NovelToon NovelToon
Istri Yang Tak Dianggap

Istri Yang Tak Dianggap

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Menikah Karena Anak / Penyesalan Suami / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Duda
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: annin

"Kamu harus ingat ya, Maira, posisi kamu di rumah ini nggak lebih dari seorang pengasuh. Kamu nggak punya hak buat merubah apa pun di rumah ini!"


Sebuah kalimat yang membuat hati seorang Maira hancur berkeping-keping. Ucapan Arka seperti agar Maira tahu posisinya. Ia bukan istri yang diinginkan. Ia hanya istri yang dibutuhkan untuk merawat putrinya yang telah kehilangan ibu sejak lahir.

Tidak ada cinta untuknya di hati Arka untuk Maira. Semua hubungan ini hanya transaksional. Ia menikah karena ia butuh uang, dan Arka memberikan itu.

Akankah selamanya pernikahan transaksional ini bejalan sedingin ini, ataukah akan ada cinta seiring waktu berjalan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon annin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 11 Pagi Pertama

Pagi pertama setelah menjadi pengantin. Maira bangun tepat saat azan subuh. Ia segera membersihkan diri dan mengambil wudhu.

Melihat Arka yang masih pulas di atas sofa, Maira berjalan mendekati. Ia menatap Arka yang begitu lelap. Angannya kembali pada siang kemarin, saat Arka dengan lantang mengucapkan ikrar janji dihadapan penghulu.

"Saya terima nikah dan kawinnya Almaira Fauzana binti Hamid dengan mas kawin logam mulia seberat 100 gram dibayar tunai."

Maira sampai menitihkan air mata. Ia tak pernah membayangkan ia bisa menikah juga. Mengingat sejak dulu hidupnya seolah berpusat pada ibu dan adiknya. Tak pernah memikirkan tentang jodoh, baginya menyekolahkan adiknya sampai selesai adalah tujuan. Itulah kenapa ia tak pernah punya pacar meski ada beberapa pria yang mencoba mengajaknya menjalin hubungan.

Ia belum memikirkan ke arah sana. Ia takut jika rasa tanggung jawab yang ia emban untuk membiayai sekolah adiknya akan jadi masalah ke depan dalam hubungannya dengan pasangan, sebab itu ia memilih untuk menunda mencari pasangan.

Tidak disangka, jodohnya ternyata begitu dekat. Arkana Syahlendra, seorang duda kaya raya, anak dari bos tempatnya bekerja merupakan jodohnya.

Takdir memang sungguh unik. Terkadang jauh-jauh mencari, nyatanya jodoh hanya di depan mata.

Maira terus menatap ragu pada Arka yang masih tidur. Lebih tepatnya tak berani membangunkan suaminya sendiri untuk salat bersama saat ini.

Waktu terus berjalan sampai kumandang Iqomah terdengar. Mau tak mau Maira pun memberanikan diri. "Pak, Bangun Pak, sudah Subuh."

Arka bergeming. Mungkin Maira kurang keras memanggil. Ia mencobanya lagi, kali ini dengan menepuk lengan Arka.

"Pak, bangun, Pak, sudah Subuh."

Arka membuka matanya sebentar, menggeliat dan menatap Maira yang berada di samping sofa.

"Udah Subuh, Pak, waktunya salat."

Arka mengusap wajahnya. Ia melihat jam di dinding.

"Kamu duluan aja," jawab Arka.

"Kenapa nggak jamaah aja, Pak?"

Arka ingin menolak karena ia masih mengantuk, tapi ia bangkit juga untuk mengambil wudu.

Keduanya salat bersama untuk pertama kali. Usai salat, Maira mengulurkan tangan untuk bersalaman. Arka awalnya enggan, tapi akhirnya ia ulurkan tangan untuk bersalaman dengan istrinya. Ini kedua kali Maira mencium tangan Arka, yang pertama adalah kemarin usai ijab qabul.

Setelahnya, tanpa bicara Arka memilih untuk kembali ke sofa dan tidur. Membiarkan Maira dalam kebingungan di kamar. Maira bingung harus melakukan apa.

Hanya ponsel yang terpikir olehnya untuk mencari kesibukan. Begitu benda pipih itu dibuka, banyak sekali pesan dari teman-temannya yang mengucapkan selamat. Tak sedikit juga yang menggoda Maira.

