nissa seorang gadis cantik nan ayu,dan menjadi yatim piatu di tinggalkan orang tuanya sejak berumur lima tahun, nissa hidup bersama neneknya di desa terpencil, nenek yang sangat menyayanginya melebihi apapun di dunia ini, namun siapa sangka di balik wajahnya yang cantik nan ayu tersimpan seribu dendam pada pembunuh orang tuanya yaitu arya juragan perkebunan
teh yang berusia 28 tahun, dan nissa yang kala itu berumur 17 tahun terpikat dengan laki-laki tampan yang menolongnya ketika dia terjatuh ke sungai,laki-laki itu ternyata dari golongan bangsa jin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25. Bunga Mawar
Pagi itu nissa tengah berdiri di jendela rumahnya, memandang indahnya desa
melati untuk terakhir kalinya, desa tempat ia di lahirkan kini akan selalu ia kenang, ia
menatap lamat-lamat cincin pernikahan nya yang sudah lama tak bercahaya, kini cahaya itu bersinar mengeluarkan cahaya terang berwarna merah darah.
lalu cincin itu mengeluarkan sulur yang berwarna merah, nissa membelalakkan mata
menatap cincin yang terus mengeluarkan sulur yang sangat panjang seperti tanaman
merambat di setiap sisinya terdapat banyak bunga mawar yang mekar, sulur itu melilitkan
tubuh nissa.
nissa nampak memberontak, ia ingin teriak,
namun suaranya tercekat, suaranya tidak mau keluar, kemudian sulur itu menyerap di tubuh nissa, nissa membuka seluruh pakaiannya, sulur beserta bunganya melekat melilit di tubuh nissa, nissa nampak seperti memakai tato bunga mawar yang memenuhi tubuhnya .
" astaga..apa yang telah terjadi padaku..?" tanya nissa pada diri sendiri.
ia berlari ke kamar mandi dan membersihkan tatto bunga mawar yang melilit di tubuhnya,
namun tatto itu tak juga menghilang.
" apa yang harus aku lakukan...?"
berulang kali nissa menatap cincin yang kehilangan cahayanya, ia mengusap cincin itu terus menerus, ia hendak memanggil suaminya, namun bagas tak juga hadir.
kemudian nissa dengan cepat memakai
pakaiannya dan berlari ke lantai dasar menemui rangga dan mita.
" mita..rangga...lihat ini!" seru nissa memperlihatkan sebuah gambar tanaman
merambat di tubuhnya, pada putra dan sepupunya.
" itu kenapa? " tanya mita mengerenyitkan dahi.
nissa menceritakan kejadian barusan pada kedua sosok di hadapannya, nampak tersirat
kepanikan di wajah nissa dan mita ,terlebih nissa ia sangat takut akan terjadi sesuatu pada dirinya.
" ini pertanda buruk bu...aku yakin ada sesuatu yang terjadi di istana..ibu tenang saja
itu tidak akan membahayakan dirimu bu..aku akan ke istana..aku akan menolong ayah dan
eyang ratu.." terang rangga membuat nissa menjadi khawatir.
" tidak nak.kamu tetap disini..ibu tidak akan
mengizinkan kamu untuk kesana..ayah kamu yang bilang agar kita bersembunyi di sini..
jadi tetaplah bersama ibu!" nissa menegaskan menarik pergelangan tangan rangga.
" aku tidak ingin ayah terluka bu...apakah ibu tidak mencintai ayah? dan membiarkan ayah binasa?dan ibu bisa mencari penggantinya?" rangga nampak emosi.
" tutup mulut kamu rangga!!tidak seharusnya kamu bicara seperti itu pada ibumu! lihat rangga kamu membuatnya menangis!!!" ketus
mita menunjuk jari telunjuknya ke wajah rangga.
mita tak terima melihat nissa di tuduh seperti itu.
" baik nak...kalau kamu bersikeras untuk pergi kesana..ibu akan izinkan!!perlu kamu ketahui nak!!tidak ada pria manapun yang menempati hati ibu!!tidak akan pernah!!"
nissa mengambil sebuah kunci mobil di atas meja dan berlalu keluar rumah tanpa ingin mendengar apapun dari mulut putranya.
" semua gara-gara kamu!" seru mita pada rangga.
kemudian mita berlari kecil menaiki satu persatu anak tangga menuju kamarnya.
nampak rangga tertunduk..ia sedih dengan sikap ibunya.. ia takut jika ibunya akan terus berlarut-larut marah padanya, ia merasa
bersalah, tidak berani untuk mendekati ibunya yang sedang kacau saat ini, ia memutuskan
untuk tetap pergi menyelamatkan ayahnya.
