Sekuel (My Cantik)
Victor Valdes Dewangga,pria mapan berusia 37 tahun.Pria yang gila kerja hingga diusianya yang hampir kepala empat tak kunjung memiliki kekasih.Namun sebuah insiden membuatkannya harus menikahi gadis belia yang masih di bawah umur yaitu Yohanna Revalia Kenzani cucu bungsu dari keluarga Aditama.
Bagaimanakah kelanjutan pernikahan mereka?yuk simak kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11.Makan siang bersama
Anna mematung di tempatnya saat melihat tatapan tajam dan menusuk dari Victor untuknya. Rasanya saat ini ia seakan-akan di telan hidup-hidup oleh Victor.
"Uncle...a-aku-- datang membawakan makanan untuk Uncle,"ucap Anna menutupi rasa gugup sekaligus takutnya. Di tambah saat ini jantungnya bergemuruh dengan begitu hebatnya.
Victor menyandarkan punggungnya di sandaran kursi kerjanya dan menatap lurus pada Anna yang berjalan perlahan menghampiri meja kerjanya. Victor tau gadis itu tengah takut saat ini.
"Semoga Uncle suka, ini masakan aku sendiri,"ucap Anna meletakkan paper bag yang ia bawa di atas meja kerja Victor.
Victor menatap pada paper bag itu lalu beralih menatap Anna yang masih berdiri di depan meja kerjanya."Sebenarnya ini tidak perlu Anna. Kamu tidak pernah repot datang ke sini untuk mengantarkan makan siang untukku,"jawab Victor.
Bagaikan pisau belati yang menusuk hatinya saat mendengar jawaban Victor. Ia sudah bersusah payah untuk memasak makanan ini tapi Victor malah menolaknya.
"Aku tidak merasa direpotkan Uncle. Bukannya sudah kewajiban ku untuk memasak makanan untuk Uncle. Uncle adalah suami Anna kan?,"jawab Anna mengabaikan rasa sakit yang ia rasakan saat ini akibat penolakan Victor.
Victor terdiam mendengar jawaban Anna. Memang benar mereka suami istri saat ini dan ia tidak bisa menyangkalnya.
"Ayo Uncle...aku ingin kita makan siang bersama,"ucap Anna mengeluarkan makanan ia bawa dari paper bag saat melihat Victor diam saja.
"Victor... aku ingin membuat perhitungan denganmu,"teriak seorang wanita memasuki ruang kerja Victor.
Victor dan Anna menoleh bersamaan melihat kedatangan wanita itu. Keduannya menatap wanita itu dengan tatapan yang berbeda.
Victor mengumpat pelan kenapa wanita ini bisa masuk kedalam ruangannya. Entah kemana perginya Revo yang tidak bisa mencegah wanita ini untuk tidak masuk ke dalam ruangannya.
"Keluarlah dari sini!,"ucap Victor dengan tatapan tajamnya.
"Oh ternyata aku datang di saat yang salah ya. Kamu kedatangan istri kecilmu yang tidak berguna ini,"jawab wanita itu menatap sinis pada Anna.
Anna menatap tidak suka pada wanita itu dan berusaha untuk tenang agar tidak bar bar di hadapan Victor. Ingin rasanya ia merobek mulut wanita yang berpakaian kurang bahan di hadapannya ini.
"Jaga mulutmu Bella atau detik ini juga kau ku lempar dari atas gedung ini,"ucap Victor.
"Bukankah ucapanku benar Victor..Setelah kalian menikah bukannya melayani suami malah pergi ke negara lain,"jawab Bella semakin menjadi.
"Diam...,"bentak Victor membuat Anna dan Bella terkejut bukan main.
Anna terlihat pucat pasi melihat kemarahan Victor karena untuk pertama kalinya ia melihat kemarahan Victor. Ia tidak menyadari jika Victor begitu menyeramkan jika dalam keadaan marah.
Begitu juga dengan Bella,wanita itu bungkam seketika. Bahkan wanita itu mendapat tatapan menusuk serta penuh kebencian padanya.
"Keluarlah dari ruangan ini Bella. Kau tidak akan mendapatkan apapun yang kau inginkan. Karena kau dan Mamamu itu tidak memiliki hak dalam harta milik kedua orangtuaku,"ucap Victor.
"Papimu sudah menjanjikan 10% dari kekayaannya untuk Mamaku dan ini buktinya,"jawab Bella melempar map yang ia bawa pada Victor.
"Perjanjian itu tidaklah sah karena saat itu Papiku dalam keadaan mabuk dan Mamamu memanfaatkannya,"ucap Victor tanpa membaca perjanjian yang dimaksud Bella.
