Zahra Putri Pratama harus menerima kenyataan bahwa sang kekasih yang ia cintai telah menikah dengan sahabat nya sendiri, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke kota kecil dan di sana ia bertemu dengan sosok seorang anak kecil yang menarik perhatian nya. dan ternyata anak kecil itu adalah anak dari seorang pengusaha muda Luffy Ferdinand Sinaga. karena anaknya yang bernama Lucky Alvino Sinaga begitu senang dengan Zahra Luffy pun berniat untuk mengajak nya menikah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldifa Sasya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku kembaran Zahira
Pukul sembilan malam Zahra pun pulang ke rumah nya, ia berjalan dengan langkah gontai menuju ke lantai atas dimana kamar nya berada. Ia membuka pintu kamar dan berjalan menuju ke ranjang. Tanpa melihat ke arah Luffy yang sedang menunggu kedatangan nya.
Melihat istri nya yang pulang dengan keadaan sedih, Luffy pun beranjak dari sofa dan menghampiri istri nya yang sedang duduk di ranjang.
"ada dengan mu?" tanya Luffy penasaran karena tadi Zahra pergi dengan keadaan yang tidak sedih.
"aku lagi sedih, ternyata lebih sakit di tinggal pergi selamanya oleh seseorang, dari pada dikhianati" sahut Zahra dengan sendu.
"siapa yang meninggal dan siapa yang mengkhianati?" tanya Luffy penasaran sekalian bingung.
"aku di tinggal nikah oleh kekasih ku, dan setelah aku mengiklankan dia, ternyata kakak kembar ku telah meninggal" ujar Zahra sambil menatap wajah bingung Luffy.
"oh, yang sabar ya, sekarang ada aku dan Lucky yang akan menemani mu" kata Luffy sambil mengelus bahu Zahra.
namun seketika ia baru perkataan Zahra tentang kembaran nya.
"tunggu dulu, kembar?, kamu kembar ?" tanya Luffy menatap Zahra.
"iya, aku da kembaran mas, ini kembaran aku" sahut Zahra sambil menyerahkan boneka Elsa pada Luffy, melihat itu Luffy pun bingung.
Namun saat akan kembali bertanya Zahra beranjak dari ranjang dan ia hendak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya.
"jangan lagi bertanya, aku ingin mandi" ujar Zahra membuat Luffy mengurungkan niatnya untuk bertanya.
ambil menunggu Zahra mandi Luffy duduk di ranjang, sambil memainkan ponselnya, ia membalas chat dari asisten nya yang ada di jakarta yang ia percaya kan untuk memegang perusahaan nya yang ada di jakarta.
Namun seketika ia pun mengambil boneka Elsa yang kata istri nya adalah kembaran nya, Luffy memegang boneka itu seketika ia pun terdiam saat membaca sebuah nama yang sangat ia kenal,dan bahkan saat ia sayangi itu.
Tidak lama Zahra pun keluar dari kamar mandi, ia telah mengganti baju nya dengan baju tidur, ia berjalan ke arah Luffy yang menatap dirinya dengan inten.
"kenapa menatap ku seperti itu" kata Zahra sambil mengambil boneka Elsa itu dari tangan Luffy.
"dari mana kamu dapat boneka itu?" tanya Luffy yang kaget dengan tulisan yang ada di boneka Elsa.
"dari panti asuhan Surabaya" sahut Zahra membuat Luffy membulat matanya.
"kamu ke sana, untuk apa?" tanya Luffy kaget pasti nya.
"aku mencari tau tentang kembaran aku" kata Zahra menatap pada Luffy.
"siapa?" tanya Luffy penasaran dan menunggu jawaban Zahra.
"Zahira Kusuma Pratama, dia kakak kembar aku, yang hilang sepuluh tahun lalu, sejak kami masih duduk di bangku SMP" sahut Zahra dengan wajah ingin menangis.
"apa?" tanya Luffy kaget.
"iya, istri mas Luffy adalah kakak kembar ku, aku tidak tau alasannya kenapa orang tua ku menyembunyikan tentang kecelakaan sepuluh tahun lalu, yang aku tau kak Zahira ada di luar negeri, dan boneka serta kalung ini yang jadi penguat nya" kata Zahra dengan air mata yang mengalir.
