NovelToon NovelToon
Regret By Mendayu Aksara

Regret By Mendayu Aksara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Playboy / Janda / Cerai / Percintaan Konglomerat / Obsesi
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mendayu Aksara

‎"Mas tunggu, dia siapa? Jelaskan pada ku Mas" seketika langkah kaki Devan terhenti untuk mengejar Wanitanya.

‎Devan menoleh pada Sang Istri yang sedang hamil

"Dia pacarku kinara, dialah orang yang selama ini aku cintai. Sekarang kamu sudah tau, kuharap kau mengerti. Aku harus mengejar cintaku, ak tidak ingin Nesa pergi meninggalkan ku."

‎"Mas kamu ga boleh kejar dia, aku ini istri mu, aku mengandung anakmu. Apakah kami masih kurang berharganya di banding wanitamu itu?" tanya Ibu hamil itu tersendat

"‎Maafkan aku Kinara, aku sangat mencintai Nesa di bandingkan apapun."

"Tapi mas..."

Devan segera melepas paksa tangan Kinara, tak sengaja sang istri yang sedang hamil pun terjatuh.

"Ahhh perutku sakit..." Ringis Kinara kesakitan

"Maaf kinara, aku tak mau kehilangan Nesa" Ucap devan kemudian pergi

‎Kinara menatap kepergian suaminya, dan lama kelamaan gelap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mendayu Aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Orang di Balik Keracunan Kinara

"Dev, kau sudah siap?"

Tanya Briyan sembari mengetuk pintu putih di hadapannya dengan begitu kuat.

"Sudah, tunggu sebentar.!"

Teriak Devan dari dalam.

Tak lama, pintu itu pun terbuka. Menampilkan sosok Devan dengan kemaja dongker dan celana kaos selutut berwarna cream.

Tampilannya nampak begitu santai, tapi juga elegan.

"Wah wah wah, penampilanmu saat ini seperti sedang liburan di Hawai saja"

Ucap Briyan memuji namun terdengar mengejek ditelinga Devan.

"Kau memuji, atau menghinaku?"

Tanya Devan sembari memicingkan mata.

"Hahaha, kalau begini, bisa-bisa kamu mampu menarik perhatian wanita satu desa. Bukannya menemukan istrimu, kamu malah mendapatkan istri baru"

Ucap Briyan humor, tak menjawab pertanyaan Devan barusan.

"Briyan.!"

Gerutu Devan kesal, kepal tangannya sukses melayang ke kepala Briyan.

"Auuw, sakit. Aku hanya bercanda Dev. Kenapa sekarang kau tak bisa ku ajak bercanda"

Ucap Briyan menggerutu sembari memegangi kepalanya yang terasa sakit akibat pukulan Devan.

"Ini bukan sebuah guyonan Briyan"

Ucap Devan  sembari memutar mata kesal.

"Sudahlah, ini hanya membuang waktu. Sebaiknya kita cepat berkeliling Desa" Tambah Devan lagi.

"Astaga, aku lupa.!" Ucap Briyan tiba-tiba.

"Kenapa? Apakah ingatanmu seketika kembali setelah aku pukul tadi?"

Tanya Devan heran.

"Dev, aku pergi sebentar. Mau menemui seseorang, ingin memastikan keadaannya saat ini" Ucap Briyan.

"Kau bisa berkeliling desa dengan sopirmu pagi ini tanpa aku. Siang nanti, aku pasti kembali dan menemanimu berkeliling dengan jalan kaki. Bagaimana?"

Tawar Briyan, namun kali ini disertai dengan sebuah tanya guna meminta persetujuan.

"Apakah orang itu sangat penting? Sampai kau tak ingin menemani sahabatmu berkeliling?"

Tanya Devan seolah mengintimidasi Briyan.

"Ayolah Dev, cuma pagi ini saja. Lagi pula, ada pak sopir yang menemanimu berkeliling. Dan siang nanti, aku juga sudah kembali. Namun urusanku pagi ini sangat penting. Aku begitu khawatir dengan keadaan orang tersebut"

Ucap Briyan jelas, meminta pengertian Devan.

"Melihat sikapmu saat ini, nampaknya orang itu sangat berarti untukmu bukan?"

Tanya Devan sembari tersenyum simpul, mengejek lawan bicaranya saat ini.

"Tentu"

Jawab Briyan singkat.

"Astaga, jangan bilang dia seorang wanita?"

Tanya Devan lagi, namun kali ini ekspresinya tampak terkejut, setelah ia sadar akan sesuatu.

Briyan hanya tersenyum menanggapi keterkejutan Devan barusan. Sembari melambai, ia mulai berlari kecil meninggalkan Devan, sebelum sempat Devan berucap kembali. Bahkan ia enggan menjawab pertanyaan terakhir Devan.

Melihat tingkah Briyan yang demikian, Devan hanya ternganga dan menggeleng pelan.

