Seorang gadis remaja berhijab dan dengan bercadar 19 tahun , ia bernama Ainin Ghita Syahla Salsabila yang memiliki arti nama perempuan yang dianugerahi mata kebiru-biruan bagai mata air surgawi , yang memiliki rupawan wajah yang cantik seperti namanya . Gadis remaja itu biasa dipanggil dengan nama Salsa. Salsa memiliki akhlak yang mulia dan baik begitu pun IQ berfikir nya sangat lah bagus.
Setelah kepulangan dari kuliahnya ia bertemu seseorang yang membuatnya kagum
Maaf jika ada kesamaan nama itu hanya kebetulan 😊🙏
Penasaran dengan Perjalanan Cinta nya bagaimana. Yuk simak dan baca ya......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khurrotul Ainy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11.
BUGHH
seseorang yang menabrak Salsa hingga Salsa hampir terjatuh , namun dengan segera Haidar yang berada disampingnya memegang
agar Salsa tidak terjatuh. Salsa yang hampir jatuh itu panik namun karena diselamatkan oleh Haidar ia bernafas lega.
"Astaghfirullah hal adzim." ucap Salsa sambil mengelus dadanya karena ia kaget dengan tabrakan tadi.
Dan Salsa menolehkan kearah samping terlihat seorang pemuda laki laki yang menatap nya , namun Salsa segera mengalihkan pandangannya.
Dan....
"Maaf ukhti saya sedang buru buru tadi." ucap Seorang yang tak lain adalah seorang pemuda tampan.
"Ukhti tidak apa apa kan." sambung pemuda itu.
"Tidak apa apa , lain kali hati hati kalau jalan." ucap Salsa menatap seorang pemuda itu cukup lama sampai Balqis berdehem untuk menghentikan tatapan mereka.
"Ekhem." dehem Balqis menghentikan tatapan Salsa dan pemuda itu.
"Jangan terlalu lama pandang pandangnya gabaik juga dan dia punyaku." ucap Balqis yang kurang suka dengan tatapan mereka dan juga kurang baik tatapan berlama lama. Salsa yang mendapat ucapan itu keheranan karena ada kata 'dia punya' , Salsa langsung bertanya kepadanya.
"Dia punyamu apa maksudnya aku belum paham." ucap Salsa kepada Balqis.
"Iya dia calon imam ku." ucap Balqis santai.
"Oh calon imam mu ya maaf aku gak tau." ucap Salsa disertai tertawa kecil.
"Hmm." ucap Balqis singkat seraya tersenyum.
"Yah ku kira tidak ada yang punya hampir saja mau ku tikung." ucap Lia disertai tawanya.
"Enak saja kau, cari sendiri saja jangan punya sahabat sendiri." ucap Balqis ketus.
"Hahaha aku hanya bercanda qis kau ketus sekali." ucap Lia disertai tawanya. Semua yang ada disana menggeleng kepalanya mendengar ucapan Lia.
"Ustadz Hanafi." Teriak seorang pemuda berbadan tinggi , gagah , dan tampan. Pemuda itu sedikit berlari agar sampai ke pemuda tadi yang menabrak Salsa.
Semua menolehkan kepalanya ke belakang mencari teriakan itu terlihat pemuda itu berlari ke arah pemuda yang menabrak Salsa tadi , dan setelah sampai dan tepat berada di depan pemuda yang menabrak Salsa.
"Ustadz Hanafi kau keterlaluan meninggal kan ku begitu saja." ucap pemuda itu kepada pemuda yang menabrak Salsa yang bernama Hanafi.
"Maaf ustadz Firman ana tidak bermaksud untuk meninggal kan ustadz." ucap ustadz Hanafi dengan cengengesan.
"Alasan saja kau ustadz." ucap pemuda yang bernama Firman. Lia melongo melihat pemuda tampan, gagah, dan tinggi itu , Salsa yang melihat itu langsung menutup mata sahabatnya yang kebetulan Lia berada disampingnya.