"jadi tadi kamu pergi ke panti untuk mencari tau semua nya, pantasan sejak kami lihat foto Zahira kamu termenung dan langsung bertanya, maaf aku tidak tau" ujar Luffy sambil menatap lurus ke depan.
"seandainya aku tidak nikah dengan mas Luffy mungkin aku tidak akan tau apa yang terjadi dan kami tidak akan tau kalau sebenarnya kak Zahira sudah tiada " kata Zahra sambil mengusap air mata nya.
"Zahira lupa ingatan, dia tidak tau orang tua nya, kami sudah berusaha untuk mencari, setelah dengar kisah dari ibu panti" ujar Luffy pada Zahra karena ia dan Zahira pernah mencari keberadaan orang tua Zahira.
"ibu panti sudah menceritakan semua nya, dan besok aku ingin kita ke tempat kak Zahira, apa boleh ?" tanya Zahra pada Luffy.
"tentu saja boleh, besok kita ke Jakarta" kata Luffy sambil mengusap rambut panjang Zahra.
kedua nya pun terdiam, dan sama memikirkan tentang Zahira, dan tentunya tentang takdir yang mempertemukan mereka dengan cara seperti ini.
"apa ini takdir, aku harus tau kebenaran jika kak Zahira telah meninggal, setelah aku menikah dengan suami nya" ucap Zahra lirih.
"apa kamu menyesal menikah dengan ku?" tanya Luffy ketika mendengar kata Zahra.
"tidak perlu aku sesali mas, semua telah terjadi, aku berharap setelah ini ada bahagia yang datang" ujar Zahra meratapi nasibnya.
"pasti nya, akan ada bahagia yang akan datang, aku memang belum mencintai mu, tapi aku akan belajar mengikhlaskan kepergian kakak mu, dan berusaha memberikan yang terbaik untuk mu, dan menjaga mu Zahra" ucap Luffy dengan mata yang berair menahan tangis.
"jangan paksakan diri mu mas untuk mencintai ku, jika itu tidak bisa, cukup kamu anggap aku istri dan ibu dari Lucky" kata Zahra karena saat ini ia tidak tau seperti apa kedepannya, dan apa yang terjadi.
"kamu jangan berfikir macam macam, kita jalani saja hidup ini, maaf jika aku belum bisa mencintai kamu" ujar Luffy tanpa melihat ke arah Zahra.
"tidak perlu minta maaf mas" sahut Zahra membaringkan tubuhnya.
"sudah ini takdir, besok kita akan ke jakarta dan aku ingin bertemu dengan orang tua mu, jika aku telah menikahi kedua putri kembar nya" kata Luffy mengalihkan pandangan pada Zahra.
Zahra hanya mengangguk kan kepala nya, ia hanya pasrah akan kehidupan nya saat ini, mengenai kenapa ini harus terjadi, ia menikah dengan kakak ipar nya sendiri dan ia juga baru tau tentang kakak kembar nya yang terjadi hilang dan sekarang telah pergi untuk selamanya meninggal kan diri nya.
Zahra pun tertidur pulas setelah ia berkecamuk dengan segala pemikiran nya, dan begitu juga dengan Luffy.
tengah malam, Luffy terbangun dari tidurnya setelah mendengar suara lirih dari Zahra yang memang tidur di sebelah. Ia menatap pada Zahra, dan tidak ia berusaha untuk membangunkan Zahra. namun betapa terkejutnya saat ia tau jika Zahra sedang panas tinggi.
"Zahra... Bangun" kata Luffy sambil mengusap pelan wajah Zahra.
"mama... Mama...." gumam Zahra di sela tidurnya. Luffy pun terus membangunkan Zahra.
"zah, bangun, kamu sakit ya" kata Luffy lagi, Zahra pun terbangun, ia membuka matanya pelan.
"bangun minum obat dulu ya" kata Luffy beranjak dari tempat tidur nya, dan mengambil obat yang ia simpan di lemari. Dan memberikan pada Zahra dengan segelas air yang memang sudah di siapkan di dalam kamar.
Zahra tidak menjawab, ia pun meminum obat yang Luffy berikan pada nya dan malan itu Luffy tidak tidur karena menjadi Zahra yang tiba saja terkejut dalam tidur nya dan ia juga sering mengigau serta berteriak.