NovelToon NovelToon
Kiss Me

Kiss Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO
Popularitas:86.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: fitryas

Arsenio Gerald sudah menunggu status janda wanita yang di cintainya selama beberapa taun ini, namun bukannya menjanda wanita itu justru malah hamil lagi.

Rupanya tampan dan kaya tidak bisa menjamin kebahagiannya dia kembali sial setelah putus cinta karena menunggu jandanya, Arsenio harus dihadapkan dengan masalah yang dibuatnya sendiri.

Arsenio tidak sengaja meniduri calon tunangan adiknya sendiri, hingga akhirnya mereka pun harus menikah.

Bagaimana Arsenio menjalankan statusnya sebagai seorang suami di saat hatinya masih milik orang lain.

Dan alangkah sialnya Arsenio setelah tau sifat asli istrinya yang sangat susah di atur dan sering membuat ulah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kiss Me 11

Sejak kejadian tadi sore di kantor, Anya tak berani menatap ke arah suaminya bahkan gadis itu tak berbunyi sedikitpun. Hingga mereka sampai di kediaman Gerald, Anya langsung main ke kamar Reyno karena di sana ada Aziel, Reyno dan juga Irina yang sedang main PS dan mengerjakan tugas kuliahnya.

Sejak tadi Anya menatap layar tv dengan tatapan kosong dari atas ranjang Reyno, sementara Reyno dan Aziel duduk di atas ambal sambil bermain Ps, begitu juga dengan Irina yang sibuk mengerjakan tugas dia duduk di samping Aziel.

“Ciuman pertamaku di ambil Kak Arsen.” Gumamnya, di bilang senang tidak. Anya lebih merasa sedih karena Arsen bukan rpia yang di cintainya tapi entah mengapa jantung sejak tadi tak berhenti bergemuruh hebat, apalagi sejak tadi Anya mengingat kejadian tadi.

“Apa itu bisa di bilang ciuman?” Gumam Anya lagi, karena bibir mereka menempel tidak lebih dari dua detik.

Anya sibuk berpikir dengan pikirannya sendiri, sementara Arsen kini keluar kamar dan mencari keberadaan Anya.

“Bun, liat Anya gak?” Tanya Arsen saat melihat Bunda Alika tengah duduk di ruang keluarga di lantai atas dengan berbagai jenis bunga di depannya.

“Paling dia main di kamar adikmu.” Ujar Bunda Alika sambil merangkai bunganya, tanpa tau kalau Arsen sedang terkejut karena ucapannya.

“Main? Bun, kenapa Bunda gak larang dia? Anya itu wanita kenapa Bunda biarin dia keluar masuk kamar laki-laki.” Tanya Arsen karena Bundanya itu terlihat santai melihat menantu dan anaknya yang lain sering berduaan di dalam kamar.

“Kenapa emang?” Tanya Bunda Alika, dia oun akhirnya menoleh ke arah putranya.

“Anya itu istriku, kita tidak tau apa yang mereka lakukan di dalam sana. Apa Anya pantas keluar masuk kamar adik iparnya?” Tanya Arsen masih berdiri menatap Bundanya dengan wajah kesal.

“Maksudmu kamu cemburu?” Tebak Bunda Alika langsung.

Arsen langsung duduk di depan Bundanya, lalu mengangkat kedua bahunya. “Mana mungkin, hanya saja terdengar tidak pantas kalau membiarkan mereka terus berduaan.”

Bunda Alika mengulum senyumnya. “Dulu Kak Leon juga begitu saat Serena sering maun di kamar adikmu, tapi dia sekarang gak pernah marah lagi saat tau mereka cuma main Ps di sana, ah Bunda jadi kangen Kakakmu dan Kakak iparmu, Arsen.” Gumamnya karena mereka sedang perjalanan bisnis dan berlibur di luar negeri, karena itulah Leon dan Serena tidak bisa datang di acara pernikahan Arsen yang mendadak itu.

“Main Ps?” Tanya Arsen.

“Iya, memang kamu kira main apa? Lagian Anya selalu di temani Irina, kalau dulu di temani kakak iparmu Sherena dan kadang-kadang juga Bunda ikut gabung main di kamar adikmu.” Ucap Bunda Alika kembali merangkai bunganya.

Seketika Arsen berdiri dan pergi menuju lantai bawah, Bunda Alika hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah aneh putranya itu.

Arsen mengepalkan tanganya saat berdiri di depan pintu kamar Reyno, Arsen terkejut saat mendengar suara jeritan Anya dati dalam. Jantung nya berdebar tidak karuan, entah ucapan Bunda Alika benar atau pemikirannya selama ini yang benar. Arsen langsung membuka pintu itu, Anya dan Irina yang sedang saling memukul dengan bantal pun menoleh ke arah pintu.

“Kak Arsen.” Gumam Irina, Aziel dan Reyno pun menoleh ke belakang saat mendengar nama kakaknya di sebut.

“Ada apa kak? Kakak nyari aku?” Tanya Aziel karena biasanya Arsen selalu mencari adik bungsunya itu saat membutuhkan sesuatu.

“Pulang ke kamar, sudah malam waktunya tidur.” Titah Arsen pada Anya yang masih duduk mematung di atas ranjang.

Arsn lebih dulu pergi, sementara Anya menggaruk keningnya yang tidak gatal.

“Sudah sana cepat, nanti suamimu marah.” Ucap Irina sambil melemoar bantal ke muka sahabatnya itu.

“Tapi aku kan mau anterin kamu pulang.” Ucap Anya karena sejak tadi Irina mengerjakan tugas kuliahnya, jadi tadi Anya berjanji akan mengantarkan Irina pulang.

“Ada aku.” Ucap Reyno tanpa menolah dan sibuk dengan stik ps nya.

“Ck!” Anya berdecak kesal sambil turun dari atas ranjang dan bergegas keluar kamar. Anya sengaja menghindari suaminya, namun dia justru di jemput suaminya.

***

Di dalam kamar, Arsen duduk sambil membaca bukunya dengan santai padahal ia tegang tiap kali melihat Anya mondar mandir di dalam kamar.

Anya baru selesai ganti baju, dan kini sedang mengikat rambutnya cepol di depan cermin.

Semakin hari Anya semakin berani, gadis itu tidur menggunakan gaun panjang namun bagian pundak dan punggungnya terlihat jelas. Namun ada yang aneh, sejak pulang bahkan hingga kini mereka di dalam kamar Anya tak berani menatapnya padahal biasanya Anya selalu mendekat dan bergelendot manja di lenganya.

Arsen berdiri saat melihat Anya sudah masuk ke dalam selimut, ia juga membaringkan tubuhnya di samping Anya dan masuk ke dalam selimut.

Jika hari-hari biasanya Anya merasa tenang karena Arsen tidak mungkin menerkamnya, kini berbeda Anya jadi sedikit gugup dan tegang.

Arsen melirik pada Anya yang kini memunggunginya, Arsen tidak tau jika selama ini dirinya salah paham.

“Anya, apa kamu tidak menyesal putus dengan Reyno dan menikah denganku?” Tanya Arsen tiba-tiba sambil melihat pundak mulus Anya.

Seketika Anta membalikan tubuhnya menghadap pria itu. “Enak aja, aku gak pernah pacaran dengannya. Lagian siapa yang mau pacaran sama playboy seperti Rey—“ mulutnya langsung di tutup begitu saja oleh dirinya sendiri, kalau sampai keluarganya tau sudah pasti Reyno akan membunuh dirinya.

Arsen menaikan kedua alisnya. “Jadi kalain gak pernah pacaran?” Tanya Arsen terkejut.

“Tidak, tipeku bukan yang seperti itu.” Jawabnya laku buru-buru membalikan tubuhnya lagi.

Arsen terdiam, ia menatap punggung Anya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, Arsen hendak menyentuh pundak mulus itu. Namun Anya lebih dulu berbalik ke arahnya, ia terkejut karena gadis itu sudah terlelap.

Arsen menarik tubuh itu masuk ke dalam pelukannya, berkat gadis ini Arsen tak punya waktu untuk bersedih karena Stela. Namun Arsen justru sibuk mencari cara agar bisa menjauh dan menghindari istrinya sendiri.

