NovelToon NovelToon
Lanjut Atau Usai Disini

Lanjut Atau Usai Disini

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Wanita Karir / Percintaan Konglomerat / Selingkuh / Romansa / Cinta Murni
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: dyawrite99

"Jika aku bisa memiliki keduanya kenapa aku harus memilih salah satu saja." Alkama Basri Widjaya.

"Cinta bukanlah yang kamu butuhkan, pilih saja ambisimu yang kamu perjuangkan mati-matian." Nirmala Janeeta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dyawrite99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Hari ini Nirmala cukup sibuk mengurusi dua pasangan yang sedang mempersiapkan pernikahan.

"Malika. Hubungi semua vendor kita, lakukan pengecekan kembali. Saya gak mau ada kesalahan satupun. Pastikan semua sudah sesuai request pasangan pengantin."

"Baik Bu Mala."

"Bagaimana persiapan pasangan pengantin Bu Dewi dan pak Delon tempo hari. Apakah mereka sudah memutuskan dengan bulat rancangan mana dan bagaimana design gaun pengantin yang akan mereka kenakan."

"Sudah Bu, mereka sangat setuju dengan design terbaru gaun pengantinnya. Setelah fitting tempo hari mereka sangat suka dengan rancangan terbarunya."

"Okey kalau begitu. Mulai hubungi vendor kita. Kita harus sudah mulai untuk menentukan vendor mana yang sesuai konsep pernikahan mereka."

"Baik Bu Mala."

Hari ini Nirmala sibuk meninjau lokasi dan mendatangi para vendor yang bekerja sama dengan mereka.

"Bu Mala, kemarin ada pasangan pengantin yang datang kesini. Mereka meminta kita untuk mengadakan pesta pernikahan dalam satu bulan."

"Satu bulan. Kita sedang banyak agenda bulan ini Mal."

"Saya sudah bilang tapi pasangan itu tetap bersikeras ingin diurus oleh kita Bu." Jawab Malika tak enak. "Katanya mereka dapat rekomendasi dari teman yang dulu pernah kita tangani Bu."

"Baiklah, coba kamu hubungi kembali. Besok kita adakan pertemuan untuk membahas apa konsep pesta pernikahan yang mereka mau. Jika memungkinkan kita akan bantu."

Kadang Nirmala merasa sungkan jika harus menolak permintaan tolong dari orang yang benar benar sudah percaya pada mereka untuk dibantu merancang pernikahan impian pasangan pengantin.

"Baik Bu, akan segera saya hubungi."

Nirmala setiap harinya akan sibuk meninjau dan melihat langsung proses persiapan acara kliennya. Nirmala juga membantu untuk mendesign gaun pengantin.

Setelah kepergian Kama ke Amerika Nirmala kian sibuk mengurusi semua keperluan acara kliennya. Apalagi sekarang mereka memiliki klien baru yang harus mereka tangani.

Dilain tempat Kama juga begitu. Kesibukan melebarkan wilayah bisnis miliknya membuat Kama harus banyak menambah relasi dan rekan bisnis yang ia jalankan.

Ada banyak pertemuan dengan berbagai investor baru.

"Dirga bagaimana hasil meeting kita kemarin. Kamu sudah dihubungi oleh pihak mereka?"

"Sudah tuan. Mereka ingin meninjau kontrak kita dan meminta beberapa perubahan isi di dalam kontrak."

"Baik, segera diskusikan dengan pengacara dan penasehat kita."

"Baik tuan."

Hari ini Kama kembali lembur. Hampir setiap hari Kama pulang malam.

"Tuan saya dihubungi oleh sekretaris nona Juwita. Pihak mereka ingin bertemu dan membahas kerjasama yang kita tawarkan. Sepertinya mereka tertarik untuk bergabung dengan kita."

"Bagus. Saya minta kamu siapkan tempatnya."

"Baik tuan." Dirga masih diam di tempat.

"Kamu boleh keluar Dirga." Usir Kama halus.

"Bos." Itu adalah panggilan akrab jika Dirga dalam mode teman.

Kama menghela napas. Sudah dipastikan sekretarisnya ini akan bertanya seputar urusan pribadinya.

"Apa?"

"Sepertinya tuan putri Juwita tertarik denganmu bos." Tutur Dirga serius.

"Lalu."

"Itu artinya ada 2 kemungkinan bos."

"Maksudmu apa Dirga jangan bertele tele." Jawab Kama kesal. Ia sedang sibuk tapi sekretaris kepo nya ini sedang mode gosip.

"Kemungkinan pertama bisa jadi hal baik yang kedua tidak baik."

"Langsung saja jelaskan saya tidak punya banyak waktu." Sebagai teman yang baik Kama mencoba menjadi pendengar yang baik.

"Kemungkinan baiknya kalau nona Juwita memang tertarik dengan bos maka akan berdampak baik dengan kerjasama kita namun sebaliknya kemungkinan buruknya kalau sampai keinginannya tidak tercapai karena bos menolak itu pasti akan berdampak buruk untuk kerjasama kita." Terang Dirga.

