Andriana Gabriels seorang model serta kekasih dari Peter Orlando Smith. Peter adalah seorang CEO muda tampan dari perusahaan SMITH. Tiga tahun menjalin hubungan dengan andriana akhirnya peter memutuskan untuk menikah dan mengikat janji suci dengan andriana. mereka memulai kehidupan baru sebagai pasangan suami istri.
kehidupan awal mereka berjalan dengan baik hingga di tahun kedua pernikahan mereka semua berubah kehidupan pernikahan mereka hanya diisi dengan kebohongan.
Andriani fanya, seorang karyawan yang bekerja di salah satu anak perusahaan SMITH yang memiliki banyak rahasia didalam hidupnya. pertemuan yang tidak sengaja terjadi menyebabkan masalah baru dalam kehidupan mereka.
Lalu bagaimana perasaan Peter terhadap Andriana setelah ia bertemu Andriani?
Kepada siapakah cinta peter Akan berlabuh?
Siapakah yang akan dipilih oleh Peter?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elizabethlizy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
Dua tas papperbag berada digenggaman peter. Sedangkan andriani mendorong stroller milik baby alex. Mereka memasuki kawasan rumah james dan rachel yang baru. diluar rumah tampak para tamu sudah berdatangan. Mereka bertiga berjalan dikeramaian para tamu. Mata semua orang langsung tertuju pada mereka. banyak orang yang berbisik dan membicarakan tentang mereka.
"lihat itu putra dari james dan rachel sudah menikah kembali padahal ia baru saja bercerai"
"wanita tidak tau malu merebut suami dari kakaknya sendiri"
"jangan dengarkan mereka sayang"peter merangkul pinggang andriani agar mendekat padanya. Andriani menganggukkan kepalanya. Dia berusaha menutup telinganya rapat rapat dari gosipan itu.
James dan rachel pun keluar dari dalam rumah mereka menyambut para tamu yang telah hadir disana dan mengucapkan terima kasih banyak atas doa doa beserta harapannya.
Saat ingin memotong kue ulang tahun mereka mata rachel tertuju pada sosok yang ia benci.
"untuk apa kalian kemari?"rachel menghampiri mereka
"aku bahkan tidak mengundang kalian kemari"rachel mendorong andriani untuk menjauh
"mom aku ingin mengucapkan selamat anniversary untuk kalian"ucap andriani memberika dua tas papperbag pada rachel.
"bawa saja barang itu kembali aku tidak sudi menerima hadiah mu"rachel melempar tas tersebut kesembarang arah.
Peter marah melihat perbuatan yang dilakukan oleh Rachel. Rachel mempermalukan andriani didepan semua orang. Andriana yang baru saja keluar dari dalam langsung berlari kearah keramaian.
"kalian datang kemari?"tanya andriana.
Ia melihat andriani sudah menangis dipelukan peter
"mom aku yang mengundang mereka kemari. Maafkan aku"ucap andriana berbohong.
"sayang ayo kita pergi dari sini"peter membawa alex dan juga andriani pulang dari rumah itu, ia tidak ingin melihat andriani lebih dipermalukan lagi.
Didalam mobil andriani terus menangis mengingat perlakuan ibu mertuanya pada dirinya yang sangat buruk.
"sshhh sayang sudah jangan menangis.aku minta maaf atas nama mommy"peter mengelus rambut andriani ia menatap kearah andriani dan melihat ada darah mengalir dari hidungnya.
"sayang hidungmu berdarah"peter memberhentikan mobilnya dipinggir jalan
"ayo kita kedokter"peter membersihkan darah itu dengan sapu tangannya
"aku baik baik saja sayang"andriani mengambil sapu tangan itu.
"aku ingin pulang saja"sambung andriani ia menyandarkan kepalanya dijendela.
Peter melanjutkan perjalanannya menuju rumah mereka.
---------------------
Masih ditempat tadi, rachel kecewa dengan sikap andriana yang mengundang peter tanpa memberitahunya. Andriana juga meminta maaf dan mengatakan jika peter berhak datang keacara anniversary pernikahan orang tuanya.
Semua tamu sedang menikmati kuliner yang disajikan dalam acara tersebut.
Walau tadi sedikit terganggu tetapi acara kembali berlangsung normal.
Didalam kamarnya andriani langsung menjatuhkan tubuhnya ditempat tidur mereka. Peter yang baru saja meletakkan alex dikamarnya langsung mendatangi andriani.
