NovelToon NovelToon
Gara-gara Buket Bunga

Gara-gara Buket Bunga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Disarankan membaca Harumi dan After office terlebih dahulu, agar paham alur dan tokoh cerita.


Buket bunga yang tak sengaja Ari tangkap di pernikahan Mia, dia berikan begitu saja pada perempuan ber-dress batik tak jauh darinya. Hal kecil itu tak menyangka akan berpengaruh pada hidupnya tiga tahun kemudian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sah

Tidak ada kebaya, sanggul atau riasan ala pengantin. Di hari dirinya dipersunting, Sandi hanya mengenakan pakaian seadanya. Dia tak menyangka, kedatangannya ke kampung halamannya saat ini. Akan mengubah jalan hidupnya.

Beberapa menit yang lalu, Ari mengucapkan janji suci pernikahan di hadapan Penghulu, Bapak kandungnya dan dua orang saksi. Dengan kata lain, saat ini Sandi berstatus sebagai istri sah dari seorang Ari Susilo.

Tanpa pikir panjang, Bapak dan Ibu menyetujui usulan Ari untuk menikahinya. Tau apa alasan sebenarnya Bapak menerima semudah itu, setelah sebelumnya merasa keberatan?

Apalagi kalau bukan isi dari kantong plastik hitam, yang tak lain adalah setumpuk uang berwarna merah dan biru. Entah Ari dapat dari mana uang cash sebanyak itu. Belum ada penjelasan sama sekali.

Sandi tau, Ibu yang mendesak bapak untuk menerima saja permintaan Ari. Tapi mengatakan pada keluarga besar, kalau mereka mengkhawatirkannya karena sendirian di ibu kota. Padahal ini bukan pertama kalinya Sandi merantau. Sebelumnya dia bekerja di Surabaya tanpa ada sanak saudara yang menjaganya.

Setelah akadnya dan Ari, kini gantian Sindi dan Ali yang duduk di depan penghulu serta wali dan dua orang saksi.

"Siniii jari kamu." Kata Ari begitu duduk di sebelahnya. Tadi usai akad, Ari meminta izin untuk pergi sebentar.

"Apa?" Sandi menoleh, mendapati Ari tengah mengambil jari jemarinya dan memasukan sebuah cincin di jari manisnya. "Kok bisa?" Tanyanya tak percaya.

Mereka duduk di antara keluarga dari kedua mempelai yang sengaja menghadiri akad pagi ini.

"Tadi aku minta tolong pada mantan rekan kerja, kebetulan mertuanya punya toko emas tak jauh dari sini. Ya udah aku pesan aja dan minta antar." Ari menjelaskan. "Kalau kamu kurang suka, nanti sesampainya di Jakarta. Aku beliin yang baru." Ujarnya. "Pasangin aku juga dong, sayang!!" Ari memberikan cincin silver dan menyodorkan jari manis pada perempuan yang kini menjadi istri sirinya.

"Ini bagus kok! aku suka modelnya yang simpel." Sandi mengangkat jari jemarinya dan mengamati cincin berwarna gold. Pantas saja tadi Ari sempat memegang jari manisnya lama.

"Syukurlah kalau begitu." Ari bernapas lega.

Suara lantang dari kedua saksi menandakan jika Sindi dan Ali telah sah sebagai pasangan suami istri.

"Kalau kamu ingin resepsi, konsep bagaimana yang kamu inginkan?" Tanya Ari.

"Pengen yang kayak Mbak Mia dan Pak Jaka, hanya mengundang orang-orang yang dikenal."

Saat pernikahan Mia dan Jaka, mengusung tema ala-ala garden party. Dan hanya mengundang, rekan kerja di kantor pusat dan beberapa divisi di pabrik, serta keluarga besar saja. Undangannya bahkan hanya seratus.

"Kamu nggak mau pesta mewah yang mengundang penyanyi, gitu?"

"Aku mau sederhana aja."

"Oke kalau gitu." Untuk saat ini, tak mungkin Ari membantah. Bisa runyam urusan.

Akad selesai, Sindi berganti pakaian untuk resepsi begitu juga dengan Ali. Tapi Mempelai lelaki itu hanya membutuhkan waktu sebentar. Dan kembali keluar ke tempat resepsi.

Sandi sedang makan-makanan berat bersama Ari, juga Tyo si bungsu. Mereka berbincang soal situasi ibu kota. Ari mempersiapkan adik iparnya untu datang berkunjung ketika liburan semester tiba dan berjanji akan mengajak ke tempat-tempat menarik.

"Aku tidak menyangka kamu yang terlihat polos, nyatanya sama saja seperti aku." Kata Ali sambil duduk tepat di kursi belakang Sandi.

Merasa diajak berbicara, Sandi menoleh menatap mantan pacarnya. "Kamu ngomong sama aku?" Tanyanya.

"Ya kamu lah, siapa lagi. Masa iya aku ajak omong selingkuhan kamu." Maksud Ali di sini adalah Ari, suami dari mantan pacarnya.

