yumi yang sudah berubah cemas.
"Tidak! Aku langsung pulang setelah dari kostmu dan tidak bertemu abang Liam lagi. Bukannya abang Liam menginap di kost-mu?"
"Liam pergi dari semalam membawa motorku," lapor Yumi yang sudah semakin khawatir.
"Mungkin Abang Liam pulang ke rumah Mom dan Dad. Nanti biar aku tanyakan."
"Baiklah tolong kabari aku kalau sudah tahu dia dimana. Dan suruh kembalikan motorku secepatnya karena aku harus ke kampus," pesan Yumi pada Abi.
"Mau aku antar ke kampus pagi ini?" Tawar Abi tiba-tiba.
"Tidak usah, Bi! Aku nggak mau ngrepotin. Aku naik ojek aja," tolak Yumi cepat.
"Oh, yaudah kalau begitu. Nanti aku kabari kamu kalau Abang Liam sudah ketemu."
Tak berselang lama, telepon sudah terputus. Yumi kembali menarik nafas panjang sebelum gadis itu memutuskan untuk mandi dan bersiap-siap pergi ke kampus.
Namun baru saja, Yumi akan meletakkan ponselnya, ponsel Yumi kembali berdering.
Abi menelpon lagi!
Apa Liam sudah ditemukan?
"Halo, Abi! Apa sudah ada kabar?" sambut Yumi cepat menjawab telepon dari Abi.
Hening!
Tidak ada suara dari seberang telepon dan tiba-tiba telepon terputus begitu saja.
Aneh sekali!
Yumi hanya mengendikkan bahu dan memilih untuk segera bersiap ke kampus saja.
****
Liam menggeram dan mengerjapkan matanya berulanag kali, saat melihat jam digital yang ada di nakas di samping tempat tidurnya.
Pukul 10.50.
Apa?
Liam terlonjak kaget saat mendapati waktu yaang sudah menunjukkan hampir tengah hari. Padahal tadinya Liam berencana bangun pagi dan pulang pagi-pagi buta ke kost-an Yumi.
Tapi lihatlah sekarang!
Liam kesiangan!
Dasar bodoh!
Liam segera menyalakan ponsel yang dari semalam mati karena ia charge dan mencuci muka seperlunya saja sebelum keluar dari unit apartemen miliknya.
Liam berlari masuk ke dalam lift sebelum mulai menekan nomor Yumi.
"Halo, ini siapa?"
"Yum! Ini aku, Liam!" Jawab Liam seraya menaikkan hoodie jaketnya.
"Kau kemana, Liam? Kenapa membawa pergi motorku tanpa ijin? Kenapa tidak bilang juga kalau mau pergi dari kost-an? Aku mencarimu sepagian dan harus naik ojek ke kampus gara-gara motorku kamu bawa!" Yumi mengomel panjang kali lebar nyarus tanpa jeda hingga Liam harus menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Iya, aku minta maaf! Aku kesiangan." Jawab Liam denagn nada melas tanpa dosa.
"Kamu pulang jam berapa? Biar aku jemput ke kampus sekalian!" Tawar Liam selanjutnya pada Yumi.
"Nggak! Nggak usah! Aku pulang naik ojek aja! Kamu kalau mau kembalikan motor aku, taruh saja di parkiran kost, trus kuncinya titipin ke ibu kost!" Tutur Yumi panjang lebar memberi arahan pada Liam.
"Yaudah kalau begitu! Kita ketemu di kost siang ini oke! Aku tunggu!" Ucap Liam santai.
"Hah apa? Aku suruh kamu kembalikan motor saja! Bukan menyuruhmu pulang ke kost-"
Liam mematikan begitu saja panggilannya pada Yumi dan terkekeh sendiri, bersamaan dengan lift yang berhenti untuk menaikkan penumpang.
Pintu lift terbuka.
Seorang gadis cantik masuk ke dalam lift dan memperhatikan Liam yang memakai hoodie jaket dan kacamata hitam dengan seksama. Hingga akhirnya gadis itu menyapa dengan sedikit terkejut.
"Liam? Kamu Liam Ang, kan?"
Sial!
.
.
.
Yang nungguin Anne sabar dulu, ya!
Satu episode lagi yang cerita ini, nanti baru aku lanjut Up si Anne.
Terima kasih yang sudah mampir.
Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.
meskipun orang yang berada,tapi tidak memandang rendah yang kurang mampu
apalagi seorang YUMI yang punya badan berisi.
pada umumnya pasti jadi bahan Bullying.
Tapi seorang Liam tidak seperti itu🖤
saking sukanya🖤🖤
tetaangganya gx pd julidddd
terimakasih author 👍👍👍😍😍😍😍