NovelToon NovelToon
Agent Khusus Yang Diceraikan Istrinya

Agent Khusus Yang Diceraikan Istrinya

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / Anak Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Penyelamat / Tamat
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Khusus Game

Yansya diceraikan istrinya karena dia miskin. Setelah menjadi agent khusus, akankah hidupnya berubah menjadi lebih baik? atau menjadi semakin buruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusus Game, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hadirnya Citra memberikan kami napas

Di jalanan yang mulai sepi, setelah meninggalkan apartemen Lisa yang hangat, David mengemudi mobil tim dengan Reno di sampingnya. Maya, Clara, dan Alex duduk di bangku belakang, masih diselimuti sisa-sisa tawa dan kebersamaan. Mereka baru saja melewati malam yang menyenangkan, penuh permainan dan film gratis hasil retasan David. Perut kenyang, hati senang.

"Wah, Ketua Yansya pasti lagi berbunga-bunga sekarang," celetuk David, melirik Reno sambil tersenyum jahil. Reno hanya mendengus, tetapi sudut bibirnya sedikit terangkat.

"Tentu saja. Kapan lagi dia bisa menikmati liburan dadakan dan sarapan gratis yang dibuatkan Nona Lisa," balas Reno, ia mengangguk setuju. Mereka berdua tahu betapa berartinya Lisa bagi Yansya, meskipun Yansya sering mengeluh soal kerugian finansial kecil.

Maya, yang biasanya tenang, kini ikut menimpali. "Tapi memang Ketua Yansya dan Nona Lisa itu pasangan yang unik, ya. Yang satu mata duitan, yang satu lagi bisa bikin dia meleleh." Alex dan Clara tertawa kecil mendengar pengamatan Maya.

Namun, tawa mereka terhenti saat David tiba-tiba menginjak rem dengan keras. Mobil tim Predator berdecit, berhenti mendadak di tengah jalan yang gelap dan sunyi. Clara, yang sedang melamun, nyaris terbentur kursi di depannya.

"Ada apa, David?" tanya Clara, nadanya sedikit kesal. Alex dan Maya juga menatap ke depan dengan bingung. Reno, dengan instingnya sebagai ahli strategi, langsung waspada.

"Sesuatu ada di depan," jawab David, suaranya kini terdengar serius. Matanya menyapu kegelapan di luar jendela. Sebuah siluet tegap terlihat di tengah jalan, menghalangi laju mobil mereka.

Ketika siluet itu semakin mendekat, barulah mereka menyadari bahwa itu adalah Fabian, mantan ketua tim mereka yang telah berkhianat. Di belakang Fabian, terlihat beberapa orang lain yang tidak mereka kenal, semuanya tampak tegap dan siap bertarung.

Wajah David langsung mengeras. Reno mengepalkan tangannya. Maya dan Clara saling pandang, lalu dengan sigap mengeluarkan senjata masing-masing. Alex mempersiapkan diri, matanya menyorot tajam ke arah Fabian.

"Fabian," gumam Reno, suaranya dingin, penuh amarah yang tertahan. David mematikan mesin mobil, lalu mereka berlima keluar dari mobil, berdiri berhadapan dengan Fabian dan anak buahnya.

Fabian tersenyum sinis, senyum yang sama sekali tidak tulus. "Reuni yang tidak terduga, ya, mantan anak buahku?" Suaranya menggema di keheningan malam, terdengar meremehkan.

"Apa maumu, Fabian?" tanya David, ia maju selangkah. Matanya menatap Fabian tanpa gentar. Ia tidak akan membiarkan Fabian lolos lagi setelah semua kekacauan yang telah pria itu perbuat.

"Hanya ingin menyapa," balas Fabian santai, seolah mereka hanyalah teman lama yang kebetulan bertemu di jalan. "Dan mungkin... memberi kalian sedikit pelajaran, karena sudah berani berkhianat."

Anak buah Fabian, yang berjumlah sekitar lima orang, mulai mengepung Tim Predator. Mereka semua memiliki postur tubuh yang besar dan terlihat sangat terlatih.

Reno melirik ke sekeliling, menganalisis situasi. "Kalian yakin bisa menghadapi kami semua, Fabian?" tantang Reno, suaranya tenang, tetapi menyimpan ancaman.

Fabian tertawa. "Tentu saja. Aku tahu semua kelemahan kalian, Reno. Aku yang melatih kalian, ingat?" Nada Fabian dipenuhi kesombongan, membuat darah Tim Predator mendidih.