"sayang maaf atas perbuatan mom padamu, aku tau itu pasti sakit untuk mu"peter mengelus punggung andriani.
"tidak peter aku memang pantas mendapatkannya"andriani menatap peter dengan berlinangan air mata.
"sudah sekarang lebih baik kamu tidur pasti kamu lelah"peter membantu andriani membenarkan posisi tidurnya.
"goodnight"
"goodnight"peter ikut berbaring disebelah andriani sambil mengusap rambut kepala nya hingga andriani benar benar tertidur.
Pagi harinya andriani bangun tanpa ditemani peter karena peter bangun lebih dahulu untuk menyiapkan sarapan mereka berdua.
Andriani mengikat rambutnya kebelakang lalu turun kebawa mencari sosok suaminya. Saat menuruni tangga andriani mencium seperti bau gosong dari arah dapur. Andriani langsung berlari kecil pergi ke dapur dan melihat peter yang sedang kewalah mematikan api yang ada di teflon nya.
"sayang apa yang kamu lakukan"andriani langsung mengambil air untuk mematikannya
"astaga masakan ku gosong"peter melihat roti yang ia bakar menjadi gosong
"hhaaha sayang ku mangkanya kalo lagi masak jangan main hp terus "andriani menjewer telinga peter
"maaf sayang"peter mencium pipi andriani.
Peter telah melakukan kesalahan dalam memasak maka andriani yang tetap turun tangan menyiapkan sarapan pagi mereka berdua.
Andriani membuat nasi goreng dari bahan bahan yang ada didalam lemari es mereka.
Peter dan andriani makan bersama dimeja makan tanpa ada nya pembicaraan dari satu pihak pun. Setelah makan andriani mencuci piring piring kotor yang mereka pakai tadi lalu meletakkan piring piring itu ke asalanya
"sayang aku ingin liburan sudah lama kan kita tidak jalan jalan"rayu andriani pada peter disofa
"Kamu ingin kemana sayang?"peter menatap andriani
"aku ingin ke Korea melihat bunga sakura"andriani bermanja manja pada peter
Peter pun menyetujui rencana liburan yang dibuat oleh istrinya untuk mengunjung Korea.
Ia meminta seseorang untuk memesankan tiket untuk mereka bertiga peter andriani dan juga alex. Andriani begitu senang mendengarnya, Hari ini juga Peter memutuskan untuk tidak pergi kekantor karena tidak ada berkas penting yang perlu di selesaikan.
Peter dan andriani menghabiskan waktu berdua dengan menonton film tapi sebelum itu mereka mengambil baby alex untuk ikut menonton film bersama mereka.
Andriani menggendong alex dipelukannya.
-------
Tidak seperti biasanya, pemotretan yang biasa dilakukan Kylie setelah pulang kuliah harus mengganti jadwalnya dipagi hari karena ada jadwal penting untung launching brand fashion yang harus dipasarkan. Saat ini Kylie tengah bergaya formal mengikuti tema busana kantor yang akan di iklankan. Beberapa jam pemotretan,photographer meminta tim untuk istirahat termasuk para model. Kylie bergegas keruang ganti dan memakai pakaiannya kembali. Dengan buru-buru Kylie pergi menuju lift.
Ting....
Pintu lift terbuka tapi seseorang menghalangi jalan kylie hingga mereka bertabrakan dan semua yang dipegang oleh pria itu terjatuh ke lantai. Pria itu cepat cepat mengambil kertas kertas yang berserakan begitu juga dengan kylie yang berusaha membantunya.
"maaf saya tidak sengaja"kylie memberikan kertas itu pada pria tadi.
"kau lagi kau lagi kenapa kau bisa ada disini bocah kecil"ucap pria itu. mereka memang baru bertemu kali ini. karena saat sore pria itu jarang berada dikantornya.
"aku berkerja disini lalu kau kenapa kemari, oh jangan jangan kau penguntit ya"selidik kylie
"aku disini bekerja juga sebagai sekretaris apa kau puas ! jangan geer aku sedang menguntit dirimu"pria itu menekan dahi kylie dengan telunjukknya.
Kylie dengan sebal menekan pintu lift itu agar terbuka tetapi tidak bisa lift itu sudah naik keatas mau tidak mau ia harus menunggu kembali.
Pria itu meninggalkan kylie sendiri disana seperti orang bodoh
"kurasa aku bisa gila bertemu dengan gadis itu setiap waktu"ucap pria itu memasuki ruangannya.
