NovelToon NovelToon
Kapten Pilot Dingin Suami Wasiat Dari Mendiang Ayah

Kapten Pilot Dingin Suami Wasiat Dari Mendiang Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Pernikahan rahasia / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: mom beauty

Aletta seorang gadis cantik primadona SMANSA dan periang yang berusia 18 tahun masih duduk di sekolah SMA kelas 3 terpaksa menikah paksa karena wasiat dari almarhum sang ayah.

ia menikah dengan pria tampan nan dingin bernama Lucien Bryan yang berusia 25 tahun. seorang kapten pilot yang ber kharisma dan sudah memiliki kekasih.

bagaimana kisah kehidupan rumah tangga aletta. yuk simak ceritanya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom beauty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

hari pertama masuk sekolah setelah married.

keesokan harinya.

letta pagi ini sudah bersiap-siap. seragam sekolah sudah melekat sempurna di tubuh proporsional nya bak model. rambut panjangnya tergerai indah dengan polesan liptint berwarna bibir. membuatnya tampak cerah dan segar.

aletta melenggang santai seraya menggendong tas ranselnya di bahu menuju dapur.

sekitar satu setengah jam yang lalu, letta sudah membuat sarapan sepiring nasi goreng dengan toping telur ceplok juga ditambah irisan timun dan tomat sebagai pelengkap. tak lupa pula ia membuat sandwich untuk sang suami. segelas susu dan secangkir kopi sudah ia sediakan diatas meja persegi bening itu.

kini saatnya ia menikmati hasil olahan tangan ajaibnya. ia menoleh ke arah kamar Lucien yang masih tertutup rapat.

"mana tuh orang. kok gak keluar-keluar? gue susul dulu kalau begitu, " letta pun hendak memutar tubuh kedepan. tapi tiba tiba pintu kamar Lucien sudah terbuka. menampilkan seorang pria gagah dan tegap dengan balutan seragam kapten yang melekat sempurna di tubuh nya.

"eh.. baru mau aku panggilin kak. ayo sarapan, " ajaknya. ia sudah duduk di kursi dengan Lucien yang duduk di depannya.

aletta tidak berani lagi memanggil Lucien dengan sebutan om karena dia takut dengan ancam Lucien waktu itu. dia juga merubah gaya bahasanya sedikit lebih sopan. begitu juga Lucien yang melembutkan gaya bicaranya dengan aletta. bagaimanapun mereka adalah sepasang suami istri walaupun tidak saling cinta.

"kak.. aku pergi naik apa? " tanyanya sembari mengunyah makanannya dengan pipi yang menggembung.

"motor kamu udah ada di lobi. kamu bisa pergi sendiri naik motor. aku juga mau dinas, " jawab Lucien dengan nada rendah. Lucien sedang menikmati sandwich yang dibuat istrinya.

"kakak pulang kerja kapan? "tanya nya lagi.

"belum tau, " Lucien belum tahu akan pulang kapan karena ia berniat menemui kekasihnya dan mungkin akan bersama selama beberapa hari.

setelah Lucien selesai dengan sarapannya. ia merogoh saku seragamnya dan mengeluarkan sebuah id card. ia menyodorkan ke letta, "ini kartu akses masuk apart. aku belum tahu mau pulang jam berapa dan kapan. jadi urus dirimu dengan baik. jangan melakukan yang aneh-aneh. jangan sembarangan masuk ke kamarku, " titah lucien yang sedang melihat pergelangan tangannya yang terbalut jam tangan mahal. memastikan waktu agar tidak terlambat ke bandara.

"iya.. , " sahut letta yang sudah berdiri seraya memasukkan id card dalam saku seragam sekolahnya. ia mendorong kursi ke belakang kemudian beralih mengumpulkan piring kotor dan membawanya ke wastafel.

"aku berangkat kak, " pamitnya melangkahkan kaki keluar.

"hmm.., " Lucien juga ikut bangkit setelah menghabiskan sisa kopinya.

dua orang berbeda gender itu berjalan bersisian menuju lift. Lucien memencet lift dan memasukinya, diikuti oleh letta dibelakangnya.

didalam kotak besi itu, Lucien membuka obrolan, "pulang sekolah jangan keluyuran. kamu tanggung jawab aku sekarang, " ujar Lucien memperingati.

