WARNING!!
HARAP BIJAK MEMBACANYA.
JIKA TIDAK SUKA,JANGAN DI LANJUTKAN.JIKA SUKA LANJUTKAN SAMPAI HABIS😉😉
Sylvia Dawn Ashford seorang wanita berusia 20 tahun,ia bukanlah wanita biasa yang bukan hanya mempunyai kecantikan bak Dewi namun,wanita ia juga wanita yang tangguh ia merupakan CEO dari perusahaan terbesar di dunia, kekayaannya melimpah ruah.di samping itu ia adalah Queen mafia yang di takuti oleh seluruh orang di dunia.
namun,ia malah meninggal karena penghianatan adik yang di angkat olehnya.adik angkatnya iri dengan apa yang di miliki oleh Sylvia dan Sylvia tidak menyangka bahwa hidupnya berakhir di tangan orang yang ia sayang.
namun sepertinya Tuhan tidak membiarkan perjalanan Sylvia berakhir,kini Alexa malah memasuki tubuh seorang siswi berusia 16 tahun yang tidak di inginkan oleh keluarganya.gadis yang culun dan penakut,Sylvia bertekad menjalani hidup nya di kehidupan ke dua itu dengan membalas orang yang menyakiti pemilik tubuh yang ia tempati dan dendamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 11
Istirahat pun telah tiba.
"ca,ke kantin yok"ucap mira.
Clara menghela napas lelah mendengar ajakan Mira yang puluhan kali ia dengar dan ajaibnya anak itu benar-benar tidak jera ketika ia ancam saat itu.
"baiklah,kalian pergilah duluan.aku ke toilet"ucap Clara.
"okey bos kuhh"ucap Mira dan Amara.
Clara pergi menuju toilet namun sebelum sampai di toilet seseorang pemuda bersandar di tembok menunggu Clara.
"Clara bisa kita bicara sebentar?"ucap David.
"memang kau siapa sehingga mengganggu waktu ku??"ucap Clara sambil bersedekap dada.
"Clara bisakah Lo maafin gue??"ucap David.
Saat bentakan Lucas beberapa hari yang lalu David sedikit tersadarkan,betapa tidak manusiawi nya dirinya memperlakukan Clara.
"hahaha,kau sangat lucu david.memang apa yang kau lakukan pada ku sehingga kau ingin minta maaf??"ucap Clara.
"gue....gue"ucap David yang bingung harus menjawab apa.
"kalau kau ingin. Meminta maaf tunjukan bukti bahwa kau pantas atas maaf itu"ucap Clara lalu pergi dari sana.
David hanya bisa menatap punggung Clara yang menghilang di persimpangan koridor menuju ke toilet.
Ia kini baru menyadari bahwa Clara yang dulu yang selalu mencari perhatian darinya meski ia menolaknya dengan kasar Clara masih bisa tersenyum.namun,kali ini Clara sangat jauh untuk ia gapai.
-
-
-
Clara masuk ke kantin dan mengedarkan pandangannya mencari kua curut yang berisik.
Sampai akhirnya ia melihat satu meja dimana Mira naik ke atas bangku dan melambaikan tangannya kepada Clara.
"anak itu, benar-benar tidak ada sopan santun nya"gumam Clara lalu berjalan menghampiri mereka.
"turun,kau seperti monyet"ucap Clara lalu duduk di kursi yang kosong.
"hahah pas bangat ca,dia emang kodamnya monyet manjat pohon pisang tetangga"ucap Amara.
"isshhh kok aib gue di beleberin sih,dasar ember"ucap Mira mengerucut bibirnya.
"berhentilah bertengkar tak bermakna,kalian terlalu berisik"ucap Clara.
"hehe jadi kalian mau pesan apa biar gue pesanain"ucap Mira.
"gue mie ayam sama jus jeruk"ucap Amara.
"Lo ca??"ucap Mira.
"samain saja"ucap Clara yang tanpa ribet.
"okeh deh,mohon tunggu bentar yah nona-nona cantik"ucap Mira ala-ala pelayan.
Tak berselang lama Mira datang dengan 2 mangkok mie ayam dan satu mangkok bakso dan nampan yang berisi 3 gelas jus jeruk.
"tada tangan gue strong kan??bisa bawa sebanyak ini"ucap Mira bangga.
"hum serah Lo deh,iler gue udah meluncur mau makan"ucap Amara.
mereka mengambil mangkok pesanan masing-masing lalu menambahkan saos,kecap,cuka dan sambal.
Mira mengambil stoples mini yang berisi cabe yang ia bawa dari rumah.
"cabe di kasih bibi kurang banyak kek gini kan baru mantul"ucap Mira sambil menumpahkan semua cabe itu ke mangkok baksonya.
"ckck,menyala lambung mu"ucap Amara.
