Bella seorang anak yang memiliki Agoraphobia yang sangat tidak menyenangi keramaian. Ia pun merubah dirinya menjadi wanita yang cupu, nerd, dan Introvert agar semata-mata agar tidak ada orang yang mau berteman dengannya.
Benar, Bella tak memiliki teman sama sekali hingga ia sering mengalami pembullyan. Walaupun begitu mereka tidak ada yang tahu kenapa banyak orang-orang setelah membully Bella banyak yang hilang atau masuk rumah sakit besoknya.
Semua itu karena Bella yang memunculkan identitas aslinya kepada orang yang membullynya.
Hingga Bella pun bertemu dengan Angkasa yang merupakan penguasa sekolah. Dan Angkasa yang notabenenya bad boy melakukan pembullyan kepada Bella. Hingga Bella pun dalam kegelapan muncul ingin melakukan kejahatan pada Angkasa. Dan mulai saat itu rasa tertarik Angkasa tumbuh kepada Bella.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amanda Ferina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 11
Keesokkannya sekolah sangat ramai membahas masalah itu. Hanya Bella seorang yang lebih memilih dipojokkan sambil membaca buku.
Orang-orang juga tak mempedulikan kendaraannya jadi Bella tidak ambil pusing yang penting ia jauh dari keramaian.
Wanita itu membaca novel mengenai pembunuhan berantai yang sangat disukai olehnya. Tanpa henti ia membacanya hingga tak sadar tiba-tiba ada yang menarik buku yang saat ini tengah dibacanya.
Bella pun mendongak menatap ke arah orang itu yang telah menggangu kesenangannya. Ia mengerutkan keningnya dan ingin mengambil buku novelnya tersebut.
Tapi sayang mereka tak membiarkan Bella mengambilnya hingga Bella pun harus penuh perjuangan mengambil novelnya dari anak-anak nakal itu.
"Bagaimana? Masa lo gak visa ngambil ini doang sih. Cupu banget lo jadi orang," ucap merela lalu kemudian menertawakan Bella yang tak visa berbuat apa-apa.
Bella menghela napas panjang dan kemudian pergi ke pojokan dan harus mengikhlaskan bukunya. Mungkin ia bisa membelinya lagi nanti.
Tapi, tiba-tiba buku tersebut sudah berada di atas mejanya. Bella sangat merasa heran dengan hal itu.
Ia menatap ke arah orang yang baru saja meletakkan buku tersebut ke atas mejanya. Seketika ia pun teridam saat tahu orang tersebut.
Seorang laki-laki tampan yang Bella tidak tahu namannya.
"Ini buku lo."
"Hem, makasih," ucap Bella lalu mengambil buku tersebut.
Ia pun langsung kembali pada kegiatannya di awal dan tak mempedulikan orang yang telah menyelamatkan novelnya.
Cowok itu berusaha untuk berinteraksi dengan Bella. Tapi tampsknya Bella sengaja memberikan batasan kepadanya.
"Siapa nama lo?"
Bella hanya diam dengan terus membaca bukunya. Ia merasa sangat tak senang untuk bersama pria itu.
"Bella."
"Good Name."
"Thanks."
Pria itu tersenyum saat mendengar Bella mengucapkan kata terima kasih. Ia pun mencoba untuk berinteraksi lebih dalam lagi kepada Bella.
"Kenapa lo membiarkan mereka ngambil buku lo."
"Karena percuma jika aku melawan. Aku hanyalah anak yang tak berdaya di kelas ini. Dan aku rasa kau juga mengetahui hal itu."
Pria tersebut langsung terdiam mendengarnya. Ia adalah pria yang ada di kelas sebelah dan kebetulan memiliki keperluan di kelasnya hingga tak sengaja melihat Dita yang tengah dibully.
"Lo harus melawan. Jika lo terus begini yang ada lo akan dihina dan terus dibully. Sekali-kali lo nunjukin sisi lain lo," ucapnya yang membuat Bella merasa terkejut.
Kenapa ia seakan memancing Bella mengatakan sesuatu. Apakah pria ini mengetahui siapa dirinya. Kening Bella pun mengerut dan ia menatap ke arah anak laki-laki itu.
"Maksud kamu."
Ia tersenyum dan senyumnya itu sangat misterius. Ia pun mengusap kepala Bella dengan lancangnya.
Namun Bella entah kenapa tak menepis usapan tersebut. Karena saat ini dirinya sibuk mencerna setiap kata yang dilontarkan oleh pria itu. Begitu banyak misteri yang membuat Bella memutuskan harus waspada kepada pria tersebut.
"Jangan diri lo baik-baik. Jika ada yang membully lo, lo harus sesekali melawan mereka. Lo adalah diri lo. Jangan menjadi orang lain."
Ia kemudian pergi meninggalkan Bella yang masih terdiam di pojokan sambil memegang novelnya.
Tak lama para wanita yang tadi sempat membully nya pun berdatangan. Mereka memukul meja Bella yang langsung membuat mood Bella hancur.
"Aku tidak ingin bermain dengan kalian."
Bella pun pergi dari kelas tersebut.
____________
TBC
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA.