NovelToon NovelToon
Batalyon Pulau Karang 2

Batalyon Pulau Karang 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Beda Usia
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Terkadang kenyataan tidak sejalan dengan keinginan, Letnan Dallas menginginkan kekasih yang usianya tidak jauh berbeda dengannya tapi harus bertemu dengan perempuan yang usianya terpaut jauh di bawahnya. Semua terjadi karena dirinya trauma memiliki kekasih yang kekanakan di masa lalu.

Tak jauh berbeda dengan Letnan Dallas, Letnan Herca pun akhirnya terpaksa berkenalan dengan seorang wanita pilihan orang tuanya terutama Opa sebab cemas jika Letnan Herca akan salah arah. Penyebabnya tak jauh karena beliau tidak pernah melihat Letnan Herca bersama seorang gadis.

Lantas jika jodoh di tangan Opa, lantas siapa berjodoh dengan siapa dan prahara apa yang akan terjadi terkait masa lalu Bang Herca dengan seorang gadis berinisial Y.

Harap skip jika tidak sanggup dengan KONFLIK.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Lontong balap bulukan.

"Celaka, Her. Segala dosa ada padamu. Tak habis pikir Dindra akan jawab begitu." Kata Bang Dallas tidak bisa menyembunyikan tawanya mengingat pertemuan tadi.

Bang Herca hanya menghela nafas berat. Dindra terus berjalan cepat menuju kamarnya seakan tidak peduli.

"Kau ini juga ada-ada saja, dek." Ujar Bang Herca kemudian menyusul langkah Dindra.

"Om Her juga pasti bohong, kan?? Dari awal saja Om sudah bohong. Alasan Om Her tidak masuk akal. Mana mungkin jatuh cinta pada pandangan pertama. Bilang saja Om Her pengen proses pengajuan nikahnya cepet selesai." Jawab Dindra.

"Piye sih, dek. Masa jatuh cinta di bilang nggak masuk akal. Cinta ya cinta, nggak perlu alasan apalagi ada maksud lain."

"Memangnya bisa jatuh cinta hanya dalam sekali pandang????" Omel Dindra.

Bang Herca segera menutup pintu dan menarik gorden kamar Dindra. Ia mengarahkan wajah Dindra agar menatapnya sekalipun Dindra menolak, Bang Herca tetap memaksanya.

"Apakah kamu tidak ada rasa apapun setelah kita melakukannya semalam?" Tanya Bang Herca sarat akan keseriusan. Tangannya mulai mengarahkan Dindra agar memeluknya.

"Om Her sendiri??? Bukankah semalam hanya ada nafsu yang ingin di lampiaskan." Jawab Dindra.

"Sekejam itukah penilaianmu padaku? Nafsu adalah hal yang manusiawi, hanya saja kamu harus sadar pada siapa nafsu tersebut pantas kamu lampiaskan. Saya memang membutuhkan kamu sebagai tempat untuk pulang, pada siapa lagi saya lepaskan jika bukan pada istri sendiri." Bisik Bang Herca. "Apakah saya harus berjuang sendirian mempertahankan rumah tangga kita? Saya bukan 'dia' yang mengkhianatimu."

Dindra merasa kalah, ia menubruk Bang Herca dan memeluknya. Ingin rasanya lari tapi dirinya tidak bisa membohongi hati.

"Ibunya menghina Dindra habis-habisan, Dindra ini penyakitan. Dia anak orang berpunya sedangkan Dindra tidak punya orang tua. Dindra juga ingin di cintai, tapi Dindra takut di khianati, dia hanya ingin tubuh Dindra. Abaaaang.. Dindra juga tidak ingin di lahirkan seperti ini. Dindra takut menghadapi dunia..!!!!!!"

"Abang tau.. Abang sudah tau, sayang..!!"

...

Dindra merebahkan kepalanya di lengan Bang Herca. Beberapa jam berlalu, Bang Herca dengan setia menjadi pendengar yang baik bagi Dindra meskipun sebenarnya ia pun sudah mendengar cerita tersebut sebelum membawa Dindra bersamanya. Hanya soal orang tuanya saja yang belum sempat di dengarnya.

"Jadi begitu ceritanya, Bang. Dindra benci sekali dengan tentara karena Bang Reno adalah seorang tentara."

Bang Herca mengangguk, ia mengulas senyumnya meskipun akhirnya senyum tersebut pudar dan berubah menjadi kekesalan. Ada rasa sakit hati dan kekecewaan tersendiri dalam firasatnya. Ia sungguh berharap pria yang di sebutkan Dindra dalam ciri-ciri perawakannya adalah sahabatnya sendiri.

"Kamu bilang dia tentara. Pernah lihat pangkatnya?" Tanya Bang Herca.

"Seperti Abang. Garis dua di pundak kalau tidak pakai baju loreng." Jawab Dindra polos.

'Ehmmm.. mati kau, Ren...!!!!!!!'

//

Bang Dallas sungguh kaget, ia baru saja mendengar cerita dari Rigi tentang masa lalu mereka terutama Dindra. Apalagi setelah Rigi menunjukan mantan pacar Dindra dari ponselnya, Bang Dallas pun semakin cemas.