Perasaannya jadi campur aduk, antara senang dan juga kesal pada dirinya sendiri karena sudah menuduh istrinya sebagai wanita nakal.

“Tapi kamu memang nakal.” Gumamnya sambil mencolek ujung hidung Anya, Arsne langsung terdiam saat melihat bibir ranum itu.

Hatinya berdebar-debar tidak karuan saat mengingat ciuman tadi sore, ciuman singkat yang tidak bisa di bilang ciuman itu membuat Arsen tersenyum sendiri.

Pria itu sedikit menunduk, ia menyentuh pipi dan menyelipkan jemarinya di antara telinga Anya. Laku menatap sendu bibir itu dnegan tubuhnya yang menempel di sebagian tubuh Anya.

Arsen membuka mulutnya lalu melahap bibir ranum itu dan memejamkan matanya, seketika tubuhnya berdesir dadanya bergemuruh. Baru kali ini Arsen terhanyut dalam ciuman hangat yang di mulainya sendiri.

Arsen langsung kembali melumat lembut bibir bawah istrinya lalu menekan kepala Anya untuk memperdalam ciuman itu, lidahnya sudah lolos masuk kedalam rongga mulut Anya. Dan tanpa permisi langsung menjelajahi isi rongga mulut gadis itu, Arsen menghisap keras lidah Anya, perasaan yang sama ia rasakan kembali. Tubuhnya kembali panas dan jantungnya berdebar tidak karuan, nafasnya mulai naik turun dan menuntut sesuatu yang lebih.

“Euhh—“ lenguh Anya, seketika tubuh Arsen merinding saat mendengar suara sexy Anya. Semakin bersemangat pria itu melahap bibir istrinya, kini tanpa sadar tanganya sudah mengelus paha gadis itu hingga dres tidur yang di gunakan istrinya terangkat.

“Jangan!” Gumam Anya, seketika Arsen mengangkat tangannya sambil menjauhkan wajahnya dengan terkejut.

“Ck! Sial, ku kira bangun.” Decaknya kesal, Arsen langsung bangun dari tidur atas tubuh Anya dan mengusap wajhnya kasar.

.

To be continued…

1
Indriati Astuti
up dong thor 😂
nyonya
arsen cembokur🤣
Indriati Astuti
up lagi thor 😂
Ina Yulfiana
nah loh Anya nich bkin ketar ketir Arsen...

next semngt sukses selalu
Binti Rofikoh
lanjut toor
Mamah Tati
luar biasa dbak
Mamath Kay
bagus cerita nya.. saya suka ❤❤
Mamath Kay
penyakitan lho kak..
bilang thor nya suruh insaf
Mamath Kay
kok bisa sich arsen
Mamath Kay
stela jodohkan saja dengan reyno😅😅😅
Mamath Kay
anya anya kamu kocak banget,..
Mamath Kay
hadeeh.. arsen bilang aja kalau mau 😅😅
Mamath Kay
masih pabeulit ya thor cerita nya
Miss Typo
wah seru nih, Noah bisa kena bogem Arsen gak tuh
Uba Muhammad Al-varo
dasar Arsen bucin akut, ingin nya selalu bersama Anya, jadinya kalau ada lelaki disekitar Anya langsung cemburu nya mengalahkan logika
Rini
lanjutkan 💪💪 Arsen ngamuk 🤣
Dwi Winarni Wina
Arsen kebakaran jenggot anya diantar plg sm tmn kerjanya dasar arsen cemburu dan sangat posesif,,,,
wkwkwk🤣🤣🤣😂asisten joy sampai kewalahan menghadapi arsen mau langsung plg tidak terima dan tidak rela istrinya diantar pria lain dasar arsen bucin akut...
Kusuma Andri Wijaya Wijaya
up nya kapan
SugarBaby_: Otw up syg,
total 1 replies
Rini
pawangmu nya 😡😡😡😂😂😂
Dwi Winarni Wina
saya suka karya author ini sangat bagus dsn luarbiasa/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!