seorang gadis yang sangat menaruh harapan besar terhadap apa yang sedang di jalani,namun setelah dia mendapatkan kenapa dunia ini sangat jahat padanya membuat dia untuk melepaskan apa yang digenggam saat.
apakah setidak pantas itu dia untuk bahagia bersama nya?kenapa sangat tidak adil,jika memang akhirnya akan membuat dia sakit kenapa harus di pertemukan?kenapa harus dia?,apa salah dia sampai dunia tega padanya.
setelah menaruh harapan kenapa malah direbut dengan paksaan?
rindu semakin kuat disaat hujan turun dengan lebat.
kini hanya rindu yang melekat pada dirinya kesunyian yang menghantam nya dan sakit memukulnya.
namun kisah mereka sangat lucu dan so sweet saat-saat mereka bersama, ayo baca kisah nya sebelum mereka dipaksa untuk mengakhiri semuanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iren qirenava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
seventeen
Hari ini adalah hari senin, dimana semua akan sibuk pada hari ini entah bagaimana namun........hari senin adalah selalu jadi awal mereka yang perasaan selalu rusuh atau selalu males ketemu hari senin apalagi, buat siswa siswi yang akan upacara sebelum mereka memasuki kelas dan belajar dalam kelas mereka.
seperti Nava, dia sudah berada di sekolah setelah diantar oleh ayahnya kini dia sedang duduk bersama Putri menunggu pengumuman upacara akan di mulai kini petugas nya adalah kakak kelas mereka yaitu kelas 11.Karna mereka adalah murid baru, yang baru saja memulai hari setelah MPLS selesai kini mereka akan belajar dengan mata pelajaran seni budaya dan yang pastinya akan melakukan perkenalan dulu kali ya ga mungkin belajar langsung.
......................
bel masuk berbunyi, siswa dan siswi mereka berjalan ke arah lapangan untuk melakukan upacara pagi ini dan mereka baris sesuai kelas nya masing masing.
siswa perempuan dan siswa laki laki mereka berpisah perempuan akan di sebelah kiri dan laki laki akan di sebelah kanan mereka membentuk 2 barisan dan akan di pisah nanti nya.
Nava dan teman teman nya kini telah baris sesuai kelas masing masing, namun Igna Hindi dan sera ingin bergabung karna mereka hanya bertiga apalagi......di pisah dengan laki laki yang otomatis mereka hanya akan terlihat sedikit dan memutuskan untuk bergabung dengan nava dan adiana.
semua siswa telah di bariskan oleh guru dan diatur supaya rapih yang atribut nya lengkap akan aman dan belum lengkap nanti nya akan di pisah kan supaya terlihat nanti.
tak jarang kakak kelas pun banyak yang tidak memakai atribut lengkap, seperti topi maupun dasi atau tidak warna sepatu yang berbeda dari yang lain yaitu terlalu mencolok, warnanya juga warna kaos kaki yang sangat warna warni itu tidak boleh di pakai dan akan di satukan dengan yang belum atribut lengkap.
Nava dengan topi dan rambut yang terurai di kepang sedkit ke belakang itu hanya diam melihat bagaimana siswa dan siswi itu di bariskan.
mereka menyaksikan upacara dengan keluhan, karna lama dan panas banyak juga pengumuman dari guru guru yang menyambut kedatangan pelajar baru serta membacakan aturan aturan sekolah ini.
"lama amat ih"kesal Putri yang sudah tidak tahan karna panas
"sumpah, pengen berteduh panas gini"saut Messa yang juga kepanasan
"bener banget, plis ga kuat" Irani juga
"kapan, selesai sih"keluh Adiana
"sambutan mulu perasaan, iya tau iya kita disambut udah napa panas nih"kesal Karina
"bener, bedak dempul gue luntur nih"kesal Sera, memang dia disindir kemarin sama kakak kelas yang bilang bahwa Sera dan Hindi dempul namun........ kenyataan nya tidak sama sekali mereka memang putih alami namun karna kakak kelas itu iri dengan mereka, dan tiba tiba saja mereka di sebut dempul membuat Sera dan Hindi kesal baru saja MPLS sudah ada yang buat mereka ga betah di sekolah itu
"bener, kita harus touch up lagi Ser biar makin dempul"sindir Hindi, yang masih dendam kebetulan mereka bersampingan dengan barisan kakak kelas itu yang dari tadi memandang sinis pada nya
"jangan lupa, bibir nya juga harus merah cabe"saut Igna
"lama lama, jadi matang nih kulit"keluh Nava yang sudah tidak tahan dengan panas nya
"kulit lo udah merah tuh"tunjuk Hindi pada wajah NAva mereka memakai topi namum tetap saja wajah mereka sangat panas karna cuaca
"biarin aja, lama amat sih"keluh NAva mengkibas kibas tangan pada wajah nya
"haus gue plis"sangat kasian pada Ireni yang sedang kehausan itu padahal upacara udah selesai, cuman guru masih menginformasi kan segala macam tentang semua nya membuat lama di lapangan itu .
