"Dia adalah Putri dari Keluarga Jun, yang baru kembali setelah menempuh studi di luar negeri.
Di hari pertunangannya, tunangannya mengkhianatinya dengan bersama adik tirinya.
Tanpa banyak bicara, dia langsung mematahkan kaki sang tunangan.
""Dulu pernah kukatakan, jika kau berani mengkhianatiku, akan kubuat kau menjadi orang cacat."""
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khánh Linh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11
Mo Yuan dengan marah membanting tangannya ke meja.
"Jun Jiu, kamu menggertak Yan'er lagi."
Mo Lin meletakkan sumpitnya, dia mendongak untuk melihat Mo Yuan, matanya dingin.
"Apa yang baru saja kamu panggil dia? Patah kaki, dan masih ingin menerima hukuman keluarga dari keluarga Mo?"
Mo Yuan terdiam, ragu-ragu tidak bisa berkata apa-apa.
"Paman kecil, kamu..."
"Apa lagi yang perlu aku ajarkan padamu?" Mo Lin melanjutkan berbicara.
Mo Yuan mengepalkan tangannya, menundukkan kepalanya dengan suara pelan.
"Maaf, bibi kecil."
Matanya menjadi lebih dingin, suaranya lebih tajam.
"Apakah kamu berbicara untuk dirimu sendiri?"
Mo Yuan menggigit bibirnya, tangannya mengepal erat hingga gemetar, dengan keras.
"Bibi kecil, saya minta maaf."
Jun Jiu mendengar kata-kata itu, tersenyum puas.
"Keponakan, ini adalah yang pertama dan terakhir, kamu mengerti, bukan?"
"Ya." Jawab Mo Yuan. Dia menundukkan kepalanya, matanya menunjukkan kebencian, berpikir dalam hati.
"Jun Jiu, kamu tunggu saja aku."
Setelah makan, Tuan Mo memanggil Mo Lin ke ruang kerja untuk berbicara.
Jun Jiu duduk di ruang tamu, membaca buku sambil menikmati teh.
Chen Yan'er mendekatinya, membawa sepiring kue dan meletakkannya di atas meja.
"Kak, makanlah kue, makan kue dengan minum teh sangat cocok."
Jun Jiu mengalihkan pandangannya dari buku di tangannya, melirik Chen Yan'er, dia tersenyum lembut.
"Chen Yan'er, apakah kamu datang ke keluarga Mo untuk menjadi pembantu?"
Chen Yan'er tidak marah malah tersenyum.
"Saya melihat para pekerja keras, jadi saya mengambil inisiatif untuk membantu."
Jun Jiu memandangnya, ini tidak seperti Chen Yan'er yang dia kenal, tiba-tiba sangat baik, pasti ada masalah.
Chen Yan'er mendekatinya, tiba-tiba dia bersandar ke belakang, terjatuh, tangannya membentur cangkir teh panas di atas meja, menyebabkan air teh tumpah ke tangannya dan mewarnai sebagian kulitnya menjadi merah.
Dia duduk di tanah, air mata jatuh, menatapnya dengan menyedihkan.
"Kak, aku benar-benar ingin menjadi adikmu, bisakah kamu tidak membenciku?"
Chen Yan'er menatapnya dengan menyedihkan, tetapi jauh di dalam hatinya dia diam-diam senang, berpikir.
"Biarkan Mo Zong dan Tuan Mo melihatnya menggertak dirinya sendiri, pasti tidak akan lagi menyayanginya. Jun Jiu, posisi Nyonya Mo Kedua adalah milikku."
Suara keras menarik perhatian semua orang, orang tua Mo Yuan dan dia segera masuk, Mo Lin dan Tuan Mo juga segera keluar dari ruang kerja.
Mo Lin menatapnya, dengan cepat mendekat.
Chen Yan'er menatapnya, matanya menjadi lebih menyedihkan.
"Mo Zong, jangan salahkan kak..." Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, Mo Lin sudah ada di depannya, khawatir mengamati seluruh tubuhnya.
"A Jiu, apakah kamu terluka?"
Chen Yan'er terkejut, matanya tidak bisa percaya, berpikir dalam hati.
"Bagaimana bisa seperti itu? Mengapa dia masih begitu peduli padanya?"
Mo Yuan berlari untuk membantu Chen Yan'er berdiri, melihat bekas merah di tangannya, dia dengan marah berteriak.
"Jun Jiu, apa yang sedang kamu lakukan?"
Chen Yan'er meraih tangannya, di luarnya dia seperti membantunya tetapi matanya penuh kesedihan.
"Kak Mo Yuan, itu tidak ada hubungannya dengan kak, aku hanya jatuh sendiri."
Mo Yuan melihat matanya, segera menggenggam tangannya, suaranya lembut.
"Yan'er, kamu terlalu baik, tetapi semakin kamu seperti itu, dia akan semakin keterlaluan."
Dia berbalik ke Jun Jiu, suaranya seperti memerintah.
"Jun Jiu segera meminta maaf kepada Yan'er."
Mata Jun Jiu berubah menjadi dingin.
"Keponakan, sepertinya kamu lupa semua kata yang baru saja dikatakan bibi kecil. Su Kuan, junior tidak menghormati orang yang lebih tua, bagaimana hukumannya?"
Su Kuan membungkuk hormat dan menjawab.
"Kepada nyonya rumah, menurut aturan keluarga Mo, junior yang tidak hormat, hukumannya adalah 10 cambukan."
Su Kuan adalah Pengurus pribadi di Cẩm Viên miliknya, tetapi dia telah mengikutinya selama bertahun-tahun, dan juga sering mengikutinya kembali ke rumah utama sehingga dia tahu aturan dan hukuman keluarga Mo dengan sangat baik.
Jun Jiu tersenyum ringan.
"10 cambukan, baiklah, bawakan cambuk ke sini."
Su Kuan mengangguk, segera berbalik dan pergi.
Mo Yuan terkejut, kakinya tanpa sadar mundur.
"Kamu... apa yang akan kamu lakukan? Jun Jiu, apa hakmu untuk memukulku?"
Jun Jiu duduk di sofa, tersenyum ringan.
"Kualifikasi apa? Nyonya rumah keluarga Mo."
Tuan Mo memandang Mo Yuan, menggelengkan kepalanya sedikit, berpikir dalam hati.
"Kenapa mereka semua adalah keturunan keluarga Mo, kenapa A Yuan begitu bodoh? Berulang kali membuat Tiểu Tửu marah, bukankah dia tahu sifat anak itu?"
Mo Tieu bergegas maju, membela.
"Ayah, A Yuan memang berbicara tidak benar, tetapi dia hanya melindungi temannya, seorang gadis yang diganggu, siapa yang tidak marah? Dia hanya terlalu melindungi temannya."
Jun Jiu tertawa dingin, dia menatap langsung ke Chen Yan'er.
"Chen Yan'er, katakan, apakah aku mendorongmu?"
Chen Yan'er menundukkan kepalanya, bersembunyi di belakang Mo Yuan, diam tidak mengatakan apa-apa, seolah-olah mengakui.
Jun Jiu tertawa dingin.
"Kamu mengatakan bahwa aku menggertaknya, jadi mari kita lihat kamera untuk mengetahui kebenarannya?"
Chen Yan'er segera panik melihat sekeliling.
"Kamera ada di sini." Jun Jiu menunjuk ke sudut dinding di dekatnya.
Melihat kamera, wajah Chen Yan'er langsung pucat. Dia tidak tahu bahwa rumah utama keluarga Mo memiliki kamera.
