NovelToon NovelToon
Kesalahan Semalam

Kesalahan Semalam

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Kesalahan semalam yang terjadi pada Arfira dengan seorang pria yang tidak di kenalnya membuat hidupnya berantakan, dirinya bahkan sampai harus menjebak pria bernama Gus Fauzan, supaya dirinya terbebas dari amarah Abang dan Abi-nya. Namun, takdir tak menghendaki itu, semuanya terbongkar hingga membuat hidup Arfira benar-benar hancur. Sampai dirinya di pertemukan oleh pria yang telah menghancurkan kehidupannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 3

Pria di depannya mengangkat alisnya tenang. "Kamu –" bibirnya tak melanjutkan kata-kata lagi, saat dengan tiba-tiba wanita berhijab itu ada di hadapannya dan langsung menarik wajahnya, dan mencium dirinya dengan brutal.

Ciuman itu tidak beraturan, tidak seperti wanita-wanita lain yang pernah menciumnya.

"Ssshhh" pria itu menggeram dengan mata yang memejam, rasa manis bibir itu membuatnya terbuai untuk beberapa saat.

Bibir pink itu benar-benar manis, membuat dirinya menginginkan lagi, namun tidak berapa lama, gadis itu malah menyudahinya, gadis berhijab itu menatap sayu ke arahnya.

Sama, dengan pria itu pun matanya sudah berkabut menatap sosok gadis cantik yang telah berani memantik api di dalam dirinya.

"Saya mau cium lagi, saya... A-h, nggak kuat." Ucap gadis itu sambil men-desah.

Pria itu mengangkat alisnya tinggi, agaknya tau apa yang telah terjadi pada gadis itu. Tanpa mengucapkan kata apapun, dirinya langsung menarik tubuh mungil itu, dan membawanya pergi dari tempat itu.

Pria itu memasukkan Arfira ke dalam mobil miliknya, Arfira bahkan sudah bergerak gelisah, hijabnya bahkan sudah di lepasnya secara asal, dan sudah menampilkan rambut panjangnya yang di ikat itu, tapi fokus pria itu kepada leher jenjang nan putih milik gadis itu.

Glek

Pria itu menelan salivanya susah payah, meraup wajahnya dengan kasar, dirinya harus menahan dirinya, jangan sampai menyerang gadis itu sebelum sampai di hotel.

Ya dirinya berniat membawa gadis itu ke hotel. Dan akan melakukannya? Jelas, siapa suruh gadis itu memantik dirinya terlebih dahulu.

"A-h panas" Arfira bahkan sudah ingin membuka kancing gamisnya, namun pria di sampingnya langsung menahannya.

"Jangan di sini!" Pekik pria itu.

"To-tolong, saya." Suara Arfira terdengar parau, karena merasakan sesuatu yang tidak biasanya.

"Saya akan menolong kamu, tapi tidak di sini."

Tak memperdulikan Arfira lagi, pria tampan berahang tegas itu langsung melajukan mobilnya menuju ke sebuah hotel yang ada di kota Bali itu.

Tidak membutuhkan waktu lama, dirinya langsung turun setelah memarkirkan mobilnya di besmen hotel, dirinya menggendong gadis itu yang sedari tadi mendesis kesakitan.

"Saya pesan satu kamar hotel." Ucap pria tampan dengan nada dingin itu, lalu menunjukkan sebuah kartu yang memang selalu di bawa olehnya kemana-mana.

Sang resepsionis langsung mengambil sebuah kartu untuk membuka kamar VVIP hotel itu. Bahkan salah satunya langsung mengantarkan pria itu dengan seorang gadis yang ada di dalam gendongannya.

Arfira, masih saja terus bertingkah aneh, bahkan Arfira dengan tidak tau malunya, menarik wajah pria itu sampai dirinya langsung mencium bibir hitam kecoklatan itu.

Shit

Pria tampan berahang tegas itu mengumpat kasar, bahkan sesuatu yang ada di dalam dirinya sudah timbul saat gadis itu terus memantiknya.

"Tuan muda, biarkan saya bantu membuka pintu kamar VVIP-nya." Ucap seorang pria dengan sopan, bahkan memalingkan wajahnya saat pria itu berciuman dengan wanita yang mungkin adalah kekasihnya.

"Tidak perlu! Saya bisa urus sendiri. Saya hanya buntu bantuan anda sedikit, saya minta anda letakkan baju ganti saya di depan kamar."

"Baik tuan muda."

Ting

Lift berdenting dan pria yang tengah menggendong tubuh Arfira itu langsung keluar dan menuju ke salah satu kamar hotel VVIP yang ada di sana.

