Helena Berasal keluarga Kaya Raya, kehidupan Mewahnya dan semua yang dia miliki seakan membuatnya tercekik, kehadiran ibu sambung dan juga anaknya membuatnya Terselengser dari Apa yang dia Nikmati bahkan kini dia sangat menderita, untuk Membalaskan Rasa sakit hati, dia menikah dengan lelaki Kaya yang saat itu di desak keluarganya menikah dan diancam dibatalkan jadi pewaris keluarga.
Mereka Bersepakat untuk melakukan pernikahan kontrak agar mereka mendapatkan tujuan mereka masing-masing
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membuka Hati
Perempuan yang berada di depan suaminya ini adalah primadona kampus, terkenal karena paras cantiknya dan juga keluarganya yang berada. Selain itu dia terkenal sering mengencani laki-laki berkelas dan keturunan kaya.
"Oh kamu mengenalnya Len?? ". Tanya nya dengan gugup.
Mata tajam Helena membuatnya menelan ludahnya sukar apalagi sejak tadi lelaki dihadapannya ini tidak Menggubris nya sama sekali.
Helena melipat kedua tangannya menatap perempuan di hadapan nya ini dengan tatapan tajam.
"Tentu saja aku mengenalnya, dia suamiku, kami adalah pasangan sah suami istri, kenapa??, kamu terkejut?? ". Helena masih menatap tajam.
Dia kesal setengah mati karena ada yang mendekati suaminya dengan cara seperti itu.
Rendra sejak tadi mengulum senyumnya melihat aksi istrinya ini, dia tahu kalau istrinya akan bergerak sendiri tanpa dia minta.
"Oh dia suami kamu, aku tidak tahu Len". Ucapnya dengan salah tingkah apalagi melihat tatapan Rendra yang tak menatapnya sama sekali sejak tadi.
"Jangan pernah ganggu dia lagi, awas saja kalau sampai aku lihat kau berusaha menggodanya, kamu akan dapat masalah besar". Tatapan Helena semakin menajam melihat perempuan bernama Bella ini menatap kagum pada Rendra.
Rendra tidak mengeluarkan suaranya, tiba-tiba mencium ubun-ubun Helena dengan sayang karena dia sangat gemas melihat wajah marah istirnya itu.
"Ayo kita pergi, tidak usah peduli sama dia, aku juga tidak kenal dengannya". Rendra menggandeng tangan istrinya itu dengan pelan.
Sedangkan Helena berdiri kaku karena mendapatkan ciuman itu, dia tersipu malu, wajahnya memerah.
Bella mengepalkan tangannya , dia tidak terima Helena menghinanya seperti ini, dia adalah primadona kampus dan akan mendapatkan semua yang dia inginkan, siapapun itu.
"Kau akan menyesal Helena, akan kupastikan kamu membayar mahal karena mempermalukan aku seperti ini". Ucapnya dengan geram.
Sesampainya di mobil dia membukakan pintu sang istri dan tersenyum lembut dan menutup pintunya setelah Helena masuk.
"Apa yang kalian bicarakan tadi?? ". Ucap Helena dengan ketus.
Dia tidak tahu apa yang terjadi padanya, dia tidak suka jika ada yang menggoda lelaki yang berstatus suami kontraknya ini padahal seharunya dia biasa saja.
"Kami tidak mengobrol Lena, dia mendatangi aku dan bertanya-tanya tapi aku tidak memperdulikannya karena sibuk berbalas pesan denganmu tadi". Ucap Rendra dengan jujur.
"Serius?? ". Wajah yang tadinya kesal dan cemberut itu berubah menjadi berbinar.
" Beneran, lagian aku ini lelaki setia tahu, sekalipun bidadari di depanku menggoda ku, aku akan setia pada pasanganku, sampai kesetiaanku itu disalah gunakan oleh perempuan tidak bertanggungjawab ". Wajah Rendra berubah sendu mengingat kisah cintanya yang berantakan.
"Ya sudah, kita tidak perlu membahas mereka, oh iya kayaknya mama menyuruh kita kerumahnya untuk makan malam bersama, kita kesana aja sekarang biar aku bantu mama masak". Helena memberitahu pesan sang mertua tadi padanya.
"Baiklah, jika seperti itu, tapi kamu tidak mau pulang kerumah dulu, sapa tau kamu ingin mandi dan berganti pakaian?? ". Tawar Rendra lagi.
"Boleh juga, aku sangat gerah karena pakaian ku ini dipakai sejak tadi pagi, kita pulang dulu aja, kamu juga pasti gerah". Helena menepuk jidatnya karena baru ingat.
"Iya, kita pulang aja dulu, nanti kita kesana setelah ganti pakaian dan juga mandi dan menyimpan barang-barang kita".
