NovelToon NovelToon
Kawin Kontrak

Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Irma

Kecelakaan maut yang menimpa sahabat baiknya, membuat Dara Asa Nirwana terpaksa menjalani nikah kontrak dengan Dante Alvarendra pria yang paling ia benci.

Hal itu Dara lakukan demi memenuhi wasiat terakhir almarhumah untuk menjaga putra semata wayang sahabatnya.

Bagaimanakah lika-liku perjalanan lernikahan kontrak antara Dara dan Dante?
Cerita selengkapnya hanya ada di novel Nikah Kontrak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 11

Sudah puluhan kali Dara menghubungi Dante, namun tak ada satu pun pesan atau panggilan masuk yang Dante angkat.

Pria itu masih berada di club malam bersama Angel dan teman-temannya, padahal Dante sudah berjanji tidak akan pulang larut malam lagi.

Sebenarnya Dante merasakan getar handphone disaku celananya, namun saat hendak mengangkat panggilan tersebut Angel menariknya untuk berjoged bersama. Ia tak bisa menolak ajakan Angel dan -temannya, terlebih saat ini ia tengah merayakan project terbarunya.

"Dasar pria brengsek," gerutu Dara kesal. Bukan tanpa alasan Dara menghubungi Dante, selain karena khawatir ada tetangga yang memergoki Dante pulang larut malam dalam keadaan mabuk, malam ini suhu tubuh Dion meningkat, bocah itu sangat rewel sekali tak seperti biasanya.

Dara panik dan bingung harus bagaimana, melihat Dion tak berhenti menangis, bahkan anaknya tak mau menyusu. "Dion katakan apa yang harus Mama lakukan?" tanyanya putus asa sembari menimang-nimang Dion.

Ini benar-benar tak seperti biasanya, Dion yang selalu tenang dalam dekapannya, kini bocah itu malah mengamuk.

"Sayang, tenanglah?" Dara kembali mengukur suhu badan putranya. "38.5" Ia semakin panik, dan memutuskan untuk membawa Dion ke rumah sakit, namun sebelumnya sekali lagi ia mencoba menghubungi Dante.

Tetap tidak diangkat, ia mencampakan handphonenya di atas tempat tidur kemudian berganti pakaian dan mengemasi barang-barang Dion yang ia butuhkan.

Setelah semuanya siap, rupanya handphone Dara berdering. Ia pikir Dante telah membaca pesannya, namun ternyata justru Axel lah yang menghubunginya.

"Ha.. Halo.." jawab Dara.

Axel langsung panik, mendengar suara Dara yang terdengar bingung, di tambah suara tangis Dion dibelakangnya. "Ada apa, Ra? Apa yang terjadi dengan Dion?"

"Aku tidak tahu, Xel. Sejak makan malam tadi Dion terus menangis, dia sama sekali tidak mau makan, dan suhu badannya terus meningkat," ucap Dara. "Tapi aku berencana membawanya ke rumah sakit."

"Jangan dulu! Kasihan malam-malam begini Dion harus keluar, biar aku saja yang kesana untuk memeriksanya. Kebetulan sekali aku baru saja selesai jaga,"ujar Axel.

"Baiklah," Dara mengangguk, setuju dengan tawaran Axel.

***

Kurang dari lima belas menit Axel tiba. Sembari menggendong Dion, Dara membukakan pintu untuknya.

"Coba biar aku periksa," Axel meminta Dara untuk membaringkan Dion di atas sofa ruang tamu, pria itu sudah siap dengan stetoskop di tangannya.

"Kalau suhunya panas seperti ini sebaiknya memakai pakaian tipis saja!" Axel menaruh stetoskopnya di atas sofa, ia kemudian membuka jaket serta kaos tebal yang di kenakan Dion.

"Apa tidak apa-apa hanya memakai kaos seperti itu?" tanya Dara heran.

Sembari memeriksa Dion, Axel menjelaskan bahwa pakaian tebal justru dapat memerangkap panas dalam tubuh dan mencegah suhu tubuh turun, sehingga dapat menyebabkan suhu tubuh meningkat dan memperburuk kondisi demam.

Dara mengangguk mengerti sekarang, ia mencatatnya dalam otaknya.

Axel merogoh sakunya untuk mengambil senter, lalu mengarahkannya pada mulut Dion. "Buka dulu sebentar, Pintar!" pintanya sembari mencontohkan untuk membuka mulut.

Kini Axel langsung paham mengapa Dion rewel. "Kau lihat, Ra!" ia menyorot bagian gusi yang bengkak. "Dion mau tumbuh gigi."

"Oh..." Dara menghembuskan napas lega. Rasa cemas yang sedari tadi menderanya langsung sirna seketika. "Lalu berapa lama akan seperti ini? Dan apa yang harus aku lakukan agar dia nyaman?" Pengetahuannya soal bayi benar-benar nol.

"Satu sampai dua minggu, paling lama," jawab Axel. "Aku akan pesankan obat untuk Dion," ia merogoh sakunya untuk memesan obat dan vitamin lewat aplikasi.

Sementara menunggu pesananya datang, mereka membawa Dion kembali kekamarnya, Axel meminta Dara untuk mengompres Dion.

"Kau tak perlu khawatir, ini hal yang biasa dialami semua bayi," ucap Axel menenangkan Dara, ia menyarankan Dara agar nanti pagi membuatkan bubur yang lembut untuk Dion.

Tak lama kemudian notifikasi pesanan Axel tiba. "Biar aku saja yang ambil, kau temani Dion saja di sini," ia bergegas beranjak dari kamar Dion menuju pintu depan.

