NovelToon NovelToon
Sistem Gadis SMA

Sistem Gadis SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Persaingan Mafia
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lady Anggora

Kirana alexa Larasati , seorang gadis cool , manis , dingin berusia 25 tahun tak sengaja mengalami kecelakaan saat akan pergi liburan . mobilnya menabrak sebuah pembatas jalan

ding. tuan rumah 0 poin . segera jalankan misi untuk mendapat poin.
"ughhhh kepalaku,"
kiara terbangun disebuah ranjang UKS
" hah suara apa itu?"
" aku adalah sistem utama 010. dan kamu adalah tuan rumah. segera selesaikan misi sebelum sistem hancur."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady Anggora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

jatuhnya bunga mawar merah

"maksudmu Elizia Priscilla putri David Elizio?"

Tanya Arka memastikan

Elisa mengangguk lemah. "iya , dia orangnya."

Raut wajah Arka berubah tegang. kaget dan cemas bercampur menjadi satu. David Elizio adalah seorang mafia pengedar barang haram dan pemasok senjata senjata canggih berbahaya. Dia mempekerjakan banyak ilmuan untuk menciptakan berbagai terobosan baru dibidang senjata. Beberapa bulan yang lalu, David telah meluncurkan sebuah nano chip berukuran sebuku jari manusia. Ia memamerkan penemuannya di sebuah gedung pertemuan rahasia yang hanya dihadiri oleh rekan rekan kepercayaannya. Arka bersama ayahnya diundang ke acara rahasia itu.

Ditengah sebuah kaca berbentuk bulat lingkaran terdapat satu chip nano yang di pajang dan dijaga dengan ketat oleh banyak penjaga penjaga bertubuh kekar dan besar. Sepertinya sekali pukul saja orang akan pingsan ditempat

David menjelaskan cara kerja chip itu yang konon digadang gadang bisa menjadi senjata ampuh nan berbahaya.

"Chip ini adalah buah pemikiranku yang bekerjasama dengan beberapa ilmuan ilmuan hebat yang aku pekerjakan. Ukurannya kecil dan praktis sangat simpel dan hampir tak terlihat. Chip ini didesain untuk memudahkan para agen agar bisa berkomunikasi jarak jauh tanpa hambatan. Chip ini dilengkapi tanda pengenal, dan informasi penggunanya. Serta sebuah sistem keamanan dengan menggunakan retina mata pemiliknya. Jadi informasi akan aman tanpa ada pihak lain yang meretas. Tingkat keamanannya 1000% . Bahkan aku pun tak mampu membobol keamanannya . Chip ini memiliki sensor pengenal identitas. Misalkan anda bertemu Tuan A , maka informasi mengenai Tuan A akan langsung masuk dikepala anda. Ini adalah sejenis alat pencari dengan berbagai fitur unik dan lengkap . bisa terhubung dengan smartphone , smarthouse dan GPS juga. Memiliki kemampuan adaptasi warna yang baik. Chip ini mampu menyesuaikan warna dengan tempat ia ditempelkan."

Kata David sambil mengambil satu Chip dan menempelkannya didaun hijau. Ajaib chip itu membaur dengan warna hijau bak hewan bunglon

Decak kagum terus bergema diruangan . Sebagian orang merasa kagum dengan kecerdasan dari David. tapi sebagian lagi cemas karena takut jika chip itu disalahgunakan untuk hal yang buruk. Apalagi mengingat jika David adalah mafia buronan. Tak sedikit yang mengecam penemuan chip itu. Hanya saja mereka diam tak mau langsung mengutarakan pendapatnya didepan umum.

"chip ini memiliki daya tahan terhadap air dan api. Mampu menyimpan informasi sebanyak 1 terabyte . Dan semua info didalamnya akan tetap aman kecuali si pemilik sendiri yang menghapusnya. Jika ada yang berminat membeli maka kalian bisa mendaftar lebih dulu pada asistenku. Oh iya ini tak dijual bebas dipasaran. kami hanya memproduksi sebanyak 100 piece saja. Jadi siapa cepat dia dapat" ujar David dengan senyum liciknya.

Beberapa orang langsung berebut mendaftar untuk mendapatkan barang langka itu. Arka merasa jengah. Ia lalu pergi keluar dan memilih menyepi disana daripada melihat orang orang berebut benda kecil dan aneh itu.

"arka?" suara Elisa membuyarkan lamunan Arka. Arka terhenyak kaget langsung menatap Elisa," ya"

"kenapa melamun?"

"itu,, aku baru ingat sesuatu"

"apa itu?"

Tanya Elisa dengan mata membulat. Arka merasa gemas melihat expresi Elisa yang penasaran

"ahh bukan apa apa. Oh iya nanti aku akan membuatkan mu tempat persembunyian yang aman dirumah."