Kylie berada dicafe sedang menunggu seseorang yang diajakknya berjanjian
"maaf lama"ucap andriana duduk dikursi
"tak apa kak aku juga baru sampai"kylie melihat lihat daftar menu yang ia sukai begitu juga andriana. mereka memesan menu makanan yang sama.
Andriana kali ini pergi sendiri tanpa katherine karena rachel ingin bermain bersama cucunya.
Mereka makan siang bersama setelah pelayan mengantarkan menu pesanan mereka.
setelah makan mereka barulah bercerita, tepatnya kylie yang bercerita jika ada seorang pria pindahan dikampusnya yang selalu mencoba mendekatinya. kylie juga mengatakan jika menyukai pria itu.pria itu ia berasal dari london.ia pindah ke spanyol karena perkerjaan orang tuanya sebagai artis.
Nama pemuda itu adalah Liam Reynold mcadams umurnya dua puluh dua tahun, dua tahun lebih tua dari kylie. tapi kylie tidak mempermasalahkan tentang umur seseorang.
kylie meminta kakaknya untuk meminta izin rachel untuk bisa pergi ngedate bersama liam minggu depan.
Andriana tidak dapat berjanji tapi ia akan berusaha membantu adiknya itu.
Kylie melirik kearah jam tangannya, waktu makan siang telah selesai ia segera kembali kekantor setelah membayar bill makanan mereka. Saat akan keluar pintu, mereka berpapasan dengan Maximme,max meminta andriana untuk tidak pulang lebih dulu karena ada hal yang ingin ia katakan.
Mau tidak mau andriama mengikuti perkataan max untuk bersamanya dicafe itu
"jadi apa yang ingin dibicarakan max?"tanya andriana
"aku tau ini tidak romantis tapi bersediakah kau menikah dengan ku andriana?"max mengeluarkan kotan cincin berwarna merah didalamnya terdapat sebuah cincin dengan batu permata hitam
"max kau bercanda...aku..aku tidak.."andriana gugup dengan lamaran tiba tiba dari maximme.
"aku tau pasti kau mengira ini bercanda tapi aku serius dengan mu bahkan mr james yang memperkenalkan mu dengan kedua orang tua ku"maximme berterus terang pada andriana jika james dan rachel lah yg sudah memperkenalkan dirinya.
"jika kau setuju kau pakai cincin ini jika tidak kau bisa membuangnya"sambung max lagi.
Andriana hanya diam tak tau ingin berkata apa bibirnya terasa kelu mengucapkan sesuatu.
"Aku butuh waktu"
Andriana pun meminta max untuk mengizinkannya pulang. andriana ingin segera kerumah dan meminta penjelasan pada rachel dan james tentang semua ini.
Andriana memberhentikan sebuah taxi dan meminta supir taxi itu mengantarkannya kerumah.
"ini pak uangnya. kembaliannya ambil saja"andriana turun dari taxi langsung berlari kearah dalam mencari sosok yang ia butuhkan.
"mom kenapa nom tidak bilang jika akan menjodohkan ku dengan max"tanya andriana
"kau tau dari mana sayang?"bukannya menjawab rachel balik menanya
"ia melamar ku secara tiba tiba di sebuah cafe "ucap andriana
"dasar tidak romantis"gerutu rachel"terserah apa keputusan mu yang jelas kami sudah mengenal keluarganya sejak lama"rachel meninggalkan andriana yang masih bingung disana.
Andriana harus memikirkan semuanya baik baik dia tidak ingin kedepannya kembali menyesal.
--------------------
Minggu ini hasil tes andriani sudah bisa diambil. seperti biasa Andriani pergi sendiri kerumah sakit untuk mengambil hasilnya.
Ia pergi mengunjungi dokter yang memeriksanya kemarin dan menanyakan bagaimana hasil tes tersebut. Dokter pun memberikan hasil lab nya. andriani tidak kuasa melihat hasil yang tertera pada surat itu ia memilih menutupnya kembali setelah membacanya.
Ia pulang kerumah dengan perasaan gelisah dan sedih tidak ada senyum diwajahnya sejak pulang dari rumah sakit. Andriani terus memikirkan bagaimana nasib alex dan suaminya nanti.
