NovelToon NovelToon
RATU YANG TERBUANG

RATU YANG TERBUANG

Status: tamat
Genre:Tamat / Penyesalan Suami / Fantasi Wanita
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Kleo

Bercerita tentang seorang permaisuri bernama Calista Abriella, yang telah mengabdi pada kekaisaran selama 10 tahunnya lamanya. Calista begitu mencintai Kaisar dan rela melakukan apa saja untuknya, namun cinta tulus Calista tak pernah berbalas.

Sampai suatu peristiwa jatuhnya permaisuri ke kolam, membuat sifat Calista berubah. Ia tak lagi mengharap cinta kaisar dan hidup sesuai keinginannya tanpa mengikuti aturan lagi.

Kaisar yang menyadari perilaku Calista yang berbeda merasa kesal. Sosok yang selalu mengatakan cinta itu, kini selalu mengacuhkannya dan begitu dingin.

Akankah sifat Calista yang berbeda membuat kaisar semakin membencinya atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kleo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 - Membuat Pai

Pagi yang cerah menyambut, terlihat Calista telah bersiap dengan gaun berwarna merah dan mahkota di atas kepalanya. Kali ini pun Calista tak lagi menggunakan perhiasan dan gaun-gaun mewahnya pun hanya tersimpan di lemari.

“Elysia,” panggil Calista pelan.

“Ya, Yang Mulia, Ada apa?” tanya Elysia yang masih menyisir rambut tuannya.

“Apa gaun-gaun di lemari itu bisa dijual? Tahukah kau di mana tepat orang-orang mau membelinya?”

Elysia terdiam sesaat, “Maaf, Yang Mulia, tapi kenapa Anda ingin menjual gaun?”

“Karna aku tidak akan menggunakan gaun-gaun itu lagi.”

“Hm, Ya, sebenarnya ada tempat di mana orang-orang mau membelinya, tapi apa Anda benar-benar ingin menjual semuanya?”

Calista mengangguk, “Jual saja semuanya Elysia kuserahkan semua itu padamu, dan ingat jangan sampai ada orang yang tahu.”

“Baik Yang Mulia.”

Calista menghela nafas, “Setidaknya aku sudah menyingkirkan satu beban bukan?”

Elysia hanya diam, ia bingung harus menjawab apa perkataan tuannya yang aneh itu

Setelah Elysia selesai menata rambutnya, Ia pergi keluar menuju dapur istana. Orang-orang yang ada di dapur tentu saja terkejut akan kunjungan tiba-tiba sang permaisuri. Buru-buru mereka memberi hormat.

“Salam pada permaisuri kekaisaran,”

“Apa yang bisa saya bantu untuk Anda yang Mulia, maksud saya apa Anda membutuhkan sesuatu?” tanya koki tersebut.

Mereka memperhatikan gerak bibir Calista, takut jika kedatangannya kemari untuk mengeluhkan sesuatu, dan yang paling memungkinkan karenanya mereka akan dihukum.

Calista mengangguk, “Ya, Aku ingin belajar memasak, bisa kalian membantuku?”

Mendengar perkataan Calista, mereka terlihat lega, bahwa apa yang mereka takutkan tidak terjadi.

“Tentu Yang Mulia masakan apa yang ingin Anda buat? Kami akan membantu Anda.”

“Hm, aku ingin kalian mengajarkanku semua masakan, tapi hari ini aku ingin kalian mengajarkanku membuat pai.”

“Baik Yang Mulia kami akan mengajari Anda.”

Meski mereka setuju, ada sedikit kebingungan di benak mereka. Bagaimana bisa seorang permaisuri yang jelas seorang wanita yang derajatnya paling tinggi di kekaisaran, malah ingin mengotori lengannya sendiri membuat makanan.

Bukankah seorang bangsawan terbiasa dilayani, dari bangun tidur sampai kembali tidur tak lepas dari pelayanan seseorang.

“Jadi apa yang harus kulakukan pertama-tama?” tanya Calista.

“Hm, pertama-tama Anda harus mengenakan celemek, t-tapi jika Anda tidak mau juga tidak papa," balas kepala koki takut-takut.