[Ciye, sekarang udah jadi Nyonya Arka. Bu bos nih sekarang.]

[Wadidau, nggak pernah terlihat gandeng pacar, sekalinya langsung nikah ama duda konglomerat. Jangan lupa traktirannya ya Bu bos.]

Banyak lagi pesan-pesan nyeleneh lainnya. Maira sampai tertawa membaca setiap pesan dari temannya. Mereka ini ada-ada saja.

Andai mereka tahu bagaimana sikap Arka padanya, pasti mereka tak akan berani menggoda, mungkin malah akan menaruh rasa kasian pada Maira.

Sebuah panggilan dari Rosmala membuat Maira harus meninggalkan sejenak pesan-pesan nyeleneh dari temannya. Ia segera mengangkat panggilan dari ibu mertuanya itu.

"Assalamualaikum, Bu."

"Waalaikumsalam, Mai, kita mau chek out setelah sarapan, kamu mau sarapan bareng kita atau mau diantar saja ke kamar?" sahut Rosmala di sana.

Maira menoleh pada Arka yang masih tertidur. "Nanti saja, Bu, Pak Arka masih tidur ini."

"Oh, ya sudah. Nanti kamu pesan sendiri saja ya."

"Iya, Bu." Panggilan diakhiri. Maira kembali melihat Arka yang masih tidur.

Ia pun memilih untuk melanjutkan membaca pesan-pesan dari temannya. Tak terasa waktu berlalu sangat cepat. Hari sudah mulai terang. Perut Maira mulai keroncongan, tapi sang suami belum juga bangun dari peraduan.

Ingin pesan makanan, merasa tak enak hati. Takut dibilang lancang meski perut sudah tak tahan menahan lapar.

Saat genting itulah mata Maira menangkap sebuah benda yang tak asing. Lemari pendingin. Maira mendekatinya, dan mencoba membukanya.

Ya Allah ... ternyata banyak makanan di sini, meski hanya makanan ringan. Kenapa Maira tidak tahu.

Ah, bagaimana bisa tahu. Ini pertama kalinya ia menginap di hotel. Tidak, ini kedua kalinya. Yang pertama adalah saat ia masih SMA. Saat ikut study tour, tapi saat itu mereka menginap di hotel yang kamarnya kelas standar, jadi tidak ada lemari pendingin di kamar seperti kamar president suit yang ia tempati saat ini.

"Ini boleh dimakan, kan ya?" tanya Maira pada diri sendiri saat ia memegang satu bungkus keripik kentang. Sejenak ia menimbang-nimbang, apakah akan dibilang lancang oleh Arka jika ia mengambil makanan dari lemari pendingin ini.

"Ehm ... Makan aja lah, kalau harus ganti, ya nanti diganti aja." Begitu pikir Maira.

Ia pun mengambil satu kripik kentang dan satu kotak jus. Membawanya ke ranjang dan memakannya di sana sambil bermain ponsel. Rupanya satu bungkus kripik kentang tak membuatnya kenyang. Maira mulai mengambil sebungkus lagi kacang sebagai camilan.

Tanpa sadar Maira hampir menghabiskan setelah dari isi lemari pendingin saking laparnya, sementara Arka belum bangun juga. Rebahan, makan dan bermain ponsel, kombinasi yang tepat untuk membuat tubuh cepat mengantuk. Meski masih pagi, Maira kembali tertidur.

Hari sudah siang saat Arka muali terbangun. Ia heran melihat banyak bungkus makanan dan minuman di meja samping tempat tidur. Juga heran melihat Maira yang tidur.

Namun, Arka tak mau ambil pusing. Ia berlalu begitu saja ke toilet. Kembalinya dari sana Arka mulai membuka ponsel. Ada pesan dari teman ataupun kolega yang memberikan selamat. Ada juga pesan dari mamanya.

[Ka, nanti sebelum pulang kamu ajak sarapan dulu istri kamu. Tadi Mama ajak nggak mau. Katanya kamu nungguin kamu.]

Usai membaca pesan dari mamanya, Arka menoleh pada Maira yang masih tertidur. Ia baru paham sekarang kenapa ada banyak bungkus makanan di meja. Mungkin Maira sudah sangat lapar, dan makan makanan ringan itu untuk mengganjal perutnya.

