NovelToon NovelToon
Love Story

Love Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Romansa
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Cindy Heni Windasari

"Astaga Keira!!" suara melengking itu membuat kedua insan yang terlelap dengan balutan selimut tebal pun terbangun. Pria itu terkejut bukan main saat melihat banyak orang dikamar itu. Keira juga terkejut akan hal itu, ia memegangi selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia sangat terkejut lagi saat melihat pria yang duduk disebelahnya dengan tanda tanya. Ia menatap sang suami yang berdiri tegak dengan tatapan yang terkejut bukan main.

"Apa-apaan ini Keira... Salah apa anak saya sama kamu sampai hati kamu berselingkuh." ucap Sinta histeris. Keira masih mencerna ucapan Sinta dan kenapa dirinya di ruangan ini bersama dengan pria asing.

"Aku tidak menyangka kamu berkhianat seperti ini keira. Kamu jahat... Jahat sekali... Berbuat Zina seperti ini."

"Mas... Aku nggak tau kenapa ini bisa terjadi, dengerin aku dulu mas..." ucap Keira panik. setelah beberapa saat paham kenapa situasinya seperti ini Keira berubah menjadi panik.

"Keira Evangelista binti Rozali mulai detik ini saya talak kamu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cindy Heni Windasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

Keira mengompres kening liam dengan perlahan. Liam yang merasakan ada benda dingin di keningnya pun perlahan membuka matanya, meskipun hanya sedikit. Tapi ia bisa melihat wajah Keira yang begitu cemas. Liam merasa tubuhnya begitu lemas sekali, sampai dirinya benar-benar membuka matanya menatap Keira.

"Abang makan dulu ya... Habis itu minum obat." ucap Keira. Ia memperlihatkan sepiring Mie Carbonara.

"Lo yang buat?" tanya Liam. Keira diam sejenak kemudian mengangguk.

"Atau Abang mau masakan Tika, atau Nia. Aku kebawah du–"

"Nggak usah. Ini aja." ucapnya ketus. Keira tersenyum dan menyodorkan sesendok Mie pada mulut Liam. Pria itu menatap Keira sesaat kemudian dengan perlahan membuka mulutnya.

"Mau sampai kapan Lo disini?" tanya Liam.

"Entahlah. Aku nggak tahu, aku hanya menjalankan tugas sebagai istri sekaligus ibu untuk kalian. Mau berapa lama hubungan ini itu tergantung keadaan." jawab Keira seraya kembali menyuapi Liam.

" Tapi Gue nggak akan pernah anggap Lo sebagai ibu gue, Ibu gue Cuma satu." ucap Liam.

"Tau kok. Ibu Abang cuma satu." ucap Keira tak keberatan dengan pernyataan Liam padanya.

"Maaf ya... Tadi aku nggak langsung ngabarin papa kamu soal kejadian disekolah. Papa kamu tau berita itu dari televisi, dan mungkin hal itu juga yang membuat papa kamu marah besar." ucap Keira dengan merasa bersalah atas kejadian sore tadi. Seandainya Keira langsung mengabari Daniel pasti pria itu Takan semarah itu pada Liam.

"Mau nambah lagi?" tanya Keira yang melihat piring itu sudah kosong. Liam menggelengkan kepalanya, Ia membantu Liam minum. Kemudian Liam minum obat setelah beberapa menit. Liam kembali memejamkan matanya. Keira menoleh saat pintu kamar terbuka. Daniel membawakan sepiring makanan untuk Keira.

"Kamu belum makan, jangan sampai kamu sakit." Keira tersenyum, ia bangkit dari tepi ranjang dan pindah ke sofa.

"Bagaimana keadaan Liam?" tanya Daniel. Keira menatap Liam sesaat.

"Alhamdulillah udah sedikit turun, aku bolehkan jaga Liam mas.",

"Tentu, Terimakasih ya sudah peduli dengan anak-anak." ucap Daniel pelan. Tak ada niatan dalam diri Daniel untuk menikah lagi setelah rumah tangganya hancur. Namun malam dimana mereka bertemu, kemudian sampai pada situasi yang tak mungkin Daniel tinggalkan Keira begitu saja. Sehingga dirinya memutuskan untuk bertanggung jawab tentang Keira.

"Mas sudah sholat isya?"

" Sudah, habis ini kamu sholat saja dulu, biar saya yang jaga disini." Keira mengangguk.

"Leon dimana?"

"Mengerjakan PR dengan Nia di kamar nya." Keira kembali mengangguk lagi. Setelah selesai makan Keira membawa piring kotor bekasnya dan bekas Liam tadi kelantai utama. Ia segera mencuci piring itu, setelah selesai ia kembali kelantai dua. Ia menuju ke kaman Leon, di sana Nia tengah membantu Leon mengerjakan PR.

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam, Bunda..." ucap Leon senang.

"Bunda ganggu ya?" Leon menggelengkan kepalanya.

"Nia udah makan?" tanya Keira padanya.

"Sudah Nyonya."

"Leon sudah sholat belum?" tanya Keira pelan.

"Sudah Bunda, tadi sama papa."

"Ya sudah Bunda sholat dulu ya, Habis selesai kerjakan PR Leon harus langsung tidur ya Nak."

"Bunda.." panggilnya pelan.

"Abang bagaimana?" tanya Leon ragu.

