Ratu Drama Mendadak Jadi Istri Pangeran

"Apa lagi yang ingin kamu katakan?" Pangeran Xu Jun menatap Pangxie yang berlutut di lantai dengan aura membunuh yang kuat, membuat tubuh gadis pelayan itu bergetar hebat. "Saksi dan bukti sudah ada di depan mata. Kamulah yang meracuni putraku, Pangeran Xu Dingfei!"

"Saya ...."

"Apa? Apa kamu masih ingin berdalih?" Xiao Feng memotong dengan dingin, saat melihat keraguan di mata Pangxie.

Pangxie memberanikan diri mengangkat kepalanya untuk membalas tatapan Xiao Feng, dia berkata dengan gemetar. "Tidak, saya tidak mencoba berdalih."

Detik selanjutnya, dia sudah menatap mata nyalang Pangeran Xu Jun. "Yang Mulia, memang benar saya yang telah meracuni Pangeran Xu."

Pangxie pikir tidak ada gunanya berdalih, lebih baik mengaku saja.

"Kenapa kamu meracuninya? Apa ada seseorang yang memerintahkanmu?" Suara dan ekspresi Pangeran Xu Jun masih tenang, tatapannya bergulir ke arah Selir Liu.

"Selir Liu, bagaimana kamu menjelaskan masalah ini? Bagaimanapun, dia adalah pelayanmu."

Selir Liu segera melangkah dan berlutut di samping Pangxie, dia diam-diam meremas sapu tangannya dan memasang ekspresi teraniaya saat berkata, "Yang Mulia, saya tidak tahu apa-apa tentang masalah ini. Saya tidak tahu dendam apa yang dimiliki Pangxie terhadap Dingfei."

Detik selanjutnya, Selir Liu melayangkan telapak tangannya untuk memberikan sapaan panas di pipi Pangxie. "Dasar pelayan tidak tahu diri! Sebaiknya kamu mengatakan yang sejujurnya! Kenapa kamu meracuni Dingfei dan siapa yang memerintahkanmu?!"

Pangxie tersungkur karena tamparan Selir Liu, kepalanya sakit, telinganya berdengung dan bibirnya mengeluarkan sedikit darah.

Sepertinya, Selir Liu tidak berbelas kasih dan memukulnya dengan kekuatan penuh.

Pangxie tidak berani mengeluh, apalagi menangis. Dia juga tidak memiliki keberanian untuk menghadapi kekejaman yang melintas di wajah Selir Liu.

Setelah puluhan tahun mengikuti Selir Liu, mana mungkin dia tidak pernah menyaksikan kekejaman wanita itu dengan mata kepalanya sendiri?

Itu benar-benar sadis dan tidak manusiawi!

Pangxie tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya, jika dia sampai salah bicara.

Akan lebih baik menanggung kesalahan ini sendirian!

"Yang Mulia, saya ... saya melakukannya atas keinginan saya sendiri. Tidak ada yang memerintahkan saya."

Wajah Pangeran Xu Jun semakin gelap, urat-urat biru dan merah bermunculan di dahinya.

"Kenapa kamu meracuninya? Apa Dingfei bersalah padamu?" Selir Liu sekali lagi menampar Pangxie dengan amarah yang memenuhi dadanya.

Sekali lagi, Pangxie tersungkur ke tanah. Wajahnya yang terdapat cap lima jari tampak membengkak, dan bercak darah di sudut bibirnya menunjukkan bahwa Selir Liu mengerahkan semua tenaga untuk menamparnya.

Sangat kejam!

"Sesalah apa pun Dingfei padamu, tidak pantas bagimu meracuninya. Membunuh pangeran adalah kejahatan serius!" Nada suara Selir Liu terdengar seperti seorang ibu yang mengalami sakit hati begitu tahu anaknya disakiti. "Sepertinya, aku telah membesarkan serigala bermata putih!"

Selir Liu benar-benar marah dan sakit hati pada Pangxie.

Hanya saja, bukan karena wujud kasih sayangnya pada Pangeran Xu.

Itu karena Pangxie gagal menjalankan tugas.

Dasar tidak berguna!

Zhi Yi yang sejak tadi diam menonton pertunjukan, menatap Selir Liu dengan kagum. Dia tidak menyangka kemampuan Selir Liu memutarbalikkan keadaan dan bersandiwara sungguh tiada duanya.

Dia berhak memenangkan Piala Oscar!

Sebagai artis pendatang baru, Zhi Yi tiba-tiba bertekad ingin mempelajari bakat akting dari Selir Liu.

Pangxie mengangkat kepalanya, menunjukkan ekspresi penuh kebencian di wajahnya yang membengkak. "Saya membenci Pangeran Xu hanya karena dia adalah putra wanita jalang itu, Putri Hua! Saya tidak suka apa pun tentang Putri Hua, termasuk putra yang ditinggalkannya! Jika bukan karena Putri Hua, bagaimana mungkin nona besar dari Keluarga Liu harus menjalani kehidupan rendah sebagai seorang selir?! Nonaku seharusnya menjadi Putri!"

Pangxie mengutarakan keluhannya tanpa rasa takut lagi, tubuhnya juga sudah tidak bergetar lagi.

Apa yang dia keluhkan bukan hanya sekedar keluhannya, tetapi bentuk protes karena tidak terima nona besar yang dia agung-agungkan hanya menjadi seorang selir.

