Di permainkan takdir untuk di nikahi hanya satu malam bahkan tanpa di sentuh demi masa depan adiknya membuat Nadira harus bisa menerima semuanya.
Tapi apa pernikahan itu akan benar benar berakhir ? atau cinta itu mulai hadir saat pernikahan itu sudah terputus ?
Kemana takdir akan membawa Nadira nanti dan apa yang akan Nadira hadapi kedepannya ? ikuti kisah Nadira dalam menjemput takdirnya dan cinta dalam hidupnya.
Pantengin ya cerita receh R-kha yang baru dan jangan lupa jadikan R-kha author favorit kalian 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ingkar Janji
Mungkin apa yang Tante Cecil lakukan baik pada Nadira ataupun Adnan terkesan tegas karena itu yang terbaik yang bisa Tante Cecil lakukan demi menjaga martabat dan juga harga diri Nadira di mata Adnan dan juga Clarissa yang bisa saja menyalahkan Nadira suatu saat nanti jika terjadi hal buruk dalam rumah tangganya dengan Adnan jika Nadira tetap berada di rumah itu.
" Tan, kita akan pergi kemana ?" tanya Nadira setelah dirinya dan Dimi berada di dalam mobil Tante Cecil.
" terserah kalian mau kemana, kerumah Tante juga boleh " ajak Tante Cecil yang memang terlihat tulus.
" atau kamu mau pulang dulu ke rumah ibu mu baru setelah itu ke rumah Tante ?" ucap Tante Cecil yang tak tau jika Dimi sedang kesal pada ibunya.
" Dimi ngga mau pulang ke rumah ibu " ucap Dimi yang tentu saja membuat Nadira dan Tante Cecil melihat ke arah Dimi sekilas tapi tak lama Tante Cecil kembali fokus pada stir mobil yang sedang iya kemudikan.
" ada apa Dim ? Apa kamu dan ibu bertengkar ?" tebak Nadira menduga duga.
" karena ibu Kaka harus terjebak dalam pernikahan yang bukan memberikan kebahagiaan buat Kaka tapi malah memberikan luka buat Kaka " ucap Dimi yang kembali mengingat alasan ibunya menikahkan Nadira dengan Adnan.
" kenapa kamu bicara seperti itu Dim, ibu juga tertipu jika mas Adnan akan berpisah dari mba Clarissa " ucap Nadira yang kembali membuat Tante Cecil melihat ke arah Nadira yang duduk tepat di sampingnya.
" ibu sengaja melakukan itu karena ibu ngga sayang sama kakak " ucap Dimi yang membuat Tante Cecil menghentikan mobilnya.
" apa yang kamu katakan Dim, mana mungkin Mila tak sayang sama Nadira ? kalian berdua ini anaknya mana mungkin seorang ibu tak sayang sama anaknya " ucap Tante Cecil membela Bu Mila.
" karena kak Nadira bukan anak kandung ibu dan ingin kak Nadira keluar dari rumah kami makanya ibu membiarkan kak Nadira menikahi mas Adnan meski sebelum pernikahan Yoga sudah memberitahu Dimi dan juga ibu jika mas Adnan masih memiliki seorang istri dan kak Nadira hanya akan di jadikan istri kedua " ucap Dimi penuh emosi.
" jangan bercanda seperti itu Dim ngga lucu tau " ucap Nadira yang tak ingin menganggap serius apa yang dikatakan Dimi meski sebenarnya terlihat sangat jelas jika Dimi berkata jujur.
" Dim, bisa kamu jelaskan apa yang kamu katakan tadi ?" tanya Tante Cecil yang merasa jika yang Dimi katakan bukan lah suatu candaan terlebih kondisi mereka sedang seperti ini.
" Dimi mengatakan yang sebenarnya, ibu sengaja menjerumuskan Kaka untuk menikah dengan laki laki yang bahkan belum benar benar berpisah dari istrinya hanya agar kakak keluar dari rumah kami karena selama ini ibu merasa jika Kaka hanya menjadi beban ibu saja apalagi setelah ayah meninggal " jelas Dimi panjang lebar.
" Dimi tau apa yang Dimi katakan ini akan sangat menyakiti hati Kaka, tapi Dimi ingin kakak bangkit dan kakak bisa menunjukan sama orang orang jika kakak tak selemah dan kakak tak akan terpuruk dengan semua masalah yang sedang Kaka hadapi " ucap Dimi menjelaskan kenapa dirinya membongkar semua ini pada kakaknya yang bahkan sedang terluka.
" Dimi bisa saja merahasiakan semuanya dari kakak tapi untuk apa ? karena suatu saat rahasia ini pasti akan terbongkar dan menurut Dimi saat inilah yang terbaik " ucap Dimi yang sejujurnya tak enak mengungkapkan semua kebenaran ini di saat hati kakaknya juga sedang tidak baik baik saja.