Bang Dallas meminta Rigi untuk tidak membahas apapun di hadapan Bang Herca karena ia paham betul bagaimana watak Bang Herca yang mudah tersulut emosinya apalagi saat ini ada perkara baru menyangkut Dindra. Bak sebotol bensin, amarah Bang Herca mampu meledak dan membakar satu Batalyon.

\=\=\=

Satu bulan berlalu, hari ini Rigi tidak bisa menjalani proses pengajuan nikahnya karena sejak semalam dirinya terus saja mual. Bang Dallas mengurungkan niatnya untuk mengajak Rigi ke rumah sakit tentara.

Melihat Rigi sakit, Dindra pun tidak ingin pergi melanjutkannya.

"Mau di mintakan surat keterangan saja atau bagaimana?" Tanya Bang Herca tetap meminta saran pada Abangnya.

"Ya sudah, KaSie yang memeriksa berkas juga sedang tidak ada. Nanti kita ganti dengan yang semestinya kalau Rigi sudah sehat." Jawab Bang Dallas.

"Aku ke rumah sakit dulu." Pamit Bang Herca. "Dindra di sini saja, dek. Semalam kamu juga mual. Abang curiga kalian berdua keracunan lontong balap di pasar malam."

Dindra mengangguk saja karena kepalanya pun terasa pening, berat berkunang-kunang.

Seperti Bang Herca, Bang Dallas pun mendadak curiga perkara lontong balap semalam.

"Kau benar, lontongnya bermasalah." Imbuh Bang Dallas.

"Itu dia, nanti malam biar kulabrak pedagang lontongnya..!!" Ujar Bang Herca.

...

Langit hari ini nampak cerah. Papa Danar, Ayah Rico, Mama Nindy, Mama Shila, Oma dan Opa datang ke pesisir Utara. Mereka ingin melihat langsung keadaan menantu mereka namun saat para sesepuh tiba, beliau melihat Rigi yang sedang sakit bahkan Dindra yang sebegitu lemahnya.

"Sebenarnya ada apa disini??? Kalian tidak bisa urus istri??" Tegur Ayah Rico.

Tak lama Bang Herca pun tiba. Sungguh kagetnya bukan main karena orang tuanya mendadak datang tanpa pemberitahuan. Lebih kaget lagi saat melihat Dindra terhuyung hampir jatuh ke pelukan Bang Dallas.

"Eeeeehhh.. pintar sekali kamu milihnya." Bang Herca langsung menarik Dindra yang seketika tidak sadar dalam pelukannya.

"Ini lagi, kamu darimana??? Kenapa istri-istri jadi begini??????" Papa Danar ikut menegur Bang Dallas terutama putra keduanya.

...

Oma yang sudah begitu senior berulang kali memeriksa kembali keadaan kedua cucu mantu secara bergantian. Beliau kemudian melepas kacamatanya. "Dokter Gugus disini, kan?? Coba di hubungi. Firasat Oma yang salah atau bagaimana ya?"

"Nggak salah, Oma. Semalam kami makan lontong balap. Rigi dan Dindra pasti keracunan." Jawab Bang Herca mantap.

"Pakai logika mu, Herca..!! Masa hanya Dindra dan Rigi yang keracunan, kenapa kalian tidak???" Kata Ayah Rico.

"Papa curiga, jangan-jangan lontong kalian yang beracun. Hayo ngaku..!!!!!" Nada suara Papa Danar mulai meninggi, tatapan matanya beralih pada Bang Dallas.

"Tapi saya pilih ketupat karena lontong yang terakhir bulukan, Pa." Jawab Bang Dallas mendadak blank.

"Ya itu.. itu perkaranya. Lontong buluk kalian buat perkara." Imbuh geram Ayah Rico.

.

.

.

.

1
Mika Saja
gak aaraa plng ibu bang reno
Mika Saja
bang herca 11/12 bang danar🤭🤭
Murni Zain
Tahan emosi bag Herca.. 😎
Murni Zain
Perlu ketegasan untuk menghadapi kelakuan ibu Reno.. dn itu sulit bagi bang Reno.
dyah EkaPratiwi
harus sabar pak mil
dyah EkaPratiwi
kasian elca semoga bang Reno bisa bijak
dyah EkaPratiwi
semoga bisa segera sembuh ya bang
dyah EkaPratiwi
harus hati2 sama mama bang Reno harus ada penjaan khusus bang
dyah EkaPratiwi
tempur nya beda kalau di kamar pasti ini
dyah EkaPratiwi
hahaha sabar bang herca sabar
dyah EkaPratiwi
bang herca sakit apa ini
dyah EkaPratiwi
hahaha bumil ini bikin jantungan opa opa
dyah EkaPratiwi
hahaha hamil ini
dyah EkaPratiwi
apa yg membuat dindra berat membuka hati ya
dyah EkaPratiwi
hahaha lama2 saling cinta
dyah EkaPratiwi
hahaha kocak dindra
dyah EkaPratiwi
sebenarnya obat apa yg dikasih rigi
dyah EkaPratiwi
wah wah mengejar jodoh ini bang herca
Murni Zain
kehidupan Keluarga Bang Herca, mirip kayak Bang Rama dn Dinda. 🤭
Ros Miati
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!