NovelToon NovelToon
Permaisuri Raja Langit

Permaisuri Raja Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nafsienaff

Malam itu sepasang suami istri yang baru saja melahirkan putri pertamanya di buat shock oleh kedatangan sesosok pria tampan berpenampilan serba putih. Bahkan rambut panjang nya pun begitu putih bersih. Tatapannya begitu tajam seolah mengunci tatapan pasangan suami istri itu agar tidak berpaling darinya.

“Si siapa kau?” Dengan tubuh bergetar pasangan suami istri itu terus berpelukan dan mencoba melindungi putri kecil mereka.

“Kalian tidak perlu tau siapa aku. Yang harus kalian lakukan adalah menjaga baik baik milikku. Dia mungkin anak kalian. Tapi dia tetap milikku sepenuhnya.” Jawab pria tampan berjubah putih itu penuh penekanan juga nada memerintah.

Setelah menjawab wujud tampan pria itu tiba tiba menghilang begitu saja menyisakan ketakutan pada sepasang suami istri tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafsienaff, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 11

Malam ini Dewi kembali merasa kesepian. Dia duduk termenung di atas tempat tidurnya. Pikiran nya terus tertuju pada Artha yang entah kenapa sejak kejadian malam itu seperti sedang berusaha berjarak dengannya. Padahal sebelumnya Artha selalu ada di sisinya. Bahkan Artha juga lah yang selalu membangunkan Dewi di pagi hari.

Dewi kemudian menyentuh liontin putih berbentuk hati itu.

“Apa benar dia akan datang kalau aku menggenggam liontin ini dan menyebut namanya?” Gumam Dewi.

Sesaat Dewi merasa ragu. Namun mengingat siapa Artha Dewi pun berinisiatif untuk mencobanya. Dewi menarik napas panjang lalu menghelanya perlahan. Tangannya meraih liontin yang menggantung di lehernya, menggenggam nya lalu memejamkan kedua matanya.

“Artha.. Artha...” Gumam Dewi pelan.

WUSSSSHHHH

Dalam sekejap Artha muncul di balkon kamar Dewi. Pria itu tersenyum samar kemudian mulai menggerakkan kakinya melangkah hendak masuk ke dalam kamar Dewi.

Ketika sudah sampai di ambang pintu balkon kamar Dewi, tiba tiba Artha sedikit terpental ke belakang. Artha mengernyit. Dengan gerakan santai Artha mengarahkan jari telunjuknya kearah pintu tersebut. Benar saja, ada sesuatu yang membuat Artha tidak bisa masuk ke dalam kamar Dewi Sekarang.

Artha bisa saja menghancurkan penghalang itu sekarang. Namun Artha tidak mau membuat Dewi ketakutan. Berusaha untuk tetap tenang, Artha pun memilih untuk bersuara agar Dewi tau dirinya sudah datang.

“Aku disini Dewi..” Katanya.

Dewi yang mendengar suara Artha pun menoleh. Dia tersenyum saat mendapati Artha sudah berdiri tidak jauh dari ambang pintu balkon kamarnya.

Dewi turun dari ranjang kemudian menghampiri Artha yang sudah menunggu nya di balkon.

“Kamu beneran datang?” Tanya Dewi dengan ekspresi senang.

Artha menganggukkan pelan kepalanya. Sekarang Artha tau ada seseorang yang sedang berusaha memisahkan nya dengan Dewi.

“Kalau begitu artinya aku bisa panggil kamu kapan pun aku mau dong.”

Artha tersenyum samar. Sekali lagi dia menganggukkan kepalanya.

Dewi tersenyum senang. Melihat Artha berdiri menjulang di depannya membuat rasa bahagia begitu meluap luap di hatinya.

“Tapi kok tumben kamu nggak langsung masuk?” Tanya Dewi yang sadar dengan keanehan Artha yang tidak biasanya menunggu di balkon.

“Dewi..” Artha merasa tidak perlu menjawab pertanyaan Dewi.

“Iya...” Sahut Dewi pelan. Di tatap begitu serius dan dalam oleh Artha membuat Dewi merasa meleleh di tempatnya.

Artha diam. Pria itu kemudian menghela napas kasar. Entah kenapa Artha mulai merasa ada yang mengintai pergerakan nya. Buktinya ada yang memasang pagar kuat di kamar Dewi yang seperti nya memang sengaja agar Artha tidak bisa masuk dengan leluasa.

“Apa yang kamu inginkan sekarang?” Tanya Artha.

Dewi menelan ludah. Rasanya Dewi seperti sedang berbicara dengan jins botol yang baru saja dia selamat kan.

“Memangnya kenapa?” Dewi memutuskan balik bertanya. Gadis itu merasa tidak biasa dengan sikap Artha.

“Katakan saja kamu mau apa sekarang. Aku akan memenuhinya.” Tegas Artha.

