CERITA TAMAT!
Dipindahkan dari kelas terbaik, ke kelas Legenda? iyah, Legenda nya maksudnya khusus untuk anak - anak yang suka Langgar peraturan, bolos berjamaah, terlambat merupakan rutinitas.
Bagaimana gadis baik nan anggun, si Juara Umum Sheryl, mampu bertahan disana? belum lagi gombalan Nathan yang bikin Hati meleleh. Tapi, siapa sangka, kelas yang seperti itu malah mengajarkan pada Sheryl arti dari persahabatan yang sesungguh nya. Dan juga, cinta yang tulus.
Hingga dia bisa merasakan, sesuatu yang di sebut 'Masa SMA Sebenarnya'
"Anugrah Terindah yang pernah Tuhan Kasih ke Gue, itu elo. Sheryl Wijaya. pelengkap kehidupan Gue! Jadi, Tetap lah di sisi Gue. Selamanya. "
~Nathan Arkasa
mau tau kisahnya??
ayo vote,
kita liat apa yang terjadi di kelas XI IPA 5
Note : Mohon Maaf, Bila ada Kesamaan Kata atau Nama, tempat, atau hal lain nya, itu mungkin kebetulan semata. Namun, apabila alur dan plot ceritanya sama persis. Itu bukan saya yang plagiat. karna Novel ini murni hasil pemikiran saya sendiri yah. ^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini IR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11 ( Revisi )
...***...
"Tapi gue belum restuin. Mau restu dari gue ?? boleh aja ada syaratnya." ucap Rei menyeringai.
"Syarat?" balas Nathan tertegun.
"Oh entar di dalam aja di bahas."
"Kak Rei, soal pukulan gue, gue minta maaf. Gue enggak tau lo itu kakak kandungnya Sheryl, ya maaf khilaf." ujar Nathan menunduk merasa bersalah. Baru kali itu Rei melihat Nathan tertunduk. Dia tidak menyangka, dulu semasa Rei menjadi ketua Basket, Nathan yang merupakan wakil ketua basket saat itu sangat angkuh dan arogan.
"Oke.., masalah pukulan ini udah gue maafin kok. Dan satu, gue suka gaya lo. Enyahin semua yang ganggu adek gue. Oh yah khususnya si Andy itu. Gue benci liat dia." tekan Rei yang langsung masuk diikuti Nathan.
"loh Rei, muka kamu kenapa?? Kok lebam gitu??" tanya mama Rei melihat lebam itu dimuka anaknya.
"Engga masalah kok ma, cuma tadi latihan silat aja sama nih temennya Sheryl." jawab Rei menunjuk Nathan.
"Assalamualaikum tante, Saya Nathan tante, temen Sekelas Sheryl." ucap Nathan mencium punggung tangan Aryani.
"loh ini temen nya Sheryl? Mama kirain temennya kamu Rei. Soalnya selain Zizah dan Klara, Sheryl engga pernah bawa temennya, apa lagi laki-laki."
"Maaf tante, ini salah saya. Soalnya tadi saya datang engga di undang. Saya datang menerobos nengikuti mobil kak Rei. Maaf tante." jelas Nathan membuat Rei dan mamanya terkejut. Begitu jujur, benar-benar Gentleman. Tidak seperti Andy yang palsu.
"Gakpapa kok. Udah ayo masuk, sekalian ngemil bareng. Tante udah buat makanan kok." ucap Aryani lembut menarik tangan Nathan menuju halaman belakang. Tempat biasanya Sheryl bernyanyi.
"Ma, si pendek kemana?" ujar Rei sambil memakan perkedel favorite buatan mamanya.
"Lagi ambilin kotak P3K, sekalian ambil es." jawab Aryani menyodorkan risol kesukaan Sheryl pada Nathan.
"Makasih tante," balas Nathan senyum lembut menerima Makanan itu.
"Oh ya itu makanan kesukaan Sheryl loh."
"Kalo gitu, bakal jadi makanan kesukaan aku juga nih tante."
"Nih, obatin sendiri." ujar Sheryl yang baru datang dan menyodorkan kotak P3K itu.
Dengan lembut Aryanilah yang mengompres luka lebam Rei. Hari hampir menjelang malam, segera Nathan pulang . Dengan wajah sumringah penuh semangat Nathan berpamitan pada Aryani.
"Sering - sering yah Nathan," ucap Aryani lembut.
"Oh pasti tante." pamit Nathan mencium punggung tangan Aryani dan segera manaiki motornya.
Hari itu, hari yang sangat membahagiakan Bagi Nathan sendiri. Emosi yang meluap-luap tadi sore berubah menjadi senyum sumringah sepanjang malam.
...***...
"Ryl..., Sheryl, Sheryll Ryl Shy shy..," panggil Nathan dengan nada khasnya yang duduk di belakang memainkan rambut Sheryl dengan penggaris yang tinggal 23 cm itu.
"Apaan sih Nat?? Lo engga liat pak Eky lagi jelasin di depan?" desis Sheryl pusing yang dari tadi pagi Nathan selalu merengek mengganggunya.
"Engga ada sih, gue iseng aja plus kangen dikit deh, dikit doang tapi." ujar Nathan menaikkan kedua bahunya saat sheryl sudah menoleh ke belakang.
"Gendeng!!" balas Sheryl emosi.
Sudah 2 kali Nathan berkunjung secara tiba-tiba ke rumah Sheryl yang mengagetkan gadis itu. Dan sudah 2 kali pula cowok itu ke
Sana, namun Sheryl sedang pergi. Membuatnya leluasa akrab dengan mama mertuanya itu.
...***...
Minggu ini, dimulai belajar kelompok di rumah Sheryl. Banyak teman sekelompok nya yang menerka nerka seperti apa rumah Sheryl. Namun tak ada yang berani menghinanya.
Mereka terkejut bukan main saat alamat yang Sheryl berikan, berhenti di depan rumah yang sangat mewah.
"Kalian udah datang?? Ngapain bengong kayak patung. Ayo masuk," ujar Nathan keluar dari pintu utama, memecah keheranan lamunan mereka.
"Paan sih Nat, jangan kasar gitu dong. Hei guys, yok masuk, bingung yah?? oh yah simplenya gue pura - pura miskin. Ini rumah utama keluarga gue, dan gue udah nyembunyiin ini. Gue harap kalian semua dapat rahasiain juga." jelas Sheryl menyambut mereka dan menuntun mereka masuk. Yah apalagi, tentu saja mereka menunjukkan ekspresi melongo heran tak percaya, hampir rata-rata barang yang ada di rumah Sheryl semuanya limited edition.
"Sheryl, lo kenapa pura - pura miskin??" tanya Lita heran.
"Simplenya ini privasi, entar kalian juga bakal tahu." balas Nathan yang menjawab sebelum Sheryl menjawab. Mereka mengangguk mengerti. Sheryl hanya tersenyum hangat dan menuntun mereka ke ruang baca miliknya. Indah sekali, banyak buku dan pohon, seperti rumah kaca.
Hampir 3 jam, dan hari sudah sangat sore. Kegiatan belajar yang menyenangkan di temani makanan buatan mama Sheryl yang enak. Dan suasana yang mampu menambah semangat belajar mereka.