NovelToon NovelToon
The Immortal Assassin God: Kill Or Be Killed

The Immortal Assassin God: Kill Or Be Killed

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Spiritual / Reinkarnasi / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: KHAI SENPAI

[Cerita ini hanyalah khayalan Author sahaja, maklum masih pemula.]

Mengisahkan tentang seorang pekerja keras yang rela mengorbankan segalanya demi menyelesaikan tugasnya. Namun, karena terlalu memaksakan diri, dia tewas di tengah-tengah pekerjaannya.

Namun takdir belum selesai di situ.

Dia direinkarnasi ke dunia sihir, dunia isekai yang asing dan penuh misteri. Sebelum terlahir kembali, sang Dewa memberinya kekuatan spesial... meskipun Rio sendiri tidak menyadarinya.

Tujuan Rio di dunia baru ini sederhana, ia hanya ingin melakukan perjalanan mengelilingi dunia, sesuatu yang tak pernah ia lakukan di kehidupan sebelumnya. Tapi tanpa disadarinya, perjalanan biasa itu akan membawanya ke takdir besar…

Di masa depan yang jauh, Rio akan berdiri sebagai sosok yang menentang Raja Iblis Abyron.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KHAI SENPAI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Yang baru di Veltrana

Langit malam di kota Veltrana semakin kelam, dihiasi taburan bintang yang menggantung tenang seperti lentera langit yang menjaga dunia. Lampu-lampu sihir di sepanjang jalan perlahan menyala, memancarkan cahaya hangat yang memeluk malam dengan damai. Angin berhembus lembut, menggoyangkan jubah hitam Rio hingga berkibar ringan di balik siluet tubuhnya yang tegap.

Di bahunya, Luna roh sihir mungil berbulu putih, memandangi sekitar dengan mata bulat bercahaya, memantulkan cahaya lampu-lampu sihir seperti permata kecil yang penasaran. Suasana kota mulai mereda; suara langkah kaki semakin jarang, suara pedagang menutup kios terdengar satu per satu. Malam mulai mengambil alih.

Rio berhenti di sebuah persimpangan, memandangi percabangan jalan sambil mengusap kepala Luna dengan lembut.

"Gas... kita cari tempat penginapan dulu, Luna," ucapnya, nada suaranya ringan, namun matanya tetap tajam seperti biasa.

Luna mengeong pelan dan melompat kecil ke atas kepalanya, berdiri seolah menjadi pengintai setia di tengah keheningan malam.

Senyum tipis menghiasi bibir Rio, lalu ia melangkah lagi, menyusuri gang kecil yang mulai sepi. Cahaya hangat dari jendela rumah-rumah mulai padam satu per satu. Beberapa bangunan penginapan muncul dalam pandangannya, ada yang megah dan terang, namun terasa terlalu ramai; ada pula yang sederhana, namun tampak bersih dan damai.

Pandangan Rio tertuju pada satu bangunan dua lantai bergaya klasik, dengan papan kayu tua tergantung di depan bertuliskan:

[Penginapan Malam Suci >>> Murah dan Aman]

Lampu gantung di terasnya masih menyala samar, dan dari dalam terdengar suara cangkir serta tawa kecil yang menggema ringan.

"Hmm, kelihatannya cocok buat istirahat malam ini," gumam Rio tanpa ragu.

Ia berjalan masuk. Aroma sup hangat dan kayu tua menyambutnya. Di dalam, suasana begitu nyaman. Beberapa petualang duduk santai, bercakap pelan, atau menikmati makan malam mereka. Rio melangkah ke meja resepsi tanpa banyak basa-basi.

"Satu kamar, untuk malam ini," katanya singkat.

Petugas di balik meja, seorang pria paruh baya dengan janggut tipis, menatapnya sambil mencatat sesuatu.

"Kau datang sendirian, anak muda?"

Rio tersenyum samar dan sedikit mengangkat bahunya.

"Berdua. Tapi dengan temanku kecil ini."

Luna mengeong pelan dari balik bahu Rio, membuat sang petugas tertawa pelan.

"Haha, familiar yang manis. Silakan, kamar nomor tujuh di lantai atas ya."

Rio menerima kunci kayu dan berjalan naik. Anak tangga tua mengeluarkan bunyi berderit pelan tiap kali diinjak. Saat sampai di kamar, ia membuka pintu dengan tenang.

Di dalam, kamar sederhana itu terasa hangat. Sebuah ranjang empuk, meja kayu kecil, dan jendela yang terbuka sedikit menghadap jalan utama. Rio duduk di ranjang, melepaskan jubah dan peralatannya satu per satu. Luna langsung melompat ke bantal, menggulung tubuhnya dengan nyaman.

"Hari ini cukup panjang, ya..." gumam Rio pelan.

Luna mengeong, seolah menjawab. Matanya mulai terpejam.

Rio menatap langit malam dari jendela. Cahaya bintang dan aroma bunga malam masuk melalui celah kecil yang terbuka.

"Besok... kita cari guruku."

Dan malam pun menyelimuti mereka dalam keheningan yang penuh harapan.

Matahari pagi menyelinap melalui celah jendela, memantulkan cahaya keemasan ke dinding kamar. Udara segar membawa aroma roti panggang dan embun pagi kota Veltrana.

Rio duduk di sisi ranjang, matanya masih sedikit sayu. Rambutnya sedikit berantakan, namun ada semangat yang mulai tumbuh di wajahnya. Ia meregangkan badan, menghela napas dalam.

Di atas bantal, Luna masih meringkuk seperti bola bulu mungil, napasnya tenang.