"iya.."sahut letta dengan malas.

ting..

pintu lift terbuka. Lucien bergegas berjalan dengan langkah lebarnya menuju kuda besinya. begitu juga letta yang sudah bersiap-siap di atas motor sport nya.

letta mulai memutar kunci, kemudian menghidupkan mesin. perlahan tapi pasti, ia sudah meninggalkan lobi. begitu juga Lucien yang sudah duduk di kursi kemudi. kemudian memutar stir mobil, keluar dari gedung apartemen.

...----------------...

bandara internasional jakarta.

Lucien baru saja tiba di bandara. lupita yang sudah menanti kedatangannya langsung berlari dan menghamburkan diri kedalam pelukan Lucien. " sayang..., " bisik lupita manja.

"hm, " Lucien masih mengelus lembut punggung kecil kekasihnya.

"kangen!! " sahut lupita kembali.

Lucien tertawa kecil kemudian melepaskan pelukannya. ia menjawil hidung lupita dengan gemas. "aku juga kangen kamu. nanti setelah sampai di tempat tujuan kita istirahat bersama, oke!, " ujarnya lembut.

Lucien dan lupita memang kerap tidur sekamar jika istirahat setelah selesai tugas. tapi Lucien masih menjaga sikapnya yang tidak sembarangan menyentuh lupita. walaupun kadang lupita sering memancing Lucien untuk berhubungan badan. ya.. Lucien selalu berkata kalau dia akan melakukannya setelah menikahi lupita.

"oke deh. aku pingin tidur sambil meluk kamu, " lupita kemudian menarik lengan kekasihnya kedalam.

"everything for you baby," sahut Lucien seraya tersenyum lembut. sejenak lucien lupa akan rumah tangganya yang baru berumur dua hari dengan aletta.

sementara para temannya Lucien hanya menatap datar dari kejauhan.

......................

SMANSA

aletta baru saja tiba di parkiran. ia membuka helm nya kemudian mengibas-ngibaskan surai panjangnya.

dan semua gerak-gerik aletta tak luput dari pantauan sepasang mata yang memandangnya dari atas rooftop.

aletta kemudian berjalan santai menyusuri lorong-lorong sekolah sambil mencangklongkan ranselnya.

mona yang melihat aletta dari jauh pun berniat mengejarnya. "aletta, " sapa mona yang sudah berjalan bersisian di sampingnya.

"hai mon. "

"lu ngapain tadi sama arya di depan toilet? " tanya letta seraya memicingkan matanya menatap mona. mereka berjalan dengan langkah santai.

"gak ada apa-apa. cuma ngobrol biasa. kebetulan tadi dia di depan toilet sendiri jadi gue samperin deh, " jawab mona enteng. ia tertawa cengengesan menatap aletta.

"jangan ganjen sama cowok, " nasehat letta pada sahabatnya. ia tak ingin kalau regan mempermainkan mona.

mona hanya membalas dengan anggukan kepala.

setibanya didalam kelas. Amoy sudah duduk cantik disana. sebelah tangannya memegang cermin kecil dan satunya memoles wajahnya dengan makeup. bisa dibilang Amoy gadis yang terobsesi dengan wajah. wajahnya setiap hari harus tampil sempurna.

"udah cantik, ntar kaca lo pecah, " sahut letta yang sudah mendudukkan bokongnya di kursinya.

"sirik lo. lo gitu udah soldout, lah gue.. apa kabar? " tunjuk Amoy pada dirinya sendiri.

"jangan insecure. lo cantik, " sahut letta dengan wajah datar nya.

"cantik tapi jodoh gue kapan datangnya letta? " Amoy menyimpan printilan makeup nya ke dalam tasnya.

"moy.. jodohnya dicari jangan diem aja kayak letta yang tiba-tiba jadi nyonya kapten, " mona keceplosan. tiba-tiba saja beberapa murid yang berada didalam kelas menoleh menatap mereka dengan rasa ingin tahu.

letta pun melihat sekeliling kelas, "apaan kalian lihat-lihat?, " tanya letta ketus pada murid-murid yang memandangnya.

"eh... kalian jangan percaya. gue tadi cuma bercanda, " sahut mona yang terlihat merasa bersalah akibat ucapannya yang spontan kayak rem blong.

