NovelToon NovelToon
BRO-SIS -Hot Ko/Yo-

BRO-SIS -Hot Ko/Yo-

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Teen School/College / Keluarga / Idola sekolah
Popularitas:290
Nilai: 5
Nama Author: MyNamesEel

BroSis adalah novel fiksi remaja yang menceritakan kisah kakak beradik Koa dan Yoa

Novel ini dikemas seperti mini series di tiap bab-nya yang menampilkan konflik ringan dua bersaudara Ko-Yo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MyNamesEel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Evolusi Cinta Monyet

Koa benar-benar tidak menyangka bahwa arti mimpi ularnya mendatangkan rejeki yang tidak ia duga. Berharap mendapat rejeki uang atau batangan emas, ia malah berjumpa kembali dengan cinta pertamanya. Ada yang bilang rejeki memang ga melulu tentang uang dan barang, bahkan cinta pun bisa dianggap rejeki yang tidak disangka-sangka.

"Kenapa Ko, kok bengong gitu? Ga biasa kamu diemin pecel lele favoritmu. Lagi mikirin apaan?" tanya Pak Gianto yang ikut resah melihat kegalauan putra satu-satunya itu

"Lagi bingung Pak," jawab Koa lalu menyingkirkan piring yang masih setengah penuh itu

"Bingung opo maneh?" 

"Pak, masih inget Amanda ga?" 

"Amanda...amanda...pacar bulemu kuwi?"

"Bukan pacar Pak. Kita ga pernah jadian."

"Kenapa emang?" tanya Pak Gianto penasaran

"Dia balik lagi ke Indo. Sekarang jadi temen satu kelasnya Koa."

"Terus...,"

"Ya gitu." jawab Koa menggantung

"La piye to. Terus kamu bingung apanya?" tanya Pak Gianto heran dengan kelakuan bujangnya ini

"Dia pengen jadi pacarnya Koa." jawab Koa

"La dalah. Tak kira ada masalah apa."

"Koa takut pak," 

"Aneh kamu iki. Jangan mentang-mentang mukamu jelek, terus kamu takut mencintai. Yang harusnya takut itu dia. Kok bisa cewek secantik itu suka sama kamu." ejek Pak Gianto sambil tertawa terbahak-bahak

"Pak, Koa ga bercanda ini. Lagian muka Koa ga jelek kok. Koa termasuk ke dalam list cowok terganteng di sekolah." 

"La terus gimana? Kamu suka pa enggak sama bule ini?"

"Ya suka pak. Kan dia cinta pertama Koa." jawab Koa malu-malu

"Ya wes gas to. Timbang dipikir. Mending dijalani." petuah Pak Gianto

"Koa cuma takut ditinggal lagi aja Pak kayak dulu."

"La emang dulu kamu tuh siapanya dia? Sampe kamu takut buat ditinggal?"

"Dulu sih bukan siapa-siapanya, Pak."

"La ya kalo bukan siapa-siapa jangan banyak nuntut. Orang pacaran aja ga boleh banyak nuntut. Kecuali udah jadi istri. Boleh deh tuh nuntut macem-macem. Meskipun sekarang bapak ga berani nuntut apa-apa dari ibumu." kata Pak Gianto memelas

"Kira-kira, Koa terima ga pak ya?"

"Apanya?"

"Tadi pagi dia nembak Koa, Pak."

"Waduh, pake apa tuh nembaknya? Pake AK-47 apa M16?" canda Pak Gianto

"Bapak ini ah!"

"Becanda, le. Ya wes terserah kamu to. Yang jalanin kamu. Turuti kata hati kamu. Jangan sampe kamu nyesel."

"Menurut bapak gitu?"

"Iyalah. Kalau kamu suka jalanin aja dulu. Namanya cinta bukan untuk dipikir. Tapi dirasa dan dijalani. Masa kamu mau status cinta kamu berakhir di cinta monyet terus. Ya, sapa tahu jodoh. Terus kamu nikah sama dia. Kan bapak seneng tuh dapet mantu bule."

"Bapak terlalu jauh mikirnya!" 

"Low bayangin aja wes seneng le. Bapak punya cucu pirang-pirang sama matanya biru. Orang kampung sini mana ada yang anaknya ganteng-ganteng, cantik-cantik, lucu-lucu. Noh pada ingusan semua sama dekil ga karuan." 