"sayang aku pulang"peter terus memanggil andriani tetapi ia tidak mendengarkan justru asik dengan lamunannya sendiri
"sayang"peter mendekati andriani
"ya sayang... Tumben pulang lebih cepat"tanya andriani
"aku membawakan ini"peter memberikan destinasi liburan mereka ke Korea yang dia tunggu-tunggu. tetapi andriani malah diam tak merespon pembicaraan peter.
"kamu tidak senang sayang"tanya peter
"aku senang kok"jawab andriani dengan senyum terpaksa. Andriani pergi kedapur untuk membuatkan minuman untuk peter.
Peter dan andriana merencanakan untuk berlibur ke Korea selama satu minggu. mereka pergi kesana senin pagi dengan private jet milik peter.
Selama diperjalanan alex tidak menangis ia hanya tertidur dipelukan Andriani. Akhir akhir ini sikap andriani menjadi lebih banyak diam dari biasanya,membuat peter curiga akan hal itu. Diam-diam peter menyuruh seseorang untuk mencari tahu sesuatu yang sedang disembunyikan oleh andriani.
Peter bermain bersama jagoan kecilnya diranjang mereka. diusia alex yang memasuki usia enam bulan ia semakin aktif bahkan sudah sering mengoceh hal yang tak jelas membuat peter gemas.
"ayo alex cepatlah besar agar kita bisa bermain bersama"peter memainkan kepalanya diperut alex membuatnya tertawa lepas.
"ayo kita bangunkan mama"peter mengangkat alex keatas tubuh andriani membuat ia terbangun dari tidurnya
"ada apa sayang"andriani menormalkan pandangannya
"mau susu mama"bisik peter
Andriani langsung mengambil alex untuk ia susui.
Cukup lama perjalanan mereka, sekarang jet mereka tiba di seoul airport. mereka menyewa tour guide untuk liburan kali ini. Malam ini mereka beristirahat dihotel dahulu menghilangkan jetlag. Barulah besok pagi mereka melanjutkan perjalanannya menuju wisata daerah sekitar.
Pagi harinya peter dan andriani mandi membersihkan diri begitu juga dengan alex.
Setelah kembali fresh mereka menemui tour guide mereka dibawah.
Tour guide mereka yang bernama Kim jae ung. Kim membawa mereka ke destinasi pertama
Ke Gyeongbokgung Palace, tempat ini merupakan Istana terbesar dan paling indah di Seoul, pusat kekuasaan Dinasti Joseon. Sebelum kesana Peter Alex dan Andriani mampir dulu kesebuah persewaan pakaian. Mereka menyewa sebuah pakaian tradisional Korea. Andriana dan Peter tampak cantik dan tampan memakainya seperti raja dan ratu dalam drama Korea. Begitu juga dengan Alex yang memakai baju tradisional putra mahkota kerajaan. Disana mereka berkeliling istana dan mengambil beberapa spot foto untuk menyimpan momen bersama mereka.
Selesai berkeliling Gyeongbokgung Palace Kim jae ung membawa keluarga Peter ke
Namsan Park & N Seoul Tower sebuah taman dengan tower ikonik yang sangat terkenal dikota seoul.
Berhubung waktu mendekati waktu malam mereka ingin sekalian pergi mencari makan malam dan pergi kepusat kota Gangnam , tempat itu memiliki banyak pusat dunia hiburan,restoran, serta pusat perbelanjaan.
Mereka mencoba mencicipi makanan khas korea seperti kimchi,tteobokjj,bibimbap dan samgyeopsal.
Selesai makan mereka pulang ke hotel setelah membawa beberapa tas psperbag oleh Andriani. Sebelum kerestoran Andriani mampir lebih dahulu untuk membeli skincare Korea.
Jam sebelas malam mereka sampai dihotel dan langsung mengistirahatkan badan.
Besok pagi mereka akan melanjutkan perjalanan menuju Busan. Perjalanan memakan waktu kurang lebih tiga jam. Maka Kim jae ung menyarankan untuk pergi kesana pukul 6 pagi dengan menggunakan Korea train express.
------------------------
"mom mobil ku kemana?"teriak kylie dari luar rumah
"ada apa teriak teriak pagi pagi begini?"rachel turun dari lantai atas
"mobil ku mana mom"tanya kylie sekali lagi
"mobil mu dipakai kakak mu dan mobil satunya dipakai daddy ke kantor"jelas rachel.
Kylie menghentakkan kaki nya karena kesal dia sudah terlambat bangun dan sekarang mobilnya dipakai semua.