Calista menuruti, ia menggunakan Celemek yang diberikan. “Sekarang bagaimana apa lagi yang harus kulakukan?”

“Kita akan membuat gandum ke wadahnya, Yang Mulia.”

Wanita itu mengangguk, ia mendekat pada para koki dan menuruti semua perintah mereka, tak tahu jika para bawahannya itu sangat takut didekati olehnya.

Saat yang lain kembali memasak untuk menu sarapan, tak sengaja salah satunya menumpahkan gandum di dekat Calista, yang membuat bawah gaun Calista berubah putih.

“Ah, Yang Mulia maafkan saya, saya melakukan kesalahan,” ucap koki wanita itu sembari bersujud

Semua orang langsung terdiam, kira-kira apa yang akan Calista lakukan, sedangkan mereka sangat tahu jika Tuannya itu sangat kejam dan tak mentoleransi sebuah kesalahan.

“Kenapa kau melakukan itu?” tanya Calista.

Para koki mulai bergidik ngeri, bukankah itu kata-kata awal permaisuri jika ingin mengamuk.

“Tuan kepala koki habislah riwayat kita hari ini,” bisik seorang koki.

“Sudah diamlah, jangan banyak bicara,” balas Kepala koki tersebut.

“Saya sangat menyesal permaisuri, ampuni nyawa saya!”

“Berdirilah, aku tidak menyuruhmu untuk bersujud,” balas Calista dengan suara tegasnya.

Koki wanita itu berdiri dengan wajah menunduk dan kedua tangan yang ia rekatkan sebagai permintaan maaf.

“Sekarang bersihkan bekas tumpahannya dan pakaianmu yang kotor itu, lalu kembalilah bekerja.”

Koki tersebut melongo memandang Calista dengan raut wajah tak percaya, “T-tapi saya melakukan kesalahan Yang Mulia, Anda tak marah?”

Calista tertawa kecil, “Memangnya kau ingin di hukum? Tidak kan.”

“Setiap orang bisa berbuat salah, sama sepertiku yang pertama kali belajar memasak di dapur ini, aku banyak melakukan kesalahan dan menyusahkan kalian, maafkan aku,” ucap Calista lagi sembari menatap para koki yang memandangnya dengan raut wajah tak percaya.

“Yang Mulia Anda tak menyusahkan kami, karna dapur ini pun juga milik Anda,” balas salah satu koki.

Sungguh mereka tak percaya akan reaksi Calista, permaisuri yang mereka kenal adalah sosok temperamen yang tak menoleransi sedikit pun kesalahan, sudah banyak para pelayan yang kehilangan nyawa di tangannya karna melakukan kesalahan kecil. Tapi sosok itu sungguh berbeda dengan orang yang berdiri di hadapan mereka sekarang.

“Kenapa kalian hanya diam, ayo kembalilah bekerja,” perintah Calista.

Seketika mereka yang tadinya mematung langsung kembali ke aktivitas masing-masing.

Setelah pai yang dipanggang masak dengan sempurna, Shazia meninggalkan dapur.

“Yang Mulia, Anda benar-benar ingin membawanya sendiri?”

“Ya, aku akan membawanya sendiri, putraku pasti akan senang.”

“Kalian tolong buatkan teh untukku, dan bawa itu ke taman,” pinta Calista.

“Baik, yang mulia kami akan membawanya.”

“Juga Kepala pelayan, panggil Theodore untuk menemuiku di taman.”

“Ya, Yang Mulia.”

Calista mengangguk, ia membawa pai buatannya itu dengan nampan, senyumnya mengembang sempurna kala melihat masakan pertamanya.

“Semoga Theo kecilku menyukainya.”

Di sisi lain, Leonardo yang selesai dengan pekerjaannya berniat untuk menemui Aaron, sahabatnya itu ingin ia menemaninya mengelilingi istana sembari membicarakan perihal kerja sama antar negara.

Saat Leonardo berada di tengah perjalanan, tak sengaja ia melihat Calista membawa nampan, karna tahu akan berpapasan, kaisar memperlambat langkahnya dan sebuah senyum muncul di wajah Leonardo.

