Tentang Jena, wanita malang yang lahir dari hasil perselingkuhan. Dulu, ayahnya berselingkuh dengan seorang pelayan dan lahirlah Jena.
Setelah ibunya meninggal, ayahnya membawanya ke rumah istri sah ayahnya dan dari situlah penderitaan Jena di mulai karena dia di benci oleh istri ayahnya dan juga Kaka tirinya.
selama ini, Jena selalu merasa sendiri. Tapi, ketika dia kuliah dia bertemu dengan Gueen, dan mereka pun bersahabat dan lagi-lagi petaka baru di mulai, di mana tanpa sengaja dia tidur dengan Kaka Joseph yang tak lain kakanya. Hingga pada akhirnya Jena mengandung.
Dan ketika dia mengandung, Josep tidak mau bertanggung jawab karena dia akan menikah dengan wanita lain. Dan kemalangan menimpa Jena lagi di mana dokter mengatakan bahwa bayi yang di kandungnya mengandung down sydrome.
Dan ketika mengetahui Jena hamil, Joseph menyuruh Jena untuk mengugurkan anak mereka, tapi Jena menolak dan lebih memilih pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Gengs aku up 3 bab ya. Maafin baru update. Yuk bisa yuk tembusin komen 100 dan gas like
Tatapan Jena melihat ke arah sekeliling, mencari hal yang mencurigakan yang membuat Haura seperti ini, tapi setelah melihat sekitarnya Jena merasakan tidak ada yang aneh, hanya ada satu mobil saja dan sayangnya, Jena menganggap mobil itu tidak mencurigakan, padahal di mobil itu ada Kayra yang telah membuat Haura seperti ini.
“Ayo masuk, tidak apa-apa," ucap Jena ketika Haura semakin memepetkan tubuhnya. Dengan cepat, Jena pun langsung bangkit dari duduknya, kemudian dia langsung berjalan untuk masuk kedalam rumah.
Saat masuk kedalam rumah, Jena langsung mendudukkan Haura di sofa, baru saja Jena melepaskan tubuh Haura dan berniat untuk pergi ke dapur, Haura kembali menarik tangan Jena, gadis kecil itu sekarang sepertinya benar-benar sedang merasa takut.
Apalagi untuk pertama kalinya dia mengalami mengalami hal seperti ini, selama ini tidak pernah ada yang memperlakukannya dengan buruk dan ketika Kayra melakukan hal seperti tadi tentu saja Haura sangat ketakutan.
Jena yang tahu bahwa putrinya ketakutan mendudukan diri di sebelah Haura. “Haura, mana yang sakit?” tanya Jena. Haura mengangkat tangannya, lagi-lagi Jena merasa speechless. Dia pikir hanya satu titik yang biru ternyata ada dua titik memar yang ada di tangan putrinya.
“Apa tadi ada yang datang menghampirimu?” tanya Jena, Haura tidak menjawab, dia menatap Jema dengan mata yang membasah hingga pada akhirnya, Jena tidak jadi mengambil kompresan, dia menggendong tubuh kecil Haura lalu mendudukkan di atas pangkuannya, kemudian memeluk putrinya..
Sungguh Jena penasaran dengan apa yang terjadi pada putrinya. Sayangnya rumah Jena tidak dipasangi CCTV, dan tidak mungkin juga dia meminta meminta tayangan CCTV yang ada di seberang rumahnya, kejadian yang dialami Haura sangat singkat, hingga Jena tidak bisa menduga-duga apa yang terjadi pada putrinya.
Hingga beberapa saat kemudian
Haura sepertinya sudah tertidur di pangkuan Jena, hingga Jena langusng bangkit dari duduknya dan berjalan pelan untuk pergi ke kamar, dan membaringkan Haura di ranjang.
Setelah menidurkan Haura, Jena mendudukan diri di sebelah putrinya, kemudian dia menatap lekat wajah Haura.
“Maafkan, Mommy, Haura." Jena berucap dengan suara pelan, dia meringis ketika melihat tangan Haura yang membiru. Wanita itu menatap Haura dengan mata yang membasah.
Mungkin, jika Haura seperti anak normal lainnya, Haura akan menjerit, berteriak kesakitan dan mengatakan apa yang terjadi.
Dan yang paling membuat Jena sesak, Haura tidak pernah bisa mengatakan perasaannya, tidak pernah mengatakan rasa sakitnya.
Dan ketika seperti ini Jena selalu menyalahkan dirinya sendiri, dia merasa gagal menjadi seorang ibu.
***
Setelah Jena masuk, Kayra masih diam di mobil, dia masih tidak bisa mencerna dengan apa yang terjadi pada Haura, dia terus mengingat wajah Haura yang dingin dan datar ketika dia mencubitnya, Entah kenapa Kaira malah berpikir bahwa Haura akan menjadi psikopat ketika besar.
Tak lama ponsel Kaira berdering, satu panggilan masuk hingga akhirnya dia pun langsung mengangkatnya dan ternyata panggilan itu dari Helmia, ibu mertuanya.