"aku tidak mau, aku takut Ar" ucap Elisa sambil.memelas

"tenanglah, aku akan menginap dan menemanimu sesekali. Kamu jangan takut lagi ya"

Elisa mengangguk lalu masuk ke pelukan Arka. Mereka sibuk dengan pikiran masing masing. Raga mereka berpelukan bersama, mencoba mencari kehangatan dan menepiskan kemungkinan buruk yang menyelimuti pikiran mereka

Keesokan harinya, Arka langsung membangun ruangan bawah tanah dibawah kamar Elisa. Sesuai janjinya kemarin. Ia membawa 4 tukang pekerja untuk membantunya merealisasikan rencananya itu. Arka memberi mereka gaji diatas rata rata karena ingin pekerjaan cepat selesai.

Setelah 3.minggu lamanya, pekerjaan selesai. Arka memberikan bonus besar kepada mereka dan meminta mereka menjaga kerahasiaan ruangan itu. Bahkan mereka menandatangi perjanjian itu disebuah dokumen.

Mereka menyanggupinya. Dan tanpa ragu ragu langsung menandatanganinya. Isi perjanjiannya adalah jika mereka ketahuan membocorkan rahasia itu maka mereka akan langsung dijebloskan ke penjara karena sudah membahayakan nyawa Elisa. Arka tak pernah main main apalagi menyangkut keselamatan hidup wanita yang kasihinya, Elisa.

Hari ini Elisa berangkat ke sekolah lebih pagi karena tugas piket. Dengan menggendong ranselnya , ia berjalan kesekolah sendirian.. Udara pagi yang sejuk terasa melegakan paru paru.. Ditengah perjalanan , elisa melihat bunga mawar merah yang sangat cantik. ia menghampiri bunga itu lalu menciuminya, karena suka dengan aromanya , elisa memetik bunga itu dengan tangan lentiknya.

"hmm.. Harum sekali.." senyum manis elisa terukir manakala ia membayangkan jika Arka yang memberinya bunga itu. Dia tersenyum senyum sendiri membayangkan hal itu.

"ihhh apaan sih , kok malah inget Arka gini. Apa jangan jangan Aku suka lagi sama Arka?" tanya Elisa

"tapi , ah masa sih gak mungkin ah!"

Elisa menggelengkan kepalanya mengenyahkan berbagai pikiran aneh itu.

Saat akan melanjutkan perjalanan ke sekolah, tiba tiba dari arah depan . Sebuah mobil jeep hitam mendadak berhenti didepan Elisa.

Elisa mulai merasakan takut. perasaannya mendeteksi bahaya yang sebentar lagi akan datang. Dengan terburu buru Elisa menjawil tasnya dan pergi dari taman itu. bunga mawar merah ditangannya jatuh begitu saja. Ia berlari cepat untuk sampai kerumah segera. Nalurinya berkata jika ia sedang diincar .

"hah.. Hah... Hah... Tuhan bantu aku, selamatkan aku dari orang orang jahat itu" kata Elisa sambil terus berlari.

Matanya melihat kebelakang ternyata mobil jeep itu sudah mengikutinya yang berlari kencang. Elisa semakin panik. Ia mengambil sepeda yang entah punya siapa di sisi jalan. Ia langsung tancap gas tanpa berniat melihat kebelakang lagi.

Seorang pria tukang pos datang dan kebingungan mencari sepedanya, ia menggaruk kepalanya yang tak gatal." lho kemana sepedaku? Bukannya tadi diparkir disini?" kata pria itu

 

Elisa mengayuh sepeda dengan kuat. Kakinya yang pegal dan terasa kaku karena dipaksa terus menerus bekerja , mulai kelelahan. Untungnya rumah Elisa sudah terlihat. Ia mulai merasa lega.

Elisa turun dari sepeda dan langsung meletakannya begitu saja dipinggir jalan. Ia buru buru masuk kehalaman rumah dan berdiri dipintu.

"informasi diterima, selamat datang Tuan Rumah"

Pintu pun terbuka lebar. Saat Elisa akan melangkahkan kakinya kerumah, lehernya sudah ditodong senjata .

Glek... Elisa menelan ludahnya dengan susah payah..

rasa takut menyelimuti perasaanya. Tapi ia mencoba untuk tetap tenang. Elisa berlari kerumahnya dan langsung menuju kamarnya. Niatnya adalah untuk bersembunyi diruangan bawah tanah.

Elizia tersenyum mengejek kearah hilangnya Elisa. Anak buahnya yang berjumlah 6 orang menatap satu sama lain karena keheranan melihat tingkah Elizia.

"boss dia lari, apakah kita kejar?" tanya Agen 01

"tidak usah biarkan saja dia, waktunya sebentar lagi akan habis. Biarkan dia menikmati detik detik terakhir dihidupnya, hahaha..."

Eliz tertawa tawa , sedangkan para anak buahnya sudah merinding ngeri. Bulu kuduk mereka berdiri. Karena Elizia biasanya takan pernah membiarkan mangsanya lari. Jika tidak didapatkan, maka kematian lah yang jadi jawaban

1
Bunda zia
lanjut kan kak bagus🥰
Queen of Romance: terimakasih kak ❤💚💙
total 1 replies
Queen of Romance
terimakasih kak. dengan senang hati
Queen of Romance: terimakasih kak 🙏🙏
Aisyah Suyuti: menarik
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!