Helena mengangguk dan Rendra segera melajukan mobilnya menuju rumah Helena untuk mandi.
Setelah semuanya, Kini Helena dan Rendra keluar dari kamar mereka masing-masing, Rendra menatap Helena tak berkedip, dia baru sadar jika istrinya ini sangat cantik.
"Kenapa, penampilan ku aneh yah?? ". Tanyanya dengan heran karena Rendra sejak tadi memandangnya seperti itu.
"Cantik sekali, aku tidak tahu kamu bisa pakai gaun juga, mana cantik pula dengan riasan tipis". Puji Rendra menatap istrinya itu.
Helena menunduk dan tersipu. " Apasih, aku malu ini". Helena bergerak salah tingkah seperti anak kecil.
"Yuk kita pergi, mereka akan menunggu kita untuk makan malam bersama".
Rendra menggandeng tangan istrinya itu, dia memang sudah mulai membuka hati untuk gadis ini, gadis baik dan sangat penyayang dan paling penting dia dengan telaten mengurus keperluan nya dengan sangat baik.
Sesampainya dirumah mertuanya, keduanya disambut dengan senyum bahagia oleh orangtua Rendra.
"Ayo nak, kita masuk, kalian langsung duduk saja, kalian pasti capek, aku dengar kamu seharian ini dikampus kan??". Anggita mengelus kepala sang menantu dengan sayang
"Iya mah maklum sudah mau semester akhir jadi sangat sibuk". Helena mengelus tangan sang mertua karena senang diperhatikan seperti ini.
Dia merasa memiliki ibu kemabli setelah ibunya meninggal karena bunuh diri di hadapannya.
Mereka pun makan bersama dengan penuh kehangatan bahkan Helena sempat meneteskan air mata karena merasakan banyaknya kebahagian memiliki keluarga utuh.
"Kenapa nak, apa masakan mama tidak enak?? ". Tanya Anggita dengan melas melihat Helena menangis.
"Tidak apa-apa, aku hanya terharu, karena bisa makan bersama seperti ini dengan penuh kehangatan keluarga". Mata Helena kembali berkaca-kaca.
Hendra mengalihkan pandangannya karena matanya juga kini berkaca-kaca sedangkan Anggita sudah menangis dan menghampiri Helena dan memeluknya.
"Kamu punya kami sekarang nak, kamu adalah kedua orangtuamu, kami akan memberikan kamu kasih sayang yang melimpah untuk kamu, asal kamu mau membuka hatimu untuk menerima kami sebagai orangtuamu". Anggita memeluk Helena dengan perasaan sayang.
Rendra dan ayahnya hanya menghela nafas kemudian berdiri dari duduk dan menghampiri Helena dan ikut memeluknya, Helena semakin menangis mendapatkan perlakuan seperti itu.
Setelah Helena agak tenang, mereka kembali melanjutkan makan mereka dan setelah selesai mereka berkumpul di ruang keluarga karena kedua orangtua Rendra akan membahas hal penting.
"Lihatlah nak". Ucap Anggita memberikan sebuah kertas pada keduanya.
Rendra dan Helena saling pandang melihat kertas yang tidak pernah mereka sangkah.
"Tidak perlu kalian tahu kami tahu darimana, tapi kami ingin kalian berhenti dari pernikahan pura-pura itu, kalian sudah menikah resmi dan ini surat nikah kalian, mama tidak mau kalian mempermainkan pernikahan". Ucap Anggita menatap tajam keduanya.
"Benar nak yang dikatakan mama kalian, kalian tidak boleh mempermainkan pernikahan seperti itu, kami tahu apa yang membuat kalian melakukan hal itu tapi sebaiknya kalian berhenti". kini Hendra menatap keduanya dengan helaan nafas berat.
"Kalian sudah menikah dan single, tidak ada salahnya kalian mencoba membuka hati kalian untuk bersama, tidak perlu nikah kontrak seperti itu, kalian cocok dalam segala hal jadi harusnya kalian tidak ada alasan memperpanjang kontrak tapi menjadikannya kenyataan". Hendra menatap mereka dengan tatapan penuh bijak
"Aku akan mencobanya yah, ayah benar, tidak ada salahnya kami berusaha menerima pernikahan ini, tapi kami akan merundingkannya, biarkan kami dulu untuk sementara, kami akan bicara kembali pada kalian jika kami punya keputusan". Rendra menatap kedua orangtuanya meminta pengertian.
"Baiklah, kami tunggu keputusan kalian berdua, kabari kami".
konfliknya tidak terlalu bertele"....
penyampaian kata" sangat baik dan cukup oke sejauh ini ceritanya gak buat bosan 👍
Semoga sukses kakk othor❤️
drama kehidupan sehari-hari