Nyari ide itu susah lho, so please jangan plagiat!
Aliyah memutuskan untuk lari dari rumah karena perjodohan yang ayahnya buat tanpa persetujuannya.
Sialnya, saat berada di bank untuk menguras tabungannya, ia terjebak dalam sebuah perampokan bersenjata.
Salah satu perampok yang bernama Alex tak sengaja menampakkan wajahnya di hadapan Aliyah dan membuat gadis itu langsung merasa jatuh cinta pada pandangan pertama.
Saat para perampok itu butuh beberapa sandera untuk terbebas dari kejaran polisi, ide gila di pikiran Aliyah pun muncul. Gadis itu ingin diculik oleh kawanan Alex, sekaligus akan membuatnya terhindar dari perjodohan.
Apa jadinya jika gadis cantik tapi sangat ceroboh seperti Aliyah menyerahkan diri pada si perampok untuk diculik, dan mampukah Aliyah mendapatkan cinta dari seorang perampok yang baru saja ia kenal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Junaeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 11 - Mencari Ayah (Part 1)
Alex melajukan kendaraannya menuju rumah tahanan di Kota Sukahati untuk mengantar Aliya menemui ayahnya.
Sesampainya di sana, betapa terkejutnya Aliya jika ayahnya sudah mendapat pembebasan bersyarat dan keluar dari tahanan sore itu juga.
"Lalu di mana ayahku?" tanya Aliya.
"Kau bisa menghubungi Kapten Amir, kudengar Tuan Sahid ada bersamanya," ucap salah satu polisi penjaga rumah tahanan itu.
"Boleh ku minta alamatnya?" tanya Aliya.
"Jika kau ingin bertemu Kapten Amir, temuilah di kantor polisi pusat kota," ucapnya.
"Oke, baiklah."
Aliya pergi meninggalkan polisi itu lalu masuk ke dalam mobil Alex yang terparkir jauh dari rumah tahanan.
"Huh, aku capek tau! kenapa sih kau parkir mobil jauh sekali," ucap Aliya mengeluh.
"Kau benar-benar bodoh! dasar idiot, di sana itu kan banyak polisi, jadi aku harus bersembunyi," ucap Alex merutuk Aliya.
"Kenapa bersembunyi? karena merampok bank tempo hari? kau yang bodoh, kan kau memakai topeng," ucap Aliya.
Oh iya ya, kenapa aku harus takut ya, kan aku pakai topeng saat merampok kemarin, kalau begini aku yang bodoh, dong?
"Hai! malah melamun, kau membayangkan tentang aku ya?" Aliya membuyarkan pikiran Alex.
"Idih menjijikan sekali jika aku harus memikirkanmu," ketus Alex.
"Ya sudahlah, antar aku ke kantor polisi di ibukota," ucap Aliya datar.
"APA?!"
Aliya langsung menaikkan kedua kakinya naik ke atas jok mobil karena sangat terkejut mendengar teriakan Alex.
"Kau itu kenapa sih, mengagetkan diriku saja?" Aliya langsung menepuk bahu Alex kesal.
"Kau bilang kantor polisi kota, itu sama saja kau mengajakku bunuh diri!" bentak Alex.
"Aku tak ingin bunuh diri kok, aku hanya ingin bertemu seseorang," sahut Aliya.
"Hadeh... dasar gadis idiot, ucapanku barusan itu cuma kiasan, kau mau menyerahkanku ke kantor polisi ya?" tanya Alex yang baru saja menoyor dahi Aliya dengan kesal.
"Oh... Kau takut karena itu ya, aku akan bertemu dengan Kapten siapa tadi namanya ya, ummm...."
"Ah kau be...."
Aliya menghentikan ucapan Alex dengan menaruh tangannya di bibir pria itu.
"Diam, aku sedang mengingat nama polisi yang disebutkan tadi, tau!"
Entah apa yang merasuki pria itu karena Alex benar-benar diam dan menuruti perintah Aliya.
