Wanita lugu yang mengharap cinta suci dalam ikatan pernikahan, namun malah menjadi awal petaka di hidupnya. Memiliki suami patriaki dan kasar. Mampukah mira keluar dari jeratan api itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliana Rahmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Janda ku
Hari ini Dodi berencana untuk mengecek Rumah akan ia beli. Rumah itu berada di pusat kota namun juga tidak jauh dari tempat tinggal orang tua nya Dodi.
Rumah yang akan di beli Dodi di kelilingi pagar tembok yang cukup tinggi, nuansa modern dan berada di kawasan cluster, jadi walaupun di pusat kota namun area pemukiman tetap tenang dan kondusif.
Rumah itulah yang nanti nya akan ia tinggali bersama Mira, tidak terlalu luas namun cukup nyaman untuk di tempati. Merasa rumah itu cocok dengan nya, Dodi pun membeli dengan cash dan sekalian berbelanja untuk mengisi perabotan rumah.
Sudah hampir sebulan Dodi dan Mira melakukan hubungan jarak jauh, Dodi sangat ingin segera menghalal kan Mira dan membawa nya kesini, namun masalahnya, belum sepatah kata pun Dodi meminta Izin ibu nya untuk menikah. Dodi harus mengumpulkan mental untuk menerima apapun jawaban ibunya, entah itu persetujuan atau bahkan penolakan.
Dodi mencoba menghibur diri, ia mengajak rekan nya yaitu Raihan untuk ngopi di tempat biasa. Dodi pun membuka obrolan dengan Raihan
"han, aku mau minta pendapat mu?" ucao Dodi
"apa nih bro, tumben banget ngajak ngomongin serius" jawab Raihan sedikit kaget karna tidak biasanya Dodi berbicara serius seperti ini
"singkatnya gini aku mau nikah sama pacar ku yang ada di jawa, tapi kamu tau kan amak ku orang nya kaya gimana, dia pengen punya mantu suku minang juga. Aku bingung mau bilang ke amak gimana?"
"wih tiba-tiba mau nikah aja sohib ku, ku kira kamu masih belum bisa move on dari si Rosa haha" ucap Raihan meledek Dodi
"sebenarnya masalah nya bukan di amak mu, tapi pacar mu. Mau gak dia kamu jadiin istri haha" lanjur Raihan.
"kalau itu aku yakin 99% pasti di terima sih. Aku kan jagonya kalo buat cewek klepek klepek" ucap Dodi menyombongkan diri
"bener juga, apalagi si Rosa itu. Denger denger sekarang dia janda ya, aku liat instagram nya wow banget anjir, semakin Hot. Nih liat" ucap Raihan sambil memperlihatkan foto Rosa yang hanya memakai tanktop dan sangat terlihat belahan dada nya
"kemarin si Rosa tiba-tiba ke rumah nyamperin amak, gak tau bahas apa sampai amak membujuk aku buat balikan sama dia. Rosa sampe juga mohon mohon" ucap Dodi
"lah terus kenapa kamu tolak, setau ku kamu juga belum bisa beneran ngelupain dia kan"
"gini bro, kita pasti cari yang terbaik buat jadi istri. Soal nya dia yang bakal mendidik anak kita kelak. Kalo soal Main di ranjang kan ga harus di nikah in haha" ucap Dodi sambil tertawa
"aku setuju, kalo di suguhi ikan ya pasti di lahap lah, kucing mana yang ga suka ikan. Kalo menguntungkan kenapa tidak"
Pembicaraan di antara Dodi dan Raihan pun terus berlanjut. Mereka hanya membahas perihal apa yang bisa dinikmati sesaat. Sepertinya Dodi juga sudah mulai terpengaruh oleh Raihan.
Setelah cukup lama berbincang, Dodi pamit kepada Raihan untuk pulang. Ia ingin segera membicarakan perihal pernikahan nya dengan Mira kepada ibu.
Belum sampai masuk kedalam rumah, Dodi kembali mendapati Rosa yang sedang asik berbincang dengan amak di ruang tamu. Kali ini Dodi tidak langsung berbicara ketus, berbeda dengan hari lalu seperti nya ada hal lain yang Dodi pikirkan.