Rio tersenyum kecil. Ia mendekat, lalu berbisik lembut di dekatnya.

"Luna... cepat bangun yuk, nanti aku tinggal lo~"

Nada suaranya menggoda, penuh keusilan.

Seperti tersambar petir, mata Luna terbuka lebar. Dalam sekejap, ia melompat ke arah Rio seperti peluru sihir kecil.

"WAAH!"

BRUK!

Rio jatuh dari ranjang, mendarat di lantai kayu dengan suara pelan namun cukup keras. Luna mendarat di dadanya, matanya polos... tapi penuh kemenangan.

"Ugh... Aku cuma bercanda, tahu!" kata Rio sambil tertawa, meski masih terbaring.

Luna mengeong, lalu menjilat pipinya sebagai 'hukuman' dan salam selamat pagi.

Rio tertawa lagi, lalu mengangkat Luna ke udara.

"Oke, oke~ Ayo kita siap-siap. Hari ini kita punya misi... cari guruku!"

Luna mengeong setuju dan melompat ke bahunya seperti biasa.

Rio berdiri, mengambil jubahnya dan menatap jendela.

"Pertama sekali... kita cari makan dulu!"

Luna mengangguk, ekornya melambai semangat.

Mereka menuruni tangga dan keluar ke jalan utama. Kota Veltrana sudah ramai. Pedagang membuka kedai, aroma roti, daging asap, dan rempah sihir memenuhi udara.

Saat berjalan, Rio tiba-tiba berhenti. Hidungnya menangkap aroma daging panggang yang menggoda. Matanya langsung tertuju pada sebuah kedai kecil.

Asap tipis mengepul dari dapur terbuka. Seorang koki paruh baya sibuk memanggang daging.

"Ermmm... sedapnya bau daging ini..." gumam Rio sambil memegang perutnya.

Luna mengendus udara dan mengeong kecil.

Tanpa ragu, Rio menuju kedai, memesan:

"Satu roti daging special! Dan... makanan kecil untuk temanku juga."

Penjual tersenyum dan mengangguk.

Rio dan Luna berjalan ke meja kosong. Tapi sebelum sempat duduk, sekelompok pemuda berseragam hitam-merah Akademi Veltrana masuk.

Salah satu dari mereka menyenggol bahu Rio keras.

"Huh? Maaf ya... tempat ini cuma buat yang punya status!"

Rio diam. Tatapannya dingin, datar. Seperti pemburu menilai mangsanya.

Luna mengeong pelan, berdiri di atas meja.

Seorang pemuda berambut merah maju, memukul meja.

"APA..APAAN KAU INI?! MAU GELUT?!"

Rio menarik napas, lalu duduk perlahan di kursi.

"Kalau kau mau gelut denganku... nanti aja. Soalnya aku mau makan dulu."

Nada suaranya tenang. Penuh percaya diri.

Kedai mendadak sunyi. Semua orang memperhatikan.

Salah satu dari mereka berteriak, menunjuk Rio.

"AHH, BRENGSEK!! AKU TUNGGU KAU KAT LUAR!!"

Rio hanya menatap sekilas... lalu tersenyum tipis. Tenang. Misterius.

1
Ouka Shiunji
Mcnya di buft habis-habisan tapi musuhnya malah lebih op
Fiqar Bilam
btw Mcny keren seperti biasa 😀 apakah mc ini naif apa gak nih?
Fiqar Bilam
gaya penulisan nya udah beda ya, soalnya ini novel udah beda ya author nya?
KHAI SENPAI: udah beda ya kak, bukan Khai lagi
total 1 replies
Zegions
bang mau nanya biasanya per-chapter berapa kata
Zegions: okeh thanks
KHAI SENPAI: 800-1k (kalo ada idea)
total 2 replies
Marul Marul
semangat bg, btw nama abg siapa?
AZZAM KAMIL ROBBANI
semangat terus biarpun bukan so Khai lagi🔥🔥🔥
KHAI SENPAI: terima kasih ya kak
total 1 replies
Nisa Rifki
🤔🤔🤔🤔
綠蓮花
seru kak
lanjut
AZZAM KAMIL ROBBANI
yosh ditunggu nextnya Thor👍
AZZAM KAMIL ROBBANI
mana lanjutannya Thor
KHAI SENPAI: ditunggu ya
total 1 replies
Reyhan
next
KHAI SENPAI: ditunggu ya
total 1 replies
KHAI SENPAI
hiatus bentar, lagi sakit 🙏🏻
Reyhan: mantap bg suka gua karakter Rey yang ga suka kerusuhan sesuai dengan skill ga suka meyaki orang
total 1 replies
Aurora Noah
Rio sang pahlawan pembasmi raja bilis
zііᥱᥱ
28 tahun belom pacaran? wow
zііᥱᥱ: tipe kuu😁
Raihan: pendek~
total 6 replies
Ashurakai07
semangatt
KHAI SENPAI: sipp 🔥
total 1 replies
Aurora Noah
veldora😱
AZZAM KAMIL ROBBANI: gak sekalian veldoran😆
AZZAM KAMIL ROBBANI: gak sekalian veldoran😆
total 5 replies
Ouka Shiunji
Mc nya udah dibuff banyak kali tapi Villain nya cok udah gk masuk akal kekuatan nya 🗿 👊🏻
Surianto Tiwoel
siapa yang nantang siapa yang berkelahi,,adeh
KHAI SENPAI: kenapa bg? apakah ada kesalahan di bab aku ini? atau ada typo gitu...
total 1 replies
maaf😀
mampir
maaf😀
mampir bang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!