Maya mengarahkan senjatanya ke Fabian. "Kelemahan kami mungkin kamu tahu, Fabian, tetapi kekuatan kami, kamu tidak akan pernah bisa menebaknya." Matanya memancarkan tekad yang kuat.

Tanpa banyak bicara lagi, Fabian memberi isyarat kepada anak buahnya. Pertarungan sengit pun pecah di jalanan sepi itu. Pukulan, tendangan, dan suara senjata beradu memenuhi malam.

David berhadapan dengan dua anak buah Fabian sekaligus. Keahliannya dalam intelijen kini ia gunakan untuk mengantisipasi setiap gerakan lawan. Ia bergerak lincah, menghindari serangan, dan membalas dengan pukulan cepat.

Reno, dengan strategi ulungnya, mencoba mencari celah untuk melumpuhkan Fabian. Ia tahu, Fabian adalah kunci dari semua masalah ini. Clara memberikan tembakan peringatan ke udara, membuat anak buah Fabian sedikit panik.

Alex melepaskan asap tebal dari perangkat kecil yang ia lempar ke tanah, menciptakan kekacauan di antara lawan. Maya bergerak cepat di tengah asap, melumpuhkan satu per satu anak buah Fabian dengan gerakan mematikan.

"Kalian tidak akan bisa mengalahkan kami, Fabian!" teriak Alex, suaranya menggema di tengah kegaduhan. Ia tahu, mereka tidak akan menyerah begitu saja.

Meskipun Tim Predator bertarung mati-matian, jumlah lawan terlalu banyak, dan anak buah Fabian memang tidak bisa dianggap remeh. Mereka sangat terlatih, membuat Tim Predator mulai terdesak. Pukulan dan tendangan datang dari berbagai arah, membuat mereka sulit bertahan.

David sudah memar di beberapa bagian tubuh, sementara Clara kehabisan peluru cadangan. Maya masih lincah, tetapi ia juga mulai kelelahan. Alex berusaha keras melempar granat asap lagi, tetapi ia terhalang oleh salah satu lawan yang tangguh.

"Sial! Mereka terlalu banyak!" teriak David, sambil menangkis tendangan keras yang nyaris mengenai kepalanya. Ia tahu, jika situasi terus begini, mereka tidak akan bisa bertahan lebih lama.

Fabian hanya berdiri di kejauhan, menyeringai puas melihat mantan anak buahnya mulai kewalahan. Ia merasa menang, seolah-olah semua ini hanyalah sebuah pertunjukan yang ia sutradarai.

Tepat saat David hampir terkena pukulan telak, sebuah bayangan melintas cepat. Tiba-tiba, seorang wanita muncul di tengah kerumunan, bergerak seperti angin dan melumpuhkan lawan dengan kecepatan luar biasa.

Itu Citra, Ketua Tim Naga, yang datang entah dari mana. Wajahnya dingin, matanya menyorot tajam ke arah Fabian, seolah pria itu adalah target tunggalnya.

Tanpa basa-basi, Citra langsung bergabung dalam pertarungan. Gerakannya presisi, setiap pukulan dan tendangannya memiliki kekuatan mematikan. Anak buah Fabian yang tadinya percaya diri, kini mulai kewalahan menghadapi kecepatan dan kekuatan Citra.

Ia melumpuhkan tiga orang sekaligus dalam hitungan detik, membuat David dan yang lainnya tertegun. Aura dingin Citra seolah membekukan semangat lawan, dan aksinya benar-benar memukau, mengubah dinamika pertarungan dalam sekejap.

Fabian, yang tadinya menyeringai, kini terlihat terkejut dan sedikit kesal. Ia tidak menyangka ada bala bantuan yang tiba-tiba muncul. Citra tidak memberinya kesempatan.

"Ketua Citra!" seru Alex, kaget sekaligus lega melihat sosok tangguh itu. Tim Predator yang tadinya terdesak, kini mendapatkan kembali semangat mereka, bertarung lebih berani di samping Citra.

Namun, di tengah hiruk pikuk pertarungan yang kembali memanas, Fabian melancarkan serangan kejutan. Ia melihat Reno, yang sedang sibuk membantu Maya, dan ia mengambil kesempatan itu.

Fabian bergerak sangat cepat. Ia menerjang ke arah Reno dengan pisau lipat yang ia sembunyikan. Reno, yang tidak sempat bereaksi, tertusuk di bagian perut. Ia merintih kesakitan, terhuyung mundur.

Darah mulai merembes membasahi seragamnya. Wajah Reno memucat, matanya membelalak menahan perih yang luar biasa. David yang melihat kejadian itu langsung berteriak.