"Aha... Aku tahu namanya Kapten Amir." Aliya tanpa sadar menepuk-nepuk bibir milik pria di sampingnya.
"FUUH...!" Alex meniup tangan Aliya bersamaan dengan air liur yang tak sengaja ikut tersebut di telapak tangan gadis itu.
"Iyuuuhhhada ludahnya, aku jijik tau...!" Aliya langsung mengusap telapak tangannya berkali-kali ke kaus hitam yang Alex kenakan.
"Memangnya bau apa, eh tunggu aku lupa gosok gigi," ucap Alex sambil tertawa.
Aliya mencium telapak tangannya segera, "Iyuhhhh bau...," pekiknya sembari memukul bahu Alex dengan kesal menuju kantor polisi.
***
"Sudah sampai, kau turunlah setelah itu aku tinggalkan saja kau di sini ya, setelah kupikir-pikir aku muak juga lama-lama denganmu," ucap Alex saat membuka pintu mobilnya dan memerintahkan Aliya untuk turun.
"Oh... begitu, mudah sekali kau campakkan aku setelah kau menodaiku," ucap Aliya dengan lantang sampai orang-orang yang melintas di hadapan mereka menoleh.
"Kau itu ngomong apa sih?" bentak Alex.
Aliya mulai berakting.
"Huaaaa... dasar pria jahat, kau membuangku setelah kau nodai aku, huhuhu...."
Aliya berpura-pura menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia berusaha keras menahan tawanya.
Alex mulai terlihat panik, terlebih banyak dari kaum perempuan yang merupakan ibu-ibu dan nenek-nenek mendatanginya.
"Maaf, ini semua hanya salah paham," Alex berusaha menahan mereka agar tak menghakiminya.
"Huaaaa dia bohong! Dia bilang akan meninggalkan ku di kantor polisi, karena dia sudah muak denganku setelah apa yang dia lakukan padaku huhuhu..." Aliya melanjutkan akting menangis seraya menunjuk Alex.
Para wanita itu makin menatap Alex dengan pandangan tajam.
"Dasar laki-laki sialan!"
Seorang wanita paruh baya memukul punggung Alex dengan tas yang ia kenakan. Ada juga wanita yang mendekat memeluk Aliya untuk menenangkannya. Sementara yang lainnya terus menyerang punggung Alex yang sudah membungkuk melindungi wajahnya dari pukulan.
"BAIKLAH, BAIKLAH, AKU TAK AKAN MENINGGALKANMU... HENTIKAN, KUMOHON HENTIKAN!"
Seru Alex, berusaha menghentikan terjangan dari para wanita itu.
"Sudah nyonya-nyonya hentikan! dia sudah berjanji tak akan meninggalkanku," ucap Aliya menghentikan serangan para wanita itu.
"Jaga baik-baik wanitamu!" tukas seorang wanita yang memukul alex dengan tasnya tadi.
"Nona, jika pria ini menyakitimu lagi, kau beritahu kepadaku. Ini kartu namaku, aku tergabung dalam organisasi perlindungan kaum perempuan." Wanita berambut panjang yang memakai jas stelan abu-abu itu menyerahkan kartu namanya pada Aliya.
"Wah, hebat! terima kasih sebelumnya nyonya-nyonya, terima kasih atas bantuannya." Aliya menjabat semua tangan para wanita itu seraya berterima kasih.
Setelah semua wanita itu pergi, Alex langsung mencengkram tangan Aliya dengan kencang sembari melotot ke arahnya.
"Aku akan berteriak lagi," ancam Aliya.
Alex melepas cengkeramannya itu dengan kesal.
"Lekas cari kapten itu, lalu kembali lagi kesini!" Alex memberi perintah.
"Oke, bos!"
******
To be continue...
See you next chapter.
Jangan lupa like, komen dan rate bintang 5...
Bantu promote ke semua teman-teman kalian semua ya ajak mampir...
Thank you sayang-sayangnya Vie...
Love you all 😘😘😘