"Ihh apaan si Salsa kenapa tutup mata segala pemandangan lagi bagus juga." gerutu Lia kesal karena Salsa menutup matanya.
"Jaga pandangan mu Li kau mau ku ceramahi dalam 1 hari penuh." bisik Salsa agar tidak kedengaran 2 pemuda yang ada di depannya.
Firman merasa heran karena tidak pernah melihat wanita yang ada di depannya. Firman berdehem agar kedua wanita itu tidak berbisik bisik.
"Ekhem." dehem Firman kepada dua wanita yang sedang berbisik. Salsa yang mendapat deheman itu langsung melepaskan tangannya dari yang menutup mata Lia.
"Maaf anti siapa ya karena saya baru melihat anti , sebelumnya tidak?." tanya Firman sopan. Salsa dan Lia yang mendapat pertanyaan itu bingung mau jawab bagaimana , dan akhirnya Balqis lah yang menjawab.
"Maaf Ustadz Firman ini sahabat saya ia berkunjung kesini karena mau bertemu saya." ucap Balqis lembut , pemuda yang bernama Firman pun mengangguk kan kepalanya.
"Tidak apa apa kan ustadz jika sahabat saya berkunjung kesini." ucap Balqis kepada firman.
"Tidak apa apa silahkan mau ngajak siapa saja." ucap firman tersenyum.
Salsa melirik ke arah Balqis dan berjalan kearah Balqis dan membawa berjalan sedikit menjauh dari kedua orang pemuda tersebut.
Setelah menemukan tempat yang tepat untuk berbicara.
"Qis dia siapa?." tanya Salsa penasaran kepada Balqis.
"Yang tadi aku ajak bicara." ucap Balqis kepada Salsa , Salsa pun mengangguk kan kepalanya.
"Dia adalah Ustadz Muhammad firman Al Kahfi , dia anak dari yang punya pesantren ini." ucap Balqis tersenyum manis. Salsa yang mendapat jawaban itu melongo ternyata pemuda yang tinggi, gagah, dan tampan itu adalah seorang anak dari pemilik pesantren Al Kahfi.
"Kenapa kau tidak bilang dari tadi sih kalau dia anak yang punya pesantren ini, aku kan jadi malu dia melihat tingkah ku." gerutu Salsa kesal karena Balqis tidak mau memberitahu kan nya.
"Gimana aku mau memberi tahumu kau kesini saja baru pertama kali , jadi ya gatau dong." gerutu Balqis tak kalah kesal karena Salsa kesal kepada dirinya karna tidak memberi tahu nya.
"Astaghfirullah hal adzim maaf aku lupa qis." ucap Salsa menepuk jidatnya karena ia baru ingat kalau dia pertama kali disini.
"Hemm tidak apa apa." ucap Balqis tersenyum.
"Yasudah ayo balik kesana kasian pada nungguin." sambung Balqis dengan mengajak kembali. Salsa mengangukkan dan berjalan ketempat yang tadi , dan mereka sampai di tujuan tempat dimana ada Haidar, Zahra , Falih , Lia , Ustadz Hanafi , dan Ustadz Firman.
"Kalian habis ngapain?." tanya Lia.
"Habis mojok Li." ucap Balqis.
"Ngapain mojok?." tanya Lia masih bingung.
"Bisik bisik tetangga." ucap Balqis dengan tertawa kecil. Lia yang mendapat jawaban itu langsung mengerucut bibir nya.
"Gausah gitu bibirnya nanti kau tanya saja ke Salsa." ucap Balqis kepada Lia , Lia pun mengangguk kan kepalanya tanda menyetujui.
"Disini dimana ada kantin , aku haus?." tanya Lia.
"Ada diujung sana yaudah yuk kesana." ucap Balqis mengajak sahabat untuk ke kantin.
"Yaudah ayo." ucap Lia tersenyum sambil melangkah mengikuti jalan Balqis. Sedangkan Ustadz Firman dan Ustadz Hanafi mengikuti juga dari belakang.