"yasudah mom aku naik transportasi umum saja"kylie berjalan kearah gerbang nya menunggu taxi jika ada yang lewat didepan rumahnya tiga puluh menit menunggu taxi tak kunjung datang andriani berjalan ke sepanjang jalanan menuju jalanan ramai agar dapat mendapatkan taxi.
Tin.... Sebuh klakson mobil mengaggetkannya
"ingin pergi bareng tidak?"ajak seseorang dari dalam mobil
"tidak aku tidak sudi ikut dengan pria tua "kylie terus menerus berjalan kaki pria itu dengan pelan menjalankan mobilnya
"yakin tidak ingin ikut"tanya pria itu sekali lagi
"tidak"kalimat itu keluar dari mulut kylie lantas saja mobil itu berjalan sedikit cepat meninggalkan kylie dibelakang
"heiii tunggu"kylie berlari mengejar mobil itu dan memberhentikannya
"ada apa?"pria itu membuka kaca mobil
"aku ikut dengan mu"kylie masuk kedalam mobil dan menyandarkan punggungnya pada kursi mobil.
Nafasnya masih memburu karena kelelahan berlari.
Pria itu menahan tawanya melihat tingkah wanita disampingnya
"ini bersihkan keringatmu"ia memberikan sapu tangannya kepada kylie,kylie menyambar sapu tangan itu dan diusapkannya diwajahnya yang sudah penuh dengan keringat.
"kenapa kau bisa lewat di jalan itu?"tanya kylie
"hanya mencari jalan pintas"jawab pria itu memang benar jalan arah. apartementnya sangat padat sehingga ia memilih melewati jalan dekat rumah andriana.
Satu jam perjalanan mereka sampai dikantor tetapi tetap saja mereka masih diam diaman tak saling kenal bahkan kylie meminta rio menurunkannya jauh dari perusahaannya agar tidak ada gosip tentang mereka.
Kylie berlari kearah lift karena ia takut photographernya memerahi dia karena sudah terlambat dua kali.
Kylie meletakkan tas nya didalam ruang gantinya dan meminta make up artistnya untuk mendandaninya.
Kylie dengan terburu buru keluar dari ruangan saat photoghrapher memanggilnya
"awww...."kylie berteriak takut ia terjatuh karena licin tapi matanya mengintip ada seseorang yang menahannya
"hati hati jika berjalan, itu bisa berbahaya"ucap pria didepannya.
"iya iya terima kasih pria tua"kylie melepaskan pelukannya dari pria itu dan langsung menemui photoghraphernya disana untuk giliran pemotretan.
Dimeja nya pria itu menjadi tidak fokus memikirkan kejadian barusan senyuman terukir diwajahnya membuatnya tertawa akan tingkah konyol wanita itu. pria itu cepat cepat mengalihkan pikirannya dengan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasannya.
Ia menuju ruangan max untuk mengatakan jika ia memiliki dua rapat penting hari ini.
"permisi sir anda memiliki rapat hari ini pukul dua siang dan pukul lima sore"rio masuk kedalam ruangan maximme.
"baiklah terima kasih rio silahkan kembali bekerja"rio menutup pintu ruangan kembali dengan pelan.
----------
Jika dispanyol menunjukkan waktu pagi maka di korea sudah sore hari. Peter sedang mengamati gerak gerik andriani yang sedikit mencurigakan
"kau menyembunyikan sesuatu dari ku?"tanya peter disebelah andriani
"kenapa kau bertanya seperti itu?"andriani menatap peter
"akhir akhir ini kau lebih banyak diam sayang. seseorang juga mengatakan jika ia melihat mu dirumah sakit tiga minggu yang lalu"tatapan peter berubah menjadi curiga
"hmm tidak itu hanya perasaan mu saja , sudah aku ingin kekamar mandi dulu"andriani mengalihkan pembicaraan mereka.
Didalam kamar mandi andriani menangis ia terpaksa harus berbohong kepada suaminya. ia tidak ingin suaminya mendapatkan beban lebih berat lagi.sudah merasa baikkan dengan kondisinya ia keluar dari kamar mandi dan melihat peter sudah tertidur disebelah alex.andriani bersyukur peter tidak akan bertanya kembali ia pun ikut tidur disamping kiri alex.sebenarnya peter tau ada yang sedang disembunyikan dari istrinya itu tetapi ia memilih diam dan menunggu andriani sendiri yang akan menjelaskannya.