Perlahan Dion mulai tenang setelah minum obat penurun panas, bocah itu tertidur dan Dara menidurkannya di tempat tidurnya. "Akhirnya...."

Kini Dara benar-benar lega, melihat putranya terlelap.

"Aku juga membeli vitamin untuk Dion agar nutrisi dalam tubuhnya tetap terjaga meski sulit untuk makan, nanti setelah sarapan berikan ya," ujar Axel.

Dara mengangguk, ia menatap Axel lekat-lekat. "Terima kasih banyak ya, aku tidak tahu apa jadinya jika tidak ada kamu."

"Jangan ragu untuk menghubungiku jika terjadi sesuatu kepada kalian, aku pasti akan membantumu," Axel.

"Aku hanya tidak mau merepotkanmu."

"Aku senang bisa membantumu," Axel kemudian pamit. "Kau juga harus istirahat, Ra."

Saat hendak keluar dari kamar Dion, tiba-tiba saja Dante masuk dengan wajah yang panik. Pria itu akhirnya membaca pesan yang dikirim oleh Dara, kemudian bergegas pulang meninggalkan Angel dan teman-temannya.

"Bagaimana kondisi Dion?" tanyanya cemas. "Maaf, tadi aku..."

Tak menghiraukan pertanyaan Dante, Dara mengantar Axel sampai pintu depan. "Hati-hati, Xel." Ia melambaikan tangannya pada mobil yang bergerak keluar dari halaman rumah.

Setelah mobil Axel tak terlihat lagi, barulah ia masuk dan mengunci pintu.

"Maafkan aku, Ra.."

Dara hampir terlonjak melihat Dante berada di depannya saat ia berbalik, pria itu terlihat menyesal, tapi Dara sama sekali tidak peduli. Ia terus melangkah kembali kekamar putranya, malam ini ia akan menemani Dion.

"Ra, aku mohon maafkan aku. Ceritakan apa yang terjadi pada Dion tadi?" pinta Dante dengan memelas.

Dara menghembuskan napas beratnya. "Gusinya bengkak karena akan tumbuh gigi," itu saja yang Dara katakan sebelum ia menutup pintu kamar dan menguncinya dari dalam.

Ia membaringkan tubuhnya di samping Dion, sembari mengelus lembut kepala putranya yang tengah tertidur lelap. Pikirannya melayang kekejadian siang tadi saat di kebun binatang, dan makan siang bersama dimana mereka sangat hangat dan akrab bak keluarga sungguhan, namun kini semuanya terasa sirna.

Dara memikirkan setelah perceraian nanti, ia harus mendapatkan hak asuh penuh atas Dion. Axel lebih pantas menjadi ayahnya ketimbang Dante.

1
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐ ☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
kebersamaan kalian walaupun sebentar pasti akan menjadi kenangan indah buat Dion.
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐ ☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Kok jadi sedih yaa... Dion pasti merasakan kesedihan Dara hingga dia memberikan pelukan untuk menenangkan hati Dara.
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐ ☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
eeehhh kok ada sepasang suami istri yang datang...
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐ ☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Etdahh Dante menyukai Angel karena keseksiannya...
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐ ☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Wahhh kebersamaan mereka sudah seperti keluarga seutuhnya... keluarga kecil bahagia.
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐ ☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Hhhhmmm menu nyaa menggugah selera makan....
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐ ☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
nahh lho
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐ ☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
eehhh ternyata Dara menyetujui ide berkemah dari Dante, tapi memang seru juga kayanya.
☘️ gιмϐυℓ ☘️
Mudah-mudahan Dion tidak kerasan tinggal bersama ortu barunya, Walhasil kembali lagi ke Dara & Dante 🤭🤭🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
akankah dion baik2 saja bersama orang tua barunya yang sombonk?
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
makanya kalian itu jangan sering tengkar laaah sehingga Dion bisa kalian ambil kembali
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
kayaknya boneka gajah itu saat ini akan di terima oleh Cindy tapi setelah mereka keluar dari rumah Dante Dara, boneka tersebut akan langsung dibuang deeeh
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
astaga emang cocok deh jika Albert itu berpasangan ama Cindy, keduanya sama-sama sombong dan tinggi hati
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
ish ish ish ish
justru karena kalian udah lama gak punya anak sehingga kalian gak tahu prakteknya dan hanya tahu teorinya aja gitu
pengalaman itulah yang lebih penting dan teori itu gak sama dengan praktek di kenyataannya lhooo
jadi jangan sok keminter atau sok tahu segalanya deeeh
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
tuuuh kan Albert dan Cindy gak mau ngobrol saat menjemput Dion toooh
awalnya aja udah gak baik jadi saya kok ikutan sanksi jika Dion akan baik-baik aja di rumahnya Albert dan Cindy yaaak
heeeeeem 🤔🤔🤔🤔
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
mungkin saat awal aja kalian bisa mengunjungi Dion di rumah Albert dan Cindy, kemudian seiring berjalannya waktu Albert dan juga Cindy akan mempersulit Dara serta Dante bertemu dengan Dion
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
memilih untuk meminun jus --> memilih untuk meminum jus
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
hiiiliiih alasan aja kamu tuh yaak....
baru beberapa saat yang lalu kamu mengeluh tentang otot pinggangmu eeeeh di depan Dara sok kuat seeeh🤣🤣🤣🏃🏃🏃
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
wooooow rupanya Dante juga bawain Dion kue buatan Dara toooh
pantas aja koper yang akan dibawa Dion banyak banget
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
kayaknya foto tersebut akan dibuang oleh Albert dan Cindy deeeh karena mereka tentu tak mau Dion akan mencari keberadaan Dara serta Dante di kemudian hari
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!