Salsa yang melihat ke depan terus dan tidak melihat ada batu di depannya dan akhirnya tersandung batu tersebut.
BUGGHH
"Astaghfirullah hal adzim." ucap Salsa yang terjatuh karena tak melihat ada batu di depannya.
"Astaghfirullah Salsa." seru sahabat nya dan segera menolong Salsa dari jatuhnya dan menduduk kan nya di tanah.
"Aduh kaki ku sakit banget." ucap Salsa mengeluh kesakitan pada kakinya.
"Kenapa ammah tidak hati hati , kenapa tidak lihat kalau didepan ammah ada batu." ucap Haidar dengan nada khawatir karena ammah nya tidak hati hati.
"Masih sakit kah." ucap Haidar, Salsa mengangguk kepala nya.
"Seperti keseleo soalnya sakit banget Dar." ucap Salsa meringis kesakitan pada kakinya.
"Mangkanya ammah harus hati hati." ucap Zahra.
"Iya iya ammah salah." ucap Salsa menundukkan kepalanya sambil mengelus kakinya yang sakit.
"Ammah idak apa apa can." celoteh Falih yang mendekati Salsa. Salsa pun menoleh ke arah samping dan melihat Falih yang matanya sudah berkaca kaca karna kasian kepada ammah nya takut kenapa napa.
"Ammah tidak apa apa sayang." ucap Salsa lembut seraya merentangkan tangannya untuk memeluk Falih. Falih pun memeluk ammah nya.
Sedangkan Ustadz Firman dan Ustadz Hanafi hanya menyimak meskipun awalnya kaget saat Salsa terjatuh.
"Yaudah yuk ke kantin." ucap Salsa mencoba berdiri meskipun sakit dia tetap berdiri agar keponakan dan sahabat nya tidak khawatir.
Mereka pun berjalan ke kantin pesantren dan setelah sampai Salsa langsung duduk karena ia sudah tak sanggup menahan sakit di kakinya kalau diteruskan berjalan.
"Ammah tidak apa apa kan." ucap Zahra khawatir.
"Tidak apa apa ammah hanya capek berjalan." ucap Salsa lembut.
"Oh gitu." ucap Zahra sambil mengangguk kan kepalanya.
Semua pun duduk berhadap hadapan.
Mereka segera memesan minuman kepada yang punya kantin.
"Bik Nia kita mau pesan minuman dong." ucap Balqis tersenyum manis.
"Mau pesan apa nak Balqis." ucap seorang wanita paruh baya yang bernama bik nia.
Mereka pun memesan minuman segar dan menunggu minuman itu datang.
...****************...
MAAF YA KEMARIN KEMARIN AUTHOR SIBUK BARU BISA UP SEKARANG , KALAU NANTI TIDAK SIBUK INSYA ALLAH AKAN UP LAGI , KALAU SIBUK YA ENGGAK😂😂😂.
BONUS FOTO
BUAT PENAWAR RINDU🤭🤭.
Ada yang rindu kah sama Haidar yang tampan 😂🤭.
Hayo fans nya siapa nih Rahman yang tampan banyak fans nya ada yang rindu kah🤭.
Hayo mana nih fans nya Azril yang tampan juga tidak ada yang rindu kah😂.
Hayo masak cuma rindu Ama ayah , om , dan kakak sepupu nya sih 😂😂😂 , mana nih fans nya Falih yang lucu.
Kali aja rindu Ama si Bara nih yang selalu ngejar ngejar si Salsa 😂😂😂. Gimana kabarnya ya🤭.
...***************...
JANGAN LUPA VOTE , LIKE , DAN KOMEN.
JANGAN SUNGKAN UNTUK MEMBERI SARAN KEPADA AUTHOR UNTUK MENJADI LEBIH BAIK SILAHKAN TULIS SARAN KALIAN DI KOLOM KOMENTAR YA.
...****************...
...SEE YOU 💕...
...SELAMAT MEMBACA ❤️❤️❤️...
...SALAM HANGAT DARI AUTHOR 🤭....