"eh Dodi sini duduk sini, kebetulan aku sama amak lagi ngomongin tentang hubungan kita kedepannya gimana" ucap Rosa saat pertama melihat kehadiran Dodi
"kalau begitu kita bahas berdua saja di luar, ayo naik motorku" Ajak Dodi
Rosa langsung merasa kegirangan, ia mengira Dodi telah benar-benar memaafkannya dan ingin kembali bersamanya. Rosa pun bergegas pamit dengan amak dan keluar bersama Dodi.
"kita mau kemana?" tanya Rosa yang sudah duduk di jok belakang motor milik Dodi
Dodi tidak menjawab sama sekali, sepanjang perjalanan Rosa selalu membuka obrolan namun tidak ada jawaban dari Dodi. Tiba-tiba Dodi memberhentikan motor nya di depan sebuah penginapan di pinggir kota, bukan hotel berbintang namun cukup pantas di sebut penginapan karna bentuk bangunan yang tidak terlalu mewah.
Wajah Rosa seketika berubah, apa yang akan di lakukan Dodi. Mengapa Dodi mengajaknya ke tempat ini, bahkan saat masih pacaran Dodi selalu mengutamakan pacaran yang sehat.
Tanpa basa basi Dodi langsung menggandeng tangan Rosa untuk menuju lobi. Dodi memesan satu kamar. Setelah menerima kunci kamar Dodi langsung memperlihatkannya ke Rosa
"ini kan yang kamu mau?" tanya Dodi
Dodi dan Rosa langsung menuju kamar yang telah di pesan. Sesampainya di kamar Rosa hanya berdiri diam, tidak se arogan saat dia mencumbui Dodi ketika jogging pagi waktu itu.
Dodi tidak seperti biasanya, ia terlihat sangat seram. Seperti nya tubuh Dodi sudah di penuhi oleh setan. Tubuh Dodi yang kekar cukup membuat Rosa kikuk.
Dodi melepaskan satu persatu kancing kemeja yang ia kenakan, kemudian mendorong Rosa sampai ke tepi kasur. Dodi berdiri sedikit membungkuk ke arah Rosa. Menyaksikan betapa gagah laki-laki yang ada di depannya saat itu membuat Rosa tertarik.
Rosa mengikuti alur yang di buat Dodi, kedua tangan Rosa merangkul leher Dodi, menarik perlahan hingga wajah mereka berdekatan satu sama lain.
Dodi menjambak rambut Rosa dan langsung mencium bibir Rosa, Rosa pun membalas ciuman itu dengan sama ganas nya. Ciuman Dodi semakin turun ke arah leher, tangan Dodi juga mulai bergerilya. Ia menyentuh semua bagian tubuh Rosa. Tidak ada penolakan sama sekali dari Rosa, ia seperti menyerahkan diri.
Dodi melanjutkan permainan nya dengan Rosa sampai selesai. Rosa sangat puas namun berbeda hal nya dengan Dodi, ia tetap memasang muka datar tanpa ekspresi. Setelah selesai Dodi segera mandi dan memakai pakaian nya, kemudian ia mengambil beberapa lembar uang di dompet nya. Di lempar lah uang itu ke tubuh Rosa yang saat itu hanya di balut selimut tipis.
Dodi merapikan bajunya dan berkata kepada Rosa.
"ini kan hubungan yang kamu maksud, penjual dan pembeli. Tidak usah khawatir kembalian nya ambil saja" ucap Dodi kepada Rosa
Rosa hanya diam tidak menjawab sama sekali, air matanya seperti terbendung dan hampir jatuh. Ia tidak menyangka akan di perlakukan seperti ini.
"oh ya, kamu pulang nya sendiri. Sudah saya pesan kan ojek online. Cepat lah pakai bajumu" lanjut Dodi
Dodi segera meninggalkan Rosa sendirian. Tidak peduli tentang perasaan Rosa. Sebagai lelaki ia merasa cukup tersalurkan,
"ada manfaatnya juga punya mantan pacar janda" Dodi berbicara dalam hati.
Dodi sama sekali tidak merasa bersalah atau pun menyesal dengan apa yang baru saja ia perbuat. Karna ia hanya membeli apa yang di tawarkan.