Dirinya langsung menempelkan kartu itu, walaupun agak kesusahan karena dirinya harus menahan gadis yang sedari tadi terus ingin menciumnya.

Ceklek

Pria itu langsung masuk, dan tidak lupa menutup pintu itu, dirinya langsung berjalan menuju ranjang sana.

Brugh

Tubuh Arfira langsung di hempaskan di atas ranjang sana.

Arfira merasakan tubuhnya tenggelam dalam kelembutan ranjang yang dihiasi dengan sprei sutera halus berwarna krem. Kasur tersebut terasa begitu empuk, seolah-olah memeluk setiap kontur tubuhnya. Di sekelilingnya, dinding kamar terlapisi dengan wallpaper elegan yang menampilkan motif bunga klasik dengan sentuhan warna emas dan krem, memberikan kesan hangat dan mewah. Lampu gantung kristal yang tergantung di langit-langit memancarkan cahaya lembut, menciptakan bayangan-bayangan lembut di seluruh ruangan.

Di sudut kamar, sebuah kursi empuk dengan bantal dekoratif menambah keanggunan ruangan, sementara tirai beludru tebal yang menutupi jendela besar menambah privasi sekaligus keindahan. Udara di dalam kamar terasa segar, dengan semburat aroma parfum lembut yang tercium dari diffuser otomatis yang terletak di atas meja rias.

"Saya mohon... Sssshhh sakit..." Arfira menggeram dengan desisan tertahan, rasanya sungguh sakit di sekujur tubuhnya sana. Sesuatu aneh timbul di dalam dirinya. Arfira tidak pernah mengalami, baru kali ini dirinya mengalami hal seperti ini.

"Tolong saya" ucap Arfira dengan suara paraunya, tangannya mencoba menggapai tangan seorang pria yang sedari tadi memandangnya dengan intens itu.

Pria itu tersenyum tipis. "Saya akan membantu kamu, tapi kita harus membuat sebuah kesepakatan, bagaimana?" Bisik pria itu di samping telinga gadis itu..

Arfira yang sudah tidak tahan dengan rasa aneh yang ada di dalam tubuhnya itu langsung menganggukkan kepalanya, dirinya benar-benar tidak paham dengan apa yang telah terjadi pada dirinya, sehingga dirinya mengiyakan dan ingin rasa sakit itu cepat berakhir.

"Good."

"Saya mau, kamu jangan menyesal. Karena saya akan bermain kasar sama kamu. Dan setelah kejadian ini, jangan pernah cari saya."

Arfira mengangguk, lalu kembali menarik tubuh pria itu membuat pria itu terjatuh dan langsung mengukung tubuh mungil Arfira.

"Wow, santai baby, kamu terlalu agresif. " Kata pria itu sambil terkekeh.

Arfira tidak memperdulikan itu, akal sehatnya benar-benar sudah hilang, bahkan dirinya merasakan nikmat saat berdekatan dengan pria itu tanpa jarak..

Tidak membuang waktu lagi, pria itu langsung melakukan apa yang mesti di lakukannya.

*

Plak

Plak

Plak

"Bodoh! Bodoh!" Pekik Cika, matanya menatap nyalang pria berperut buncit yang di bayar olehnya itu untuk membuat Arfira malu. Bahkan, Cika sudah menyewa salah satu kamar di hotel untuk melancarkan aksinya. Dirinya juga telah memasang kamera di setiap sudut kamar hotel itu. Namun, malah berakhir sia-sia. Arfira malah lepas dari genggamannya.

"Ampun bos, dia... Dia di selamatin sama tuan muda–"

Plak

"Omong kosong! Dasar tidak berguna! Saya bahkan sudah membayar mahal kamu, tapi pekerjaan kamu tidak becus sama sekali!" Pekik Cika murka, matanya melotot ke arah pria itu.

Pria itu meringis, walaupun di dalam hatinya sana sudah geram dengan tingkah wanita yang selalu bertindak semena-mena ini. Andaikan dirinya punya segalanya, mungkin dirinya akan membalas rasa sakit hatinya yang selalu di hina.

"Karena kamu sudah gagal, saya mau uang saya di kembalikan."

Perkataan itu membuat pria berperut buncit itu murka. "Enak saja! Itu uang sudah di tangan saya, dan itu sudah menjadi milik saya."

Cika mendelik. "Nggak! Balikin"

"Saya nggak mau"

"Oh, kamu ya, berani dengan saya–"

Brukkk

"Awwww"

1
Julia and'Marian
hallo semuanya, ini kisah Arfira yang menjebak Gus Fauzan ya. Nanti aku bakalan buat cerita abangnya juga... selamat membaca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!