Sandi meminum dari Tumbler yang memang selalu dibawa kemana-mana. Dia melirik sejenak adik bungsunya, seolah ingin agar Tyo menyaksikan bagaimana watak asli ipar mereka. Karena selama ini, Sandi adalah korban sebenernya. "Aku ini wanita karir yang sangat sibuk, jadi nggak ada waktu buat aku untuk selingkuh. Tidak seperti kamu, yang banyak memiliki waktu luang."

Ali mendesis, "itu lah alasan aku berpaling. Kamu terlalu sibuk dan sering mengabaikan aku."

Ari menaruh piring di kursi kosong di samping tempatnya duduk. Dia meminum dari Tumbler yang sama dengan istrinya. Setelahnya dia menoleh kebelakang. "Bro, udah nggak usah bahas masa lalu. Sekarang situ udah punya istri begitu juga dengan Sandi." Tuturnya. "Stop pembahasan hubungan yang telah usai, mari tatap masa depan. Kalian sekarang sudah jadi saudara ipar, jadi harus akur." Dia memberi nasihat.

"Menengo sampeyan, aku Ra ngomong mbi sampeyan. Urusane aku mbi Sandi." Kata Ali ketus.

"Sandi itu istri saya, segala urusannya jadi urusan ku."

"Baru nikah siri aja bangga, tukang kopi kayak sampeyan cuman bisa numpang hidup." Ali mengejek.

"Menengo Ali!!" Sandi memperingatkan.

"Kenyataan San! Dia cuma tukang kopi, apa yang bisa dibanggakan dari dia?"

"Jelas banyak, dia lebih baik segala-galanya dari kamu." Sandi berusaha tetap tenang. "Yang jelas biarpun aku sibuk, dia setia sama aku."

"Karena dia numpang hidup sama kamu. Dia cuma mau uang kamu aja." Ali tak mau kalah. "Jangan karena dia bisa kasih uang lebih banyak, dia jadi sombong. Palingan dia pinjol."

Sandi menghadap kedepan, dia memejamkan matanya. Tangannya mengepal erat, rasanya ingin sekali membantah atau sekali saja ingin menampar mulut sialan mantannya itu. Lalu sebuah tangan hangat menggenggamnya. Sandi menoleh dan mendapati Ari tersenyum.

"Ckckck ... Dari cara kalian berinteraksi, aku tau kalian main belakang saat kita masih bersama."

"Kalau iya kenapa emang? Masalah buat situ?" Ari tak mau kalah.

Sandi membuka matanya, dia menatap tak percaya suaminya. "Mas ..."

"Itu fakta sayang, kamu lupa tiga tahun lalu. Aku kasih kamu buket bunga." Ari mengingatkan.

Saat itu pertama kali Sandi merasakan debaran di dada. Dia jatuh cinta pada sosok Ari yang menangkap buket bunga pengantin dan memberikannya padanya.

"Bro, mending urusi bojone sampeyan. Ra sah ngurusi bojone wong liyo." Kata Ari memberikan tatapan mengejek. "Atau gini, mendingan pikirin. Kira-kira situ bakal lolos jadi PNS, nggak? Nggak usah singgung kerjaan orang lain. Ngerti sampeyan?" Dia menyeringai. "Sayang, ayo temui bapak. Ada yang ingin aku sampaikan." Ari bangkit dan meminta istrinya untuk berdiri.

Lalu sebuah cacian terdengar ditujukan pada Sandi. Membuat Ari berbalik dan menghampiri Ali "Jaga mulut Lo sialan!" Ari mencengkram kerah baju pengantin yang dikenakan iparnya.

Sandi mendelik, dia tak percaya Ari bisa marah. Seingatnya Mia tak pernah bercerita soal sisi emosional dari lelaki itu. "Mas ... Udah, ayuk temui bapak." Tak ingin menimbulkan keributan, dia meminta Ari melepaskan cengkeraman itu dan mengajaknya masuk ke dalam rumah.

Pada akhirnya, karena tak ingin menumbuk kegaduhan. Sandi berpamitan pada orang tuanya, walaupun bapak sempat melarang. Namun sebelum benar-benar pergi, Ari meminta pada mertuanya untuk membatunya mengurus surat pindah Sandi. Tak lupa meminta agar bapak bisa datang ke Jakarta, untuk menghadiri sidang isbat demi bisa mendapatkan legalitas pernikahan Sandi dan Ari.

1
bunny kookie
top deh pokoknya 👍🏻💜💜
bunny kookie: bagus banget loh padahal kak,sat set loh cerita nya gk menye2 ,,
😭😭 apa yg sempat baca di paijo gk ikut kemari ya,ikut syedihh aku 😭😭😭
nabila anjani: Ka up lagi dong
total 3 replies
nabila anjani
Kak up lagi dong
Mareeta: udah aku up lagi ya
total 1 replies
bunny kookie
up lagi gak kak 😂
Mareeta: aku usahakan pagi ya kak
total 1 replies
bunny kookie
lanjut kak ☺
bunny kookie
nyampek sini aku kak thor ☺
Mareeta: terima kasih 😍 aku ingat dirimu pembaca setia karyaku
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!