"udah, woi udah"kesal Hindi ingin teriak untuk stop dan bubar kan
"sabar, sabar orang sabar jodoh jaehyun"ucap Sera pada Hindi yang membuat Hindi tersenyum lebar
"sabar banget ini duh" semangat Hindi
......................
setelah keluhan keluhan, mereka akhirnya mereka sudah di bubarkan dan memasuki kelas masing masing kini Nava dan yang lain nya sedang mengkipas wajah dengan buku mereka.
"tau gini, bawa kipas gue yang kecil"kesal Putri karna menyesal tidak membawa kipas kesayangan itu karna lupa
"bener banget"jawab Messa
sebenernya ada ace di kelas mereka, namun ace nya tidak berfungsi entah kenapa yang membuat mereka kesal kenapa tidak di perbaiki saja sih
"guna nya ace apaan sih"kesal Adiana pada ace yang diam saja
"gatau, kenapa ga si benerin ya"heran Karina .
"padahal berguna banget tau" Ireni dengan mengkibaskan buku pada wajah nya
"sana, bilang sama kepala sekolah nya suruh benerin"usul Bintang pada Irani
"kamu aja ah, sana males"balas Irani yang sedang mengkibas wajah nya dengan topi
"panas banget nih wajah"keluh Nava yang memegang pipi nya, dan tiba tiba minuman dingin ada dihadapan nya dari arah belakang dia menoleh untuk melihat siapa itu ternyata adalah dikta
"nih dingin nin pake itu"ucap nya sambil menyodorkan minuman pada Nava
"gausah, lo aja"tolak Nava
"gue beliin, emang buat lo"jawab Dikta masih menyodorkan minuman nya, Nava hanya diam menatap Dikta tumben sekali
"udah, nih ambil"ucap Dikta, mengambil tangan Nava dan menaruh minuman nya agar Nava terima
"makasi kalo gitu"ucap Nava
"sama sama" balas Dikta
ya memang Dikta selama upacara memerhatikan Nava yang menunduk kepanasan dengan tangan mengkibas kibas ka tangan pada wajah, dia memandang dari tempat nya yang hanya terhalang oleh beberapa orang namun dia cukup jelas untuk melihat Nava, dan dia berniat akan membelikan minuman untuk Nava.
......................
setelah mereka mendinginkan badan mereka akhirnya ..............guru mapel pun telah masuk mereka mengobrol saja karna hari pertama dan akan digunakan untuk perkenalan saja ucap guru tersebut.
"pagi, anak anak" sapa ibu Lesi yaitu guru seni budaya mereka
"pagi bu"siswa siswi
"sekarang adalah pelajaran saya bukan?"tanya bu Lesi memastikan
"iya bu"siswa siwi
"oke,kita akan gunakan untuk perkenalan saja dulu. Ga usah buru buru pada pelajaran kan"ucap bu Lesi sangat asik sekali menurut yang lain
"tak kenal maka tak sayang bukan?"bercanda bu Lesi dan mendapatkan jawaban sorakan dari siswa dan siswi
"ibu mau tau dong alesan kalian masuk sekolah ini tuh apa sih?" penasaran bu Lesi
"karna, ga di terima di sma bu"saut Putri
"di suruh mamah"jawab teman kelas mereka
"ngikutin jejak kakak bu"jawab Irani berteriak
"karna, pengen langsung kerja bu"saut Messa
"wah...........banyak banget ya jawabanya, namun ibu sangat senang bisa bertemu dengan kalian.Dan kalian adalah anak ibu sekarang semoga betah ya dan lancar sekolah nya?" ucap bu Lesi memang banyak sekali jawaban jawaban dari yang lain
"dan pasti nya udah ada gebetan dong yah"ledek bu Lesi pada mereka
"udah, punya pacar malahan bu"jawab teman kelas mereka
"aduh"tidak menyangka sekali bu Lesi secepat itu anak sekarang jatuh cinta
"ada yang masih gagal move on bu"saut temen mereka
"aduh, aduh" saut bu Lesi
suasana kelas menjadi ramai, karna obrolan bersama bu Lesi tadi. Semasa jam pelajaran mereka banyak bercanda dan tertawa dengan bu Lesi dan bu Lesi sangat seru sekali dia berbaur bersama siswa dan siswi sudah seperti bestie saja mungkin.