Satu minggu telah berlalu masa liburan mereka telah usai mereka sudah kembali ke spanyol.
Peter sangat panik saat melihat istrinya mengalami demam ia takut terjadi apa apa dengan istrinya. tapi dokter yang memeriksakan andriani mengatakan jika ia hanya kelelahan saja.
Sekarang andriani dan Peter sedang ada dikamar mereka setelah mendirikan alex yang ada disampingnya. Andriani menyandarkan kepalanya pada dada bidang Peter. Andriani bergumam sambil memainkan jari jarinya di dada Peter. Dengan lembut Peter mengelus puncak kepala Andriani dan sesekali menciumnya.
"Sayang... Maukah kamu kembali menikah dengan kakak ku"permintaan itu langsung membuat peter mendudukan andriani agar sejajar dengannya.
"kamu sadar apa yang kamu ucapkan sayang"andriani hanya mengangguk.
"Tentu saja aku tidak bisa mengabulkan permintaan mu yang satu ini"
Peter tidak dapat mengabulkan permintaannya kali ini. karena ia tidak tahu maksud dari perkataan andriani yang tiba tiba memintanya menikahi kembali dengan mantan istrinya.
"maaf aku tidak bisa sayang"jawab peter. Andriani tau pasti peter tidak akan melakukannya.
Andriani memilih tidur membelakangi peter yang masih tidak percaya dengan permintaan andriani barusan.
Burung bernyanyi diatas ranting pohon menandakan jika cuaca hari ini akan cerah.
Peter mencium kening istrinya yang masih tertidur nyenyak.peter merasa damai saat melihat istrinya sedang tidur tidak ada kesedihan diwajahnya,begitu damai dan tenang.
"selamat pagi"peter mencium bibir andriani lembut.
Matanya mulai bergerak membuat kelopak mata itu terbuka. mata hazel nya begitu terang saat terkena pancaran matahari.
"kamu tidak bekerja"tanya andriani mendudukan dirinya.
"sebentar lagi"peter menggendong alex. Tapi tiba tiba Alex menangis saat melihat Andriani.
andriani mengambil alex dari peter. Sementara Andriani menyusui alex peter pergi mandi untu bersiap ke kantor nya.
Peter keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk yang melingkar dipinggangnya dada dan rambut yang basah sungguh pemandangan dipagi hari begitu indah.
"puas melihatnya sayang"peter mengacaukan pikiran andriani yang sedang menatapnya.
"sudah sana cepat pakai baju mu"usir andriani yang sedang bermain dengan alex.
"alex liat mama mu wajahnya merah seperti tomat"goda peter berlari ke walk in closet mengambil setelan jas yang akan ia pakai hari ini.
Andriani sedang memasak sarapan didapur bersama pelayan dan membuat minuman untuk peter sebelum pergi ke kantor.
Pelayan sudah menyajikan masakannya dimeja lalu andriani mengambilkan satu porsi untuk peter.
Semua sudah tersedia dimeja saat peter datang kebawah. andriani sedang duduk manis dimeja makan bersama alex. Peter menghampiri nya dan mencium pipi kiri dan kanan andriani lalu memakan makanannya.
"ma...ma..ma...mama..."celoteh alex untuk pertama kalinya ia menyebutkan kata mama
"sayang kamu mendengarnya kan... ia memanggilku mama.."ucap andriani terharu
"alex ayo panggil lagi?"pinta andriani
"mama...mama.."celoteh alex kembali
"aku menyayangi mu alex"andriani menciumi pipi tembam alex.
"sayang kamu curang seharusnya ia memanggil papa lebih dulu"peter berpura pura merajuk.
"ia lebih menyayangi ku sayang"cibir andriani sambil tertawa.
Peter pun hanya tersenyum mendengarnya ia begitu senang akhirnya andriani bisa kembali tertawa seperti ini.
"cepat abiskan sarapan mu"andriani menyuapi peter seperti anak kecil
"aku sudah kenyang sayang"peter mencolek hidung mancung andriani
Selesai makan Peter mengambil tas kerjanya lalu mencium Andriani dan Alex bergantian sebelum berangkat menuju mobilnya. Setelah mobil Peter tidak terlihat lagi Andriani masuk kedalam rumah dan mencoba menghubungi seseorang. Ia berniat untuk menemui seseorang disebuah cafe dekat rumah mereka dulu.