Dewi berdecak kesal. Entah perasaan nya saja atau memang benar, tapi Artha tidak seperti kemarin kemarin.

“Apapun itu?” Dewi bertanya untuk memastikan.

“Ya...” Angguk Artha yakin.

“Oke kalau begitu aku mau kamu tepati semua ucapan dan janji janji yang pernah kamu lontarkan dulu.” Ujar Dewi dengan nada tegas juga.

Artha menelan ludah. Sejak kedatangan iblis yang hendak mengambil jantung Dewi, Artha merasa Dewi akan terus dalam bahaya jika dekat dengannya. Dan sekarang bahkan ada yang sedang berusaha memisahkan nya dengan Dewi.

“Kenapa diam? kamu nggak sanggup iya?” Tanya Dewi menantang.

Artha berdecak pelan. Sungguh dia tidak pernah menyangka sesuatu yang dia kira akan begitu mudah ternyata bisa menjadi sesulit sekarang. Hubungan nya dengan Dewi tetap saja ada yang mencampurinya.

“Itu pasti. Aku nggak akan mengingkari apa yang sudah aku ucapkan.” Kata Artha dengan nada tenang.

“Bagus kalau begitu.” Senyum puas Dewi. Sekarang Dewi merasa lega karena Artha sudah menyanggupi permintaan nya.

“Sudah malam. Angin malam tidak baik untuk kesehatan. Sebaiknya kamu istirahat sekarang.”

Dewi tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Gadis itu menurut pada apa yang Artha ucapkan. Dewi melangkah menjauh dari Artha dan masuk ke dalam kamarnya. Saat hendak menutup pintu balkon kamarnya, Dewi kembali tersenyum pada Artha.

“Aku percaya sama kamu Artha. Aku percaya kamu nggak akan ninggalin aku.” Batin Dewi penuh dengan keyakinan.

Setelah Dewi naik ke atas tempat tidurnya, Artha pun mendudukkan dirinya di kursi tunggal yang ada di balkon. Artha ingin sekali masuk ke dalam kamar Dewi namun tidak bisa karena ada sesuatu yang menghalanginya. Sesuatu yang begitu kuat dan yang pasti di buat oleh orang yang tidak sembarangan juga.

Artha terus duduk sendiri di balkon kamar Dewi sampai malam benar benar larut. Setelah yakin semua orang di rumah Dewi terbuai dalam mimpi, Artha pun mulai beraksi.

Artha bangkit dari duduknya kemudian berdiri tepat di depan pintu balkon yang sudah di tutup oleh Dewi.

Apa yang Artha lakukan mungkin akan membuat kegaduhan. Apa lagi mengingat tembok dan pintu balkon kamar Dewi terbuat dari kaca yang mudah pecah.

Sebelum memulai menghancurkan penghalang itu, Artha terlebih dulu menutupi pendengaran Sita dan Doni yang sudah terlelap. Itu Artha lakukan agar mereka tidak terbangun saat mendengar suara gaduh dari kamar Dewi.

“Tidak ada seorang pun yang bisa memisahkan aku dengan Dewi.” Geram Artha.

Artha mulai mengangkat kedua tangannya. Saat itu juga cahaya putih muncul dan langsung mengarah pada dinding kaca kamar Dewi. Tidak butuh waktu lama penghalang itu langsung hilang. Namun tembok kaca kamar Dewi juga ikut hancur karena kekuatan luar biasa yang di miliki Artha.

Artha melirik Dewi, Gadis itu sama sekali tidak terganggu dengan bunyi keras tembok kaca kamarnya yang hancur.

Artha tersenyum. Dewi benar benar sangat spesial untuk nya. Meski Dewinya sekarang sedikit berbeda dari yang dulu, namun dari segi rupa dan fisik tetap sama. Hanya penampilan nya saja yang berbeda.

Tidak mau membuat kedua orang tua Dewi repot, Artha pun kembali menjadikan tembok kaca itu utuh seperti semula. Dan setelah itu Artha pun masuk ke dalam kamar Dewi dengan leluasa.

“Aku yakin siapapun yang melakukan ini bukan orang biasa.” Batin Artha sambil mengedarkan pandangan nya ke seluruh sudut kamar Dewi.

Artha juga mencoba menghirup aroma orang asing yang mungkin saja masuk ke dalam kamar Dewi. Namun sayang, Artha tidak menemukan petunjuk apapun. Tidak ada aroma asing yang bisa di endus.

“Apa mungkin mereka berdua yang melakukan ini?”

Kecurigaan Artha langsung tertuju pada Doni dan Sita. Bukan tanpa alasan Artha mencurigai mereka, pasalnya Sita selalu terlihat ketakutan jika Artha muncul di hadapannya secara tiba tiba. Sita bahkan pernah menuduh Artha mengincar Dewi seperti iblis yang menyerang Dewi beberapa waktu lalu.

TBC

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!