Kini gantian Arka yang menunggu Maira bangun. Perutnya pun mulai keroncongan, tapi Arka tak sesabar Maira. Ia memilih untuk membangunkan wanita itu dari pada harus membuang banyak waktu sementara perutnya sudah protes untuk diisi.

"Maira," panggil Arka lirih. Rasanya begitu canggung menyebut nama Maira. Mungkin ia belum terbiasa, karena selama ini ia tak pernah membayangkan akan menggantikan posisi Raswa dengan wanita lain.

Maira tak bergerak sama sekali. Ia pun mulai menggoyang tubuh Maira agar bangun.

"Maira, bangun!" Kali ini panggilan Arka lebih keras. Bahkan terkesan menyentak.

"Lima menit lagi," gumam Maira masih dengan menutup matanya.

Arka mendengkus kesal. Ia menatap Maira yang masih saja terpejam meski sudah diperintah. Namun, ada sesuatu yang membuat hati Arka berdesir. Ini pertama kali ia melihat Maira tanpa hijab. Semalam saat ia masuk ia tak begitu memperhatikan, bahkan tadi pagi saat Maira membangunkannya wanita itu sudah memakai mukena.

Maira tidak jelek, malah ia cukup cantik di mata Arka. Mungkin juga di mata banyak pria.

Arka menggelengkan kepalanya. Menepis pujian untuk Maira. Ia tidak boleh secepat ini melupakan Raswa. Bagaimanapun Raswa adalah cinta pertamanya, dan cinta sejatinya. Ia tak bisa menggantikan posisi Raswa dengan Maira.

"Maira!"sentak Arka untuk membuat Maira terbangun. Selain itu untuk mengusir rasa kagum yang sempat menyeruak.

Kontan Maira membuka mata. Ia syok, melihat wajah Arka berada tepat di atasnya.

"Bapak mau apa?"

1
Aurel
hadir
Juriah Juriah
lanjut kak💪🙏
Asma Susanty
dihhh nggak nyadar nih kalau dia sekarang hanya mantan mertua, arka sdh tdk punya kewajiban memberi jatah uang belanja ke dia
Lilis Yuanita
ipar adalah maut
Dew666
🥰🥰🥰🥰
Dew666
Lanjut🥰
Juriah Juriah
siapakah dia?.. lanjut kak author semangat 💪🙏
Asma Susanty
waduh, baru aja lamaran masa langsung batal
Juriah Juriah
makin menarik aja nih jln crita nya lanjut kak ...semangat kak author 💪🙏
Dew666
🌻🌻🌻🌻
Juriah Juriah
kak author sebenarnya alur crita nya lumayan bagus tapi retensi nya aga kurang ya kak?..apa up nya terlalu lm?🙏
annin: Retensi belum keluar kak, aku tuh jadi jarang up date karena kurang pede dengan cerita ini. kadang udah aku ketik naskahnya, udah 3 hari tapi mau up maju mundur.
total 1 replies
اختی وحی
up ny trllu lama gk tiap hri,jd lupa alur ceritanya
اختی وحی
knp up ny lama², sampe lupa alurnya
Juriah Juriah
up nya ga rutin ya Thor sekali nya cm 1 bab tapi walaupun lama nunggu kelanjutannya tetap kutunggu semangat thor💪🙏
annin: Terima kasih Kak atas dukungannya. Akan aku usahakan untuk update rutin.
total 1 replies
Dew666
👍👍👍👍
Dew666: 👄👩‍❤️‍👩❤️‍🩹
total 2 replies
partini
mau sarapan laper ,,lanjut thor
Juriah Juriah
jangan mau di atur mantan mertua kamu arka ga ada hak dia ngatur hidup kamu jangan terlalu bodoh arka udh fokus aja sama pernikahan kamu sama maira
annin: Kita lihat ya Kak Arka apakah benar benar bodoh atau tidak. hehehehe
total 1 replies
Juriah Juriah
selalu menunggu kelanjutan nya jangan terlalu lama dong Thor up nya 💪🙏
annin: Baik, Kak. Siap👍
total 1 replies
muthia
mampir🙏
muthia: insyaAllah
total 2 replies
Dew666
❤️‍🩹
annin: Terima kasih Kak Dew666 atas supportnya. Sehat selalu untuk kaka dan keluarga. ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!