Meski posisi Selir Liu hanya satu tingkat di bawah Putri Hua, dia tetap saja harus merendahkan kepalanya setiap kali bertemu dengan sang putri, dan menyajikan teh sebulan sekali.

Seketika, aura mencengkam semakin menyelimuti Paviliun Kebijaksanaan sehingga semua orang merasa mereka sedang berada di neraka.

Meracuni Pangeran Xu saja sudah merupakan dosa besar, Pangxie malah dengan beraninya menghina Putri Hua.

Dia benar-benar cari mati!

"Seret dia keluar. Pukul dia sampai mati dan buang mayatnya ke kuburan massal!"

Zhi Yi menatap Pangxie yang diseret pergi, tanpa rasa iba di wajahnya.

Di ruangan itu, hanya dia yang tahu kenyataan bahwa Pangxie telah melakukan pekerjaan dengan sangat baik.

Sebenarnya, tidak ada satu pun saksi mata saat Pangxie membuang botol Racun Tiga Nafas.

Zhi Yi hanya mengandalkan kekuatan Pangeran Xu untuk mengambil bukti yang dibuang ke Danau Teratai dan menghadirkan saksi secara acak.

Tidak disangka, pelayan yang diperintahkan oleh Xiao Hui untuk menjadi saksi ternyata juga sangat pandai berbohong dengan mata terbuka.

Dengan bukti dan saksi yang ada, Pangxie tidak mungkin bisa mundur. Bahkan, Selir Liu juga perlahan-lahan akan kehilangan kepercayaan Pangeran Xu Jun.

Dia bisa saja cuci tangan, tetapi Pangxie tetaplah orangnya.

Sulit bagi semua orang untuk mengatakan bahwa Selir Liu benar-benar tidak terlibat dalam masalah ini.

Jadi, bagaimana mungkin Pangeran Xu Jun tidak akan meragukan Selir Liu?

Zhi Yi tersenyum miring, dia tidak berniat melepaskan Selir Liu begitu saja.

Setidaknya, wanita berhati ular dan kalajengking itu harus mendapatkan sedikit pelajaran.

Zhi Yi menatap Selir Liu dengan tenang, sama sekali tidak menunjukkan permusuhannya dan berkata, "Selir Liu, apa kamu bersedia bersumpah atas nama Langit? Bersumpahlah atas nama Langit bahwa kamu tidak terlibat, apalagi sampai memerintahkan Pangxie untuk meracuni Pangeran Xu."

Sekir Liu membeku, dia menatap Zhi Yi dengan bola mata yang membesar. "Zhi Yi, apa maksudmu? Kamu meragukan aku?"

Sulit bagi Selir Liu mempercayai kenyataan bahwa Zhi Yi meragukannya, bahkan berani memintanya bersumpah atas nama Langit.

"Yang Mulia—" Selir Liu ingin mengadu pada Pangeran Xu Jun, tetapi dia malah diabaikan dan suara tak acuh Zhi Yi juga hanya bisa membuatnya menelan kembali semua kata yang ingin dia muntahkan.

"Aku mana berani meragukan Selir Liu, tapi tidak ada salahnya bersumpah untuk menenangkan hati orang lain."

Wajah Selir Liu sangat jelek, niat membunuh sudah menyelimuti seluruh tubuhnya.

Anggap saja Zhi Yi benar-benar tidak mencurigainya, tetapi apa orang lain di Kediaman Bangsawan masih tidak akan menaruh curiga padanya?

Selir Liu menggigit bibirnya, dia mau tak mau harus bersumpah.

Hanya saja, sumpah seperti apa yang harus dia ucapkan?

Tidak mungkin dia harus mengutuk dirinya sendiri, kan?

Menyadari isi pikiran Selir Liu, Zhi Yi segera berkata, "Selir Liu, kamu harus menunjukkan ketulusanmu saat bersumpah."

Itu artinya, Selir Liu tidak bisa mengucap sumpah secara asal!

Selir Liu menggertakkan giginya, menatap Zhi Yi dengan aura membunuh yang berkobar-kobar. "Kamu ingin aku mengucapkan sumpah seperti apa?"

Zhi Yi tersenyum lembut, dia dengan murah hati menasehati Selir Liu. "Sebaiknya kamu bersumpah atas nama Langit dengan menggunakan dirimu dan seluruh keluargamu."

Dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Bersumpahlah, jika benar kamu yang memerintahkan Pangxie untuk meracuni Pangeran Xu, maka ayah dan ibumu akan mati. Mulai hari ini, pria di keluarga Liu akan jadi budak, wanita akan jadi penghibur dari generasi ke generasi, jiwa para leluhur juga tidak akan tenang selamanya."

Selir Liu semakin membeku.

Jika dia benar-benar bersumpah seperti yang diucapkan Zhi Yi, sumpah itu hanya akan memakan dirinya dan seluruh Keluarga Liu!

Melihat kebungkaman Selir Liu, Zhi Yi menatapnya dengan mata cerah dan berkata, "Selir Liu, jika kamu tidak bersedia, abaikan saja kata-kataku. Kamu tidak perlu bersumpah lagi. Bagaimanapun, kamu tidak bersalah, kan?"

Kata-kata Zhi Yi seperti menyatakan bahwa Selir Liu tidak bersalah, tetapi sebenarnya dia tengah menjerumuskannya.

Dia membuat Pangeran Xu Jun semakin meragukan Selir Liu!

Jika tidak bersalah, kenapa harus takut bersumpah?