Karna sebuah kesalah pahaman, Rinjani ChiMa Wardhana memilih memendam cintanya pada sosok Lintang yang seolah menjadi pelangi di hari harinya yang sempat mendung sebab pengkhianatan dari Sang mantan kekasihnya yang dulu..
Lintang yang tak tahu apa-apa dan mendadak di jauhi pun akhirnya menjatuhkan pilihan pada gadis itu.
"Jujur sama Lilin, atau masuk Neraka?"
***********
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 11
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Malam yang semakin larut membuat Rinjani memutuskan untuk pulang, ada Papa Chiko yang akan menunggu Mama Marni di rumah sakit yang sudah sedikit membaik meski tak boleh banyak bergerak.
"Berikan kunci mobilnya pada Kak Lintang," titah Rinjani saat ia, Arjuna dan Lintang sudah ada di parkiran mobil.
"Nih," cetus Putra bungsu Wardhana saat menyerahkan apa yang di suruh kakak perempuannya barusan.
Lintang meraihnya sambil tersenyum kecil, ia ambil dan ia tekan salah satu tombol di benda yang sedang ia pegang saat ini.
Rinjani yang mau masuk lebih dulu di tarik oleh Arjuna sampai gadis itu kaget dan memarahi sikap adiknya yang mendadak aneh sejak di dalam ruangan rawat inap Mama mereka.
"Kakak duduk di belakang, biar aku yang di depan sama Kak Lintang," kata Arjuna penuh penekanan.
Rinjani yang baru saja ingin melayangkan aksi protes langsung diam saat mendengar Lintang berdehem sambil menggelengkan kepalanya pelan.
"Awas kamu!" ancam Rinjani pada Arjuna.
Ketiganya pun masuk kedalam mobil dengan Arjuna dan Lintang di kursi depan sedangkan Rinjani mengalah di belakang seorang diri.
Tak ada obrolan apapun diantara mereka hingga tak lebih dari satu jam mobil pun sudah masuk kedalam area garasi rumah keluarga Wardhana tentunya dengan petunjuk arah jalan dari Arjuna maupun dari Rinjani.
mereka yang sudah turun dari kendaraan mewah tersebut nyatanya di sambut oleh Nenek dan Kakek yang sejak beberapa waktu sudah menunggu dirumah karna mendengar kepulangan Rinjani.
Ketiganya berpelukan dengan sangat erat karna baru bertemu lagi sejak berpisah untuk yang pertama di karnakan pasangan baya itu tak ikut saat anak menantunya datang ke ibu kota untuk menjenguk cucu tercinta.
"Kalian apa kabar? Jani kangen banget," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
"Kami lebih merindukanmu, Sayang," balas Nenek yang bahkan air matanya sudah jatuh.
Rinjani adalah cucu yang di inginkan oleh keluarga besar Papa Chiko dan Mama Marni karna ia lahir dari sama-sama anak tunggal, jadi kini tak salah rasanya jika gadis itu begitu disayang oleh semua orang.
Usai melepas rasa rindu, Rinjani mengenalkan Lintang pada kakek dan nenek, meski sebenarnya mereka sudah tahu dari cerita Chiko dan Marni.
Lintang yang bersikap sangat sopan itu tentu membuat Si pasangan baya jatuh hati, sebab yang di dengar nyatanya sama dengan yang kini mereka lihat dengan kedua mata kepala sendiri.
"Ya sudah, antar Lintang ke kamar tamu ya, kalian semua harus istirahat karna ini sudah sangat malam," titah Nenek yang si iyakan oleh Rinjani. Ia yang sudah sangat lelah memang kini ingin sekali merebahkan tubuhnya di atas kasur yang sudah lama ia rindukan.
Rinjani berjalan lebih dulu ke salah satu kamar yang ada di lantai bawah bersebelahan dengan ruang tengah keluarga, ia membuka pintu dan masuk kedalam kamar tersebut.
Tapi, dirasa ucapannya tak ada yang merespon Rinjani pun langsung membalikkan tubuhnya, ia kaget saat melihat Lintang masih berdiri di ambang pintu yang padahal ia kira sudah ikut bersamanya.
"Lilin ngapain disana? ayo sini," ajak Rinjani pada Lintang yang menggelengkan kepalanya.
"Loh, kenapa? ini kamarmu, Lilin bisa istirahat disini," ujar Rinjani aneh karna pria itu tetap diam pada posisi nya.
.
.
.
Enggak ah, kalau masuk berdua takut gak mau keluar sendiri...
Ngegantung ini,
sok atuh di tunggu lanjutannya tth otor..
lilin koq jd gemoyyy