Demi bisa mendekati cinta sejatinya yang bereinkarnasi menjadi gadis SMA. Albert Stuart rela bertransmigrasi ke tubuh remaja SMA yang nakal juga playboy yang bernama Darrel Washington.
Namun usaha mendekati gadis itu terhalang masa lalu Darrel yang memiliki banyak pacar. Gadis itu bernama Nilam Renjana (Nilam), gadis berparas cantik dan beraroma melati juga rempah. Albert kerap mendapati Nilam diikuti dua sosok aneh yang menjadi penjaga juga penghalang baginya.
Siapakah Nilam yang sebenarnya, siapa yang menjaga Nilam dengan begitu ketat?
Apakah di kehidupannya yang sekarang Albert bisa bersatu dengan Cinta sejatinya. ikuti kisah Darrel dan Nilam Renjana terus ya...
Novel ini mengandung unsur mitos, komedi dan obrolan dewasa (Dimohon untuk bijak dalam membaca)
Cerita di novel ini hanya fiksi jika ada kesamaan nama dan tempat, murni dari kreativitas penulis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 : Terbukanya Tabir Baru
...Happy Reading 🩷🫶...
"Rose, aku berangkat kerja ya. Kamu baik-baik di rumah. Kalau ada apa-apa kamu bisa hubungi Bram atau Nana." Nilam melangkah keluar kamar Rose, karena Darrel sudah menunggunya di depan gerbang.
Rose hanya mengangguk saat Nilam pergi, meski hatinya ketakutan setengah mati saat mengingat wujud Bram dan Nana yang ternyata bukan manusia.
Di depan gerbang Darrel sudah menunggu dengan setia di atas motor. Dia menarik sudut bibirnya ke atas saat melihat Nilam sudah keluar dari pintu gerbang, setiap detik terasa lama bagi Darrel saat Nilam tidak kunjung keluar.
"Maaf ya lama, aku buatin bubur dulu untuk rose," ucap Nilam dengan wajah bersalah sambil naik di atas boncengan motor.
"Tidak masalah." Darrel memacu kendaraannya dengan tenang.
Langkah kaki Darrel dan Nilam terdengar seirama saat melewati lorong demi lorong kantor yang memiliki 25 lantai itu, setiap mata yang melihat mereka tidak jarang yang menunjukkan sikap sinis dan meremehkan. Banyak karyawan yang meragukan kepimpinan anak dari bos besarnya.
"Lulus SMA aja belum, apa yang dia ngerti tentang pekerjaan."
"Membaca algoritma bisnis aja masih belum becus!"
"Sstt... kalian ini! mereka belum menunjukkan taringnya, kalau kalian tahu gimana divisi pemasaran di kuliti habis kinerjanya oleh pak Darrel, kalian bisa ketar ketir tau!"
"Ya aku dengar pak Darrel seharian kemarin menguliti divisi pemasaran hingga mereka bekerja lembur untuk membuat satu iklan, beliau sangat detail dengan hal apapun."
Leonardus berjalan dengan santai ke arah divisi keuangan, "setelah divisi produksi, giliran divisi kalian di periksa pak Darrel. Tidak ada yang pulang mendahului dengan alasan apapun." ucap Leo dengan tegas di depan divisi keuangan.
Di Ruang Studio Periklanan
"Cut!" teriak Darrel
"Debu-debu itu harus terlihat melayang di udara, ini tidak ada satu partikel pun yang terekam kamera, bagaimana bisa meyakinkan penonton bahwa alat pembersih debu kita mampu menyerap debu dan partikel halus di udara. Ulangi!"
"Scene satu hingga tiga diulang, empat tidak perlu, lima dan tujuh di tingkatkan suaranya, bagian dua puluh pencahayaannya di tambah " ucap Darrel memberi instruksi.
Berlanjut di divisi produksi dan keuangan. Wajah-wajah sinis dan meremehkan para karyawan selama ini berganti wajah ketakutan dari para manager hingga menular pada bawahannya.
Ketegangan menggantung di udara.
Kritikan dari Darrel begitu detail menguliti kesalahan mereka, related dengan langkah yang akan ia ambil untuk efisiensi pegawai. Dua orang manager dan lima orang karyawan terpaksa harus di rumahkan karena hasil kinerja dibawah rata-rata.
"Nggak nyangka dia mengerti semua perhitungan manipulatif pak Bondan," bisik salahsatu karyawan
Telinga Darrel yang peka mendengar semua desas desus karyawannya selama ini. Ia melirik salahsatu karyawati yang tadi mencelanya tidak mampu membaca algoritma perusahaan yang ia pimpin.
"Kamu!" panggilnya. Karyawati itu mendekat dengan raut wajah pias. "Kamu lihat di tabel ini, trend masyarakat yang berkembang satu minggu ini apa?" tanyanya dengan nada rendah.
"Ee... Makanan pedas," jawabnya dengan suara bergetar.
"Hanya itu?!" tanya Darrel dengan tatapan tajam. Karyawati itu mengangguk pelan.
Darrel menggeser kursor dengan cepat, ia membuka beberapa analisa data yang dibuat karyawati tersebut, tidak ada satupun data yang terkait dengan bisnis yang sedang di kelola oleh perusahaannya. Artinya selama ini perusahaan mempekerjakan tenaga ahli yang berkhianat, tidak mampu mengolah data dan mengabaikan point penting untuk perkembangan perusahaan.
"Apa yang kamu lakukan selama delapan jam bekerja di perusahaan ku?" tanyanya dengan nada dingin. "Mister Leo, pecat dia!!"
Semua karyawan hanya bisa menunduk menunggu penghakiman sang penguasa perusahaan.
