Berpisah selama tiga tahun, berjumpa kembali dengan kondisi yang tambah menyakiti hati Askana Arga. Bagaimana tidak saat kembali berjumpa dengan pujaan hati Pricilla Anima dia tak sendiri lagi tapi bersama balita dan memanggil dengan sebutan *mama*.
Apakah itu anak Pricilla atau bukan, yuk ikuti kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arbai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Di perusahaan Wilders group
Reza sedang menikmati makan siangnya di kafetaria bersama dengan rekannya yang lain.
Mereka sedang menceritakan perjalanan karir masing-masing hingga di titik sekarang
"Pak Reza ternyata salah satu calon kandidat sekretaris" kata rekan A
"Awalnya aku juga mau ikut, tapi pas tahu pak Reza salah satu calon kandidat, aku mundur sebelum pertempuran hihihi" kata rekan B
"Lah kok bisa?" tanya Reza
"Pak Reza IQ nya di atas rata rata, mau lawan pak Reza sudah minder duluan aku" kata rekan B
"Astaga, padahal siapa tahu rezeki anda" kata Reza
"Pak Reza kan teman kampus pak Presdir, pasti lebih tahu kemampuan anda dan juga anda pasti jauh lebih paham kebiasaan pak Presdir" jelas rekan B dan di setujui oleh rekan A
"Belum tentu juga lolos apalagi seleksi nya lewat pak Direktur" ucap Reza dan melanjutkan makan siangnya
Waktu istirahat hampir usai satu persatu karyawan meninggalkan kafetaria.
Setiba Reza di meja kerjanya ia mengecek ponsel nya dan melihat notifikasi pesan dari Arga dua puluh lima menit yang lalu.
📩Arga: Kalau gak ada acara mendesak setelah pulang nanti, ikut aku ke Apartemen
📩Reza: Oke siap bos
Karena mereka sudah lama saling mengenal jadi Reza sudah paham, pasti ada kepentingan yang ingin Arga katakan atau semisal curhat lagi.
Sementara di Penthouse Arga
Ricill sedang membantu bibi Yumi di dapur memasak padahal dia sudah di larang oleh bibi yumi tapi Ricill bersikeras ingin membantu, saat ini Ricill selesai mengupas buah wortel dan akan segera memotong nya lagi,
Tak tak tak
"Awwwwww" Ricill tak sengaja mengiris tangan nya
"Nona ada apa?" bibi Yumi menghampiri Ricill dan melihat ekspresi Ricill yang seperti menahan kesakitan
"Bi, perih sekali" sambil menunjukkan telunjuknya yang sudah berlumuran darah karna lukanya memang lumayan dalam.
"Astaga tuhaaan" bibi Yumi panik dan segera membuka laci dan mengambil kotak P3K dan mengeluarkan cairan berwarna merah dan kain kasa untuk membalut luka Ricill
"Nona istirahat saja ya, biar bibi yang masak" kata bi Yumi
"Maafkan Ricill bi, niatku membantu malah bikin bibi panik seperti ini" Ricill merasa bersalah
"Gak apa apa, niat nona baik, tapi kondisi nona kan memang belum fit jadi istirahat saja ya" kata bibi Yuni
Dan Ricill mengiyakan kata bibi yumi dan meninggalkan dapur, ia masuk ke salah satu kamar tamu yang ia tempati dengan Amoy
Setelah Ricill masuk kedalam kamar ia duduk ketepian tempat tidur dan menatap anaknya yang sedang terlelap tidur siang.
Kejadian di dapur tadi bukan karna Ricill tak pandai di dapur tapi ia kurang konsen saat memotong motong sayur tadi hingga tangan nya hampir kepotong juga,
Ricill kepikiran tawaran Arga tadi malam, mengajak nya menikah dengan dalih ingin melindungi dan menjaga nya dengan Amoy, apakah itu wajar atau di luar nalar.
Awalnya Ricill menganggap tawaran itu sebuah candaan belaka tapi beberapa kali Arga menegaskan bahwa itu tawaran sungguhan bukan sekedar bercanda.
Ricill di ambang kebingungan antara menerima dan menolak
Ricill hanya mengatakan ke Arga bahwa ia butuh waktu memikirkan itu semua
Jika menerima sudah pastinya Amoy akan ada sosok pelindung yang bisa di andalkan, dan bisa memberikan kehidupan yang layak kepada Amoy tapi yang jadi masalah apakah pernikahan akan baik baik saja tanpa ada cinta di dalam nya.