"Pak, ga boleh bully anak kecil." ingat Koa

"Siapa yang bully. Emang kenyataannya anak yang seharusnya lucu, cantik, ganteng jadi pada ga kerawat gara-gara emaknya bingung tiktok an." sindir Pak Gianto

"Koa pikir-pikir dulu deh." 

"Eh, kalo beneran jadi, bawa kesini ya. Kenalin sama bapak ibu." 

"Tau ah. Kayak mau nikah aja dikenalin." kata Koa lalu meninggalkan meja makan

"Eh, pecel lele ga kamu habisin?" tanya Pak Gianto

"Nanti aja Koa makan lagi. Koa mau ke kamar Yoa dulu ada urusan."

"Awas ya kalo nanti ga dimakan. Ini makanannya beli pake duit." kata Pak Gianto yang emang pelit dan anti buang-buang barang dan makanan

"Iya tahu."

Dengan langkah tegap, Koa berjalan ke arah kamar adiknya Yoa yang mengurung diri di kamar semenjak pulang sekolah tadi.

"Yondu...," panggil Koa dari pintu kamar

"Apaan?" jawab Yoa 

"Boleh masuk?" 

"Ngapain? Kalo mau pinjem duit, ga ada!"

"Yey, sapa mau minjem duit. Gue masuk ya." kata KOa lalu membuka pintu dan masuk ke dalam kamar yang bernuansa hijau itu.

"Ngapain?" tanya Yoa jutek

"Ga makan lu?" tanya Koa lalu duduk berhadapan dengan Yoa yang tengah fokus membuat hiasan ponsel untuk dijual

"Tumben lu perhatian nanyain gue makan pa nggak." 

"Ya, kalo lu ga makan, tuh lele bagian lu bisa gue ambil." kata Koa sambil nyengir

"Makan aja. Gue ga nafsu. Udah to the point aja, ga usah bosa-basi. Ngapain lu kesini?" tanya Yoa curiga

"Tau aja lu. Eh, gelang yang kemarin gue kasih ke lu masih ada ga?"

"Gelang?"

"Gelang pita pink."

"Gelang couple itu? Kenapa emang?"

"Gue ambil lagi, boleh?"

"Ih, nanti bintitan mata lu. Barang udah dikasih, diminta lagi."

"Ya kalo ga boleh ga papa, gue beli lagi. Cuman, daripada ga lu pake mending gue kasih ke orang lain." kata Koa

Mendengar jawaban itu, Yoa langsung hilang fokus dan menghentikan kegiatan meronce manik-maniknya. Ia langsung melihat ke arah kakaknya Yoa dengan serius.

"Jangan-jangan, buat Amanda ya? Dia jadi murid pindahan di sekolah kita kan hari ini?" tanya Yoa penasaran

"Jangan sok tahu deh."

"Cie... bener dong. Iya dong. Pasti buat Amanda. Buat siapa lagi coba? Kemarin-kemarin ga tertarik lu sama gelang ini. Tiba-tiba aja lu minta lagi."

"Eh,Yondu, lu masih kontakan ma Amanda?"

"Kontakan gimana?"

"Ya masih suka ngobrol sama Amanda."

"Nggak juga sih. Ga sering. Cuma kadang dia komen di tiktok gue. Kenapa emang?"

"Dia pernah cerita ga kenapa dia balik ke sini?"

"Ya mana gue tahu. Tanya aja sendiri. Dia kan satu kelas ma lu." jawab Yoa sewot

"Gue penasaran aja kenapa dia tiba-tiba datang kesini."

"Jangan-jangan lu mikir dia kesini demi lu? Eh, Koa, sadar! Menurut lu cewek se cantik Amanda jauh-jauh datang dari Jerman cuma buat sesosok kodok kayak lu?" ejek Yoa sambil ngakak

"Dia bilangnya sih gitu." jawab KOa dengan serius

Jawaban KOa membuat Yoa menghentikan tawanya. Ia melihat kakaknya dengan wajah serius. Ya, Koa terlihat jujur dengan perkataannya. Ia tak main-main

"Maksud lu, dia memang balik kesini buat ketemu lu?"