" Dimi akan selalu mendukung dan akan selalu ada untuk kakak, dan jika perlu kita akan berjuang bersama untuk menunjukan sama ibu jika kita akan baik baik saja tanpa dukungan dari ibu " ucap Dimi yang begitu sangat menyayangi kakaknya dengan tulus.
" tidak, kamu harus pulang dan jangan pernah membenci ibu hanya karena kakak " ucap Nadira yang tak ingin ibunya semakin membenci dirinya karena Dimi terlalu membelanya.
" biar kakak berjalan dan berusaha sendiri, kamu percaya kan sama kakak ?" tanya Nadira sedangkan Tante Cecil hanya bisa menyimak pembicaraan kakak beradik.
" kakak mu benar, Mila akan semakin membenci Nadira jika kamu membencinya dan lebih memihak Nadira " ucap Tante Cecil yang setuju dengan yang Nadira katakan.
" dan jika kamu mengkhawatirkan kakak mu, ada Tante yang akan selalu mendukung Nadira bahkan Tante akan membuat Nadira jadi wanita sukses yang akan membuat sesal orang orang yang sudah menghina kakakmu " ucap Tante Cecil.
" baiklah, Dimi akan pulang ke rumah tapi sebelum itu Dimi harus tau kakak akan tinggal dimana " ucap Dimi yang tak ingin membuat kakaknya semakin kesulitan karena kehadiran dirinya.
" Nadira akan tinggal di rumah Tante mulai sekarang dan kamu bisa datang kapan saja untuk bisa menemui kakak mu nanti " jelas Tante Nadira yang memang tak memiliki anak dari pernikahannya dengan suaminya yang sudah berjalan lebih dari dua puluh tiga tahun.
" baiklah jika seperti itu Dimi akan turun di depan karena Dimi akan pulang ke rumah " ucap Dimi saat melihat belokan jalan yang menuju ke arah rumah nya.
Sedangkan di rumah Adnan, Almira menangis begitu keras hingga bi sum kewalahan menenangkan Almira yang sepertinya sedang mencari seseorang yang membuatnya nyaman.
" biar Almira sama saya bi " ucap Adnan yang langsung mengambil alih Almira dari gendongan bi sum.
" kamu kenapa sayang, apa kamu mencari kak Nadira ?" tanya Adnan yang entah kenapa mengatakan hal itu pada Almira yang bahkan baru beberapa kali bertemu Nadira tapi seolah ada kedekatan diantara keduanya.
" maaf kak Nadira tak akan lagi tinggal disini dan apa kamu tau sayang, bunda mu sudah janji akan menjadi ibu yang terbaik untuk mu mulai sekarang " ucap Adnan yang terus berusaha menenangkan Almira dan ternyata berhasil.
" ayo kita telpon bunda mu dan memintanya pulang dan kita akan mengajak bunda pergi berlibur " ucap Adnan yang memang sengaja cuti selama satu Minggu kedepan.
Hampir tiga menit Adnan mencoba menghubungi Clarissa tapi Clarissa tak juga mengangkat sambungan teleponnya tapi Adnan tak patah semangat Adnan kembali menghubungi Clarissa dan akhirnya Clarissa pun mengangkat sambungan teleponnya.
" iya mas ada apa ?" tanya Clarissa dengan nafas yang terdengar memburu.
" kamu sedang apa ? Kenapa nafas mu begitu memburu ?" tanya Adnan curiga.
" lift di kantor mati jadi aku sedang menaiki tangga makanya nafas ku terdengar berat " ucap Clarissa menjelaskan berharap Adnan percaya padanya seperti biasa.
" Almira menangis dan mas minta kamu bisa pulang dan jika perlu lebih baik kamu berhenti dari pekerjaanmu dan fokus mengurus Almira " ucap Adnan.
" ngga bisa dong mas !! "
" pekerjaan ini sangat penting dan untuk mencapai posisi ini banyak yang Clarissa korbankan " sambil bangkit dan membenarkan pakaiannya yang sangat berantakan.
" kita sudah sepakat bukan ! "
" jadi Clarissa akan tetap bekerja di perusahaan ini, titik "
✍️✍️✍️ Apa sebenarnya yang membuat Clarissa begitu berat meninggalkan pekerjaan nya dari pada menjadi istri dan ibu seperti yang sudah dia janjikan pada Adnan ? Dan apa Adnan akan mengalah lagi pada Clarissa atau malah mulai mencurigai Clarissa ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘
👋
Almira kecewa berat meski sebenarnya masih ada cinta buat Adnan.
Apakah yoga hanya pelarian saja?
Di tangan authorlah jawabannya, mari kita halus bersama-sama....