Sudah kuduga, kau tidak akan bisa mengacuhkanku terus-menerus, dan kini kau ingin melakukan kebiasaanmu untuk merayuku, aku tidak akan termakan bujuk rayuanmu itu Calista. Leonardo.

Sama seperti Leonardo, Calista juga melihat kaisar, wajahnya berubah kesal saat melihat sosok suaminya itu. Calista mempercepat langkahnya dan tepat saat ia ingin berpapasan dengan Leonardo, ia segera berbelok ke lorong kiri.

Ekspresi Leonardo berubah melihat Calista tak datang menghampirinya dan malah pergi menuju Taman.

Untuk siapa wanita itu membawa pai? Leonardo.

Sesaat kaisar berhenti di tempatnya, memperhatikan sosok Calista yang perlahan menjauh.

Kenapa aku selalu merasa aneh dengan perubahannya? Dan kenapa aku malah mengharapkannya? Leonardo.

1
Anonymous
p
zxyaa!!
wah ungalan sekali sih aron
Risnayeni
Lumayan
aigina tarwisula
Luar biasa
Rya Wati
lanjutkan karya mu thor
Sukma Mmx Furqan Farrah
bagus sekali le
Nur Saadah
menarik
C a l l i s t o ®
Maksud author baik si, at least dg ini dia mngkn mau agar ceritanya tidak sekadar cerita tp ada hikmah yg bisa diambil. Tp gue lebih pengen narasinya itu kisah Leo dan Calista. Uda fokus di situ aja ga usah bolak balik alur. Pengenku si gitu :(
C a l l i s t o ®
Saran Sarah bijak banget ✔
C a l l i s t o ®
Aron Freya lagi Aron Freya lagi.. jujur males dengan part ini 🤧 Bukan tokoh utama yg dinanti. Rasanya pengen skip tp gue bukan tipe pembaca yg suka skip 😌 Aduuh, rasanya pengen bilang I don't care sama tokoh ini
Yui
Luar biasa
C a l l i s t o ®
Gue ga bilang ini jelek atau aneh. Gue menikmati alur aja si dan gue paham. Soalnya dr awal gue uda duga ada maksud dibalik smua tindakan Leonardo. Jadi gue bukan tim baper yg merasa : Tinggalkan Leonardo, Leonardo goblok, atau yg lebih suka Aron ; Yg sehingga ketika smua trkuak, tim baper yg demikian mrasa kecewa lho kok alur begini. || Cuma saran aja ke author.. untuk crita plot twist atau yg ga ketebak gini emang bagus, cuma hati2 aja kalo plot twist nya tlalu kelewat jalur atau kebanyakan misteri lha di narasi awal Selene begini, trus abis tu Leonardo mengakui dia begini. Ee trus trnyata ada kenyataan tnyata Selene itu begitu. Itu bikin beberapa netizen uda jelimet, yg uda excited merasa alur begini merasa paham ee tnyata ada teori baru yg muncul jadi mndadak smua alur yg uda dipahami di bab sblmnya seakan ga penting ga brarti apa². Tapi kalo aku sdri karna emang niat baca yg ringan ga masukin ati, just buat hiburan si fine fine aja ya 😆
kleo: Aw, terima kasih atas komentar dan sarannya, ya.
total 1 replies
C a l l i s t o ®
Culprit emang
C a l l i s t o ®
Gue dr bab jauh sblmnya ada komen klo mnrt gue si Leonardo demikian pasti ada alasannya. Terlepas dr masuk akal atau ndak ya🤣🤣
Mae Munah
Buruk
Dela
Luar biasa
C a l l i s t o ®
Gue tetep pro elu kok. Walau ngeselin entah knapa gue msh nnggu alasan lu krn dr awal gue yakin ada alasan dibalik sikap Leo
C a l l i s t o ®
Kukomenin pertama utk chapter ini
C a l l i s t o ®
Pernahkah kau merasa.. hatimu hampa? Pernahkah kau merasa... hatimu kosong??
C a l l i s t o ®
Btw kisah masa lalu biasanya sukanya transmigrasi. Tp ini nggak, real feelnya dan gue sukak yg kek begini ga perlu pake jiwa lain seolah lain tokoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!