Kama hanya menanggapi santai. Baginya tidak masalah kalau memang Juwita tertarik padanya. Namun Kama hanya akan memanfaatkan itu sebagai jalan untuknya mendapat dukungan Juwita dalam kerjasama mereka.

"Bos tidak berniat main belakang kan."

"Itu semua urusan saya. Kamu cukup patuhi perintah saya Dirga."

Sebenarnya ada kekhawatiran Dirga dengan tingkah bosnya ini. Semenjak ingin memperluas wilayah bisnisnya Kama menjadi semakin ambisius. Ada banyak hal yang dipaksakan oleh Kama.

Kama tahu arah pembicaraan Dirga. Semalam setelah acara minum minum itu Kama dan Juwita memang sedikit lepas kendali. Untungnya Dirga datang tepat waktu selagi kesadaran mereka kian habis.

Semenjak itu Juwita juga seolah memberi sinyal ketertarikan padanya dengan jelas. Wanita itu tidak canggung untuk mengajak Kama bertemu diluar urusan pekerjaan.

Kama akan meladeni Juwita jika bisa mempermudah dirinya untuk mendapat kerjasama bersama perusahaan milik ayahnya.

Kama tidak keberatan jika Juwita memang tertarik padanya. Kama akan mengikuti saja toh pada akhir Kama akan tetap melepaskan perempuan itu. Kama punya banyak cara nantinya agar Juwita tidak tertarik lagi padanya. Untuk sekarang selagi ada kesempatan baik, Kama akan manfaatkan itu semua.

Yang jadi fokus Kama sekarang ini malah kekasihnya. Sudah banyak pesan Kama yang belum dibalas oleh Nirmala. Padahal harusnya kemungkinan wanitanya itu sedang berada di rumah mengingatkan waktu mereka sekarang berkebalikan. Jika waktu Kama malam maka Nirmala siang hari.

Sebentar lagi waktu makan siang. Kama mencoba menghubungi kekasihnya itu setelah mendapat balasan pesan yang dikirim Kama beberapa jam lalu.

"Hai."

"Kamu sibuk banget ya sampai sampai pesan aku baru dibalas."

"Iya tadi kami meeting bareng klien baru. Mereka minta dipersiapkan acara pernikahan dalam waktu sebulan."

"Jangan terlalu memforsir pekerjaan. Kalau memang sulit untuk dihandle, tidak perlu memaksakan."

"Gak papa kok. Kami pasti bisa. Kan kamu juga lagi gak ada jadi aku kerja aja."

"Tapi itu bikin kamu sibuk sayang. Aku jadi susah hubungi kamu."

"Siapa bilang. Ini sekarang kita bisa obrol. Kamu kan juga sibuk disana gak mau ganggu kamu."

"Justru kalau tidak ada kabar dari kamu aku yang jadi tidak fokus kerjanya sayang."

"Iya iya. Nanti aku kasih kabar terus ke kamu."

"Dari tadi harusnya kamu bilang seperti itu. Kangen banget sama kamu. Pengen peluk."

"Fokus kerja sana. Kita obrol sambil kamu kerja aku sambil beres beres kamarku."

Kama melanjutkan bekerja sedangkan Nirmala tetap melanjutkan kegiatan beres beresnya.

Pintu ruangan Kama diketuk. Dirga masuk mengantar makan siang Kama.

Melihat ponsel milik bosnya yang diletakan di depan dan menghadap wajah bosnya Dirga dapat menduga jika Kama sedang melakukan panggilan video. Dan siapa lagi kalau bukan kekasihnya bosnya. Tebak Dirga.

"Hai, mbak Mala. Apa kabar?" Dirga menyala Nirmala dengan riang sambil melambaikan tangan Yeng terlihat sedang menikmati minumannya.

Kama yang merasa terganggu dengan Dirga berdiri dibelakang kursi miliknya langsung mendorong Dirga untuk menjauh.

"Baik Dirga. Kamu gimana? Kira kira bos kamu ada berbuat macam macam tidak."

Dirga melirik bosnya seraya tersenyum.

"Wah nanti kita bicarakan di waktu lain saja mbak. Nanti saya ceritakan sedetail mungkin."

"Boleh. Kamu belum ganti nomor kan."

"Belum Mbak. Nanti kita lanjut telponan berdua saja ya mbak."

"Iya boleh itu Dirga."

Kama mendorong sekali lagi kepala Dirga. Bisa bisanya Dirga membuat langkah penghianatan di depan matanya langsung.

"Kamu gak perlu tanggapi dia."

Nirmala tertawa melihat interaksi keduanya. Kama terlihat tidak bersahabat melihat tingkah Dirga.

Jadilah saat itu Nirmala menemani Kama makan siang sambil tiduran ditempat itu dan pada akhirnya Nirmala terlelap dengan sendirinya.

Kama yang mendengar tidak ada tanggapan lagi dari kekasihnya melihat layar handphone miliknya yang hanya menampilkan langit langit Kamar Nirmala.

"Tidur yang nyenyak sayang. I love you."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!