"Alhamdulillah Abang sudah sedikit membaik, Leon doakan Abang terus ya. Supaya Abang cepat sembuh." Leon tersenyum dan mengangguk dengan semangat.

"Nia aku tinggal dulu ya."

"Iya nya." Keira kembali ke kamar nya dan segera melaksanakan ibadahnya.

Disisi Lain Daniel duduk ditepi ranjang, dirinya memeras kembali handuknya dan meletakkannya diatas kening Liam.

"Maafin Papa ya bang, Papa nggak bisa jadi Papa yang baik. Papa gagal didik anak-anak papa " ucap Daniel pelan. Sebenarnya Liam tak tidur hanya saja ia memejamkan matanya karena rasanya tak nyaman. Ia merasa tubuhnya menggigil sehingga dirinya memejamkan matanya.

"Maaf jika Papa nggak bisa nahan mama kamu pergi saat itu.... Papa harap kamu mengerti bang, Leon nggak salah apa pun. Leon sayang banget sama Abang. Kepergian mama kamu karena memang mama kamu sudah memiliki pria lain bang, ini bukan salah Leon." ucap Daniel pelan sekali. Namun Liam mendengar semuanya.

"Papa ingin kamu sayang sama Leon, Dari kecil Leon nggak tau seperti apa mamanya. Karena dia sangat membenci Leon, Bang... Papa mengerti kamu selalu membuat ulah agar kamu mendapatkan perhatian dari papa. Abang... Papa juga manusia biasa, Papa pasti akan merasa lelah dengan keadaan yang terus menekan papa. Papa ingin Kamu dan Leon bisa akur, Papa ingin kalian berdua bahagia." Tangan Daniel mengelus pundak kepala Liam.

"Maaf kalau papa Menampar kamu tadi, Kamu bisa menghukum papa. Dan untuk Keira... Papa harap kamu mau menerima Keira sebagaimana Leon menerimanya. Karena Papa sudah membuat luka besar dihatinya, sebaiknya kamu jangan menambah luka itu."

"Papa sayang kamu..." Pintu kembali terbuka. Keira menyerahkan ponsel pada Daniel.

"Ada yang telfon tadi mas." ucap Keira.

"Siapa?"

"Nggak tahu, aku nggak lihat namanya.." Daniel mengecek ponselnya dan melihat bahwa Bara yang menelfon nya.

Kini ponsel Keira yang berdering. Ia duduk di kursi meja belajar Liam. Setelah beberapa hari dirinya matikan ponsel itu, hari ini ia beranikan untuk menyalakan ponselnya. Ia melihat banyak pesan dari mantan suaminya. Ia membalas pesannya saat meminta alamat rumahnya untuk mengantarkan surat dari pengadilan. Tak lama ponselnya berdering, Ia ragu untuk mengangkat telfonnya.

"Assalamu'alaikum... Halo mas?" ucap Keira mencoba untuk tegar.

"Bagaimana kehidupan baru kamu? Sepertinya kamu sangat bahagia ya."

"Aku sudah mengurus berkas perceraian kita di kantor pengadilan agama. Kamu hanya perlu menandatanganinya saja. Kamu nggak perlu datang ke kantor pengadilan untuk sidang, itu hanya akan memperlama proses perceraian."

"Saya sudah kirim alamatnya Mas." ucap Keira pelan.

"Oh ya aku juga mau memberitahumu bahwa aku akan menikah Lusa dengan Nela. Aku hanya mengatakannya saja sih, ya sudah aku tutup dulu."

Keira menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang dirinya dengar. Ia menangis dalam diam, ia tak mau isakan tangisnya didengar oleh Liam atau siapapun. Namun Liam tahu bahwa Keira tidak baik-baik saja. Mendengar suara Liam batuk membuat Keira segera mengusap airmata nya. Ia mengambil handuk yang ada di keningnya. Ia memegang kening Liam mengecek suhu tubuhnya yang sudah menurun. Keira kembali mengompres kening Liam dengan telaten.

Keira duduk di kursi meja belajar Liam, karena posisinya tepat sekali di samping tempat tidur. Kini Keira meletakan kepalanya diatas meja belajar, tatapannya menatap Liam yang terlelap pikirnya. Keira seperti tak menyangka akan kehidupan nya saat ini. Dirinya seperti merasa aneh, tiba-tiba menjadi istri Daniel, kemudian menjadi ibu Liam dan Leon. Tapi mau bagaimana lagi kan Semua sudah takdir yang kuasa.

1
snow Dzero
Thor saran aj ya secara Kiera dan Daniel kan baru kenal harus y ad rasa canggung apalagi Liam kan beda 2 tahunan doang sama kei ,terlalu 2 the poin Thor buat ngakuin sbgai ank
Cindy Heni: terimakasih sarannya/Smile/ Author pastikan kedepannya kalau buat novel lebih baik hehehe... untuk Novel ini udah selesai, jadi hanya tinggal update /Grimace/ kalau di ubah harus ubah lagi semuanya/Cry/
total 1 replies
snow Dzero
Luar biasa
Cindy Heni
tengkiyuuuuu❤️❤️
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
aelah cerita bagus kayak gini gak ada yg baca apa ya... ayo semangat othor...
Cindy Heni
terimakasih sudah berkunjung
Los Dol TV
aku kunjung...
Los Dol TV
kunjungan 2 bab terlihat hmmm gitu, thor. kunjung balik ke karyaku ya..
Dewi Sartika
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!