”Ia, baik Mom. Aku akan memberitahukan Joseph,” jawab Kaira, ternyata Ibu mertuanya mengajaknya untuk makan malam bersama karena ada hal penting yang akan dibicarakan dan tadi, Joseph tidak bisa dihubungi hingga Helmia menghubungi menantunya.
Setelah mematikan panggilan dari ibu mertuanya, Kaira menegakkan tubuhnya kemudian menyalakan dan menjalankan mobilnya. Dia berencana untuk pergi ke kantor suaminya.
***
Kayra turun dari mobil, wanita itu baru saja sampai di kantor suaminya. Saat akan masuk ke dalam ruangan Joseph, Kaira menenangkan dirinya wanita cantik itu harus terlihat natural sebab dari tadi, dia merasa aneh karena kondisi Haura.
Setelah cukup lama menenangkan dirinya, Kaira langsung masuk, ternyata Joseph sedang fokus pada laptopnya.
“Baby!" Panggil Kayra, hingga Joseph menoleh. seperti biasa, Joseph langsung tersenyum kemudian bangkit dari duduknya lalu menghampiri Kayra, hingga Kayra juga ikut maju ke arah suaminya.
“Kenapa kau kemarin tidak memberitahuku?" tanya Josep, Kaira tidak menjawab. Dia malah memeluk Joseph.
“Aku ingin mengajakmu makan siang," ajak Kaira.“Kau tidak banyak pekerjaan, kan?” tanyanya lagi. Joseph menggeleng. Padahal pekerjaannya sangat banyak, tapi dia tidak pernah menolak apapun keinginan istrinya..
“ Tunggu sebentar, aku akan membereskan sedikit pekerjaanku," ucap Joseph hingga Kayra mengangguk.
Kayra mendudukkan diri di sofa, sedangkan Joseph kembali duduk di kursi kerjanya, untuk membereskan sedikit lagi pekerjaannya. Saat Joseph duduk, Kayra menatap Joseph tanpa berkedip, suaminya begitu tampan, mapan dan juga anak konglomerat Dan Dia tidak tahu bagaimana nasibnya jika suatu saat Joseph mengetahui tentang Haura di saat dia belum mengandung.
Dan sekarang, dipikiran Kaira adalah bagaimana menyingkirkan Jena dan putrinya secepatnya. Jika perlu keduanya harus pergi ke luar negeri agar tidak bertemu lagi dengan Josep serta keluarga suaminya.
***
“Kenapa kau terlihat gelisah?” tanya Joseph, saat ini Joseph sedang mengendarai mobilnya ke sebuah restoran yang akan menjadi tempatnya makan malam bersama keluarganya.
Kaira yang sedang melamun langsung menoleh. “Entah kenapa feelingku mengatakan tidak baik,” jawab Kayra yang mengungkapkan perasaanya.
Joseph mengelus rambut istrinya. “Kenapa kau harus berpikir begitu?" tanya Joseph.
“Mungkin hanya pikiranku saja," Jawab Kayra, jarang sekali kedua mertuanya mengajak mereka makan di luar, karena biasanya lebih banyak makan di rumah dan jika makan di luar berarti ada satu perayaan yang harus dirayakan. Dan entah kenapa, perasaan Kayra mendadak tidak nyaman. Apalagi selama menikah dengan Joseph dia juga tidak terlalu dekat dengan mertuanya.
Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, akhirnya mobil yang dikendarai oleh Joseph sampai di restoran, keduanya pun turun lalu berjalan masuk ke dalam restoran.
“Mom, ada apa? Tumben Mommy mengajak kita makan di luar?" tanya Joseph, ketika sudah duduk di kursi.
Helmia dan Zico saling tatap, kemudian mereka malah melihat ke arah Gueen dan juga kalindra.
“kalian harus mengucapkan selamat pada Gueen dan kalindra, karena Gueen sedang mengandung anak kembar," jawab Helmia dengan antusias m, dan tiba-tiba jantung Kaira berdetak dua kali lebih cepat ketika mendengar itu.
Belum hilang keterkejutannya karena tadi masalah Haura, sekarang dia dibuat terkejut lagi dengan kondisi adik iparnya yang sudah hamil terlebih dahulu, padahal adik iparnya baru menikah tiga bulan, sedangkan dia sudah menikah selama 6 tahun dengan Joseph, tapi masih belum di beri momongan.
“Selamat Gueen, kakak ikut senang," jawab Joseph, berbeda dengan Kaira Josep sama sekali tidak merasakan sirik dia justru senang adiknya sudah mengandung.
Acara makan malam dimulai dengan penuh suka cita, sesekali Kayra menimpali obrolan keluarga suaminya, dia bisa saja terlihat tidak terpengaruh. Padahal sekarang, hatinya sedang ketar-ketir. Bagaimana jika dia berhasil mengandung tapi anak adik iparnya yang lebih di sayangi oleh kedua mertuanya.
Hari si Kayra memang busuk ye wwkwk