"jangan dengerin mulut nya Mona yang kayak kaleng rombeng ini, " Amoy ikut menyangkal ucapan Mona.

setelah suasana tenang, Mona bertanya kembali pada Letta.

"ta.. gimana hubungan mu dengan babang tamvan? "ia berbisik lirih di telinga letta.

"gak gimana-gimana, " sahut letta cuek.

"Letta.. kita sekolah tinggal tiga bulan lagi. ntar kalo lulus lo mau kemana? " tanya Amoy yang duduk di sebelahnya sedang mona duduk di depan mereka.

"belum tau. tapi kalau bisa gue pengen masuk universitas di luar negeri, " sahutnya.

"gue doain deh lo bisa, soalnya lo murid terbaik di sekolah kita, " sambung mona.

diangguki oleh Amoy dan letta.

selang lima belas menit jam pelajaran berbunyi. para murid sudah memasuki kelas dan duduk di kursi mereka masing-masing.

terdengarlah suara Langkah sepatu nyaring yang berbunyi di depan pintu kemudian memasuki kelas dengan langkah berwibawa.

dialah pak marko. seorang pria muda tampan dengan usia sekitar tiga puluhan. dikenal juga sebagai guru killer dan kejam.

"selamat pagi semua, " sapa guru bidang studi matematika tersebut menatap para muridnya.

"pagi, pak. " jawab mereka semua serempak.

"baiklah anak-anak. sebelum memulai pelajaran. kita ada pengumuman beasiswa ke universitas Stanford. siapa diantara kalian lulus dengan nilai terbaik maka kalian akan terpilih menjadi murid beasiswa yang seluruh akomodasi dan kebutuhan sehari-hari juga akan ditanggung penuh oleh pihak kampus. "

"yeah...., " para murid bersorak dengan heboh.

"persiapkan diri kalian tiga bulan dari sekarang sebelum kelulusan. belajarlah dengan tekun! " titah pak marko.

"siap pak, " sahut murid-murid.

mereka pun memulai pelajaran. selama mengikuti pelajaran, suasana di kelas itu terasa hening. tak ada yang berani mengeluarkan suaranya sekedar untuk mengajak ribut atau mengganggu teman.

para murid tak ada yang mau terkena masalah karena kemarahan pak marko yang tidak tanggung-tanggung dalam memberi hukuman.

dua jam terlewati. jam pelajaran matematika sudah berakhir. para murid pun bisa bernapas lega.

"ahh..., " Amoy meregangkan kedua tangannya. " gila tadi serem banget. kawan-kawan gak ada yang bersuara. semua cosplay jadi orang bisu. "

"lo juga cosplay jadi batu, " sahut mona pada Amoy.

mona menyenggol lengan letta yang terlihat melamun. "woy.. ta, mikir apa? " tanyanya menatap dengan raut wajahnya penasaran.

"aku cuma mikir, bisa gak aku ke universitas Stanford. secara keadaan gue udah berubah, " wajahnya terlihat ada gurat kekecewaan atas hidupnya yang sudah berubah menjadi seorang istri.

"katanya mereka akan mendukung lo sampai sukses, kan? kenapa masih mikir? jalani aja. kalau mereka berubah lo bisa minggat. tinggalin mereka semua. lagian gue yakin lo pasti bisa ta, " Amoy memberikan semangat. seraya menepuk-nepuk punggung kecil Letta.

mona mengangguk, " iya... lagian semua kebutuhan kita dibiayai oleh pihak kampus. jadi gak usah kepikiran buat bayar-bayar apapun disana. "

"kalau mau uang saku, lo bisa cari kerja disela-sela pendidikan lo. asal tidak mengganggu jadwal kuliah, " Mona menambahkan.

"iya.. Iya. makasih ya bestie. gue sayang kalian, " letta memeluk kedua sahabatnya itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

ini nih si lupita, kesayangannya babang Lucien Bryan. masih cantik mana guys sama aletta.

1
Del Masdeliana
habis ys
Del Masdeliana
kok habys
elayn owo
Baca ceritamu bikin nagih thor, update aja terus dong!
mom beauty: boleh mengajukan usulan. diterima kritik dan sarannya ya biar perkembangan novel kita semakin membuat pembaca bersemangat🤗😊
total 1 replies
Scar
Jatuh hati.
mom beauty: mksih hadirnya kaka🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!