"Bukan cuma itu, Yo. Dia langsung nembak gue. Minta gue jadi pacarnya." jawab Koa

"Dia sadar ngomong gitu? Dia sehat? Kali aja dia masih ngelindur kena jetlag atau dia lagi sakit katarak sampe terpesona sama kodok kayak lu." kata Yoa

"Gue serius ini." kata Koa, "Lu kan cewek ni. Kalau lu suka sama cowok apa lu bakal se frontal itu ngajak cowok itu jadian?"

"Nggak juga. Kan cewek juga beda-beda. Gue tipe orang yang harus di pdkt-in dulu ma cowok baru mau jadian."

"Lu mah kebanyakan mau." ejek Koa 

"Ah, berisik lu. Terus lu jawab apa ke dia?" tanya Koa 

"Belum gue jawab. Gue masih shock. Pertama shock dia tiba-tiba datang ke Indo. Kedua shock dia sekelas ma gue. Ketiga gue shock karena dia nembak gue." terang Koa

"Waduh, triple kill ga tuh." kata Yoa sambil cekikikan

"Menurut lu gimana?"

"Apanya yang gimana?" tanya Yoa bingung

"Dia harus gue terima ga?"

"Ya mana gue tahu. Terserah lu deh. Lah perasaan lu gimana ke dianya?"

"Ya, lu kan tahu dia cinta pertama gue. CInta monyet gue."

"Cinta monyet? Cinta kodok kali." goda Yoa

"Gue jitak lu ya." ancam Koa

"Ya karena lu minta gelang couple ini berarti lu kepikiran buat nerima dia kan? Ngapain tanya pendapat gue?"

"Lu setuju gue jadian ma dia?"

"Setuju aja. Itu lebih baik daripada lu sama si Celine. Plus kalo lu jadian ma Amanda siapa tahu keanehan dan keabsurdan lu bisa ilang."

"Sembarangan lu."

"Ya kalo lu jadian ma Amanda kan pasti lu bakal ngurangi sedikit waktu lu buat bergaul sama Uki ma Husein."

"Emang kenapa sama mereka berdua."

"Ga kenapa-kenapa sih. Cuma emang temen lu aneh-aneh." kata Yoa sambil menyerahkan gelang pita pink yang kemarin diberikan kakaknya

"Makasih ya." kata Koa menerima gelang itu, "Sebagai gantinya, nanti gue beliin gelang baru deh."

"Ga usah. Gue bisa bikin sendiri. Lu lupa adik lu pembuat dan penjual aksesoris. Daripada beliin gelang baru, mending lu bayar tuh bunga utang lu."

"Aduh, diingetin utang lagi."

"Lu emang kakak gue. Tapi utang adalah utang."

"Padahal gue niat mau pinjem lagi. Ada lima puluh ga?" tanya Koa

"Ada nih, lima puluh tendangan Yoko Geri. Mau lu?" tanya Yoa sambil ambil ancang-ancang untuk menendang kakaknya

Koa yang melihat itu langsung buru-buru keluar kamar. Ia masih mengingat betul bagaimana sakitnya saat Yoa menendangnya terakhir kali. Yoa memang cantik dan keren, tapi sebagai atlet karate, dia kadang mengerikan ketika marah. Karena itulah sekalipun Koa suka iseng ke adiknya, ia tak pernah berpikiran untuk menggodanya sampai kelewat batas. 

Koa menggenggam gelang couple pink itu dengan erat. Ia memantapkan pikiran tentang apa yang ia lakukan besok pada Amanda.

"Saatnya evolusi cinta monyet."

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1
Mayuyuuuuu
lanjut thor
Mayuyuuuuu
suka suka suka

berasa relate banget aku yang punya kakak cowok🥰😆
JustForFun: terima kasih🙏
total 1 replies
Mayuyuuuuu
ketika Yoa lebih serem dibanding Valak🤣
JustForFun: ya namanya juga cewek🤭
total 1 replies
Mayuyuuuuu
🤣🤣🤣 emang kalau punya kakak cowok kayak gitu🤣
JustForFun: pengalaman ya🤭🤭🤭
total 1 replies
Mayuyuuuuu
wiii...pindah aliran🤣
JustForFun: biar ga bosen. ganti genre🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!