Azila Anastasya dipaksa oleh keluarganya untuk menikah dengan seorang pria bisu dia adalah Fathaan Biantara Balinda.
Seorang pria sangat kaya raya, tampan serta menjadi idola para wanita, namun kekurangannya membuat semua orang selalu meremehkan dan menghinanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah Sakit
Kini mereka sudah ada dirumah, dimana Azila yang langsung ditangani oleh Dokter serta beberapa Perawat.
Anika yang begitu panik kini mencoba menghubungi Fathaan, akan tetapi Fathaan tidak menjawab panggilannya tersebut.
" Ayo tuan saya mohon angkatlah" ucap Anika yang begitu panik
Namun lagi-lagi Fathaan tidak menjawab panggilannya tersebut. Dimana Anika semakin sangat panik dan akhirnya dia mencoba untuk menghubungi Ferdy.
Dia berharap Ferdy akan menjawab panggilannya tersebut.
" Hallo, ada apa Anika?"
" Tuan Ferdy, katakan kepada Tuan Fathaan Nyonya sekarang ada dirumah sakit"
" Apa?"
Ferdy begitu sangat terkejut sekali sehingga membuatnya berteriak didalam ruang rapat itu, alhasil membuat semuanya menatap kearah Ferdy termasuk Fathaan.
" Rumah sakit mana?"
Rumah sakit? Fathaan menatap kearah Ferdy dengan sangat serius saat mendengarnya. Dimana Ferdy yang sudah selesai berbicara kepada Anika.
Kini dia mendekat kearah Fathaan serta membisikkan sesuatu.
" Tuan, Nyonya sekarang ada dirumah sakit" bisik Ferdy kepada Fathaan
Seketika Fathaan langsung bangun dari duduknya serta pergi, semua orang disana sangat terkejut sekali melihat Fathaan yang secara tiba-tiba.
" Mohon maaf, untuk rapatnya sampai disini dulu karena istri dari Tuan Fathaan sedang masuk rumah sakit, jadi mohon pengertiannya" jelas Ferdy
Semuanya saling bertatapan saat mendengar ucapannya Ferdy tentang 'Istri'. Mereka yang tidak tau bahwa Fathaan sudah menikah karena memang sengaja Fathaan tidak mempublikasikan tentang pernikahannya tersebut.
Ferdy yang berlari menyusul Fathaan, dimana dengan nafas yang ngos-ngosan sekali. Saat tiba didalam mobil terlihat jelas wajah Fathaan yang begitu sangat khawatir.
" Apa yang terjadi kepadamu Azila?" dalam hatinya Fathaan
****
Tak. Tak. Tak.
Suara kaki yang sedang berlari sangat cepat sekali, kini tibalah Fathaan dan Ferdy diruang tindakan.
Dimana terlihat Azila dan Bibi Nun serta Pak Muh menunggu didepan ruang tindakkan tersebut.
" Anika" panggil Ferdy membuat mereka menoleh
" T-tuan"
Fathaan langsung mendekat kearah Anika serta dia mengangkat kedua tangannya dan bertanya kepada Anika.
" Apa yang sudah terjadi kepada Azila?" tanya Fathaan dengan bahasa isyaratnya
Untungnya Anika sangat paham dengan bahasa isyarat sehingga membuatnya dengan mudah menjawab.
" S-saya juga tidak tau tuan, saat Nyonya berteriak memanggil saya dan saat tiba Nyonya sudah memegangi perutnya serta kesakitan tuan" jelas Anika
" Lalu bagaimana keadaan Azila sekarang?"
" Ny-nyonya masih didalam ruangan itu tuan, masih ditangani oleh Dokter"
Fathaan langsung menoleh kearah ruang tindakkan itu, dimana dia melihat kearah jendela. Dia begitu sangat khawatir sekali dengan keadaan Azila.
Namun tak beberapa menit kemudian, Dokter pun keluar membuat Fathaan langsung menghampirinya.
Untungnya saja Dokternya memang Dokter yang kemarin memeriksa Azila.
" Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Fathaan dengan bahasa isyaratnya saat melihat Dokter keluar
Raut wajah Dokter sangat marah sekali, karena dia sudah memperingatkan bahwa Azila tidak boleh setres dan lelah.
" Tuan, bukannya minggu kemarin sudah saya pesankan kepada anda bahwa Nyonya Azila tidak boleh setres" ucap Dokter itu membuat Fathaan terkejut
" Setres?" ulang Fathaan dengan wajah yang bingung" Istri saya tidak pernah setres dok setiap harinya dia selalu merasa senang dan tidak ada berpikir apapun" jelas Fathaan
" Jika Nyonya Azila tidak setres lalu mengapa dia mengalami kontraksi yang hebat?"
" Kontraksi?" ulang Fathaan kembali
Fathaan benar-benar sangat bingung sekali saat mendengar ucapannya Dokter tersebut.
Dokter menghelankan nafasnya, dia merasa aneh saat melihat wajahnya Fathaan kebingungan karena dia memang tidak pernah membuat Azila setres makanya dia begitu sangat terkejut saat Dokter marah kepadanya.
" Nyonya Azila mengalami setres berat sehingga membuatnya kontraksi hebat, saya sudah mengatakan bukan bahwa kehamilan kembar sangatlah rawan, sedikit saja membut Nyonya Azila berpikiran maka dia akan mengambil kontraksi, untungnya saja kedua bayi anda baik-baik saja hanya saja saya takut jika Nyonya Azila terus-terusan merasa kontraksi itu akan membuatnya lahiran prematur" jelas Dokter
Dug!
Jantung Fathaan berdebar sangat kencang sekali saat mendengar penjelasannya Dokter tentang lahiran prematur.
Dia memang tidak tau sebenarnya apa yang sudah terjadi kepada Azila sehingga membuatnya kontraksi parah?
" Baiklah, untuk sekarang biarkan Nyonya Azila beristirahat dulu karena saya sudah menyuntikkan beberapa obat untuk menguatkan kandungan, jadi tolong tuan saya sangat minta tolong kepada anda jangan sampai membuat istri anda setres itu akan memicu terjadinya kontraksi tuan, jika kontraksinya tidak bisa menerima obat lagi maka bisa-bisa bayi anda akan lahir prematur tuan" jelas Dokter kembali
Fathaan hanya terdiam saja, dia benar-benar tidak tau sebabnya yang membuat Azila seperti ini.
Rasa hatinya begitu sangat sakit dan sedih sekali mendengar semua penjelasannya Dokter itu.
" Baiklah saya pamit dulu, tolong salah satu kalian urus terlebih dahulu administrasinya"
" Terima kasih dok atas usaha anda untuk istri saya" ucap Fathaan dengan bahasa isyaratnya
" Sama-sama, itu sudah tugas saya menjadi Dokter tuan"
Dokter itu pun pergi, kini raut wajah Fathaan begitu sangat sedih sekali dia sangat memikirkan keadaannya Azila.
Kini Ferdy pun pergi untuk mengurus administrasinya Azila agar dia bisa dipindahkan diruang VIP.
" Azila, ku mohon bertahanlah bersama mereka berdua, aku akan membalas siapapun yang melakukan ini kepadamu Azila" gumam Fathaan dalam hatinya
Kini Fathaan kembali menatap kearah jendela, dia melihat Azila yang sedang tertidur lelap rasanya ingin sekali dia cepat-cepat menemui Azila.
Namun dia teringat dengan kata Dokter agar membiarkan Azila untuk beristirahat sebentar sebelum dipindahkan.
tiada angin tiada hujan tiba2 dateng berkata kpd fathaan meminta menceraikan azila....
Dulu aja menolak mentah2 dijodohkan dgn fathaan krn fathaan bisu dan tuli.....
makanya jd org sangat belagu dan sombong suka menghina org lain....
Kini tidak ada bisa menghina fathaan lagi bisa berbicara.....
smg awal yg baik bagi fathaan bisa berbicara lagi....