"Reno!" seru David, ia segera berlari ke arah Reno, menopang tubuh rekannya yang mulai limbung. Maya juga mendekat, wajahnya dipenuhi kekhawatiran.

Clara, dengan marah, langsung menembak ke arah Fabian, memaksanya mundur. Alex segera melemparkan granat asap lagi, menciptakan tirai pelindung agar mereka bisa mundur.

"David, bawa Reno pergi sekarang!" perintah Citra, suaranya tegas. Ia tahu, luka Reno sangat parah dan butuh penanganan segera. Ia sendiri akan menahan Fabian dan anak buahnya.

David mengangguk cepat. Ia menggendong Reno di bahunya, meskipun dengan susah payah. Maya membukakan pintu mobil, dan mereka berdua masuk, diikuti oleh Alex dan Clara yang juga melompat masuk.

"Hati-hati, Ketua Citra!" teriak David sebelum menutup pintu mobil. Ia melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, meninggalkan Citra yang kini berhadapan langsung dengan Fabian dan sisa anak buahnya.

Di dalam mobil, Reno terbatuk, darah menetes dari sudut bibirnya. "Aku... aku tidak apa-apa," bisiknya lemah, mencoba menenangkan rekan-rekannya, tetapi napasnya tersengal-sengal.

"Diam, Reno! Kamu harus bertahan!" David berteriak, ia mengemudi seperti orang gila. Air mata sudah mulai menggenang di pelupuk matanya. Ia tidak bisa membayangkan jika sesuatu terjadi pada Reno.

Mobil melaju membelah jalanan sepi, menuju rumah sakit terdekat. Kekhawatiran menyelimuti Tim Predator, tawa dan kebersamaan yang mereka rasakan beberapa jam lalu kini sirna, digantikan oleh ketakutan akan kehilangan seorang rekan.

Sesampainya di rumah sakit, David segera berteriak meminta bantuan. Reno langsung dilarikan ke ruang gawat darurat, tim medis dengan sigap mengambil alih. Tim Predator hanya bisa menunggu di luar, dengan hati penuh cemas dan doa.

1
Was pray
kemenangan yang menyakitkan, kenangan yang tidak seharum bunga kenanga itulah yansya dan maria
Khusus Game: Makasih k. udh baca sampe tamat.
total 1 replies
Was pray
berakhir sudah agen yg katanya khusus tetapi terpuruk dlm kekalahan demi kekalahan
Was pray
nasi sudah jadi bubur, menyesal tetap udah hancur
Glastor Roy
yg bayak la tor up ya
Was pray
semoga semakin berkualitas kedepannya thor
Glastor Roy
npa mkin dikit tor up ya
Was pray: othornya udah puyeng ngelola agen yg dapat gelar istimewa "agen khusus-" tetap selalu selangkah lebih lambat dari musuh2 nya kak.....
total 1 replies
Was pray
kalah lagi dan lagi sebutan agen khusus tapi khusus untuk selalu kalah....agen khusus yg mengecewakan..../Casual//Casual/
Was pray
agen khusus masih terlalu lemah untuk peringkat khusus
Was pray
udah bertarung sampai napas mau habis masih berkata ini baru awal pertarungan, emang tadi kamu tidur waktu bertarung? kata ini baru awal dan ini baru permulaan udah hafal Krn sering sekali digunakan dipertengahan konflik/pertarungan
Was pray
yansya masih kalah jauh sama jouneli dlm strategi dan kemampuan bertarung
Was pray
yansya masih terlalu lemah sebagai ketua tim, yg Gedhe cuma omongan sama mata duitan doang
Was pray
"kalimat ini baru permulaan" terlalu sering digunakan, cari kosa kata lain thor
Khusus Game: ok. makasih sarannya.
total 1 replies
Was pray
yansya terlalu PD dengan kemampuan yg dimilikinya, kesannya jadi sombong dan egois , jadi kurang sreg ma tabiat yansya, kurang cocok jadi seorang pemimpin
Eskael Evol
keren thor
good 👍👍👍👍❤❤❤❤
Khusus Game: wkwk. tencyu
total 1 replies
Khusus Game
wkwkwk. emng gblk dia
Was pray
yansya payah dan parah, tidak bisa lihat situasi dan kondisi dimana saat bercanda dan serius
Eskael Evol
tim kompak dan keren 👍👍👍👍
Eskael Evol
ceritanya bagus singkat ringkas padat
menegangkan ❤❤❤❤❤
Eskael Evol
waduh tegang!
good thor👍👍👍👍👍
Eskael Evol
keren thor ceritanya
good job👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!