"aman,lambung gue tahan banting kok"ucap Mira.
Saat baru menikmati suapan pertama seorang gadis berjalan membawa mangkok bakso yang mengepul menandakan bahwa kuah bakso itu panas.ia ingin melewati meja mereka Clara dkk, siapa lagi jika bukan Lidia.
senyum licik terukir di wajah Lidia.
Ahhh!!
Lidia berpura-pura tersandung dan mangkoknya dia lemparkan ke arah Clara.
Clara yang setengah belum siap langsung menangkis mangkok itu sehingga buat tangannya yang tersiram.
"huhuhu sakit"ucap Lidia terduduk di lantai.
"LIDIA!!"teriak Daniel khawatir lalu menghampiri Lidia yang terisak di lantai.
Semua mata tertuju ke arah tempat kejadian itu.
"sakit kak hiks,kaki Lidia tersandung hiks"ucap Lidia.
"Lo kesandung apa katakan pada kakak"ucap Daniel.
Mata Lidia menatap ke arah Clara dengan takut-takut namun ia menggelengkan kepalanya.
Daniel yang melihat reaksi Lidia itu menjadi murka karena jawabannya pasti Clara.
"Clara!!lo selalu merundung Lidia,apa maksud lo hah??!"ucap Daniel murka.
BRAK!!
"heh?aku yang merundungnya??"ucap Clara dengan suara berat dan seringai di wajahnya.
Atmosfer di ruangan itu mendadak berubah.
"baiklah"ucap Clara menyeringai.
Tap
byurr
Bakso dan kuahnya di siramkan oleh Clara ke arah Lidia.
"aggrrr panass!!"teriak Lidia saat kuah bakso yang panas dan merah merona itu mengguyur tubuhnya bahkan ada yang kena matanya.
Daniel ingin membantu Lidia namun Clara lebih cepat sehingga kini Clara mencengkram kerah baju Lidia kemudian dengan tenaganya ia membantu Lidia ke lantai hingga pingsan tak sadarkan diri.
"ahahaha kalian semua punya mata kan??lihat aku baru merundungnya dengan sangat lembut"ucap Clara tertawa.
"kurang ajar lo Clara!!"ucap Daniel yang benar-benar murka dan ingin meninju Clara namun David datang tepat waktu dan menahan tinjuan Daniel.
"Daniel berhentilah,jangan emosi"ucap David.
"minggir Lo David jangan ikut campur,dia berani melukai adik kita dia harus mati!!"ucap Daniel.
"kak sadar,Clara juga adik kita!!"ucap David.
"dia bukan adik gue!!"ucap Daniel.
bugh
"sadar bang Lo jangan goblok lebih jauh dari gue,lagian semua ini bukan salah Clara gue melihatnya"ucap David.
"sebaiknya Lo bawa Lidia ke rumah sakit deh"ucap David.
"gue gak percaya"ucap Daniel.
"kami bisa menjadi saksi"ucap Alaska yang duduk di belakang tak jauh dari meja Clara dan kawan-kawan.
"gue gk percaya"ucap Daniel ngambil membopong tubuh Lidia.
"huh,cctv.kau ingin melihatnya?? setelah melihatnya aku harap kau tidak akan membulatkan bola mata mu,tapi mengeluarkan bola mata mu supaya di panggang untuk makanan anjing kesayangan mu"ucap Alaska menyeringai.
"cuaih,tidak akan"ucap Daniel lalu membawa Lidia ke rumah sakit.
Clara mengendus kesal lalu ingin pergi dari sana namun tangannya di cengkal oleh David.
"ukh"desis Clara.
"Lo terluka cla??"ucap David khawatir saat melihat lengan Clara yang melepuh karena tersiram kuah bakso saat menangkis mangkok bakso yang hampir tersiram ke punggungnya.
Plak.
Clara menepis kasar tangan David yang memegang lengannya.
"aku lebih merasa najis saat di sentuh oleh mu,jangan menganggu mood ku sebelum kepala mu ku letakkan"ucap Clara lalu pergi dari sana.
Clara pergi ke toilet dan mengguyur lengannya yang memerah itu.
"akhsss anak itu benar-benar,aku sangat ingin menikmati darahnya"desis Clara.
Cklek.
Clara menatap ke arah orang yang masuk itu,Clara memutar bola matanya saat melihat orang itu adalah Alaska yang masuk.
tuk
Tap
"apa yang kau lakukan??"ucap Clara saat Alaska mematikan kran air lalu mengambil tangannya.
"........"Alaska terdiam dan malah melap lembut tangan Clara dengan tisu.
"ck lepaskan,mood ku sedang tidak baik"ucap Clara.
"tidak akan"ucap Alaska lalu mengoleskan salep ke tangan clara.
TBC
semangat juga ka buat nulis cerita nya😁😁💪🏻💪🏻