Nampak Devan baru tersadar saat ia dapati Briyan telah menghilang.

"Briyan, bisa juga Playboy sepertimu jatuh cinta hah !" Teriak Devan kencang pada Briyan yang saat ini sudah menghilang di balik pintu utama Vila tersebut.

###

Tok tok tok...!

Nampak, keheningan menyambut ketukan pintu yang terdengar barusan

Tok tok tok...!

Kembali, seseorang mengulangi nada seirama pada pintu kayu yang saat ini tertutup rapat.

"Nak, Anak Muda! Kamu cari siapa?"

Tanya seorang bapak tua pada Briyan yang saat ini sedang berdiri didepan pintu rumah Kinara.

"Oh ini Pak, saya cari Nara"

Jawab Briyan sembari menoleh kebelakang, saat ia sadar ada seseorang yang sedang berbicara dengannya.

"Neng Nara ndak ada Nak, tadi Bapak lihat sih Eneng pergi sama Non Ayu"

Ucap bapak tadi memberi tahu.

"Hah? Ayu? Maksud bapak Kirana Ayu? Menantu juragan teh itu?"

Tanya Briyan guna memastikan.

"Iya Nak, Non Ayu, istri Pak Danu"

Jawab Bapak tua itu.

"Kemana ya Pak kalau saya boleh tau?"

Lagi, lagi-lagi Briyan menuturkan tanya.

"Bapak juga ndak tau Nak, tapi tadi Bapak liat mereka jalan ke ujung sana"

Ucap sang bapak sembari menunjuk ke ujung jalan.

Melihat arah jari bapak tersebut, dengan cepat Briyan melangkah pergi. Kemudian langkahnya berubah menjadi lari.

Sadar bahwa ia belum berterimakasih pada Bapak tua tadi, akhirnya ia memutuskan untuk sedikit memutar badan sembari berteriak kencang.

"Bapak, terima kasih. Saya pergi dulu.!"

Teriak Briyan kencang, kemudian kembali berbalik dan berlari.

"Aku tak boleh lengah kali ini"

Batin Briyan, masih dengan lari kencangnya.

"Dasar, anak muda jaman sekarang"

Ucap bapak tua tadi sembari tersenyum dan menggeleng pelan.

###

Di sebuah gubuk tua, nampak seorang wanita sedang bersiap mengenakan sepasang sandal jepit.

Menyesuaikan posisi kaki, mencari letak ternyaman dalam menggunakan alas tersebut.

"Ndok, hati-hati ya"

Ucap seorang wanita tua sembari mengelus pelan kepala seorang gadis cantik dengan rambut hitam pekatnya dan kulit coklat yang tampak manis.

"Iya Mak, Lastri pamit kerja dulu ya. Mak jangan lupa minum obat"

Ucap Lastri sembari tersenyum hangat. Kemudian mencumium dan menghirup dalam aroma dari tangan keriput seorang wanita tua yang saat ini ada dihadapannya.

Perlahan, gadis itu melangkah pergi. Sembari sesekali menoleh ke arah belakang, menatap Ibunya yang senantiasa masih berdiri di depan pintu.

Nampak, setelah Lastri jauh melangkah, barulah wanita tua itu menutup rapat pintu kayu tersebut.

Kembali, Lastri menatap singkat kebelakang. Guna memastikan bahwa pintu tersebut sudah benar-benar tertutup.

Setelah ia pastikan pintu rumahnya tertutup rapat, dan memastikan Ibundanya tercinta sudah masuk. Barulah ia fokuskan berjalan mantap ke depan.

Namun, baru saja ia beralih pandang. Tubuhnya tak sengaja menabrak seseorang.

"Den Dimas"

Gumam Lastri pelan, nampak tubuhnya gemetar

Dengan sigat, tangan Dimas segera mencekal lengan Lastri yang nampaknya ingin segera berlari menjauh.

"Mau kemana kamu?"

Tanya Dimas kesal, lagi-lagi Lastri berusaha menghindar darinya.

"Ampuni saya Den, kasihanilah saya"

Ucap Lastri meminta belas kasihan Dimas.

"Enak banget mulutmu bicara begitu, setelah kau tega meracuni sahabatmu sendiri. Katakan, apa tujuan mu meracuni Nara.!"

Tanya Dimas dengan suara lantang, tangannya tetap mencengkram kuat lengan Lastri.

"Sa..sa..saya hanya ndak suka dengan Nara yang digilai banyak lelaki Den"

Ucap lasti terbata.

"Jawab yang jujur, kalau kamu berbohong, aku akan pecat kamu dari kebun teh bapak ku.!"

Kembali, Dimas membentak Lastri.

"Sa..sa..saya berkata ju..jur Den"

Jawab Lastri kembali, namun tetap saja matanya enggan menatap Dimas.

"Okeh kalau benar ini pengakuanmu, mari ikut aku menemui ibumu.!"

Ucap Dimas sembari menarik lengan Lastri.