Satu persatu PC di periksa Darrel, hampir semua karyawan tidak ada yang benar-benar bekerja dengan baik, mereka mencuri-curi waktu untuk menonton Drakor, bermain game, YouTube dari para gamers terkenal bahkan ada yang sedang membuka akun judol di laptop perusahaan.
Darrel menyeringai sangat mengerikan, dia mengangkat kerah karyawan tua yang dijadikan manager keuangan oleh papanya dengan satu tangan hingga kaki lelaki tua itu melayang di udara.
"Apa hidup anak dan istrimu tidak lagi berarti bapak tua? Papaku membiarkanmu bekerja di sini hanya karena belas kasihan, tapi kamu menyia-nyiakan masa depan anak-anakmu dengan tenggelam di dunia judi!" ucapnya, suara Darrel nyaris seperti mendesis.
"Mister Leo, turunkan jabatannya dan kirim ia bekerja di pabrik sebagai karyawan biasa di bagian finishing, selama ini hidupnya terlalu santai. Itu belas kasihan dariku."
"Panggil team IT!" titah Darrel.
Detik-detik menunggu team IT merapat, semua orang tidak ada yang berani mengangkat kepala mereka. Semua kompak menatap lantai marmer yang memantulkan wajah mereka sendiri.
Ketika team IT tiba, Darrel tidak menunggu waktu setengah detik pun. Ia langsung berkoordinasi dengan menggunakan bahasa Prancis, karena team IT yang baru ia rekrut langsung dari Prancis.
Semua dibuat bergeser tanpa perintah, karena lima belas orang team IT langsung melaksanakan tugas yang diberikan Darrel.
"Kegiatan kalian akan terbaca oleh sistem, jika ada yang berani membuka akun game, judol dan semua hal yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan, PC dan laptop kalian akan mati total. Silahkan keluar dari perusahaan ini tanpa pesangon. Ini peringatan terakhir!" ancam Darrel dengan suara lantang.
"Catat semua yang aku ucapkan Nilam Renjana," titah Darrel.
"Baik."
🦹🦹
Bruaakk
Sebuah mobil truck menabrak sepeda motor yang dikendarai seorang gadis yang memakai seragam Office Girl dari sebuah perusahaan outsourcing.
Pengemudi mobil langsung keluar untuk membantu pengendara motor yang kini sudah berada di bawah kolong mobil truck yang ia kendarai.
"Ya Tuhan... Apa yang aku lakukan!" pekik Leman.
Leman langsung menarik dengan pelan gadis yang sudah tergeletak di bawah kolong mobilnya.
"Wajah ini... " Airmata Leman tiba-tiba mengalir saat melihat wajah gadis tersebut, wajahnya sangat mirip dengan mendiang istrinya.
"Apa dia masih hidup?!" lirih leman dengan wajah sendu dan tatapan ketakutan.
Saat itu jalanan terlihat sepi, tidak ada satupun pengendara maupun warga yang ada di sekitar tempat kejadian.
Sebuah mobil sedan BMW hitam melintas, mobil itu melambatkan lajunya hingga Leman melambaikan tangan meminta bantuan.
"Tolong saya mas!" ucap Leman dengan wajah ketakutan.
Lelaki muda yang masih mengenakan jas dokter itu turun, lalu memeriksa korban kecelakaan. Kepalanya menggeleng lalu menatap Leman dengan tatapan iba.
"Sudah tidak bernyawa pak," ucapnya lirih.
"Pak dokter, tolong bantu dia, hidupkan kembali dia. Lebih baik saya yang mati asal jangan anakku yang diambil. Tolong saya dok!" pinta Leman sambil bersimpuh.
Sebuah kereta kencana datang menghampiri, hampir belasan menit lamanya kereta kencana itu berhenti, namun sosok yang ada di dalam kereta tidak kunjung turun hingga sebuah sinar terang menghalangi pandangan dokter muda yang masih memegang pergelangan tangan sang gadis.
Tar... Tar... Tar
Sinar menyilaukan itu menghantam aspal seperti kilatan petir yang menyambar hingga dokter muda dan Leman terpental menjauh dari tubuh sang gadis. Tubuh sang gadis terangkat dan melayang di udara hingga tubuh itu di tangkap oleh sosok yang sejak tadi berdiam diri di dalam kereta kencana.
Kabut tebal merayap menyelimuti jalan dan semak-semak yang meninggi di tepi jalan. Pandangan dokter muda dan Leman seketika gelap, tidak dapat melihat kemana perginya kereta kencana itu bergerak.
Suasana kembali normal, kereta kencana itu telah pergi, tersisa hanya motor matic yang masih teronggok di kolong mobil truk dan Leman yang kebingungan dengan tatapan kosong, airmata Leman terus berderai memanggil manggil nama Nunung.
Dering telepon menarik kesadaran sang dokter muda, ia membuka layar ponselnya untuk menerima panggilan dari seberang sana.
"Wa'alaikumussalam Mom, aku masih di jalan. Barusan ada kecelakaan di jalan Subang. Baik, baik... Mommy dan Daddy tunggu di klinikku saja. Bye mom... "
"Iya mommy, wa'alaikumussalam... " Jawab dokter muda itu.
Kira-kira siapa ya dokter muda itu... 🤔
B e r s a m b u n g...
Oiya Readers, Sabtu-Minggu lanjutan cerita ini author pending dulu ya... Banyak yang ingin author perbaiki di episode awal juga draft episode selanjutnya. Stay tune...
Tapi... Tapi... Author minta tolong nih, dukung novel karya baru author lagi ya... Kisah romantis yang mengharu biru (ceunah) berjudul,
🩷 Secangkir Macchiato 🩷
aku yang polos ini... pengen ngintip dikit 🙈🤭
malah nyanyi... gw 🙈
😵