...****************...
terlihat sebuah istana yang porak poranda, banyak debu berwarna merah menghiasi
seluruh lantai istana, dan banyak juga pedang-pedang berserakan tak bertuan.
rangga berlari menelusuri setiap ruangan istana, semuanya tampak kacau balau, bunga
mawar layu di setiap sudut ruang, wajah rangga sangat panik kala itu, kala melihat
seorang pelayan istana yang tengah sekarat.
rangga menghampiri pelayan istana itu,
kemudian ia bertanya pada pelayannya.
" apa yang terjadi?" nampak wajah rangga tersirat kepanikan.
" pergi pangeran..selamatkan dirimu, mereka
mencarimu..ratu..tel..telah gugur karena tidak
memberitahukan..keberadaanmu..pada mereka dan..ayahmu..ayahmu melarikan diri pangeran.."
pelayan itu nampak lemah, dan kesulitan untuk mengungkapkan kata-katanya, nafas nya tersengal-sengal dan pelayan itu akhirnya menjadi debu berwarna merah.
rangga menitikan air matanya..menangis meratapi kepergian eyang ratu, ia berlari
masuk kedalam kamar eyang nya..dan menemukan setangkai mawar merah yang telah layu di atas ranjang milik ibunda ratu.
" jangan tinggalkan aku eyang ..aku akan membalas perbuatan mereka padamu.
bangunlah eyang..aku mohon..bangunlah..aku rindu buaianmu eyang.." bagai anak kecil di tinggal ibunya rangga menangis sejadi-jadinya.
meratapi kepergian ibunda ratu yang menyayanginya dengan seluruh jiwa dan raganya, kemudian rangga bangkit dari
keterpurukannya mengambil pedang pusaka milik ibunda ratu yang sudah hilang kilaunya.
pedang itu membutuhkan darah dari seorang gadis perawan dan rangga akan mendapatkan
darah itu..bagaimanapun caranya.
ia melangkahkan kaki keluar istana yang sudah tak berpenghuni...raja siluman dari kawasan gunung berapi lah yang membinasakan seluruh istana nya .
rangga nampak sangat geram, nampak seluruh desanya hancur dan tak ada satupun dari mereka yang masih hidup, ia berjanji akan mengulangnya dari nol, setelah ia membinasakan para siluman itu.
ia juga yang akan mencari ayahnya, walaupun nyawa sebagai taruhannya, ia tak peduli pada apa yang ada di hadapannya, kini dadanya
bergejolak amarah yang luar biasa hingga mengeluarkan cahaya merah berkilauan.
...****************...
" ra aku ingin mengatakan sesuatu padamu.. aku ingin kamu membantuku ra..apa kamu mau menolongku?" tanya nissa saat bertemu dengan clara di sebuah cafe big bos.
" hei niss...aku ini sahabatmu...mana mungkin
aku tidak menolongmu saat kamu membutuhkanku.. jadi apa yang harus aku lakukan?" tanya clara bersiap mendengar
apapun keluhan sahabatnya itu.
" aku ingin kamu mengantarkan aku pada ayahmu ra..bukankah ia seorang dokter
tanaman? aku ingin ia membantuku menghilangkan tanaman merambat ini di
tubuhku ra.." tutur nissa mengecilkan volume suaranya
" apa yang kamu maksud? tanaman merambat?" tanya clara keheranan.
" iya seperti ini.." nissa menunjukan pundak dan dadanya pada clara.
" wow itu tatto yang bagus menurutku.. kenapa kamu ingin menghilangkannya?" tanya clara menyeruput kopi nya.
" aku tidak ingin bercanda ra...aku bersungguh-sungguh jadi kamu pahamilah ra, lihat telapak tanganku ini..aku panik saat mendapatkannya di dalam mobil, sulur ini keluar begitu saja saat aku marah.." jelas nissa menunjukan tanda sulur berwarna merah di telapak tangannya.
" apa itu sungguh-sungguh terjadi padamu? coba terangkan padaku..sebisa mungkin aku
akan mempertemukan mu pada ayah ku..tapi untuk saat ini ayahku sedang pergi keluar
negri, dan sebaiknya kamu menunggu" terang clara.
nissa menceritakan panjang lebar tentang sulur yang ia maksud dan clara sempat tak
menyangka akan terjadi hal mengerikan pada sahabatnya itu, ia hanya mengangguk dan
akan segera membantu nissa sebisa mungkin, dan tentang suami ghaibnya nissa tetap merahasiakannya pada clara, ia tak ingin sahabat nya sampai tahu tentang rumah tangganya.