"Kau--
"Revo....,"teriak Victor dan melirik pada Anna yang sudah terlihat pucat pasi.
Tak lama tampak Revo memasuki ruang Victor dengan tergesa-gesa. Pria yang baru saja kembali dari ruangan CEO itu langsung memasuki ruangan Victor saat mendengar terikan Victor.
"Pak--
"Seret wanita ini keluar dari ruangan ini!,"ucap Victor berdiri dari duduknya menunjuk Bella.
Dengan patuh Revo menyeret Bella keluar dari ruangan Victor dengan cukup kasar. Sehingga wanita itu berteriak histeris untuk minta di lepaskan.
Victor menghembuskan nafas panjang setelah Bella berhasil keluar dari ruangannya. Pria itu menatap Anna yang tertunduk dengan tubuh bergetar. Victor segara menghampiri Anna dan menyentuh bahunya membuat gadis itu tersentak kaget. Victor membawa Anna kedalam pelukannya melihat wajah gadis itu yang terlihat ketakutan lalu mengusap lembut punggung gadis itu.
"Maafkan aku membuatmu takut,"ucap Victor lalu melerai pelukan dan kembali memasang wajah datarnya.
Anna hanya mengangguk pelan dengan kepala masih tertunduk ke bawah. Pelukan tiba tiba-tiba dari Victor barusan membuat sarafnya tiba tiba mati. Ini adalah pelukan kedua Victor untuknya.
"Duduklah...aku tidak ingin kamu jatuh pingsan karena kelamaan berdiri,"ucap Victor yang kembali duduk pada kursinya.
Anna langsung mendudukkan bokongnya di kursi yang ada di hadapan Victor. Gadis itu berusaha mengatur debaran jantungnya yang semakin menjadi-jadi setelah pelukan Victor tadi.
"Uncle...aku harus pulang. Maaf sudah menganggu waktu Uncle dan juga sudah dengan berani mengantarkan makanan kesini,"ucap Anna memberanikan diri untuk menatap Victor yang kini menatapnya dengan begitu dingin.
Victor tidak menjawab ucapan Anna, pria itu membiarkan gadis itu untuk melanjutkan ucapannya.
"A-aku tidak akan mengulanginya lagi,"sambung Anna.
Victor menegakkan tubuhnya lalu melirik pada kotak makan yang ada di atas mejanya."Katanya kamu ingin kita makan bersama,"ucap Victor.
Anna menipiskan bibirnya lalu tersenyum kecil mendengar ucapan Victor. Rasa sakit akan penolakan Victor tadi menguap begitu saja entah kemana. Dengan cekatan Anna membuka kotak makan yang ia bawa tadi. Dan seketika aroma masakan menyebar di ruangan itu. Anna sengaja memasak makanan kesukaan pria itu yaitu Salmon teriyaki dan juga tumis kangkung. Ia menghubungi Papi mertuanya untuk menanyakan makanan kesukaan Victor dan dengan bantuan Omanya gadis itu langsung mengeksekusi masakannya.
"Ayo Uncle dimakan,"ucap Anna mengulurkan Salmon teriyaki pada Victor.
Victor menatap makanan yang diberikan Anna padanya lalu dengan perlahan pria itu menerimanya. Aroma dari makanan itu membuat cacing di dalam perutnya langsung berdemo. Victor memotong ikan salmon lalu menyuapnya.
Anna yang melihat Victor memakan masakannya terlihat harap-harap cemas takut Victor tidak menyukai masakannya."Bagaimana rasanya Uncle?,"tanya Anna.
Victor menghentikan kunyahannya lalu menatap Anna."Kamu beli dimana?,"tanya Victor.
Anna menggeleng dengan cepat saat mendengar pertanyaan Victor."Anna tidak membelinya Uncle. Tapi itu Anna yang masak,"jawab Anna dengan senyuman lebarnya membuat gadis itu makin terlihat cantik saja.
"Seriously?,"tanya Victor dengan kening berkerut. Ia tidak yakin gadis manja seperti Anna bisa memasak makanan.
"Iya Uncle...meski jariku jadi korban karena teriris pisau,"jawab Anna menunjukkan jari telunjuknya yang dibalut selotip.
"Lain kali hati hati jika ingin memasak,"ucap Victor melanjutkan suapannya. Masakan Anna tidak terlalu buruk meski rasanya masih standar menurutnya.
"Iya Uncle...,"jawab Anna dengan senyuman yang merekah karena Victor memakan makanannya dengan lahapnya dan itu artinya uncle Victornya menyukai masakannya.
...****************...
bikin ana hamil thor ank kembar biar bersaing sama arsen