Dan jika menolak, hal apa lagi yang akan Ricill tempuh kedepan nya, selama ini ia hanya menguatkan diri dari caci maki bahkan sumpah serapah yang ia dapat kan dari media , mental nya sudah di hajar habis oleh hujatan, bahkan dua hari lalu ia terusir dari tempat nya berteduh hanya karna video beberapa detik yang dibumbui kutipan tak masuk akal.
Seandainya Ricill masih sendiri ia akan menolak keras tawaran Arga tapi di sisi lain ada anak kecil yang tak paham apa apa harus menerima penderitaan karna narasi ibu kandungnya, anak itu harus tumbuh baik dengan masa depan yang baik juga.
"Apakah aku harus menerima tawaran itu, aku dan Kak Arga sudah lama saling mengenal selama ini dia baik kepadaku"
"Tapi jika sewaktu waktu kak Arga menemukan cintanya, bagaimana denganku apakah aku akan di buang lagi?"
Ricill membatin, Ia masih bingung harus bagaimana.
...----------------...
Menjelang petang Arga dan Reza sudah tiba di penthouse Arga
"Wooow ini bukan Apartemen Ga' tapi ini penthouse, kenapa baru bawa aku kesini, kenapa gak dari dulu, kan gak perlu aku nyewa rumah di kota ini" Kata Reza dan mengikuti Arga di depan nya
"Aku cuman ngundang kamu loh Rez, bukan menyuruh mu tinggal di sini denganku" ucap Arga
"Huuh peliiiit seekaaaalii" kata Reza
yang membuat langkah Arga terhenti dan berbalik ke arah nya
"Tapi jika kamu lolos jadi sekertaris ku dan kinerjamu baik, akan aku belikan satu unit apartemen di gedung ini" kata Arga membuat mata Reza berbinar bahagia
"Orang kaya memang beda, tapi janjimu aku rekam di otak" jawab Reza
Arga menunjukkan ke Reza salah satu kamar tamu dan menyuruh nya istirahat di sana dan bersih bersih badan sambil menunggu waktu malam tiba
Setelah Reza masuk Arga menuju kamar tamu lain nya yang di huni Ricill dan Amoy
"Ricill" Panggilnya di luar pintu
Kreeek pintu terbuka
"Oh kakak, baru sampai" Sebenarnya Ricill sedikit canggung harus berhadapan lagi dengan Arga tapi mau bagaimana lagi ia berada di kediaman Arga
"Heem, tangan mu kenapa?" Arga salah fokus ke tangan Ricill yang terbungkus kain kasa
"Gak sengaja keiris pisau tadi, periiih sekaliii" jawabnya dengan komuk menggemaskan di mata Arga
"Makanya hati hati, jangan terlalu memikirkan dengan tawaran kemarin, keputusan ada di tangan mu" kata Arga menatap dalam tatapan Ricill hingga membuat Ricill memutus kontak mata itu terdahulu.
"Gak, aku gak mikir itu kok, mungkin tadi pisau nya salah gerak aja" jawab nya asal
"Ohh pisau bisa salah gerak ya" kata Arga dia tahu Ricill hanya menjawabnya asal
"hehehehe" Ricill cuman nyengir
"Reza ada di sini, aku mengundang nya makan malam" kata Arga
"haaah kak Reza, dimana dia?" sudah celingak celinguk melihat sekitar
" Di kamar tamu, biarkan dia istirahat dulu, nanti ketemu di meja makan" kata Arga dan ingin berlalu ke kamarnya juga sebelum berlalu ia mengusap kepala Ricill dan mengatakan
"Masuk dan istirahat yang cukup, pasti cukup repot menjaga Amoy sepanjang hari"
Bluuushhhh pipi Ricill sudah seperti tomat
dan salah tingkah
"Ka-kak juga istirahat ya" jawab Ricill sedikit gagap
Sementara Reza di kamar tamu setelah membersihkan diri, ia berguling guling di tempat tidur dan berulang kali mengatakan
"Tempat tidur orang kaya memang beda yaa" ucap nya Kediri sendiri
Setelah waktu malam tiba, Reza keluar dari kamar itu dan berjalan menuju yang ia rasa ruang keluarga dan benar saja ia melihat Arga di sana duduk di karpet tapi Reza menukik alisnya karna Arga tidak sendiri tapi tiga manusia dan dua manusia yang ia lihat selain Arga, Reza juga kenal
"Kalian living together ya?" ucapan Reza lagi dan lagi tak pake saringan
"Kak Rezaaaa"
"Heh, sembarangan"
ucap Ricill dan Arga bersamaan dengan nada yang sama kesal nya
"Maaf soalnya agak kaget Ricill ada di sini" kata Reza karna ia memang kaget dan bingung kenapa Ricill ada di sini bersama anak nya lagi.
TBC
Mohon dukungan nya