"Ndak, ndak mau. Kenapa harus menemui Emak ku.?"

Tanya Lastri sembari menahan diri agar tak terseret oleh tarikan Dimas.

"Aku ingin memberi tahu ibumu, bahwa anaknya adalah seorang penjahat.!"

Ucap Dimas lagi, tangannya masih berusaha menarik kuat lengan Lastri agar ikut bersamanya.

"Jangan Den, bagaimana jika nanti jantung Emak kambuh setelah mendengar ini, Den saya mohon. Emak bisa sekarat mendengar ini"

Ucap Lastri memohon belas kasihan Dimas.

"Kau lucu, kau benar-benar lucu. Kau takut jikalau ibumu tau kelakuanmu, maka beliau akan jatuh sakit? Tapi kau tak segan meracuni seseorang hingga membuatnya sakit, atau mungkin mati.! Aku harus melaporkan tindakan jahat yang kau sengaja ini pada Ibu mu.! 

Ucap Dimas kesal.

"Den ku mohon Den, demi tuhan. Aku melakukan ini semua atas perintah seseorang. Aku melakukannya demi Emakku Den. Aku ndak  bisa memilih Emakku atau sahabatku. Den percaya lah." 

Ucap Lasti, akhirnya ia berkata jujur.

Mendengar hal itu dari mulut lastri, seketika Dimas mengehentikan tarikannya pada lengan Lastri.

"Apa katamu? Di perintah seseorang? Apakah kau berkata jujur?"

Tanya Dimas bertubi-tubi guna mngintrogasi.

"Benar Den, aku berkata jujur"

Ucap Lastri yang kini telah berlinang air mata.

"Sebutkan siapa orang itu!"

Bentak Dimas meminta jawaban.

Seketika, mata Dimas terbelalak ketika nama seseorang terlantun dari bibir Lastri.

"Sial, kenapa aku tak bisa menebak ini sedari awal.!"

Ucap Dimas kesal.

Dengan cepat, Dimas lepaskan genggaman kasar pada lengan lastri. Kemudian berlari sekencang-kencangnya guna mencari keberadaan orang yang baru saja disebutkan Lastri.

.

.

.

BERSAMBUNG***

1
Mawar
lnjut kak.
Mawar
jngan cerailah kak maunya devan tetap ma kinara.
Mawar
lanjut kak.
Mawar
apakah kinara sdh jtuh cinta ma briyan ya.
Yulia Rossi
devannya buang ke laut aja thor...kesel banget sama devan...
partini
den Bryan ke mana Thor ?
nyesel yah
partini
apakah ada rasa cinta
Adinda
semoga briyan baik baik saja
Mawar
lanjut kak.
partini
aihhh mati
Aku_Bakpau_Coklat
Devan ini labil banget, dia ni cinta sm kinara sebenernya tapi tetep kekeh sama nesa. ya udah sama nesa sonoo. biarin nanti nyesel pas kinara sudah bahagia.
Mendayu Aksara: Iya Kak, harus cepet sadar si Devan. Keburu diambil orang nanti kan Kinara, secara banyak yang suka 🤭
total 1 replies
Mawar
lanjut kak, smg ja devan ttp ma kinara tp buat dpn berjuang dl dan menunysal krn tlah meninggalkan kinara.
Mendayu Aksara: Semoga Devan cepet sadar dan memperbaiki sifatnya ya Kak. Kalo dia ga sadar juga, biar Author yg tampol wkwk
total 1 replies
partini
gampang sekali yah berbuat salah menyesal minta maaf balikan Weh Weh weh
Mendayu Aksara: Marahin aja Kak Devannya, emang harus dimarahin si Devan ini 🤭
total 1 replies
partini
3 banding 1 bestt 👍👍👍👍👍
Mendayu Aksara: Iya kak ga mau dua kedikitan 😅,
total 1 replies
Adinda
aku pendukung briyan dan kinara
Mendayu Aksara: Semangat kapal Briyan Kinara 🙌
total 1 replies
Adinda
jangan pisahkan briyan dan kinara
Adinda
lebih baik kamu sama briyan daripada devan tukang selingkuh serta penyebab kamu keguguran
partini
aiyahhh yg kamu cari itu yg kamu ajak dinner,, jangan deh ga usah terusin jangan bertempur Dengan masa lalu karena berat woy mending move on
cinta lama vs cinta baru
Aku_Bakpau_Coklat
Lohh Devan, gimana ikiii ituu istri mu lohh hahah. kagak tau aja kamuh, kalo tau apa msh mauk dengan suka rela sponsori dinner mreka? asekk seru tor lanjott.
Mendayu Aksara: Hihi nanti akan tiba saatnya Devan tau kok kak, kita pantengin aja terus 🙌
total 1 replies
Aku_Bakpau_Coklat
lah iya bner juga, briyan selalu lebih dlu, tp dimas yg dtg belakangan selalu jd penyelamat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!